Setelah berbincang-bincang dan makan siang mereka kembali kerumah, Farah memindahkan barangnya ke kamar sebelah dan justin akan tidur 1 kamar bersama So Yun. Sebenarnya Farah sudah memperingati mereka tetapi So Yun tetap bersikeras.
Malam pun tiba Farah sedang berada dikamarnya menyelesaikan tugas kuliah sedangkan So Yun bersama Justin mengobrol dikamarnya.
" Sayang Aku benar-benar rindu padamu. Apa kamu juga merindukanku? " tanya Soo Yun sambil memeluk.
" Aku juga rindu padamu setelah sekian lama akhirnya aku punya waktu untuk datang ke sini melihatmu " Jawab Justin.
" Sayang kenapa kamu tidak kuliah juga disini? Dengan begitu kita tidak akan terpisah begini kan?." tanya So Yun
" Maaf Sayang tapi aku tidak bisa karena aku harus menyelesaikan wajib militer ku di sana, tetapi yang terpenting sekarang aku sudah mengunjungimu kamu senang kan? " kata Justin.
" Tentu saja sayang "
Mereka berdua pun saling memeluk dan melepaskan rindu yang sudah lama menggebu-gebu. Kerinduan akan kekasih yang terpisah jarak. Setelah sekian lama mereka akhirnya bisa kembali berdekatan dan bermesraan lagi seperti dulu.
" Sayang aku rindu.. Umph " Desah Soo Yun.
" Aku juga rindu, sudah lama kita tidak seperti ini " kata Justin sambil terus menciumnya.
" Sayang.... Aaah pelan-pelan "
Mereka berdua hanyut dalam suasana asmara yang begitu memuncak hal ini tentu saja sangat mengganggu Farah yang sedang belajar, suara mereka Terdengar begitu keras sehingga sangat membuat Farah terganggu.
" Aduuh mereka ini sama sekali tidak bisa diam ya? Berisik sekali.." kata Farah yang menutup telinganya.
Farah hanya menggerutu di dalam kamarnya sambil menutup telinga menyelesaikan tugas kuliahnya. Suara mereka berdua sangat jelas terdengar seperti 2 orang yang sedang dimabuk cinta dan seperti sudah bertahun-tahun tidak bertemu.
" Woii kalian bisa tidak kecilkan suaranya!! Aku sedang belajar " teriak Farah dari kamarnya.
" Uuhh Farah maafkan kami. Kamu dengarkan saja musik agar tidak mendengar suara kami... Ahhk " teriak So Yun dari kamarnya.
Mereka berdua sangat asik menghabiskan malam berdua sementara Farah terganggu dengan suara desahan yang begitu keras..
" Sebenarnya apa sih yang mereka lakukan sampai-sampai berisik seperti ini" batin Farah penasaran.
Karena penasaran Farah pun akhirnya memutuskan untuk keluar dan mengintip ke kamar So Yun, bermaksud untuk melihat apa yang sedang mereka perbuat. Ketika sudah sampai di depan pintu Farah mengintip tetapi saat itu pintunya tidak terkunci jadi Farah membuka sedikit pintunya dan mengintip dari luar.
" Astaga.. Pemandangan seperti apa ini? " kata Farah dalam hatinya.
Farah yang dibuat penasaran oleh suara-suara itu akhirnya mengintip sampai mereka selesai.
Saat So Yun berdiri dan menuju kamar mandi Farah terkejut dan langsung kembali ke kamarnya.
Dikamar Farah sama sekali tidak bisa tidur, ia terus membayangkan kejadian yang baru saja ia lihat.
" Bodoh.. Kenapa aku terus memikirkannya " gumam Farah
***Keesokan Harinya***.
" Wah sepertinya kalian tampak begitu semangat " sapa Farah yang melihat dua sejoli itu menuruni tangga.
" Haha tentu saja. Begini lah kalau punya pasangan. Sebaiknya kamu cepat cari pacar " jawab So Yun meledek Farah.
" Aku? Kenapa? Aku tidak mau bermain cinta. Itu hanya akan membuat sakit hati. " Jawab Farah cuek.
" Haha hati-hati lho dengan ucapanmu. Bisa jadi nanti kamu akan jomblo seumur hidup " kata So Yun
" Nanti malam usahakan untuk tidak berisik. Aku sangat terganggu oleh suaramu itu! " kata Farah kesal.
" Iya iya nanti malam tidak akan berisik lagi, janji deh " jawab So Yun merangkul sahabatnya itu.
" Ya sudah aku berangkat duluan sampai ketemu di kampus. Daaah " Farah pamit dan pergi ke kampus.
Soo Yun hari ini mengambil kelas siang karena ingin menemani Justin sarapan pagi.
Tetapi saat pukul 11 siang So Yun harus pergi kuliah.
" Sayang aku harus berangkat sekarang. Kamu tidak apa-apa aku tinggal? " kata So Yun sambil bersiap.
" Tidak apa-apa sayang aku akan menonton tv saja dirumah sambil menunggumu " jawab Justin yang sedang duduk di sofa menonton tv.
" Baiklah kalau begitu aku pergi ya .. Muaach " kata So Yun pamit dan mencium pipi kekasihnya itu.
So Yun pun pergi berangkat kuliah sementara Farah sudah selesai kuliah dan waktunya pulang. Tetapi dia tidak bertemu dengan So Yun.
Sesampainya dirumah...
" Yun aku pulang... Eh kok sepi. Kemana orang-orang? " kata Farah keheranan.
" Oh kamu sudah pulang, So Yun pergi kuliah " Jawab Justin menanggapi Farah.
Farah hanya mengangguk mendengar jawaban dari Justin lalu ia menuju meja makan untuk makan siang, lalu Justin mengikutinya dan duduk di sebelahnya.
" Eh kamu juga mau makan? " Tanya Farah.
" Tidak aku disini hanya ingin sedikit mengobrol denganmu " Jawab justin.
" Oh begitu. Tentang apa? " kata Farah santai.
" Tentang semalam " Ucap Justin sambil menatap Farah dengan tatapan genit.
" Maa.. Maksuud kamu? " tanya Farah tertegun.
" Aku tahu semalam kamu ada di balik pintu dan mengintip saat kami sedang bermain. Kenapa kamu mengintip? " kata Justin yang mendekatkan wajahnya.
" Iitu... akuu.. hanya.." jawab Farah gagu.
" Hahaha kamu lucu juga ya.. Tidak apa-apa jika kamu ingin juga aku bisa membantumu " kata Justin sambil mencolek dagu Farah.
" Apa apaan. Kamu itu pacar sahabatku.. Sudahlah aku mau ke kamar. Kamu makan saja sendiri!" Farah pergi meninggalkan meja makan dan tidak menghabiskan makanannya.
Tanpa disadari oleh Farah, Justin mengikutinya dari belakang sampai ke kamarnya, tiba-tiba saja Justin memeluk Farah dari belakang.
" Hei apa apaan ini? Lepaskan aku! " teriak Farah terkejut.
" Ssssttttss tenanglah. Tidak akan ada orang yang mendengarnya" kata Justin mengeratkan pelukannya dan membekap mulut Farah.
" Justin tolong lepaskan aku, ingat kamu adalah pacar sahabatku tidak seharusnya kamu seperti ini" kata Farah memberontak.
" Memangnya kenapa? Dia tidak ada sekarang, aku ingin kamu " Justin mencium leher Farah.
" Ah.. Tidak boleh kamu jangan seperti ini. Kalau tidak... " kata Farah yang masih berusaha meloloskan diri.
" Kalau tidak apa? Kamu mau melapor kepada So Yun? Silahkan saja. Nanti juga kamu yang akan diusir olehnya " kata Justin sambil melemparkan tubuh mungil Farah ke tempat tidur.
" Berengsek.. Aku tidak mau.. cepat lepaskan " teriak Farah saat itu.
" Semakin kamu memberontak semakin menarik.." kata Justin menjilat bibirnya.
" Tidak... Jangan... Cepat lepaskan aku.. ********!! " kata Farah.
Justin yang saat itu sudah terlanjur nafsu terus saja memeluk Farah, sedangkan Farah terus mencoba untuk memberontak dan melepaskan pelukan dari pacar sahabatnya itu. Akan tetapi usahanya hanya sia-sia sekeras apapun Farah memberontak malah akan membuat Justin semakin kuat memaksanya.
Tidak bisa dipungkiri lagi akhirnya terjadilah sebuah kejadian yang sangat tidak diinginkan oleh Farah.
Akhirnya Justin juga merasakan tubuh mungil milik Farah, Justin merasa sangat puas karena Farah juga masih Virgin. Sementara So Yun tidak mengetahui kejadian yang sudah terjadi di rumahnya itu. Farah saat itu menangis kesakitan ia tidak menyangka bahwa pacar sahabatnya akan melalukan hal ini kepada dirinya. Ia sangat ingin memberitahu kejadian ini kepada So Yun.
Saat So Yun pulang Justin bersikap seolah biasa saja dan tidak ada hal yang terjadi sementara Farah masih berada di kamar dan meringis kesakitan.
" Sayang kamu sudah pulang? " Tanya Justin biasa.
" Iya kamu sudah makan? " tanya So Yun
" Aku sudah makan tadi, kamu kenapa tidak telpon biar aku jemput. " kata Justin basa basi.
" Tidak perlu repot-repot sayang. Oh ya apa Farah sudah pulang? " kata So Yun menanyakan sahabatnya.
" Kelihatannya sudah. Mungkin dia ada diatas " Jawab Justin Santai.
" Ya sudah aku pergi mandi dulu.."
" Baiklah "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Gustii
wow
2020-10-06
0
Muma
next
2020-08-22
1