Setelah berhari-hari, So Yun masih tidak mau bicara kepada Justin. Tetapi Justin tidak menyerah begitu saja, ia masih berusaha untuk mendapatkan maaf dari So Yun.
Hari ini di sekolah Justin sengaja menyiapkan sebuah kejutan untuk So Yun, semua telah direncanakannya dengan matang tinggal menunggu So Yun datang.
Ketika waktu istirahat tiba So Yun pergi ke kantin untuk makan, tetapi saat itu suasana kantin terasa sangat aneh. Saat ia datang semua orang seakan-akan pergi menjauhinya, So Yun heran atas apa yang terjadi hari ini.
Tiba-tiba orang-orang itu melemparkan bunga kearahnya, kemudian dari belakang muncul Justin membawakan buket bunga yang besar dan bertuliskan kata maaf. Semua orang berkumpul menyaksikan adegan romantis itu, So Yun yang masih merasa bingung dengan yang terjadi hanya diam melihat sekelilingnya.
" So Yun aku mohon maafkan aku, aku benar-benar tulus mencintaimu " ucap Justin sambil berlutut dan menyerahkan buket bunga.
" Suit..suit.. Ayo maafin aja.." sorak teman-temannya.
" Iya maafin aja. Kita udah berusaha keras lho." ucap temannya lagi.
Tak berapa lama kemudian So Yun mengangguk sambil menangis terharu melihat ketulusan Justin yang berlutut memohon maaf kepadanya.
" Ciiieee..." sorak teman satu sekolahnya yang menyaksikan So Yun dan Justin berpelukan dan saling memaafkan. Setelah itu mereka kembali berbaikan, Soo Yun telah memaafkan Justin.
Tapi hal itu membuat hati Youra semakin membenci So Yun.
" Apaan sih lebay banget pake begituan segala." kata Youra sinis.
" Bilang aja kamu sirik. Hahaha " kata salah satu teman So Yun.
Youra yang merasa kesal dengan ledekan dari teman-teman So Yun itu pun langsung pergi menjauh dari kerumunan dengan amarah dihatinya.
Jam pelajaran telah usai, tibalah saatnya semua murid untuk pulang.
" Sayang ayo, aku akan mengantar mu pulang " kata Justin yang sudah menunggu So Yun didekat pinti
" Eh tapi.." kata So Yun ragu.
" Ayolah.. Plis biar aku aja yang nganter kamu. " bujuk Justin.
" Ya udah deh. Ayo.." sahut So Yun
Setelah hubungan mereka kembali baik mereka pun menjadi semakin dekat. Justin seringkali mengajak So Yun untuk pergi jalan-jalan, bahkan dia sudah mendapat restu dari orang tua So Yun. Terkadang Justin juga sering datang ke rumahnya
Tetapi semakin lama mereka semakin mesra bahkan semakin sering melakukan hubungan ***. Meski mereka tahu bahwa hal itu akan berdampak bagi masa depan mereka tetapi tetap saja hasrat itu selalu muncul tiap kali mereka sedang berduaan. Dan selalu ada kesempatan untuk melakukan hal tersebut.
Pernah suatu ketika sekolah mengadakan study tour ke kota Beijing. Justin dan So Yun ikut dalam study tour itu. Tetapi mereka berdua malah terpisah dari kelompok sekolah, mereka malah pergi untuk berlibur berdua dan asik menikmati perjalanan itu.
Mereka memesan 1 kamar hotel yang jauh dari jangkauan kelompok sekolah. Mereka sudah seperti pasangan yang sedang berbulan madu, apa yang mereka lakukan tentu saja orang tuanya tidak tahu.
" Sayang kita terpisah dari kelompok apakah mereka tidak akan curiga? " Tanya So Yun seakan ragu.
" Kamu tenang saja saat pagi hari kita akan kembali berkumpul bersama mereka agar mereka tidak curiga. Yang penting kita masih bisa menikmati waktu berdua " jawab Justin enteng.
" Dasar kamu ya!! " kata So Yun mencolek hidung Justin sambil tertawa riang.
" Eh kenapa? Apa kamu tidak suka? " tanya Justin.
"Aku suka selama itu bersama kamu " jawab So Yun yang kemudian memeluk pacarnya itu.
" Ya sudah kemarilah " Justin mencium So Yun.
" Umph.. Tidak sayang jangan sekarang.. ah.." kata So Yun mendorong tubuh Justin
" Kenapa? " tanya Justin.
" Aku tadi memesan layanan hotel untuk membersihkan kamar kita, nanti saja bermainnya " jawab So Yun
" Ya sudah. Tapi setelah ini kamu harus melayani aku " jawab Justin dengan nada genit.
Sejak saat itu mereka semakin tidak terkendali sampai terkadang lupa waktu, So Yun yang awalnya tidak berniat melakukan itu terlalu sering kini ia bahkan terlihat sangat menikmati. Bagi mereka itu adalah waktu yang tepat untuk menikmati asmara yang semakin menggebu-gebu.
Setelah 1 minggu mengikuti Study Tour akhirnya mereka kembali ke rumah masing-masing. Hubungan mereka pun masih terus berlanjut sampai-sampai mereka berdua merasa saling ketergantungan, semakin sering ingin bertemu.
Hal itu tentu membuat orang tua So Yun khawatir setelah memperhatikan pergerakan mereka berdua yang semakin hari semakin intim. Karena ke khawatirannya mama So Yun pun menegur mereka untuk fokus dulu dengan sekolah dan jangan terlalu sering berduaan.
" Sayang kemarilah, mama mau bicara " kata mama memanggil So Yun
" Ada apa ma? " tanya So Yun mendekat kearah mamanya.
" Mama lihat kamu dan Justin sudah berbaikan ya?" tanya mamanya itu.
" Oh itu kami sudah berbaikan sejak lama ma " jawabnya santai.
" Tetapi alangkah lebih baik kalian jangan sering-sering bertemu " kata mama So Yun memperingati.
" Tapi kenapa Ma? " tanya So Yun
" Sebenarnya Mama tidak melarang kamu berpacaran dengan Justin, tapi alangkah lebih baik untuk sekarang kamu fokus dulu terhadap pelajaran mu. " kata mamanya.
" Kenapa Mama berbicara seperti itu? Aku dan Justin bersama malah lebih fokus belajar dan saling mendukung satu sama lain. " jawab So Yun.
" Iya itu memang bagus, tapi melihat kedekatan kalian mama takut kalau kalian akan kebablasan, kalian masih baru pacaran dan masih ada batasan dalam hubungan kalian. Mama harap kamu mengerti maksud mama " ucap mamanya sambil berjalan ke kamar.
So Yun murung mendengar perkataan mamanya barusan, ia merasa bahwa mamanya tidak setuju lagi dengan hubungan mereka. So Yun pun lantas menghubungi Justin.
" Hallo sayang kenapa? " jawab Justin ditelpon.
" Hari ini mama bicara padaku, mama bilang kita harus jaga jarak. " kata So Yun dengan nada sedih.
" Kenapa mama mu bilang seperti itu ? " tanya Justin.
" Mama takut jika kita sering berdekatan kita akan lupa batasan dalam hubungan " jawab So Yun lagi.
" Apakah kamu cerita kepada mamamu? Apakah mama kamu sudah tahu tentang apa yang sudah kita lakukan? " tanya Justin khawatir
" Aku juga tidak tahu tapi yang jelas Mama ingin kita berdua fokus dulu terhadap sekolah. " kata So Yun semakin sedih
" Oh begitu. Benar juga apa yang dikatakan tante padamu, aku juga minta maaf tidak bisa mengontrol diriku. Lain kali aku akan berjaga-jaga agar tidak terlalu sering mengajakmu " kata Justin.
" Ya sebaiknya seperti itu, aku tutup telponnya dulu ya sayang. Dahh " kata So Yun
" Iya sayang, daahh... "
So Yun juga heran kenapa mamanya berbicara seperti itu hari ini, jelas terlihat bahwa mama pasti sudah mengetahui apa yang telah mereka berdua lakukan. Ia pun menjadi takut jika benar mamanya telah mengetahui hal tersebut pasti Mama akan benar-benar sangat kecewa padanya. Apalagi jika papa dan kakaknya tahu bisa-bisa nanti So Yun akan dikirim ke luar negeri untuk pindah sekolah.
So Yun tidak ingin dipindahkan dari sekolah apa lagi berpisah dengan Justin. Dia sudah benar-benar jatuh cinta kepada kekasihnya itu. Sejak saat itulah mereka jarang melakukan hal tersebut. Sementara So Yun sudah dibuat ketagihan oleh hal itu, ia terkadang sering memendam hasrat.
Di sisi lain dia juga takut jika terlalu sering maka dia akan hamil. Untuk saat ini mereka hanya bisa menuruti peringatan yang diberikan oleh mamanya.Karena So Yun juga tidak ingin mamanya kecewa dengan kelakuannya.
Meski ia mencintai Justin tetapi baginya kepercayaan mamanya lah yang lebih penting.
" Ma maafkan Aku " kata So Yun mendekati mamanya.
" Eh sayang, Kenapa kamu minta maaf? " kata mamanya melihat kearah So Yun.
" Tidak apa-apa Ma, apa sebaiknya aku memutuskan hubungan dengan Justin? " tanya So Yun.
" Lho kenapa? Apa ada yang salah dengan nya? " tanya mamanya itu.
" Sebenarnya tidak ada Ma, tapi karena perkataan mama kemarin aku jdi kepikiran " kata So Yun dengan raut wajah sedih.
" Sudahlah jangan terlalu dipikirkan, Mama berbicara seperti itu hanya memperingatimuu agar tidak terlalu berlebihan dalam berpacaran. Lagi pula Mama hanya memperingatkanmu untuk lebih berhati-hati dalam pacaran bukan menyuruhmu untuk putus hubungan dengan Justin "
" Tapi ku pikir Mama tidak merestui hubungan kami" kata So Yun dengan sedikit senyum
" mana mungkin mama seperti itu, selama kamu merasa senang Mama juga ikut senang. Asal kamu bisa menjaga nama baik keluarga kita dan tidak mempengaruhi nilaimu disekolah " jelas mamanya.
" Baik ma aku mengerti" jawab So Yun lalu memeluk mamanya itu.
" Ya sudah lebih baik kamu pergi tidur, karena besok kamu harus sekolah kan." kata mama.
" Iya Ma, Aku tidur dulu. " Jawab So Yun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments