bab 9

Bagaimana dengan ibu, mungkin saya bisa bertanya padanya, saat berjalan mencari ibu, saya tak sengaja menjatuhkan piring yang berada dipinggiran meja makan.

Oops maaf tidak sengaja, untung saja saya bisa menangkap piring itu sebelum dia menyentuh lantai, dan saya merapikannya kembali.

Ibu keluar dari balik tirai kamar, dia menghampiriku dan berkata "ada apa nak? Kenapa ribut-ribut dipagi hari?" Ujar ibu menggenggam tanganku.

"Maaf bu, hampir saja saya menjatuhkan piring itu."

"Apa kau tidak apa apa nak?" Suara ibu terdengar sangat cemas.

"Iya bu, ngomong ngomong ayah pergi kemana?"

Seekor burung menghampiri kami yang berada didalam rumah, dia menjatuhkan sepucuk surat yang berisi.

+ Sekarang aku sedang menemui Sein, diujung kota Loresham, jika Levis ingin menemuiku dia bisa menaiki kereta kuda milik Dean.

"Ayah.."

"Iya ayahmu pergi sejak pagi buta tadi, dan dia belum kembali, jika kamu ingin menemuinya kamu harus bersiap, Levis" ujar ibu melipat surat itu kemudian dimasukkannya kedalam kantongku.

"Terdapat peta Loresham disini, simpanlah untuk perjalananmu."

saya mulai bersiap-siap untuk pergi menemui ayahku, saya berpamitan pada ibukku dan kemudian keluar rumahku untuk mencari paman Dean.

Terlihat paman Dean yang sedang asik meminum 'wine' dan juga merokok.

saya menghampirinya dan berkata "paman Dean, tolong antarkan saya ketempat ini" ujarku menyodorkan sebuah peta.

Paman Dean mulai membaca peta, dia sangat ahli dalam hal ini, saya tahu itu.

"Ini tempat yang jauh Levis, apa kau yakin."

"Iya saya akan pergi kesana, tolong antarkan saya."

"Bagaimana dengan biayanya?" ujar paman Dean membolak-balikkan peta yang ada ditangannya.

"Ayah yang akan mengurusnya" saya segera naik dibagian belakang, digerbong kereta kuda.

"Kita berangkat!" Seru paman Dean, dia mulai menjalankan kereta kudanya.

Menikmati perjalanan ini, dengan sesekali melihat keluar jendela kereta kuda, beberapa anak yang lebih muda dariku asik bermain dengan teman-temannya.

saya melihat ada anak yang sudah bisa terbang kesana kemari, walaupun terlihat belum begitu ahli, tapi perasaan iri ini tidak dapat saya sembunyikan.

Dan kereta kuda Ini lebih lambat dari yang kuduga, kami berjalan sudah memakan lebih dari setengah jam dan masih berada ditengah hutan.

Kalau begitu.

saya melompat keluar dari kereta kuda, dan membentuk kristal transportasi.

"Hei kau mau kemana!" teriak paman Dean.

"Maaf, tapi ini akan membuatku lebih cepat untuk sampai kesana paman!" ujarku mulai menaiki kristal itu.

"Jangan bercanda, bagaimana dengan biayanya?" ujar paman Dean dia memberhentikan kereta kudanya.

saya mendekatinya dengan kristalku dan berkata "ayah yang akan membayarnya!" kemudian saya melesat dengan cepat menggunakan kristalku ini.

Sekarang, kepalaku menjadi sedikit pusing.

Tapi setidaknya saya sampai ditempat ini dengan lebih cepat, saya melambatkan kecepatan kristalku dan dapat melihat ayahku yang sedang berbicara dengan paman Sein.

Paman Sein dan ayahku menyadari keberadaanku, kemudian paman Sein tersenyum dan melambaikan tangannya kearahku.

saya mendaratkan kristalku tepat didekat mereka, dan menghilangkannya saat saya melompat ke tanah.

"Levis, lama tidak berjumpa, bagaimana kabarmu" ujar paman Sein dengan meletakkan tangan kanannya ke bahuku.

Ini berat, tangannya dihiasi beberapa cincin yang berkilau, seperti biasa paman Sein mengenakan baju seperti halnya para raja.

"Lama tidak berjumpa juga paman, saya baik-baik saja, kecuali saat kau mulai meletakkan tanganmu di bahuku" ujarku sedikit bercanda.

Paman Sein dan ayahku mulai tertawa "maaf itu sungguh berat ya" kemudian dia melepaskan tangannya .

"Paman Sein, bagaimana dengan Lira dan Geron, apakah mereka baik-baik saja?" ujarku.

Paman Sein dan ayah saling menatap, kemudian tak lama dari itu mereka mulai tertawa lagi.

Ayahku berkata "nak, memangnya siapa yang berani menyentuh anak paman Sein dikerajaan selain Putri dan Regas?"

"Ah benar juga."

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan mereka berdua, Levis, banyak penjaga yang membimbing mereka" ujar paman Sein sembari mengeluarkan sesuatu dari kekosongan.

"Ini untukmu, sebagai hadiah karena kau sudah tumbuh besar" tambahnya.

Paman Sein melemparkan sebuah pisau kecil yang terlihat sudah lama sekali tidak dipakai, saya memandanginya dengan kebingungan, tapi sepertinya saya tahu apa itu.

"Paman, mungkin ini akan berguna dimasa depan, jadi saya akan mengambilnya" saya menyimpan pisau kecil itu dalam kantongku.

"Benar, kamu memang memiliki mata yang sangat bagus, seperti ayahmu."

"Kalau begitu, saya pamit untuk kembali ke kerajaan, karena saya tidak bisa meninggalkan tempat saya dengan waktu yang lama" ujar paman Sein, dia membuka portal yang hampir mirip dengan portal ayahku.

Terlihat pemandangan kerajaan yang begitu megah, beberapa bunga sakura bermekaran disepanjang pinggir jalan menuju kerajaan, kebun kebun kerajaan yang dipenuhi dengan buah-buahan, sudah lama saya tidak mengunjunginya.

Setelah itu paman Sein melambaikan tangannya kepada kami, dan dia mulai masuk kedalam portal itu, kemudian menghilang.

"Ayah, kapan saya bisa pergi kekerajaan itu" ujarku memandang ayahku yang terlihat sedang membersihkan pakaiannya.

"Ayah tidak tahu, mungkin setelah kau menyelesaikan tiga tugas lain dari ayah, kau bisa mengunjunginya."

"Lalu.. bagaimana dengan tugas ketiga?" Ujarku.

"Pergilah ke rawa Casilk, disana ada sebuah monster bertanduk yang memiliki racun mematikan, jika kau bisa mengekstrak racun dari tubuhnya, itu akan menjadi senjata mematikan yang bisa kau gunakan, walaupun tugas ini sangat berisiko."

"Yah, semua hal yang bisa saya lakukan untuk bisa melampaui ayah pada akhirnya memiliki resiko masing masing, jika saya tidak mencobanya, saya juga tidak bisa melampauimu ayah."

"Benar, berhati-hatilah, dan bersiap untuk hari esok."

Ayah bersiap membuka portal untuk kita pulang.

......................

......................

GUNUNG DENORA

Sesuatu menyentuhku, ini sangat mengganggu, membuatku terbangun dari tidurku, aku menatap seseorang yang berdiri di hadapanku, dia tersenyum ketika aku selesai mengusap mataku

Ternyata Geron yang sudah menungguku untuk tugas berikutnya, dia mulai duduk disebelahku, diatas kasur, dan berkata "kak bagaimana tugas selanjutnya?"

Aku menghiraukannya, dan pergi membersihkan diriku, setelah selesai aku menghampirinya, dan melihat dia tengah asik mengobrol dengan Lira di ruang tamu

" Ada apa?"

"Bagaimana dengan tugas selanjutnya?" ujar Geron

"Rawa Casilk" aku menambahinya

Terlihat ekspresi jijik pada wajah Geron, dia berkata "bukankah itu rawa terbengkalai yang sangat bau? kenapa kakak ingin pergi kesana"

"Yah, karena itu memang sudah tugasku"

ZIING

Suara aneh tiba-tiba terdengar tak jauh dari tempat kami berada, kemudian disusul suara ledakan.

JDARR

Ledakan besar terjadi tepat didepan rumahku, getaran ledakan ini menggetarkan rumah dan seisinya, kemudian terlihat sesuatu dari asap yang mengepul

Ini seperti sebuah batu meteor, saat aku pergi untuk menyentuhnya, beberapa partikel menempel pada jariku, dan satu rumah tetanggaku hancur hangus.

"Jadi..siapa yang melakukan ini?" Geron bergumam, dia juga mencoba menempelkan jarinya ke batu ini, dan tersentak karena batu ini memang masih panas

"Kak bagaimana caramu menyentuhnya tanpa kepanasan sekalipun"

"Pengendalian pikiran"

Benar aku bisa mengendalikan, dan mengurangi rasa sakit yang diterima dari luar kepada tubuhku

Kemudian beberapa orang berbondong-bondong untuk berlari melihat apa yang terjadi, untungnya batu meteor ini jatuh tanpa mangenai satu orang pun

Seseorang tiba-tiba berteriak "Sepertinya ini adalah deklarasi perang"

"Deklarasi perang.. dari siapa?"

"Mungkin Denoir"

"Jangan mengada-ada, Denoir dan Loresham sekarang sudah berdamai, dan berjanji tidak akan saling menimbulkan benturan"

Tapi siapa yang tahu akan hal itu, banyak orang-orang yang hanya mementingkan kehidupan pribadinya, sehingga dapat mencelakai siapa saja

Geron mencibir, mungkin saja ada beberapa orang yang ingin mencelakai kami

Kemudian datang seseorang dengan pakaian serba hitam, bahkan wajahnya pun tak kelihatan, orang itu mengulurkan tangannya tepat di batu itu, dan kemudian batu itu pecah menjadi serpihan kecil dan kemudian hilang ditelan angin

"Kau siapa?" Seseorang bertanya kepada sosok itu, tapi tak ada jawaban darinya

Sesosok itu berpaling dari kami semua, dan berjalan pergi meninggalkan tempat ini, bekas yang dihasilkan oleh batu ini menjadi sebuah lubang pada permukaan tanah

Semua orang bertanya-tanya akan siapa orang dibalik pakaian serba hitam itu

Hanya satu kata yang dilontarkannya "aku, salah satu pelindung desa ini" aku tidak tahu kenapa, hanya dengan mendengar suaranya saja, sudah dapat membuat beberapa orang jatuh berlutut

Kemudian muncul sepasang sayap hitam berkilau dari belakang tubuhnya, dia melompat tinggi dan terbang lalu menghilang begitu saja.

Kami langsung bergegas untuk membereskan sisa sisa baru yang jatuh tadi, karena masih ada beberapa batu kecil yang jatuh ditempat yang berbeda.

Aku mengambil satu batu meteor kecil yang berada disekitaran tempat ini, dan menyimpannya, mungkin batu ini dapat digunakan untuk diteliti oleh paman Sein.

Aku pergi menemui paman Sein, tapi karena tempat dia adalah dikerajaan, dia akan sulit untuk ditemui, aku harus meminta bantuan ayah

Dan akhirnya kami bertemu paman Sein lagi disebuah bar yang tak jauh dari sini, aku tidak tahu kenapa dia memilih tempat seperti ini untuk mengobrol, bahkan membawaku yang masih dibawah umur

Saat aku mulai memasuki bar, bau wine begitu menyengat, aku melihat paman Sein sudah menunggu ditempat paling ujung, dia melambaikan tangannya

"Apa yang ingin kau bicarakan, Levis?" Tanya paman dengan meneguk segelas wine

"Paman, pagi tadi didesa mendapatkan serangan kejutan, dan aku membawa suatu benda yang mungkin bisa kau cari tahu asalnya"

Paman Sein memiliki tempat khusus dikerajaan, bukan hanya menyandang gelar nomor 3 terkuat tapi dia juga bertugas sebagai penyelidik jika ada sesuatu yang mencurigakan

Terpopuler

Comments

Nora Neko

Nora Neko

Kalimat ini sama bagian atas kayaknya lompat kejauhan

2023-10-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!