Dari kejauhan terlihat seorang penjaga mengenakan zirah besi menenteng cambuk, beberapa orang dengan pakaian lusuh memasuki perpustakaan ini
Ctas*
Sebuah cambukkan keras dilontarkan penjaga berzirah itu, seseorang menahan rasa sakit
Saya ingin membantunya.. tapi tidak bisa.
Ctas*
cambukkan kedua menuju seorang wanita kurus berambut hitam, dia berteriak histeris
Lalu seorang penjaga berzirah itu mencambuk ia lagi, lagi.. hingga ia tak dapat berteriak lagi
Saat ada yang berteriak, leher mereka akan dicambuk, hingga dapat merusak pita suara
Sungguh saya tidak bisa melihat ini lebih lama, tapi kenapa.. saat saya menutup mata saya menggunakan kedua tangan, seolah pandangan saya tetap menembusnya, saya dipaksa untuk melihat semua ini
Saya mencoba membentuk sebuah kristal untuk menghentikannya, tapi kemudian kristal itu menguap, dan hilang begitu saja, tempat ini seperti memiliki kekuatan yang 'mutlak'
Seseorang menghampirinya, dia adalah penjaga yang lain, penjaga itu berkata
"Senior, anak yang melarikan diri tadi sudah saya temukan"
"Kerja bagus" lalu ia memberikan cambuknya kepada seseorang yang memanggilnya 'senior'
Senior itu membuka mulut "coba kau cambuk anak itu"
Anak itu.. benar! Itu adalah anak yang saya cari
Seorang penjaga pemula itu mulai gemataran, mulutnya membuka
"Senior.. saya tidak bisa-"
"Jika kau tidak bisa maka matilah"
Senior itu dengan cepat menekik leher sang pemula, dan mengangkatnya tepat diatas pinggiran jembatan
Dipinggiran jembatan ini, dibawahnya adalah ruang kosong, tidak terlihat sesuatu apapun.
Pemula itu membuka mulutnya dengan suara gemetaran "b-baiklah saya akan melakukannya"
Kemudian seniornya melepaskannya di tempat semula, kini si pemula berhadapan dengan anak kecil tadi
Penjaga pemula itu berbicara dengan suara yang pelan "Hei nak, siapa namamu?"
Anak itu menjawab "aku.. jake om, cambuklah aku jika itu mau om, maaf saya telah membuat kesalahan sebelumnya"
Seorang senior itu berteriak "Jangan mengobrol, atau kalian akan saya bunuh"
"Maaf"
Ctas*
Sebuah cambukkan mendarat tepat di lengan kiri anak lusuh bernama Jake itu, dia sama sekali tidak bergeming, seolah dia sudah sangat terbiasa
Walaupun begitu, tolong.. tolong hentikan ini, jangan sakiti anak itu
Ctas* pukulan kedua menyebabkan bekas baru pada lengan kirinya.
Plok*
Sang senior itu menepukkan tangannya sekali, tanda ini sudah berakhir
"Sekarang, kau boleh masuk, dan bekerja lagi"
Anak itu dengan tatapan kosong, dia mengangguk, lalu mulai masuk kedalam pusat perpustakaan, dengan boneka yang selalu menemaninya
Sebenarnya apa yang terjadi ditempat ini?
Mungkin saya dapat mengambil beberapa buku yang tersedia di rak-rak ini, saya mencoba mendekatinya, tapi sayangnya tanganku menembus buku-buku itu
Tapi ada sebuah benda yang sedaritadi berkilauan ditengah jembatan, saat saya mendekatinya, benar itu adalah sebuah buku
Buku ini dengan mudah dapat saya ambil, dan ia tidak menembus, buku ini berjudul 'Cerita dari Perpustakaan' sebuah buku yang tak begitu tebal ini menceritakan sebuah kisah dari ruang perpustakaan?
Saya mulai membuka lembaran-lembaran buku ini, halaman pertama ada tulisan 'selamat, anda adalah orang yang terpilih'
Orang yang terpilih?
Lalu halaman berikutnya cukup singkat hanya ada tulisan 'ini tidak sebagaimana mestinya'
Berlanjut dengan halaman selanjutnya 'perpustakaan ini, tidak seperti dulu lagi'
'Beberapa orang telah mengganti peraturannya'
'Tak ada satupun orang yang mematuhi amanah Odin saat ia sudah tiada'
'Menyisakan sebuah jiwa yang tak memiliki wadah'
Odin.. dia adalah pendahulu kami, dewa kebijaksanaan, mungkin perpustakaan ini dialah yang menciptakannya dengan pengetahuannya
Lalu halaman terakhir bertuliskan 'semoga keberuntungan memihakmu'
Kisah perpustakaan, hanya dengan kata-kata ini sudah membuatnya jelas, bahwa perpustakaan ini semakin lama semakin jauh dari sebagaimana ia awal dibangun.
Saya terbang dan mulai memasuki pusat dari perpustakaan ini, memang awalnya masih terlihat biasa-biasa saja, banyak orang-orang yang membaca buku kesana kemari.
Tapi dibalik orang-orang itu ada orang-orang lainnya, yang tidak memiliki gelar, dijadikan layaknya budak, orang-orang yang bebas membaca kesana kemari kebanyakan adalah orang-orang yang memiliki cukup banyak uang.
Orang yang tak memiliki apapun dijadikan budak untuk membersihkan ruang perpustakaan, saya melihat beberapa orang hanya digaji dengan roti.
Sesekali mereka mendapatkan tatapan mengerikan dari orang-orang bangsawan itu.
Seorang remaja bangsawan menghampiri seorang wanita berpakaian lusuh yang sedang mengepel lantai, lalu ia mendongakkan dagu wanita itu dan berkata.
"kamu cantik, tapi kenapa mau bekerja ditempat seperti ini?"
Saya harap dia dapat membantunya.
Wanita itu meneteskan air mata, ia membuka mulutnya "saya-"
Tak sempat melanjutkan kata-katanya, pria remaja itu meludahi lantai yang telah ia bersihkan sebelumnya, lalu ia pergi meninggalkan wanita itu.
Bajingan ini, sungguh membuatku murka, saat aku marah entah pikiranku menjadi sangat kosong, beberapa tempat disekitarku menjadi bergetar, rak-rak berjatuhan.
Lalu mereka terlihat kebingungan karena sepertinya tiba-tiba ada suatu gempa yang mengguncang mereka, lalu mereka pergi dari tempat itu satu persatu, begitu juga dengan anak kecil bernama Jake tadi.
Gila.. apa emosiku dapat menyebabkan dampak pada tempat ini? Walaupun ini hanya sebuah ingatan masa lalu?
Tidak mungkin, jika aku membawa sedikit perubahan didunia ini, bukankah masa depan juga akan berubah?
Benar, ada orang berbadan besar yang berjalan kemari dengan tegak, setiap langkahnya menggetarkan sekitarnya, benar dia yang penyebab dari guncangan tadi.
Beberapa kumpulan orang membawa singgasana, diatas singgasana ada seseorang yang sepertinya dialah rajanya.
Orang itu mulai masuk kedalam pusat perpustakaan, dan singgasananya diturunkan, dia membawa sebuah tongkat berkepala ular.
Ia mengangkat tangannya dan berkata "mulai dari sini, biarkan saya sendiri."
Semua orang berbondong-bondong untuk keluar dari pusat perpustakaan itu, dan wajah mereka semua terlihat sedang ketakutan, seperti ada teror.
Jelas ini bukan hal yang biasa.
Setelah itu seseorang berbadan besar dan kekar menghampiri orang yang duduk di singgasana, dia berkata "tuan Landris, apa tugas selanjutnya?"
Landris.. baru kali ini saya mendengar namanya.
Seseorang bernama Landris itu menatap tajam kearah prajuritnya, ia menggunakan teknik 'telekinesis' untuk mengambil beberapa buku yang jauh darinya.
Seseorang itu berkata "tugas kalian hanyalah, membuat budak-budak yang semakin lemah, dan kurus dijadikan sebagai bahan energi untuk keberlangsungan perpustakaan ini."
"Baik.. tuan" ujar pria kekar itu serempak dengan pengawal berjubah lainnya, lalu mereka meninggalkan tempat ini.
Yang kutahu, tempat perpustakaan ini memiliki inti energi, untuk menghidupkan semuanya seperti layaknya perpustakaan awal diciptakannya dulu.
Energi itu berasal dari 'sesuatu' yang belum saya ketahui, energi itu dapat membuat rak rak buku didepan melayang, dan menyejukkan udara di perpustakaan yang besar ini.
Saya penasaran dengan inti energi di perpustakaan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments