la yang sedang memejamkan matanya, langsung membuka matanya karna melihat siapa yang datang, dia berpikir itu adalah mamihnya yang sudah kembali, saat melihat siapa yang datang tubuh Lila bergetar hebat dan saa Raffael mendeka.
Lila tau siapa yang datang keruangannya. Walaupun Raffael memakai seragam perawat dan memakai masker, tetap saja Lila menyadari bahwa yang datang adalah Raffael, dari postur tubuhnya, wangi tubuh Raffael sudah sangat melekat dipikiran Lila.
Saat Raffael masih berada dipintu, Lila dengah buru-buru merubah posisinya dengan menyamping, dia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Dia memejamkan matanya menahan ketakutan saat mendengar langkah kaki Raffael mendekat kearahnya.
"Raffael, kumohon jangan bunuh aku, aku berjanji takan berbicara apapun pada siapapun," ucap Lila dalam hatinya.
Tak lama seseorang menyentuh tangan Lila.
Lila yang sedang memejamkan matanya dan sedang menahan ketakutan langsung berteriak. "Mamih, tolong aku!" teriak Lila karna mengira bahwa Raffael yang menyentuh tangannya.
"Lila, ada apa?" tanya Bram, dan ternyata Bram lah yang menyentuh tangan Lila.
Lila membuka selimutnya saat mendengar suara papihnya. "Papih!" panggil Lila. Dia berusaha untuk duduk dan memeluk erat Bram. "Papih, tolong aku, aku ingin pulang, aku tak mau disini," ucap Lila dengan terisak.
Bram mengelus lembut rambut putrinya. "Sayang tenanglah, ada papih disini," jawab Bram. Bram menghela napasnya, saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, Bram berpikir keras tentang apa yang terjadi pada putrinya dan sekarang dia harus melihat putrinya ketakutan tanpa dia tau apa yang sedang terjadi pada putrinya.
Dan tak lama Keinya pun masuk keruang rawat Lila. Dia mengernyit heran saat Lila terisak dipelukan suaminya. Dan Keinya pun mendekat. Dia mengusap lembut rambut putrinya. "Lila!" panggil Keinya.
Lila yang mendengar ucapan mamihnya, langsung melepaskan pelukannya para Bram dia menghapus air matanya dan menatap mamihnya. "Mamih, aku ingin pulang, aku takut disini," ucap Lila.
Keinya dan Bram saling pandang, mencari jawaban lewat mata masing-masing, dan Bram menggeleng pertanda dia tak ingin Lila pulang sekarang karna kondisi Lila masih terlihat lemah dan wajahnya masih pucat
"Lila, dengar mamih, kau masih lemah nak, dokter belum menginjinkanmu pulang. Tenanglah ada mamih dan papih yang ada disini bersamamu."
Lila pun mengangguk. Saat mendengar ucapan Keinya.
••••
Saat Raffel masuk keruangan Lila, hati Raffael mencelos saat melihat Lila membalut dirinya dengan selimut, dan Raffael tau bahwa Lila sedang ketakutan.
Dia berjalan dengan cepat untuk menaruh nampan berisi makanan keatas nakas, dan dengan cepat dia berjalan kembali untuk keluar dari ruangan Lila. Dan untung saja Bram masuk saat dirinya sudah keluar dari ruangan Lila.
Dia langsung kembali mengahampirk perawat yang sedang menunggunya dan memberika baju yang sudah dia pakai.
Setelah beres dengan urusannya dari rumah sakit, dia memutuskan untuk kembali ke Hotel dan keesokan harinya dia memutuskan untuk kembali ke Rusia.
Dalam perjalanan, handphone Raffael terus berbunyi, dan itu adalah panggilan dari Riana.
Raffael memang sengaja tak menerima panggilan Riana, dia akan memperjelas hubunganya denga Riana saat nanti dia kembali dari Rusia. Entah akan memutuska Riana atau akan bertahan dengan Riana.
Gio.
Setelah kembali dari rumah sakit dan mendengar ucapan Lila, Gio dengan lesu melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumah.
"Gio!" panggil Hana yang sedang membaca majalah di sofa.
Gio menoleh kearah Hana, dan menghampiri Hana.
"papah kemana mah?" tanya Gio yang mendudukan dirinya disebelah Hana dan meletakan kepalanya dibahu Hana.
"Papah sedang ada tamu."
"Siapa?"
"Pak irawan."
Gio langsung mengangkat kepalanya dari bahu Hana. "Mah, papah bertemu pa Irawan mau jodohin Gio sama putrinya?" tanya Gio
dengan sewot.
"Mungkin." Hana menjawab singkat.
Papah Gio tak tau bahwa putranya telah memeliki kekasih, hingga dia berencana menjodohkan Gio dengan anak rekan bisnisnya yang memang sudah mengejar-ngejar Gio sedari dulu.
Sedangkan Hana, dia tak mua terlalu mencampuri urusan putranya al hasil dia hanya menjadi pendengar yang baik untuk putranya dan tak melarang suaminya jika menjodohkan Gio dengan orang lain. Toh semua keputusan tetap ada ditangan Gio.
•••
Ini hari ketiga Lila berada dirumah sakit, dan hari ini dia diijinkan untuk pulang.
Dan kini mereka baru saja sampai di apartemen milik Bram.
"Lila, istirahatlah, mamih akan mengantarkan makan siang mu kekamar mu," ucap Keinya.
"Mamih, aku ...."
Maaf ya skrang up nya sore karna memang sedang sibuk didunia nyata, maaf ya jadi so sibuk hahahaha. tapi tetap mengusahakan up setiap hari.
besok upnya dipanjangin ya. barusan mau ngetik lebih panjang tapi hape low, dan disini aliran.
Besok partnya akan langsung terbongkar ya semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Betty Situmorang
mampir kak di karya ku
💗ISTRI BAYARAN💗
BY:MAMA TIAN
TERIMA KASIH KAK
2022-05-22
0
RaIra
ye si Bambang main kabur ke Rusia aja😑
2022-03-10
0
Yuliarti
semangat thor💪💪💪
2021-11-07
0