Lila.
"Lila, mamih dan papih akan pergi kebandung, anak dari teman papih akan menikah," ucap Keinya saat dia menemani Lila dimeja makan.
"Apa Vania dan Tania ikut?" tanya Lila yang sedang menyantap makan siang sebelum berangkat kerumah sakit karna hari ini dia shift siang.
"Tidak, Vania dan Tania tidak ikut, kalian bertiga menginap dirumah momma oke."
"Ya. mamih."
"Lila."
"Ya mamih."
"Mamih tadi mendengar kau bertelpon dengan Gio, apa Gio akan mengantarkanmu kerumah sakit?" tanya Keinya
"Gio, akan mengantarku, tapi aku tidak tau apa dia akan menjemputku atau tidak."
"Jika Gio tidak menjemputmu, kau telpon supir ok, mamih tidak mau kau menaiki taxi, kau mengerti?"
"Ya, mamih, aku mengerti."
Keinya bangkit dari duduknya dan mencium kening Lila, "Mamih aka melihat kedua adikmu, dan sampaikan salam mamih pada Gio."
Lila tersenyum, "Ya mamih, aku akan menyampaikannya."
••••
Saat Raffael akan keluar dari ruangannya untuk menghampiri Lila, telepon Raffael berbunyi dan Riana lah yang menelpon.
Raffael langsung bergegas ke apartemen Riana setelah mendengar apa yang Riana ucapkan.
Tak lama Raffael datang ke apartemen Riana, dia meliha Riana sedang menangis sesegukan disofa.
Raffael, duduk disebelah Riana dan menggenggam tangan Riana, "Maafkan aku," ucap Raffael.
Riana menghapus air mata buayanya dan melihat kearah Raffael. "Raffael, apa aku seburuk itu sampai kau harus membohongiku."
Raffael membawa Riana kepelukannya, "Maaf, aku tak bermaksud membohongimu."
"Raffael, daddy mu mengatakan aku tak pantas untukmu, kau bisa meninggalkan ku dan menikah dengan Lil," ucap Riana. Dia sengaja memanas-manasi Raffael dengan membawa nama Lila, dan berkata seolah-olah dia rela melepaskan Raffael, padahal jelas-jelas dia sendiri menolak tawaran Aska.
Raffael sedikit melonggarkan pelukannya, "Apa daddy bicara tentang Lila?" tanya Raffael.
Riana mengangguk, "Daddy mu bilang, Lila mencintaimu, dan dia ingin menikahkanmu dengan Lila."
Rafael yang mendengar ucapan Riana langsung mengepalkan tangannya karna merasa Lila telah memanfaatkan Aska.
Oh ya allah Raffael, anak orang kaya ia, pinter ia. cuman satu kayanya kurangnya dia.
kurangnya dia ga ada Ahlak 🤣🤣🤣.
Raffaeel menghapus air mata Riana. "Tenanglah, aku takan meninggalkanmu," ucap Raffael menenangkan.
Riana diam-diam tersenyum. "Raffael, aku tak ingin kau melawan orang tua my hanya demi aku dan Deri, ikuti saja kemauan orang tuamu," jawab Riana yang penuh kebohongan.
Raffael membawa Riana kembali kepelukannya. "Berikan aku waktu, aku akan berbicara kepada orang tua ku, agar mereka bisa menerima mu."
Diam-diam Riana tersenyuk dipelukan Raffael. "Tapi bagaimana dengan Lila?"
"Aku akan mengurusnya nanti, jangan pikirkan dia lagi, biar aku yang mengurus semuanya."
Riana pun menangguk. "Kau tidak akan meninggalkan ku kan?" tanya Riana memastikan.
"Percayalah, sampai kapanpun aku akan selalu bersama mu dan Deri."
yah si Raffael bodo dipelihara🤣
waktu dan tempat dipersilahkan jika kalian ingin membuly si Rafael.
Riana mengangkat kepalanya, dia memberanikan diri untuk mencium bibir Raffael. Raffael lelaki normal tentu dia mengikuti apa yang sedang dilakukan Riana.
Setelah beres dengan Riana, Raffael langsung meluncur kerumh sakit untuk bertemu Lila, karna hari sudah larut, rumah sakit tampak sepi. Dan dengan cepat Raffael berjalan kearah ruangan Lila, namun begtu sampai diruangan Lila, Raffael melihat Gio sedang mencium Lila.
Lila.
Setelah berpikir semalaman tentang prasaanya pada Raffael, Lila memutuskan untuk menerima Gio.
Walau sangat sulit untuk melupakan Raffael, tapi Lila juga sadar sampai kapan pun perasaannya pada Raffael takan pernah berbalas. Walau Lila belum bisa mencintai Gio, tapi dia menyakinkan dirinya dan hatinya bahwa cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu....
"Gio, terimakasih kau telah mengantarkank," ucap Lila saat sampai dirumah sakit tempat Lila bekerja.
"Kau pulang jam berapa?" tanya Gio.
"Mungkin jam sembilan malam, ada apa?"
"Bolehkah aku menjemputmu nanti?" tanya Gio penuh harap.
Lila tersenyum. "Tentu, aku sangat berterimakasih, sampai jumpa." Lila langsung keluar dari mobil Gio.
Setelah Lila keluar dari mobilnya, Gio tersenyum seraya memegang dadanya yang berdetak dua kali lebih kencang.
"Aku pasti akan membuat mu menjadi miliku Lila," lirih Gio, kemudian dia kembali memajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit tempat Lila bekerja.
Saat pukul 8 malam, Lila sudah tidak menerima pasien, tapi walau bagaimana pun dia tak bisa pulang karna shiftnya memang belum selesai. Dia memutuskam untuk membeli makanan dikantin, namun baru saja dia keluar dari ruangannya, dia melihat Gio sedang berjalan ke arahnya dan membawa sesuatu.
"Gio, kenapa kau menjemputku sekarang?"
"Aku, tau kau lapar, jadi aku membawa makanan untukmu."
"Baiklah, ayo masuk."
Karna diruangan kerja Lila, hanya ada satu sofa tunggal yang sederhana, Gio dan Lila pun duduk bersebelahan.
Saat Lila mulai menyantap makan malamnya, Gio terus memperhatikan Lila, Lila bukannya tak sadar bahwa dia sedang diperhatikan, namun dia pura-pura acuh dan terus menyantap makanannya.
"Aku akan menunggu diluar sampai shift mu selesai," ucap Gio setelah Lila selesai menyantap makanannya. Kemudia dia pun bangkit dari duduknya.
Dan saat Gio bangkit dari duduknya, Lila memegang tangan Gio. "Gio, bolehkah aku berbicara denganmu?" tanya Lila.
Gio pun mengangguk, lalu kembali duduk disebelah Lila. " Ada apa?" tanya Gio.
"A-apakah tawaranmu setahun lalu masih berlaku?" tanya Lila, kemudian dia menunduk karna merasa malu sendiri dengan ucapannya.
Gio mengernyit heran atas ucapan Lila tapi tak lama, dia mengerti dengan apa yang diucapkan Lila. Gio tersenyum, dia menyentuh dagu Lila agar Lila melihat kearah Gio.
Mata mereka saling memandang. "Lila, apakau menerima cinta ku?"
Lila mengangguk, dan melihat anggukan Lila, Gio menangkup kedua pipi Lila dan tanpa aba-aba Gio langsung mengecup bibir Lila, Lila yang kaget karna perlakuan Gio yang tiba-tiba hanya bisa melotot karna ini pertama kalinya dia berciuman.
Tak lama setelah Gio menciumnya, mata Lila menangkap sosok Raffael yang akan masuk keruanganny, namun Raffael yang juga melibat ke arah Lila langsung keluar kembali dan pergi meninggalkan Lila dan Gio yang sedang berciuman.
Lila langsung melepaskan ciumannya pada Gio, kemudian dengam cepat dia mengejar Raffael, sedangkan Gio hanya diam karna tiba- tiba Lila meninggalkannya
"Raffael, tunggu!" ucap Lila setelah dekat dengan Raffael.
Raffael menghentikan langkahnya dan berbalik melihat kearah Lila.
"Raffael, ada apa?" tanya Lila yang melihat Raffael menatap tajam dirinya.
Tanpa menjawab ucapan Lila, Raffael mendekat pada Lila, dia memegang tangan Lila, lalu menyudutkan Lila keding-ding.
"Ra-Raffel a- ada apa?" tanya Lila terbata-bata. Dia benar-benar ketakutan melihar Raffael.
"Jangan pura-pura tidak tau, aku pikir selama ini kau wanita baik-baik Lila, nyatanya kau dan ibumu sama saja ... Apa selama ini hidup dengan menjadi anak kaka ku tidak cukup untukmu, apa kau berencana untuk menguasai harta keluarga kami, dan bisa menghabiskannya dengan ibumu yang murahan itu?" ucap Raffael.
Lila merasakan hatinya bagai tertusuk ribuan jarum, mendengar Raffael yang menghinanya dia langsung meneteskan air mata. Baru saja tangannya akan bergerak untuk menampar Raffael, namun Raffael terlebih dahulu tumbang karna Gio langsung menonjoknya dari samping.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
human😎
rubah licik
2023-10-07
1
human😎
muka tembok
2023-10-07
0
Ismu Srifah
iya thor pingin tak becek2 sampek elek wkwkkwkwkwkw
2023-07-27
0