Flashback on.
Malam hari.
Aska masuk kekamarnya setelah mengobrol panjang lebar bersama Menantunya.
Dia merebahkan tubuhnya disisi Aysel, wanita yang paling dicintaya.
Dia terus menatap wajah cantik istrinya yang selalu membuatnya tergila-gila walau umurnya tak lagi muda. Saat Aska sibuk memandang wajah istrinya, mata Aysel terbuka. "Kenapa sih mas, dari tadi ngeliatin aja?" tanya Aysel.
Aska hanya nyengir, kemudian dia membawa Aysel kepelukannya. "Kamu dari tadi ga tidur?" tanya Aska.
"Aku kebangun pas kamu masuk."
"Yank, mas boleh nanya ga?"
Aysel mengangkat wajahnya dan mengganti posisi tidurnya hingga wajahnya sejajar dengan wajah suaminya. "Mau nanya apa?"
"Tapi janji ya jangan marah?" pinta Aska. karna Aska akan membahas masa lalu mereka.
"Ia, janji."
"Dulukan mas jahat banget sama kamu, kok kamu mau donorin ginjal kamu buat mas, padahal saat itu kamu sendiri, ga ada yang kasih semangat buat kamu?" tanya Aska.
Aysel menghela napas sebelum memberi jawaban. "Dulu setelah aku tau tentang kondisi mas, aku mencoba ga perduli. Aku mencoba buat bodo amat. Tapi semakin aku mencoba ga perduli, hati aku selalu sakit.
Aku ga akan sanggup kalau liat mas kenapa-napa. Saat itu aku bicara ke ka Andra buat ngetes kecocokan ginjal ku sama mas, dan ternyata cocok, saat itu aku ga mikirin kondisi ku, aku hanya ingin ngeliat mas kembali sehat," jawab Aysel.
"Apa sebelum kamu donorin ginjal buat mas, kamu udah jatuh cinta sama mas?"
"Kalau aku ga cinta mana mungkin aku berani donorin ginjal aku sama kamu yang jahat banget ... Harusnya aku biarin aja ya dulu kamu kesakitan biar Abraham grup jatuh ketangan aku," balas Aysel sambil tergelak.
Aska mencubit pipi Aysel. "Jahat banget sih kamu yank"
Aysel terkekeh, kemudian dia kembali memeluk Aska dan tak lama mereka terlelap.
••••
"Kalian yakin dia ada didalam?" tanya Aska kepada kedua orang suruhannya.
Saat ini Aska sedang berada dimobil bersama dua orang yang Aska utus untuk mengawasi Raffael.
Aska dan kedua anak buahnya sedang berada dibasement apartemen Riana. Dan kali ini Aska sudah tidak bisa menahan diri lagi. Dia akan meminta Riana untuk meninggalkan Raffael.
Sebenarnya, Aska takan mengambil langkah secepat ini, tapi melihat Lila menangis di pelukan Keinya, dan mendengar dari anak buahnya bahwa Raffael membeli cin-cin untuk Riana, mau tak mau Aska harus segera bertindak.
"Saya, yakin Tuan," balas salah satu orang anak buah Aska.
Salah satu anak buah Aska keluar, dan membukakan pintu mobil untuk Aska.
Mereka bertiga berjalan ke unit apartemen Riana.
Aura kejam Aska langsung keluar ketika berjalan menuju unit apartemen Riana. Sebaik-baiknya Aska, tetap saja Aska memiliki sifat arogan. Dia akan menjadi pria tega jika berhadapan dengan seseorang yang tidak dia sukai apalagi menyangkut masa depan putranya.
Aska langsung menekan Bell unit apartemen Riana, dan tak lama Riana pun membuka pintunya.
Riana mengernyit heran saat melihat tiga orang didepannya. "Maaf, anda mencari siapa?" tanya Riana.
"Saya mencari anda, bagaimana jika kita berbicara didalam." Tanpa mendengar jawaban Riana, Aska langsung melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam disusul oleh kedua anak buahnya meninggalkan Riana yang heran atas kelakuan tiga orang yang menerobos apartemennya. Riana pun menyusul Aska yang sudah duduk manis didepan sofa.
"Maaf, siapa kalian? kenapa kalian lancang sekali masuk kedalam apartemen ku," ucap Riana sambil bersedekap.
"Aku adalah orang tua Raffael."
Seketika Riana langsung menurunkan tangannya yang sedang bersedekap. Dia langsung mengubah mimik muka yang tadinya kesal menjadi ramah.
"Ma-maafkan saya tuan, saya tidak tau jika anda orang tua Raffael ... Sebentar saya akan membuat sesuatu untuk anda."
"Tidak perlu! duduklah ada yang harus aku bicarakan denganmu."
Riana pun duduk didepan Aska, tatapan tajam Aska membuat Riana benar-benar membuat Riana gugup.
"A-ada apa tuan?' tanya Riana terbata-bata.
Tanpa menjawab pertanyaan Riana, Aska mengeluarkan satu lembar cek dan menyerahkannya kedepan Riana. "Tulislah berapapun yang kau mau. Dan pergi tinggalkan putraku."
Riana benar-benar bingung dengan apa yang terjadi, pasalnya dia masih tak tau Raffael yang sebenarnya tapi sekarang tiba-tiba dia disodori cek yang bisa dia tulis dengan angka yang dia mau.
"Riana, seharusnya kau tidak perlu banyak berpikir, tulislah berapa pun kau mau. Dan segeralah tinggalkan Raffael." Aska berucap penuh penekanan. Matanya menatap tajam kearah Riana.
Riana terhenyak saat Aska bisa tau namanya, dia masih bingung siapa sebenarnya Raffael, dan siapa sebenarnya orang yang ada didepannya, Riana berpikir orang didepannya adalah orang penting, karna dari sikap serta tampilannya saja menunjukan bahwa orang yang didepan Riana bukanlah orang sembarangan.
Riana berusaha menetralkan detak jantungnya sebelum membalas ucapan Aska. "Maaf tuan, tapi saya sunggu-sungguh mencintai Raffael," jawab Riana penuh percaya diri, tapi didalam hatinya dia merasa ketar-ketir menjawab ucapan Aska.
Aska berdecih mendengar ucapan Riana, kemudian dia duduk tegak sebelum menjawab Riana. "Apa kau pikir, kau pantas bersama putraku?"
"Saya dan Raffael saling mencintai tuan, jadi saya mohon restui kami."
"Apa kau pikir, seorang Ceo Abraham grup pantas bersaing dengan wanita yang hamil diluar nikah dan mempunyai masa lalu buruk. Aku akan menjodohkan Raffael dengan Lila, bukannya kau baru saja bertemu dengan Lila kemarin ... Dan harusnya kau sadar, betapa jauhnya perbedaan kau dan Lila.
"Ma-maksud anda, Raffael adalah Ceo Abraham grup ... Da-dan bukan kah Lila keponakan Raffael?" tanya Riana, terbata-bata.
"Ya.Raffael adalah seorang Ceo. Dan apapun hubungan Lila dan Raffael bukan urusanmu. Jadi seharusnya kau sadar dan segera tinggalkan putraku,"
Riana terhenyak mengetahui bahwa Raffael bukan orang sembarangan, tapi dalam hatinya dia merasa senang karna ternyata Raffael seorang Ceo.
"Maaf tuan, saya benar-benar mencintai Raffael. Saya tidak tertarik berapa pun yang anda tawarkan." Riana berucap penuh penekanan, dia berpikir untuk apa menerima uang dari Aska jika dia bisa mendapat lebih bila menikah dengan Raffael.
"Kita sedang tidak bernegosiasi, ini adalah perintah, simpan cek itu, aku memberimu waktu seminggu untuk kau memikirkan tawaranku." Aska bangkit dari duduknya dan keluar dari apartemen Riana diikuti kedua anak buahnya.
•••
"Kalian sudah bekerja keras, kalian boleh libur selama satu minggu," ucap Aska ketika mereka sampai dibasement.
Kedua anak buah Aska menunduk hormat, dibalas tepukan dibahu oleh Aska, menandakan Aska puas dengan kinerja mereka. "Kalian boleh pulang langsung, aku akan menyetir sendiri."
"Baik, Tuan," ucap kedua anak buah Aska.
Aska pun langsung menjalankan mobilnya menuju kantor untuk bertemu Raffael.
Flashback off.
"Apa ada hal penting sehingga daddy menyusulku kekantor tanya Raffael."
"Daddy ingin bertanya padamu, bagaimana pendapat mu tentang Lila?"
Raffael mengernyit heran saat Aska menanyakan tentang Rafael Lila. "Kenapa daddy, bertanya tentang Lila padaku, dia sama seperti Vania dan Tania."
"Bukan itu maksud daddy, daddy ingin kau menikah dengan Lila."
Tubuh Raffael menengang mendengar ucapan Aska. "Daddy, apa maksud daddy bagaimana aku bisa menikahi anak dari ka Bram."
"Dia bukan anak kandung kaka iparmu, dan daddy rasa tidak masalah jika kau menikahinya," potong Aska cepat. "Pikirkan usul daddy, dan jangan beritau mommy mu dulu."
"Ta-tapi daddy a-aku ..."
"Bukankah Lila lebih baik dari pada pacarmu?"
"Dari mana daddy tau tentang pacarku?" tanya Raffael kaget.
"Tidak penting dari mana daddy tau, ikuti saja perintah daddy itu juga untuk kebaikanmu." Aska beruca penuh penekanan. Dia bangkit dari duduknya meninggalkan ruangan Raffael tanpa mendengar jawaban dari putranya.
Raffael menggeram kesal, "Lila, aku tak menyangka kau bisa selicik ini, kau bilang hanya aku yang tau tentang kau bukan anak kandung ka Bram, dan kau menggunakan itu untuk menjeratku," ucap Raffael dengan emosi. Raffael berpikir Lila dalang dari ucapan Aska, dia bangkit dari duduknya dan berencana menghampiri Lila untuk meminta penjelasan Lila.
Baru dia melangkahkan kakinya keluar ruanagan ponselnya berbunyi dan penelpon itu adalah ....
Satu part lagi akan diketik jam 9 malam, mungkin harus melewat proses review selama satu jam dan akan terbit jam 10.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Yuli Astuti
riana
2022-08-08
0
Ilyloveme
Awal kehancuran hati Lila
2022-06-14
0
Hana Moe
waduhhhh salah alamat baaaaaang😢😢
2021-12-15
1