"Kau ... " Lila tak menyangka bahwa lelaki yang ada didepannya ini adalah lelaki yang paling dirindukannya. Tanpa aba-aba lelaki itu langsung memeluk Lila.
"Raffael, kenapa kau tidak bilang jika kau pulang hari ini?" tanya Lila saat mereka melepas pelukannya.
"Aku hanya ingin memberi kejutan," balas Raffael serasa tersenyum kepada Lila yang dia sayangi sebagai keponakannya. Tapi berbeda dengan Lila yang menganggap Raffael lebih dari sekeder paman.
"Ayo ikut keruanganku!" ajak Lila sambil menggandeng tangan Raffael. "Raffael, kenapa kau kurus sekali, apa selama kau di Rusia kau tak pernah makan dengan benar?" tanya Lila sambil berjalan.
"Tentu, aku sungguh tidak betah disana. Perusahaan disana benar-benar menguras tenaga ku, seandainya om Andra tidak pensiun aku tak perlu repot-repot diam disana," keluh Raffael.
Mereka terlalu asik dengan percakapan mereka. Semua orang yang berpapasan dengan mereka memandang kagum ke arah Raffael.
"Lila jam berapa praktekmu selesai?" tanya Raffael saat mereka baru masuk keruangan Lila.
"mungkin dua jam lagi, ada apa?"
"Apa kau membawa mobil?"
"Tidak, supir akan menjemputku nanti."
"sukurlah jika ada yang menjemputmu, aku akan menemui Riana diapartemennya."
"Kau baru tiba Raffael, apa sekarang kau akan pergi lagi?" tanya Lila.
"Aku sudah sangat merindukannya. Sampai jumpa dirumah," jawab Raffael sambil melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan Lila.
Lila duduk dikursinya, mengingat Raffael datang membuatnya sangat bahagia. Tapi kemudian dia tersenyum getir karna mengingat sampai kapanpun dia tak akan bisa dan tak akan mampu menggapai cinta Rafael. Lila bersandar pada kursi kerjanya, dia menaruh satu tangan dikeningnya dan mulai meneteskan air mata.
Sudah sejak lama, Lila menyukai Raffael. Sejak Lila sekolah di Indonesia dia sudah sangat dekat dengan Raffael. Saat Lila mulai masuk kuliah, Lila menceritakan semua tentang hidupnya pada Raffael. Dia bercerita tentang ibu kandungnya, tentang dia yang selalu kekakutan jika dibuang oleh Bram dan Keinya hingga menceritakan bahwa dia bukan anak kandunh dari Bram.
Saat itu tentu Raffael terkejut dengan cerita Lila, tapi dia terus menenangkan Lila dan meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saka. Dan dari situlah Lila mulai mencintai Raffael hingga dia rela mendonorkan ginjalnya untuk Raffael.
Riana ... Riana adalah kekasih Raffael yang dia pacari 3 tahun silam. Sampai saat ini dia tak berani memperkenalkan Riana pada Aska dan Aysel karna alasan Riana adalah pekerja malam.
Dulu sebelum bertemu dengan Raffael Riana bekerja disebuah Club. Saat Raffael datang ke Club untuk menghadiri pesta ulang tahun temannya dia mabuk karna temannya memberi alkohol tanpa sepengetahuannya, hingga Raffael mabuk berat.
Saat pulang Raffael hampir dikroyok karna menabrak orang-orang yang sedang berada di Club, beruntung Riana ada disitu dan segera menolong Raffael.
Karna bingung membawa Raffael kemana, Riana membawa Raffael ke kontrakannya yang berada dibelakang Club dan dari situlah Raffael dan Riana mulai dekat.
Tapi sampai saat ini Raffael belum mau membawa Riana ke keluarganya, sekalipun Riana selalu meminta Raffael menikahinya. Karna ternyata bukan hanya karna pekerjaan Riana yang pernah bekerja di Club, Riana juga telah mempunyai anak yang diakui Riana bahwa dia hamil diluar nikah dan kekasihnya tidak mau bertanggung jawab.
Sekalipun Raffael berkata dia menerima masa lalu Riana dan akan menerima Riana dan putranya apa adanya, namun tetap saja ada sedikit keraguan yang menyelinap dihati Raffael. Keraguan antara bisakah Riana menjaga dirinya jika dia sudah menikah dengan Raffael mengingat Riana pernah menjadi wanita Liar dan pernah akrab dengan kehidupan malam.
••••
Saat jam prakteknya selesai, Lila melangkahkah kan kakinya denga gontai. Dia dengan lesu membalas sapaan para Dokter yang menyapanya. Saat keluar rumah sakit dia melihat bukan supir yang menjemputnya melainka Bram.
"Papih!" panggil Lila, kemudian dia berlari memeluk Bram. "Kapan papih sampai?" tanya Lila.
"Papih, baru sampai dan kami langsung menjemputmu kemari," balas Bram sambil membelai rambut putrinya.
"Kami? apa mamih juga ikut bersama papih?"
"Mamih sedang menunggu dimobil."
Lila langsung berlari kearah mobil meninggalkan Bram.
Lila masuk kedalam mobil dengan tergesa-gesa.
"Mamih!" panggil Lila saat masuk.
Keinya yang sedang memejamkan matanya langsung terbangun karna mendengar suara Lila.
Keinya tersenyum dan merentangkan satu tangannya agar Lila memeluknya.
"Mamih, aku merindukanmu," ucap Lila saat memeluk Keinya.
Keinya mengelus rambut putrinya dengan penuh kasih sayang. "Mamih juga merindukanmu, bagaimana kabarmu sayang?" tanya Keinya.
"Aku baik mamih." Lila lebih mengeratkan pelukannya pada Keinya, dia menghirup dalam-dalam wangi tubuh mamihnya. Wangi tubuh Keinya adalah penawar lelah bagi Lila. Dia selalu merasa nyaman dan merasa tenang jika sudah memeluk Keinya.
"Lila ada apa, kenapa kau menangis?" tanya Keinya yang mendengar putrinya terisak dipelukannya.
Lila menggeleng. "Aku hanya lelah mamih, banyak sekali pasien yang datang hari ini," jawab Lila berbohong.
"Tidurlah, mamih akan membangunkanmu saat sampai."
Lila melepaskan pelukannya dan menyandarkan kepalanya dipundak Keinya, dengan tangan yang terus menggandeng tangan mamihnya.
Lama kelamaan napas lila menjadi teratur, menandakan dia sudah tertidur. Sedangkan Bram sudah lama berada diluar karna menerima telepon. Saat Bram akan masuk, Keinya membuka jendelanya dan menaruh telujuknya dibibir meng'isyaratkan agar suaminya masuk kedalam mobil dengan perlahan karna takut akan membangunkan putrinya.
Saat Lila keluar dari rumah sakit hingga saat masuk kedalam mobil, seseorang memperhatikan Lila, dia memandang Lila dari dalam mobilnya.
Orang itu adalah Raffael ... Apakah Raffael tau bahwa Lila mencintainya? tentu saja Raffael tau, Raffael bisa merasakan bahwa Lila mencintainya karna sejujurnya Raffael juga merasakan hal yang sama seperti yang Lila rasakan.
Rasa sayang Raffael pada Lila berbeda dengan rasa sayang yang Raffael rasakan pada Vania dan Tania. Raffael tidak senekat Aska, Jika dia jujur tentang perasaannya pada Lila, keluarganya akan menentang. Semua pasti akan mencibir keluarganya dan men judge Raffael yang menikahi Lila yang dikenal publik sebagai keponakanya, dan pasti seluk beluk Lila akan terbongkar pada publik. Walau bagaimanapun Abraham grup menjadi salah satu perusahaan yang sangat berpengaruh dan pasti rumor sekecil apapun akan mudah untuk dicari tau.
Raffael mencinta Lila saat Lila masuk kuliah, Awalnya Raffael senang ternyata Lila bukan anak kandung Bram, namun perkataan Lila tentang ibu kandungnya membuat Raffael mengurungkan niatnya. Jika masa lalu Tya terbongkar kepada publik dan itu pasti akan ber'imbas pada Lila. Publik akan dengan mudah mencari tau tentang Tya karna dia juga masih dikenal publik sebagai mantan istri Bram.
Lalu bagaimana Raffael bisa bertahan dengan Riana selama 3 tahun, Mungkin prasaan Raffael pada Riana hanya sekedar iba dan rasa kagum karna Riana mampu mempertahankan anaknya sekalipun keluarganya menyuruhnya menggurkan kandungannya. Riana lebih memilih di usir oleh orang tuanya karna hamil diluar nikah. Dan selama ini Riana tidak tau bahwa Raffael seorang Ceo. Yang Riana tau Raffael hanya seorang karyawan biasa.
Yang membuat Raffael bertahan bersama Riana adalah Riana tidak matre seperti gadis lain yang selama ini mendekati Raffael. Sampai saat ini Raffael masih berusaha mencintai Riana sepenuh hatinya karna menganggap Riana berbeda dengan wanita lain. Tapi tetap saja Raffael gagal melupakan Lila, bahkan saat dia kembali ke Indonesia yang dia ingin temui terdahulu adalah Lila bukan Riana.
Setelah mobil Bram pergi, Raffael pun juga menjalankan mobilnya menuju ke apartemen Riana.
••••••
"Sayang, bangun," ucap Keinya saat sampai dirumahnya.
Lila mengerjapkan matanya. "Ah, ia mamih."
Mereka pun turun dari mobil.
"Mamih!" teriak Vania saat Keinya masuk ke rumahnya. Vania pun langsung berlari dan langsung memeluk Keinya.
"Mamih, aku merindukanmu," ucap Vania.
"Mamih, juga merindukanmu." Keinya memeluk erat Vania. "Mana, adikmu?"
"Mungkin dia djrumah momma."
"Vania, kau tidak merindukan papih?" ucap Bram yang baru saja masuk kedalam rumah bersama Lila.
Vania pun langsung berhambur memeluk Bram "Tentu, aku paling merindukan papih."
"Mamih, papih, aku akan ber'istirahat dulu, aku akan turun ketika makam malam nanti," ucap Lila.
"Ka, apa kaka sakit?" tanya Vania yang melihat Lila lesu.
"Kaka hanya lelah Vania." Lila mengelus rambut adiknya.
"Naiklah, mamih akan mengantar makan malam kekamarmu nanti!" titah Keinya pada Lila. "Vania, panggal adikmu, katakan mamih dan papih sudah sampai."
"Mamih, biarkan saja dia, dia bukan anak kecil lagi," balas Vania yang enggan menyusul adiknya.
"Vania!" tegur Bram.
"Ya, baiklah papih." Vania pun mau tak mau menyusul Tania kerumah momanya.
"Sayang, ayo kita kekamar. Kita mandi sebelum makan malam!" ajak Bram dengan merangkul pundak Keinya.
"Aku akan mandi sendiri, jangan mengikuti ku."
"Memang siapa yang tak akan mengikutimu, tentu saja aku akan mengikutimu kekamar mandi," jawab Bram sambil tergelak.
"Aku ingin memasak untuk anak-anak. Jadi jangan mengangguku."
"Untuk apa aku memperkerjakan koki, jika kau masih memasak." Bram tampak keberatan jika istrinya memasak padahal mereka baru saja sampai.
"Lalu apa salahnya jika aku ingin memasak untuk ketiga putriku," balas Keinya tak terima dengan larangan suaminya.
"Baiklah-baiklah. Kau memang ibu terbaik," ucap Bram sambil mencubit gemas pipi istrinya.
Sementara Raffael ...
Gays banyak banget yang komen kisahnya mirip Aska dan Asyel. Tapi aku jawab kisahnya akan berbeda jauh. Mungkin awalnya memang mirip tapi djamin cerita Lila akan sangat berbeda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Yuri shina
“””
2023-09-28
0
terussss kalau kamu menikahi si PSK itu kamu baik² aja gitu ya ???
2023-08-28
0
kok malah aku kurang suka ya sama karakter raffael,, masa menyukai perempuan pekerja malam sih,, 😥
2023-08-28
0