Setelah berhasil lulus dengan nilai terbaik So Yun dan Farah mencoba bekerja di Amerika. Seperti yang pernah ia bicarakan kepada orang tuanya sebelumnya bahwa ia ingin mencoba belajar memulai kehidupannya dari nol dan mencari pengalaman di Amerika terlebih dahulu.
Mereka berdua diterima bekerja di perusahaan X yang paling terkenal disana. Tetapi sebelum menjadi karyawan tetap mereka harus menjalani training selama 3 bulan. Kedua sahabat itu berusaha melakukan pekerjaan dengan baik agar bisa menjadi karyawan tetap disana.
" Yun kamu yakin ingin tetap bekerja disini? " tanya Farah sedikit ragu.
" Kenapa tidak? Aku ingin mencoba pengalaman baru disini sebelum aku kembali." jawab So Yun semangat.
" Baiklah terserah kau saja " jawab Farah.
Setelah menjalani masa training selama 3 bulan akhirnya kerja keras mereka membuahkan hasil. Mereka diangkat menjadi karyawan tetap disana. Di perusahaan tersebut So Yun lebih populer, banyak yang senang dengannya karena ia sering kali bercanda sesama karyawan.
Hal itu membuat mereka menjadi betah kerja disana, tiap karyawan disana memuji bakat dan keterampilan yang ia miliki. Sehingga suatu ketika seluruh karyawan mempromosikan ia sebagai staff tertinggi. Kebetulan hari itu ada kesempatan untuk menduduki posisi sebagai sekretaris CEO, banyak dari mereka membujuk So Yun untuk mengajukan formulir pendaftarannya.
" Yun kenapa kamu tidak mengambil kesempatan yang bagus ini? " tanya Farah.
" Aku? Tapi aku takut gagal" jawab So Yun tampak ragu
" Iya benar, lebih baik kamu coba dulu saja kami akan mendukung kamu untuk menduduki posisi itu " kata salah seorang temannya.
" Iya betul itu. " semua orang mendesaknya agar mau mengikuti perdaftaran sebagai sekretaris CEO. Dengan berpikir panjang akhirnya ia setuju untuk mengajukan formulir tersebut.
Ruang Kerja CEO
" Bagaimana, apa kamu sudah bereskan formulirnya? " Tanya David Richard seorang Presdir di perusahaan X
" Semua sudah saya siapkan, tinggal menunggu anda untuk memilih mereka " jawab Hensen, asistennya.
" Tinggalkan saja di meja itu nanti akan ku periksa " jawab David.
" Baik tuan."
Asistennya itu pun menaruh beberapa formulir lamaran diatas meja sang presdir, lalu David memeriksa beberapa formulir yang ada dan tertarik dengan data diri So Yun.
" Gadis ini.. Sepertinya aku pernah melihatnya " gumam David dalam hati.
" Gadis ini sepertinya menarik.." kata David.
Lalu David menelpon asistennya untuk memanggil So Yun datang keruang kerjanya.
" Hensen, coba kamu panggil karyawan staff bernama So Yun kemari! " kata David
" Baik tuan"
Disaat yang bersamaan So Yun sedang sibuk dengan pekerjaannya, lalu asisten Hensen datang dan memanggilnya.
" Perhatian semua, disini apakah ada yang bernama So Yun? " kata Asisten Hensen membuat semua orang terpaku.
Semua orang terdiam sejenak dan melihat kearah So Yun yang sedang mengacungkan tangan dan menjawab.
" Saya pak "
Oh ternyata gadis ini yang dipilih presdir, pantas saja. Dia sangat cantik. kata dalam hati Hensen.
" Oh kamu, ayo ikut saya ke ruangan presdir. Beliau ingin menemuimu " kata Hensen mengajak So Yun.
" Eh ada apa? " Tanya So yun heran.
Semua karyawan yang mendengar hal itu pun langsung bergosip.
" Wah enak sekali dia bisa dipanggil langsung keruang presdir" kata rekan kerja yang lain.
" Iya ya jangan-jangan dia diterima sebagai sekertarisnya presdir"
Mendengar bisikan karyawan lain itu hati So Yun agak sedikit gugup, badannya gemetar karena akan menghadap presdir yang selama ini hanya ia dengar dan belum pernah ia temui.
" Nona jangan takut, bersikaplah tenang ketika menghadap presdir nanti " kata asisten hensen sambil tersenyum.
" Eh iii.. iya " jawab So yun gugup.
" Permisi Tuan, nona So Yun sudah datang." kata Hensen membuka pintu.
" Suruh dia masuk, dan kamu lanjutkan pekerjaan " Jawab David membelakangi mereka.
" Baik tuan "
Perasaan So Yun semakin tidak karuan, hatinya gusar. Sangat gugup, ia takut melakukan kesalahan.
" Apa kamu tahu kenapa saya memanggilmu kemari? " tanya David masih membelakangi.
" Tidak pak.."
Saat mendengar suara So Yun, David pun membalikkan kursi dan melihatnya.
Ternyata memang dia." Batin David tersenyum.
" Kenapa masih berdiri? Duduklah" kata David.
" Terima kasih pak" So Yun pun duduk.
" Apa betul kamu mengajukan lamaran sebagai sekretaris saya? " tanya David
" Iya betul pak." jawab So Yun tegang
" Apa kamu benar-benar lulusan Universitas Harvard" David mengajukan pertanyaan lagi.
" Iya benar pak, saya lulus 6 bulan yang lalu, dan baru bekerja disini" jawab So Yun.
" Kamu orang baru yakin mampu menjadi sekertaris saya? tanya David sedikit menggoda.
" Saya yakin pak dengan kemampuan yang saya miliki" jawab So Yun tegas
" Ya sudah silahkan keluar " David menyuruh So Yun keluar dari ruangan.
" Hah? " So Yun pun terkejut mendengar nya. Tanpa pikir lagi ia langsung pamit " Baik pak saya permisi "
" Eh tunggu..." Kata David menghentikan. " Mulai besok kamu bekerja disini jangan sampai terlambat! " Lanjutnya.
" Baik pak saya janji tidak akan terlambat " mendengar hal itu membuat So Yun merasa senang, yang tadinya ia berpikir bahwa tidak akan diterima malah langsung disuruh bekerja besok. Hal ini langsung ia beritahukan pada teman-temannya.
" Hei lihat itu So Yun, kelihatannya senang sekali " kata salah satubrekan kerjanya
" Yun ada apa? Kenapa wajahmu merah? " tanya mereka.
" Aku diterima menjadi sekertari presdir" Jawab So yun senang.
" Wah hebat. Selamat ya" ucap seluruh karyawan.
Semua karyawan di sana mengucapkan selamat kepadanya tetapi di sisi lain David diam-diam mengintip dari sudut ruangan, David melihat ekspresi So Yun yang begitu gembira karena mendapatkan pekerjaan yang semua orang belum tentu mendapatkannya. Melihat So Yun gembira seperti itu hati David juga merasakan senang ia pun heran kenapa bisa seperti itu.
" Bos kenapa melihatnya terus? Kamu naksir dia ya? " tiba-tiba Hensen muncul dari belakang.
" Kamu! Aku tidak melihatnya. Aku hanya sedang mengawasi pekerjaan mereka " Jawab David terkejut.
" Tapi bos ngomong ngomong pilihanmu kali ini benar-benar cantik, dan kelihatannya Gadis itu juga sangat menarik " kata Hensen menggoda.
" Ngomong apa kamu ini? Berani bilang seperti itu lagi akan ku hajar kamu! " kata David
" Wah tidak biasanya seorang presdir yang aku kenal bersikap seperti ini setelah bertemu seorang wanita " ucap Hensen.
" Ah Sudahlah ayo kita pergi.." jawab David sambil berlalu.
" Hahaha akhirnya bos ku jatuh cinta " Kata Hensen terus meledek.
Sejak hari itu David selalu terbayang wajah lugu So Yun, semakin ia mengingatnya semakin merasa senang. Entah apa yang membuatnya merasa begitu senang ketika mengingat wajah gadis itu.
Alasan kenapa dia memilih So Yun sebagai sekretarisnya adalah karena So Yun pernah membantunya saat Dia terluka di halaman dekat Universitas Harvard.
Ia sangat senang dapat bertemu lagi dengan orang yang telah membantunya selama ini ia mencari tetapi tidak kunjung ketemu. Pada akhirnya Gadis itu dipertemukan kembali di perusahaan miliknya, sungguh sebuah kebetulan.
David berharap dapat mengenal pribadi So Yun lebih dalam lagi sehingga ia meminta asisten Hansen menyelidiki latar belakang dari So Yun. Rasa ingin tahunya terhadap So Yun sangat besar sehingga membuat nya menjadi penasaran orang seperti apakah So Yun itu. Dan ia juga terus memandangi foto So Yun yang ada di Formulir tersebut.
**Hallo para readers ku tercinta..
Sampai sejauh ini, gimana pendapat kalian tentang novel ini?
Mohon maaf ya jika masih terdapat banyak sekali kekurangan.
Untuk itu, Author sangat berharap kalian para readers dapat memberikan kririk dan saran di kolom komentar ya..
Salam manis
Author**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Sri Umi
lanjut thor..
2020-10-19
0