Malam pun tiba, Justin datang menjemput So Yun untuk mengajaknya kepesta.
Ting Tung.... Bel rumah berbunyi, pelayan rumah membukakan pintu.
" Permisi apa So Yun ada? " tanya Justin kepada pelayan tersebut.
" Nona ada didalam, mari silahkan masuk tuan "
pelayan itu mempersilahkan Justin masuk dan diruang tamu So Yun sudah berdandan rapi menunggu kedatangan Justin.
" Hay Justin kamu udah dateng ? " sapa So Yun
"Eh iya.. Kamu sudah siap? " Jawab Justin gagu karena terpesona oleh penampilan So Yun.
" Sudah dong.. Yuk .." So Yun menimpali perkataan Justin tersebut.
" Om tante, saya permisi dulu mau ajak So Yun pergi " Kata Justin meminta izin.
" Lho sudah mau pergi ya? Nggak makan malam dulu? " Tanya papa So Yun ramah.
" Nggak om nanti makan dipesta saja. " jawab Justin sambil tersenyum.
" Ya sudah kalau begitu hati-hati ya. Jagain anak Om sama Tante " kata orang tua So Yun.
" Baik Om, Tante "
Mereka pun pergi setelah berpamitan dengan orang tua So Yun. Didalam mobil Justin tidak berhenti menatap So Yun yang tampil sangat cantik dengan gaun pesta.
" Kenapa kamu menatapku terus? " tanya So Yun yang sadar bahwa dirinya sedang diperhatikan.
" Eh nggak kok. Kamu terlihat cantik " jawab Justin.
Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, akhirnya mereka berdua sampai disebuah Bar yang sangat mewah tempat diadakannya pesta. Mereka berdua pun segera masuk.
" Hei Justin.. Kamu datang juga? " Sapa salah seorang teman Justin.
" Iya lah mana mungkin aku nggak dateng. " kata Justin menanggapi temannya itu
" Kamu nggak ngajak partner nih? " tanya temannya melihat kesekeliling Justin.
" Ajak dong. Itu dia.. " Menunjuk kearah So Yun yang berada dibelakangnya.
" Eh siapa yang kamu bawa? " tanya temannya lagi.
" So Yun.. Kemarilah.." Justin memanggil So Yun.
" Itu So Yun yang sering disebut bunga sekolah itu? " tanya temannya sedikit terkejut.
" Kamu lihat saja sendiri " kata Justin dengan sedikit sombong.
So Yun
" Wah cantik sekali ya.. Siapa dia?
Semua tatapan mata menuju ke arah So Yun yang terlihat begitu mempesona. Mereka yang hadir dibuat takjub melihat kecantikan So Yun malam itu.
" Hallo.. Maaf saya dari kamar kecil tadi.. " sapa So Yun kepada teman Justin itu.
" Wah ternyata nggak salah Justin dijuluki sebagai pria tampan, karena pendamping nya juga sangat cantik. Kalian terlihat sangat cocok lho " kata temannya itu memuji.
" Hehe kakak Senior terlalu memuji " kata So Yun tersipu malu
" Memang betul kok. Oh ya silahkan nikmati pestanya. Saya mau menyapa beberapa teman yang lain dulu.. " temannya itu pamit.
" Terima kasih " Ucap mereka berdua.
Saat teman nya itu pergi, justin bertanya pada So Yun " Kamu kuat minum tidak? Kalau tidak jangan minum, kamu cukup ambil jus saja"
" Aku tahu. Kamu tenang saja "
" Ternyata begini ya pesta ulang tahun anak orang kaya, boleh dirayakan di Bar" Lanjut Soo Yun
" Haha kamu belum pernah melihat pesta seperti ini?" tanya Justin.
Soo Yun menggeleng, karena memang ia tidak pernah menghadiri pesta seperti ini, Sementara di sudut lain ada mata yang menatapnya iri. Youra juga hadir dalam pesta itu. Melihat Soo Yun hadir bersama pria yang ia sukai. Rencana jahatnya pun muncul.
" Hei lihat ini tuan putri kesiangan, ternyata juga hadir malam ini? " Ketus Youra
" Iya Ra kamu benar, tapi penampilannya biasa saja " Saut temannya.
" Ternyata kalian. Sudah sana aku tidak mau berdebat dengan kalian " Jawab Soo Yun yang saat itu sendirian karena Justin mengobrol dengan temannya.
" Hei tuan putri kenapa terburu-buru? Ayolah ini kan pesta. Saya kesini hanya ingin menyapamu. Lagi pula persaingan kita hanya disekolah kan? "
" Baiklah kalo begitu. Apa mau kalian? " tanya So Yun
" Ayolah tuan putri jangan marah, mari kita minum segelas. Anggap saja ini sebagai tanda perdamaian malam ini" Jawab Youra memberikan segelas minuman yang sudah diberi obat.
" Okey sekarang aku sudah minum. Aku permisi dulu " kata So Yun meraih gelas itu dan meminumnya dalam satu tegukan.
" Bye Bye tuan putri " kata Youra dengan wajah licik.
Youra tumben tidak membuat masalah denganku, biasanya dia selalu ingin berdebat denganku. Ah tapi sudahlah, tidak perting memikirkannya. Gumam So Yun.
Soo Yun menjauh dari mereka tetapi dalam hatinya ia merasa heran kenapa Youra begitu baik malam ini, tidak biasanya dia bersikap seperti itu. Apalagi jika melihatnya bersama Justin.
10 menit kemudian So Yun merasa kepalanya pusing, pandangannya mengabur ia merasa tidak kuat lagi untuk berdiri. Justin pun menghampirinya
" So Yun kamu tidak apa-apa? " tanya Justin menghampirinya.
" Justin aku merasa sedikit pusing " jawabnya sambil memegang kepala.
" Ya sudah kalau begitu aku antar kamu pulang saja" kata Justin membopong So Yun.
" Tidak usah, apa disini ada ruangan untuk istirahat? " So Yun menolak tawaran Justin.
" Disini sebenarnya ada kamar, kamu yakin mau istirahat disini? "
" Ya tidak apa-apa "
Justin membopong Soo Yun menuju kamar yang ada di Bar tersebut, dan Youra diam-diam memotret mereka yang masuk ke dalam kamar tersebut.
" Justin aku merasa sangat gerah.. Rasanya panas sekali " kata So Yun yang mulai berkeringat.
" So Yun tenanglah. Kamu tadi habis minum apa bisa sampai seperti ini? " kata Justin menenangkannya.
" Entahlah. Aku merasa panas.. Justin tolong aku.." So Yun semakin tidak terkontrol.
" Ini mungkin obat perangsang, kamu sudah dijebak oleh seseorang" kata Justin menyadari gelagat So Yun saat itu.
" Ah Cepat Justin tolong aku " kata So Yun menarik kera baju Justin.
" Tapi So Yun, apa kamu yakin mau melakukan ini? " tanya Justin ragu.
" ah cepatlah.. "
So Yun menarik tangan Justin yang saat itu sedang berdiri disampingnya. Ternyata inilah jebakan yang dipersiapkan oleh Youra, dia sengaja menaruh obat kedalam minuman yang diminum So Yun tadi.
Malam itu tanpa sadar So Yun telah memaksa Justin untuk melakukan hubungan *** karena efek obat itu. Justin tidak ada pilihan lain selain membantunya.
" Ehm Ayolah Justin.. Umph.."
" Soo Yun kamu masih perawan.. Apa kamu.." kata Justin tampak ragu.
" Umph ahk.. jangan banyak tanya.. Ayo cepat"
"Ah.. Ah... Ah..."
20 menit berlalu mereka berdua kelelahan terutama Justin, So Yun yang sempat tertidur kini telah bangun. Ia sempat menatap langit-lagit dan kembali mengingat apa yang baru saja terjadi.
" So Yun kamu..? " kata Justin merasa tidak enak.
" Tidak apa-apa Justn, aku harap kamu bisa menjaga rahasia ini dengan baik.." jawab So Yun dengan wajah muram.
" Baiklah.. Apa kita bisa pulang? "
" Ya "
Mereka berdua memutuskan untuk pulang tetapi setelah keluar dari kamar tersebut tiba-tiba beberapa teman Justin menghadang.
" Yo.. Rupanya kalian habis bersenang-senang ya ? "
" Ngomong apa kamu ini vin? " Bantah Justin.
" Ayolah kenapa harus malu akui saja " goda temannya itu.
" Omong kosong, sudahlah aku mau pulang."
" Hey cepat sekali. Tidak seperti biasanya? "
Mereka pun berlalu dan pulang, disepanjang perjalanan mereka hanya terdiam. Suasana dalam mobil pun hening.
" Kejadian Malam ini aku harap kamu rahasiakan saja. " Ucap Soo Yun memecah keheningan.
" Aku sungguh minta maaf, tadi aku benar-benar tidak ada pilihan lain. "
" Tidak apa-apa, ini juga kesalahanku yang tidak waspada. Ini pasti rencana Youra " kata So Yun tersenyum kaku.
" Kok kamu bisa ngomong begitu? " tanya Justin.
" Sebab hanya dia yang memberiku minuman tadi "
Justin pun tiba-tiba menghentikan mobil, " So Yun jadilah Pacarku? "
" Apa ini? Apa kamu serius? " tanya So Yun
" Aku serius, lagi pula aku ingin bertanggung jawab atas kejadian ini. Kumohon jadilah kekasihku. " ucap Justin memohon.
Setelah beberapa saat terdiam So Yun pun menjawab.
" Baiklah.. Aku bersedia menjadi pacarmu " Dalam beberapa menit So Yun mengatakan setuju.
Lalu Justin mendekat kewajah So Yun, tangannya meraih dagu Soo Yun dengan lembut, dan mereka pun berciuman.
So Yun merasakan kehangatan bibir Justin ia tak dapat mengelak, perlahan Justin mulai memasuki rongga mulut So Yun yang mungil itu, mereka berdua tenggelam dalam asmara yang baru saja mereka bangun. So Yun tidak menyangka akan merasakanya secepat ini.
Karena biasanya, dia hanya menonton di drama-drama tv. Tetapi kali ini ia benar-benar merasakannya, kehangatan, kelembutan Justin membuat Soo Yun semakin menikmati ciuman itu.
Setelah tersadar mereka pun langsung bergegas pulang. Justin mengantar Soo Yun sampai depan rumah tidak mampir karena hari sudah sangat larut.
Justin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments