Christian duduk merenung di ruangannya, masih terngiang di telinganya permintaan sang Ibu yabg mengharuskan nya untuk segera menikah.
Ada rasa tidak bisa menerima dengan permintaan Ibunya, sebab sampai saat ini Christian masih belum berani mengakui perasaannya terhadap Keyzia.
Tapi disisi lain ia juga tidak boleh egois, ia juga harus memikirkan perasaan Ibunya. Ia memang sering meninggalkan Ibunya seorang diri, jika ia harus menemani Ivan keluar kota dan jika diperlukan ia juga akan dibawa Ivan keluar negeri.
Christian hanya bisa menghela napas kasar, ia merasakan dilema yang sangat besar.
"Aku akan mencoba bicara jujur pada Keyzia tentang perasaan ku, dan aku harap dia juga mau jujur dengan perasaan nya. Aku ingin tahu apa yang aku rasakan, apakah sama yang ia juga rasakan." ucap Christian sendiri.
Saat ia sedang memikirkan masalah yang melanda dirinya, tiba-tiba ponselnya berdering. Ia pun bergerak maju sedikit mendekati meja dan meraih ponselnya.
Tertera nama si pemanggil " My Queen ", yang berarti Keyzia. Christian tersenyum dan segera menjawab panggilan itu.
"Hallo." jawab Christian.
"Chris lagi dimana?" tanya Keyzia.
"Di kantor. Ada apa?" Christian sengaja kembali bersikap dingin pada Keyzia.
Kumat lagi, apa disana lagi ada Kak Ivan ya.
Keyzia terdiam sejenak ia kembali tersadar saat Christian kembali memanggilnya.
"Chris, kamu sibuk ya? Ya sudah nanti aja ya."
"Ada apa?" tanya Christian lagi.
"Temani Devano ke Mall yuk!" ajak Keyzia.
Christian tampak menimbang sejenak.
Akhirnya ia memutuskan untuk pergi mengantarkan Devano dan Keyzia ke Mall.
"Baiklah, setengah jam lagi saya jemput."
Klik.
Christian memutuskan panggilan sepihak dan tersenyum. Christian membayangkan pasti saat ini Keyzia sedang mengomel sendiri.
Itu yang Christian sukai dari gadis itu, ia tidak pernah habis kata untuk diucapkan.
Sikap cerewet nya yang selalu Christian rindukan, tapi sikap cerewet nya juga kadang membuat Christian kesal.
Benar dugaan Christian, saat ini dirumah Keyzia sedang menahan kesal. Sebab Christian memutuskan telpon sepihak, Keyzia mengoceh sendiri dikamarnya.
Dikamar itu juga ada Devano dan Sandra Kakak iparnya, yang mulai bosan mendengar ocehan Keyzia.
"Ma, kita keluar yuk! Setengah jam lagi Om Chris jemput kita." ajak Devano pada Mama nya. Sandra pun menganggukan ajakan putranya. Mereka pun keluar dari kamar Keyzia dan membiarkan gadis itu bicara sendiri.
Setengah jam kemudian Christian tiba untuk menjemput Devano dan Keyzia, Christian tidak tahu bahwa Sandra juga akan ikut mereka.
Tujuan Sandra untuk ikut adalah agar ia bisa menemani putranya bermain, dan yang lebih penting lagi adalah agar Christian dan Keyzia punya waktu lebih banyak berdua.
Devano dan Sandra Ibunya telah dahulu turun dan menghampiri Christian, tapi tidak dengan Keyzia. Ia masih berada di kamarnya.
Keyzia mengintip dari jendela kamarnya saat mobil yang dikendarai Christian masuk kehalaman rumah.
"Sekarang gantian kamu yang menunggu aku turun ya Tuan Christian Manuela." ujar Keyzia.
Keyzia sebenarnya sudah siap sedari tadu, tapi karena ia merasa kesak karena Christian memutuskan telponnya jadibia sengaja berlama-lama dikamar.
Christian berjalan menjauh dari Sandra dan Devano, ia mengambil ponsel dari saku celananya dan menelpon.
"Dalam lima menit kamu tidak turun, aku tinggal." Klik Christian kembali memutuskan sambungan telponnya.
Tak lama kemudian Keyzia pun turun dengan wajah yang memerah karena menahan marah.
Christian diam-diam tersenyum melihat kelakuan maja gadis yang disayanginya ini.
Tapi ia tetap menyembunyikan nya dengan sangat hati-hati.
Setelah Keyzia duduk di samping Christian, dengan wajah ditekuk karena kesal.
Diam-diam melirik ke arah Keyzia dan tersenyum penuh kemenangan.
Keyzia masih tidak melirik sedikit pun ke arah Christian. Hingga Devano mengejutkan Keyzia yang sedang kesal.
"Tante, muka nya kenapa? Kok kusut kayak baju gak disetrika." ucap Devano jahil.
Sontak Sandra dan Christian tersenyum sambil menutup mulutnya.
"Diam semuanya aku lagi kesel nih." Keyzia tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya pada Christian.
Sepanjang perjalanan Keyzia hanya diam, hingga sampai ditujuan pun Keyzia hanya diam dan tak banyak bicara.
"Chris, aku akan membawa Devano bermain. Sebaiknya kamu menemani Keyzia, mungkin dia ingin kesuatu tempat." ucap Sandra yang langsung meninggalkan Christian yang sedang menunggu Keyzia kembali dari toilet.
Saat Keyzia kembali dari toilet, ia terheran melihat Christian tinggal sendirian menunggu nya didepan food court tempat sebelum Keyzia ijin ke toilet. Keyzia pun mendekati Christian yang duduk tenang sambil menikmati minumannya.
"Kak Sandra dan Devano mana?" tanya Keyzia.
Christian menoleh ke arah Keyzia dan tersenyum tipis.
"Mereka sudah jalan duluan, mereka sudah tidak sabar ingin jalan-jalan. Jadi kamu mau menyusul mereka atau mau ikut aku?" tawar Christian.
Keyzia memicingkan matanya.
"Kemana?"
"Ikut saja." Christian menarik tangan Keyzia dan keluat dari tempat tersebut.
Keyzia melupakan sejenak rasa jengkelnya terhadap Christian, ia begitu menikmati waktu bersama yang mereka habiskan.
Sandra menelpon Christian memberitahu bahwa mereka pulang terlebih dahulu, di karenakan Devano sudah cukup lelah. Dan mereka pulang menggunkan taxi.
Christian tahu sebenarnya Sandra ingin memberi kesempatan waktu yang lebih lama pada Christian dan Keyzia untuk saling bicara tentang perasaan mereka.
Setelah puas jalan-jalan, makan, menonton, serta naik aneka permainan.
Mereka pun memutuskan duduk di sebuah taman buatan yang ada didalam Mall tersebut. Keyzia duduk dan menyenderkan kepalanya di bahu Christian.
Christian hanya tersenyum tipis melihat tingkah manja Keyzia.
Mereka terdiam dalam pikiran masi-masing, hingga Christian memberanikan diri membuka suara dan memulai pembicaraan.
"Key," panggil Christian lembut.
"Hemmm...." Keyzia memejamkan matanya.
"Apa pendapatmu tentang aku." tanya Christian tiba-tiba.
Keyzia perlahan membuka matanya.
"Kamu baik."
"Hanya itu?"
"Terus,,,, aku harus bagaimana?"
Christian mengubah posisi Keyzia dan memasukannya kedalam pelukan.
Keyzia yang kaget hanya bisa menuruti.
"Key, besok kamu sudah mau pulang ke asrama kan? Sebelum kamu pulang aku mau kamu janji sama aku Key." ucap Christian memegang kedua pipi Keyzian
"Janji apa?" ujar Keyzia bingung.
"Kamu harus bisa menjaga diri kamu, terutama hati kamu untuk aku." pernyataan itu lolos diucapkan bibir Christian tanpa rasa canggung sekali pun.
Keyzia pun membulatkan matanya, nyaris tidak percaya dengan apa yang diucapkan Christian barusan.
Dia nembak gue? Serius dia nembak gue, mimpi apa gue semalam. Monica jika kita ketemu nanti, gue bakalan ceritain semuanya sama lu kalau gue udah jadian sama Pangeran es gue.
Keyzia tersadar dari lamunannya.
"Kamu kenapa?" tanya Christian.
"Gak, aku gak apa-apa." jawab Keyzia cepat.
"Kamu mau kan janji sama aku?"
Keyzia tersenyum kemudian menatap mata Christian.
"Aku selalu menjaga hati ku untuk kamu, apa setiap perlakuan ku ke kamu selama ini belum bisa membuatmu yakin kalau aku selalu menginginkan kamu menjadi bagian dari diriku." aku Keyzia.
Christian tersenyum dan memeluk Keyzia, Keyzia membalasa pelukan hangat Christian.
"Aku sayang kamu Key." ucap Christian sambil mengecup keninh Keyzia.
"Aku tau." jawab Keyzia singkat.
"Tahu apa?" tanya Christian bingung.
"Kamu sayang aku."
"Kamu nya gimana?"
"Iya aku juga sayang kamu." Keyzia diam sejenak, kemudian. "Jadi kita udah jadian nih?" tanya Keyzia lagi.
"Menurut kamu?"
"Hemmmm.... sepertinya begitu, kita pacaran yah!"
"Pacaran? Kayak ABG."
"Eleeeeh, ABG ini juga yang bisa naklukin hati kamu kan."
Christian tertawa lepas mendengar penuturan Keyzia." Iya, iya ABG ku sayang. Sekarang kita pulang ya, hari sudah larut." ajak Christian yang menggenggam erat tangan Keyzia.
Mereka pun kembali kerumah dengan perasaan bahagia, dan lega karena telah dapat mengakui perasaan mereka masing-masing.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Dhizi
cuwit cuwiw...
2021-12-29
0
Warda@e
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻 selamat buat kalian berdua ❤️❤️
2020-09-25
1
ᴱᴸ ᶫᵒᵛᵉ Ƴᴏ͠υ
yesss yess yessssss 😂😂😂😂
sukaaaaaakkkk
2020-09-18
0