" Nona akhirnya aku menemukanmu " kata seorang pelayan membuat kaget So Yun.
" Ada apa mencariku? Apa ada masalah?" tanya So Yun kepada pelayan itu.
" Memamg sedang terjadi masalah pada tuan David, ia meminta nona untuk membantunya " jawab pelayan itu.
" Masalah apa? Dimana dia sekarang? " tanya So Yun sedikit khawatir.
" Tenanglah nona, sekarang tuan berada dikamar lantai atas. Mari ikut denganku " kata pelayan tersebut.
" Ya baiklah "
So Yun mengikuti pelayan tersebut menuju kamar dimana David berada, terlihat jelas bahwa So Yun merasa khawatir terhadap atasannya itu.
" Tuan, Nona Yun sudah datang " Ucap pelayan tersebut sambil mengetuk pintu.
" Suruh dia masuk dan tutup pintunya! " sahut David dari dalam.
" Nona silahkan " kata pelayan tersebut membukakan pintu.
" Terima kasih "
So Yun pun masuk dan melihat David tampak meringis. Ia pun menutup pintu tersebut dan menguncinya.
" Presdir, ada apa? Apa yang terjadi padamu? " tanya So Yun yang duduk di samping David.
" Yun Tolong aku.." David menjadi agresif dan mendorong tubuh So Yun ke atas ranjang.
" Ada apa presdir, kenapa anda seperti ini? " tanya So Yun yang terkejut dengan tingkah David.
" So Yun aku mencintaimu..." Bisik David ditelinga So Yun.
Hal itu membuatnya terdiam sesaat, lalu David mulai menciumnya.
" Tidak jangan lakukan ini presdir..umph.." kata So Yun yang berusaha mendorong tubuh David diatasnya.
" Kenapa? Aku menginginkanmu. Aku mencintaimu" jawab David lagi.
" Tapi.. Ah.. umph... ah.."
Belum sempat So Yun mengelak David sudah terlebih dahulu ******* bibir mungil milik So Yun.
Perlahan-lahan tangan David mulai merambat ke tubuhnya, So Yun berusaha menghentikan tetapi itu malah membuat David menjadi semakin agresif.
" Jangan.. ahk..jangan lakukan itu tuan.. Ah..ah" kata So Yun dengan desahan kecil.
Tentu saja upaya So Yun menghentikan tindakan David justru sia-sia, perlahan ia juga mulai hanyut dalam suasana yang sudah lama tidak ia rasakan. Selama ini So Yun hanya memendam hasrat dan melampiaskan nafsu itu sendiri.
Tetapi hari ini dia kembali merasakan kehangatan yang ia rindukan. So Yun mulai menikmati permainan dan merasakan sentuhan lembut dari David. Setelah beberapa menit bermain-main mereka pun lalu tidur karena kelelahan.
*K**eesokan harinya*....
" Tuan apa anda sudah bangun? Kakek menunggu anda dibawah " kata seorang pelayan didepan pintu.
Suara pelayan itu mengejutkan mereka dan membuat mereka terbangun, So Yun tersadar dirinya sudah tidak mengenakan pakaian lagi dan sudah melakukan HS dengan atasannya.
" Kamu sudah bangun? Aku akan mandi dulu dan menemui kakek, setelah itu kamu mandilah dan turun untuk sarapan " ucap David sambil mengecup keningnya.
So Yun hanya diam, ia bingung harus bagaimana. Apakah ia harus senang atau sedih karena kejadian tadi malam. Lalu tanpa banyak berpikir So Yun pergi mandi dan bersiap tetapi ia tidak turun ke bawah karena merasa takut.
" Kenapa kamu tidak turun untuk sarapan? Apakah kamu masih memikirkan kejadian tadi malam? " Tanya David yang baru datang.
" Emm itu.." kata So Yun malu.
" Aku minta maaf karena semalam aku dijebak oleh seseorang, aku juga akan mengganti rugi padamu. Lagi pula kamu melakukan itu juga bukan baru pertama kalinya" kata David.
" Apa maksudmu? Apakah aku terlihat seperti wanita murahan? Memangnya kenapa jika aku bukan baru pertama kali melakukan ini? " tanya So Yun yang merasa tersinggung dengan ucapan David.
" Hahaha tenanglah, aku tidak akan membocorkan hal ini nanti aku akan memberimu gaji yang sudah aku janjikan semalam " kata David sambil mengenakan dasi.
" Aku sama sekali tidak butuh uangmu. Kamu dan kakekmu sama saja, kalian hanya memandang rendah wanita biasa sepertiku. Aku ingin pulang, dan simpan saja uangmu itu. Aku tidak butuh! " kata So Yun langsung keluar dan meninggalkan David sendirian.
Lalu So Yun pun keluar dari kamar dengan rasa sakit hati, karena ia sadar bahwa semalam yang terjadi semata-mata karena pengaruh obat. Apa yang diucapkan David semalam itu berarti hanya karena ia dalam pengaruh obat bukan tulus dari hati.
Perasaannya benar-benar hancur karena David juga memandangnya sama seperti seorang wanita murahan. Tanpa berpamitan lagi ia langsung menuju pintu dan dan berjalan keluar memanggil taksi lalu pulang. Di dalam taksi So Yun tiba-tiba menangis. Hatinya sangat sakit mendengar ucapan dari David barusan.
Sementara David terdiam mendengar kata-kata dari So Yun tadi, David juga merasakan sakit ketika melihat raut wajah So Yun yang nampak sedih itu. David benar-benar merasa bersalah karena telah mengucapkan kata-kata yang telah membuatnya sakit hati. Ia tersadar dari Lamunan dan mencari keberadaan So Yun.
" Apa kalian melihat So Yun? Dimana dia? " tanya David kepada para pelayan.
" Nona Baru saja pergi dan menaiki sebuah taksi " jawab seorang pelayan.
" Kenapa kalian membiarkannya pergi? Kenapa tidak memberitahuku? " kata David dengan nada marah.
" Maaf tuan kami sudah berusaha mencegah Nona pergi tetapi Nona bersikeras untuk pergi dan langsung menaiki taksi" jawab pelayan itu lagi
" Sudahlah Untuk apa kamu mencari perempuan seperti dia itu. Menikahlah dengan Liora " kata kakek yang tiba-tiba datang.
" Kakek, Apa yang sebenarnya telah kakek bicarakan kepadanya? Kenapa dia bersikap seperti itu terhadapku? Apakah kakek tahu dia sangatlah penting bagiku " kata Davod kesal.
" Kenapa kamu masih membela perempuan seperti itu, aku hanya mengatakan apa yang seharusnya seorang kakek katakan untuk kebahagiaan cucuku " jawab kakeknya.
" Untuk kebahagiaanku? Kakek sama sekali tidak mengerti apa yang menjadi kebahagiaanku " kata David.
David pun marah kepada kakeknya dan meninggalkan tempat tersebut. David menyusuri jalan berniat mencari So Yun, ia merasa menyesal dan ingin meminta maaf kepadanya.
Disisi lain So Yun masih merasa sedih dan meneteskan air mata ketika mengingat hal-hal yang baru saja terjadi padanya.
Apa yang telah aku lakukan? Kenapa aku bisa begitu ceroboh, Apakah salah jika aku berharap bahwa David benar-benar mencintaiku. Tapi kenapa dia menganggapku sama rendahnya dengan seorang *******. Ucap So Yun dalam hatinya.
Ia pun sampai dirumah dan menceritakan semua hal yang terjadi kepada sahabatnya itu.
" Farah, apa aku hanya terlalu berharap padanya? " tanya So Yun kepada sahabatnya itu.
" Sudahlah Yun, lupakan saja tentang kejadian itu. Anggap saja kamu tidak pernah melakukan itu dengannya " jawab Farah memberi saran.
" Tetapi bagaimana mungkin? Aku masih sekretaris nya, dan setiap hari pasti akan bertemu dengannya dan melihat wajahnya " kata So Yun.
" Kamu tenang saja, jika dia berusaha mendekatimu kamu bilang ke dia untuk melupakan segala hal yang sudah terjadi dan menganggapnya tidak pernah ada. Kamu hanya perlu menjaga jarak dengannya " kata Farah.
" Aku yang terlalu bodoh telah membuat diriku berada dalam jurang sebesar ini " jawab So Yun lirih.
" Sudahlah Yun kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri seperti ini. Mulai sekarang kamu harus biasa melupakan kejadian itu dan Fokus saja terhadap pekerjaanmu " ucap Farah seketika memeluknya.
" Ya Farah, kamu benar aku harus tetap fokus dengan pekerjaanku. Setelah aku sudah menyelesaikan semuanya aku akan kembali ke Cina dan mengelola bisnis ayahku " kata So Yun dengan sedikit senyum.
" Apa kamu benar-benar yakin dengan keputusan ini? " tanya Farah.
" Ya aku yakin, Lagi pula sudah cukup lama aku berada disini. Dan sudah waktunya aku kembali " jawab So Yun.
Setelah bercerita kepada sahabatnya So Yun merasa sedikit lega, Setidaknya masih ada yang harus ia lakukan setelah ini.
**Hola..Halo..
Hai readers, gimana nih novelnya? Minta sarannya donk dari kalian. Supaya author lebih semangat lagi nulisnya.. Hehehe..
Selamat Membaca**..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments