" Farah apa kamu ada di dalam? " teriak So Yun dari luar pintu kamar.
" Ya ada apa? " jawab Farah dari dalam kamar sambil mengusap air matanya.
" Cepat buka pintunya! Aku mau meminjam buku nih " kata So Yun.
" Buku apa yang mau kamu pinjam? " tanya Farah membuka pintu.
" Sebenarnya ada beberapa hal yang harus aku diskusikan sama kamu..... " kata So Yun yang langsung masuk ke kamar Farah.
Mereka berdua berbincang di dalam kamar Farah mendiskusikan tentang mata pelajaran kuliah sementara Justin diam-diam memperhatikan mereka dari luar. So Yun sama sekali tidak tahu jika kekasihnya itu memiliki sifat yang begitu jahat bahkan tega mengkhianati dia saat berada di rumahnya.
Setelah selesai membahas tentang mata kuliah So Yun mengajak Farah turun untuk makan akan tetapi Farah menolak.
" Farah ayo turun untuk makan." Ajak So Yun.
" Kamu saja aku tidak lapar " kata Farah menolak.
" Ha kenapa? Biasanya kamu paling suka makan? Apa kamu sedang sakit? " tanya So Yun memeriksa kening Farah.
" Tidak aku tidak sakit lebih baik kamu makan saja sekarang, nanti aku akan makan kalau merasa lapar " jawab Farah tersenyum kecut.
Dan akhirnya So Yun turun ke bawah untuk makan dan Justin sudah menunggu di meja makan melihat Seohyun turun sendirian Justin pun bertanya.
" Teman mu mana? Kok tidak ikut makan? "
" Entahlah dia tidak mau turun, mungkin dia seharian lelah belajar " jawab So Yun tanpa menaruh rasa curiga.
" Ya sudah ayo makan. " kata Justin
Mereka pun makan berdua malam itu sementara Farah tidak ingin duduk satu meja makan bersama Justin setelah kejadian tadi siang.
Malam itu keadaannya masih sama. So Yun dan Justin melakukan *HS* mereka sangat menikmati saat-saat seperti ini sehingga kembali membuat suara-suara bising yang sangat mengganggu.
" Ah sayang... Pelan-pelan..." teriak So Yun
" Nikmatilah sayang.."
Mereka berdua terus saja seperti itu sehingga membuat Farah muak mendengar suara itu. Lalu Farah pun memutuskan untuk Turun ke bawah dan makan malam sambil menonton televisi di ruang tamu.
Setelah beberapa saat sepertinya mereka berdua sudah selesai tidak lagi terdengar suara-suara yang menjijikan itu. Tak berapa lama tiba-tiba Justin muncul dan mengagetkan Farah.
" Hai kenapa kamu sendirian disini malam-malam? " kata Justin dari belakang.
" Itu bukan urusanmu." Farah berdiri dan bermaksud kembali kekamar.
" Eh kenapa begitu terburu-buru? " Kata Justin menarik tangan Farah sehingga membuatnya jatuh di pangkuan Justin.
" Lepaskan aku.. Berhenti lah bersikap seperti ini brengsek " kata Farah mencoba berdiri dari pangkuannya.
Melihat Farah yang ingin memberontak Justin pun langsung membalikkan posisi sehingga Farah berada di bawahnya. Lalu Justin menutup mulut Farah agar ia tidak berteriak dan membangunkan So Yun. Justin langsung ******* bibirnya yang mungil itu lagi-lagi Justin melakukan hal yang benar-benar di luar dugaan.
Farah terus memberontak dia tidak ingin melakukan hal itu dengan pacar sahabatnya karena bagi Farah ia tidak ingin mengkhianati sahabatnya itu.
Berbeda dengan Jastin yang saat itu sudah terselimuti oleh nafsu yang membara, tidak peduli seberapa kuat tenaga Farah, Justin terus saja memaksanya untuk melakukan *HS* dengannya lagi.
Kali ini benar-benar terjadi untuk yang kedua kalinya bagi Farah, ia tidak bisa lagi memberontak tenaganya sudah habis bahkan sekarang dia hanya bisa pasrah dengan keadaan.
Setelah beberapa menit Justin selesai melampiaskan nafsu bejatnya itu kepada Farah yang sudah menangis, tak seorang pun mengetahui apa yang sudah terjadi di ruang tamu sementara So Yun tertidur pulas di kamarnya hanya TV dan ruang tamu yang menjadi saksi bisu.
Malam itu tidak bisa ter-elakan lagi Farah hanya berpikir bahwa ia sudah mengkhianati sahabat baiknya itu.
****Keesokan Harinya***
Hari ini Justin Berencana untuk pulang So Yun berat hati melepas kepergian pacarnya itu. Justin sudah bersiap untuk berangkat ke bandara.
" Farah aku akan ke bandara mengantar Justin kamu ikut tidak? Teriak So Yun dari bawah.
" Tidak kamu pergi saja aku akan tunggu dirumah" Jawab Farah dari dalam kamar.
" Aneh sekali, sudah 2 hari ini Farah tidak seperti biasanya " gumam So Yun.
" Sudahlah sayang jangan terlalu dipikir. Mungkin dia sedang tidak ingin keluar. Ayo kita berangkat " Jawab Justin seolah tidak tahu apa-apa.
Mereka berdua pun berangkat menuju ke bandara.
Sementara Farah didalam kamar menangis mengingat apa yang telah terjadi terhadapnya, ia berpikir bagaimana memberitahu So Yun bahwa laki-laki yang bersamanya itu bukan lah laki-laki yang baik. Tetapi ia juga takut sahabatnya akan membenci nya atas kejadian tersebut.
Setelah mengantar Justin ke bandara, So Yun langsung pulang kerumah. Terlihat Farah sedang asik menonton tv diruang tamu.
" Farah aku pulang " ucap So Yun
" Baguslah. " kata Farah cuek.
" Eh ada apa? Reaksimu datar sekali " kata So Yun menghentikan langkahnya.
" Tidak ada aku hanya sedang menonton film kesukaanku. " jawab Farah
" Eh iya bagaimana menurutmu tentang Justin? " tanya So Yun yang langsung duduk di sebelah Farah.
Seketika Farah terdiam mendengar pertanyaan itu.
" Apanya yang bagaimana? Kenapa tanya hal itu padaku? " Jawab Farah judes.
" Aku hanya ingin mendengar pendapatmu tentangnya, apa menurutmu kami terlihat cocok? " tanya So Yun menerawang.
" Menurutku dia belum tentu pria yang baik untuk menjadi pasanganmu " kata Farah.
" Kenapa? Apanya yang tidak cocok? " tanya So Yun tak terima.
" Tadi kan kamu tanya pendapatku. Kenapa sekarang marah. Lagipula aku berkata jujur " kata Farah sambil mengunyah.
" Lalu menurutmu siapa yang pantas? " tanya So Yun.
" Yang pantas mendampingimu adalah seseorang yang punya kekuatan dan kekuasaan begitu hebat di seluruh negeri pria seperti itu cocok dengan perempuan lembut dan berbakat sepertimu " kata Farah.
" Wah Benarkah? Apa aku terlihat begitu cantik dan berbakat" kata So Yun yang mulai ke-pedean.
" Mungkin saja ".
Mereka berdua pun lanjut mengobrol dan bercanda, terkadang So Yun tertawa melihat wajah Farah yang memerah karena terus digodanya.
Akan tetapi berbeda dengan Farah yang hatinya merasa bersalah, ia tidak tega memberitahukan hal yang begitu menyakitkan ini kepada sahabat karibnya itu.
Suasana hati Soo Yun sedang sangat bagus hari ini sehingga Farah tidak tega jika harus membuat nya sedih.
" Maafkan aku Yun, Aku belum bisa memberitahukan hal ini kepadamu " Ucap Farah dalam hati.
Tetapi Farah tidak hanya diam saja ia mencoba mendekati So Yun berusaha membujuknya agar berhati-hati dengan pacarnya itu. Dia berharap sahabatnya tidak jatuh ke dalam jurang yang terlalu dalam Farah tidak tega jika harus melihat sahabatnya disakiti oleh pria brengsek seperti Justin itu.
Sesekali mereka berdebat mengenai pendapat tentang Justin, So Yun terkadang marah kepada Farah karena menurutnya Farah tidak begitu menyukai pacarnya itu. Tetapi kemarahannya tidak berlangsung lama sehingga mereka tidak pernah bertengkar yang lebih serius.
Farah hanya mencoba mengingatkan agar ia lebih waspada dan tidak mencintai pria terlalu dalam karena hanya akan menyisakan sakit pada akhirnya setelah banyak berkorban.
So Yun mengerti kekhawatiran sahabatnya itu Dia mendengar setiap nasehat yang diucapkan oleh Farah. Tetapi dia juga tidak mau mau berpisah dengan Justin sehingga dia hanya sedikit ber wanti-wanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments