Bab 2

"Taniaaaaaaaaaaa!" teriak Vania menggelegar dari ruangan atas.

Aysel yang sedang didapur memasak bersama Tania mengernyit heran mendengar Vania berterak. "Tania, apa kau membuat kaka mu kesal?" tanya Aysel.

"Dia kan memang begitu momma, selalu saja membesarkan masalah," balas Tania sambil memasukan makanan ke mulutnya. Tapi diam-diam dia tersenyum licik.

Vania turun dengan emosi "Kau!" hardik Vania saat menghampiri Tania didapur.

"Vania!" tegur Aysel.

"Sebentar momma," ucap Vania, dia akan menghampiri Tania untuk mencekik leher saudaranya, tapi gerakannya terbaca hingga Tania langsung berlari.

"Tania stop!" ucap Vania saat mereka lelah karna terus berlari.

"Kenapa kau mengejarku?"

"Apa maksudmu mengirim pesan pada Devan menggunakan namaku?"

"Aku hanya membantumu ... Bukannya kau menyukai Devan, dan ingin bertanya dimana Devan melanjutkan sekolahnya" jawab Tania sambil menjulurkan lidahnya.

Darah Vania mendidih mendengar ucapan kembaranya. Vania menyukai temen sekelasnya yang bernama Devan, dan Tania mengetahuinya karna memergoki Vania menyimpan foto Devan didompetnya. Tentu saja itu hal menarik untuk jadi bahan mengerjai kakanya.

"Kau!" hardik Vania. Kemudian dia berlari lagi mengejar Tania. "Tania, akan ku adukan kau pada papih jika kau pernah hampir pingsan karna memakan baso yang sangat pedas!" teriak Vania sambil berlari.

Seketika Tania menghentikan larinya dan memandang Vania yang tengah ngos-ngosan karna berlari.

"Coba saja adukan, aku juga akan mengadukan mu pada papih bahwa kau juga pernah mengajak ku membolos saat akan les piano," balas Tania tak kalah sengit.

Kemudian Vania berlari lagi mengejar Tania yang sudah melarikan diri terlebih dahulu.

"Apa yang kalian lakukan?!" teriak Lila saat masuk kedalam rumah dan melihat Vania dan Tania sedang bermain kejar-kejaran.

"Kak, tolong aku ... Nenek sihir itu mengejarku," ucap Tania yang bersembunyi dibelakang tubuh Lila.

"Ka, dia sudah kurang ajar terhadapku," sahut Vania yang baru menghentikan larinya.

lila memutar bola matanya jengah, dia sudah terbiasa melihat kelakuan kedua adiknya. "Apa kalian mau kaka adukan pada papih, dan papih memotong uang jajan kalian?" ucap Lila. Ya mereka selalu takut jika uang jajan mereka dipotong oleh Bram.

Mendengar ucapan Kakanya, Tania langsung mengedipkan mata pada Vania. Hanya mereka yang tau arti kedipan itu. Jika mereka sudah diancam menggunakan uang jajan yang akan dipotong, mereka akan pura-pura berdamai dan akan melanjutkan pertarungan mereka didalam kamar.

"Baiklah, Vania maafkan aku," ucap Tania sambil menyalurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Vania.

"Baiklah, maafkan aku juga," balas Vania dengan menerima uluran tangan Tania, dan mencengkaram tangan Tania dengan keras. "Ayo kita kekamar!" ajak Vania, dia akan membalas kelakuan adiknya didalam kamar.

Lila juga sudah tau trik mereka, tapi dia hanya membiarkannya karna sekalipun mereka diceramahi, mereka akan terus mengulanginya.

Sesudah kedua adiknya naik, Lila menghampiri Aysel didapur, sedangkan Aska masih berada diluar rumah. "Momma!" panggil Lila yang memeluk Aysel dari belakang.

Aysel tersenyum. "Lila, kau tau momma sangat mengkhawatirkanmu, kau pasti tidak makan dengan benar selama dua hari tidak pulang," ucap Aysel.

"Momma, aku makan dengan teratur, poppa menjemput ku secara paksa tadi."

"Dan jika kau masih menuruti Dokter yang semena mena memerintahmu, momma sendiri yang akan menjemputmu," ucap Aysel sambil terkekeh.

Ya itulah Aska dan Aysel. Tidak pernah membedakan cucu-cucu mereka, justu mereka lebih mengawasi Lila karna lila sudah mulai didekati banyak pria.

"Momma."

"Ya, sayang."

••••

"Momma!"

"Ya, sayang."

"Em ... aku ..." Lila melepaskan pelukannya dan menatap Aysel. "Momma, bisakah momma membujuk mamih agar mengijinkan ku untuk tinggal diapartemen dekat rumah sakit, terlalu jauh untuk ku jika pulang kerumah," ucap Lila penuh harap.

Aysel menghentikan aktivitas tangannya yang sedang memotong sayuran. "Kau lelah jika harus pulang kerumah?" tanya Aysel.

Lila pun mengangguk.

"Kalau begitu kau bisa berhenti menjadi Dokter dan belajar memimpin Rose fashion."

Lila cemberut mendengar jawaban Aysel, ya memang jika rumah sakit tempatnya bekerja dan rumahnya terlalu jauh hingga terkadang dia terlalu lelah untuk pulang kerumah.

Aysel memcubit pipi Lila. "Momma tak mau mendengarnya lagi, berhenti merengek untuk tinggal sendiri, karna momma tak akan mengijinkannya."

"Baiklah momma, aku menyerah," balas Lila sambil tersenyum. "Momaa, aku ingin ber'istirahat."

"Ya, naiklah. kau tak boleh tertidur karna sebentar lagi akan maghrib."

"Baiklah momma."

•••••••

Korea.

"Sayang!" pangil Bram.

"Ya, papih?"

"Sepertinya kau sangat senang melihat anak kecil tadi?" tanya Bram saat mereka sedang berbaring setelah pergi menikmati cuaca di Korea.

Keinya yang sedang berbaring membelakangi Bram dan hampir memejamkan matanya langsung melihat kearah suaminya. "Ya, mereka sangat menggemaskan," ucap Keinya.

Bram terkekeh. "Anak-anak kita juga sangat menggemaskan."

"Aku tak menyangka anak-anak kita tumbuh begitu cepet, mereka bahkan sudah tak mau aku cium lagi," gerutu Keinya l.

Tanpa menjawab gerutuan Keinya, Bram malah merapikan rambut istrinya yang menutupi pipi Keinya. "Selama 15 tahun kita menikah, kau belum pernah meminta apa-apa, apa kau tak ingin memintanya sekarang?" tanya Bram. jika dipikir-pikir Keinya memang tak pernah menuntut Bram dengan keinginannya, memang apalagi yang Keinya butuhkan, Bram sudah menyiapkan semua yang terbaik untuk istrinya. Bahkan sebelum Keinya meminta sesuatu Bram selalu memberikannya tanpa Keinya minta.

Keinya tersenyum jail. "Ijinkan aku membuka alat kontrasepsi ku, dan kita bisa memiliki anak satu lagi," ucap Keinya.

"Aku tak akan pernah mengabulkannya," jawab Bram. sambil mencubit pipi istrinya. Lalu, Bram membawa Keinya kedala pelukannya. "Selama ini kau pasti lelah mengurus tiga anak bersamaan, dari dulu kau selalu menolak memakai pengasuh, kau menyiapkan semua keperluan anak-anak kita seorang diri. Dan aku tak mau lagi melihatmu kesakitan karna kembali mengandung."

keinya tersenyum dalam pelukan suaminya. Setiap kali dia meminta ijin untuk melepaskan alat kontrasepsinya Bram akan menjawab dengan kata-kata yang sama.

"Aku jadi merindukan anak-anak," lirih Keinya.

"Apa Lila sudah pulang?"

"Ya. mommy bilang Lila sudah pulang, daddy menjemputnya tadi," Jawab Keinya. matanya berkaca-kaca ketika mengingat Lila.

"Papih?"

"Ya sayang?"

"Apa kau masih menyuruh orang untuk mengawasi mereka?"

"Tentu sayang, berhentilah mengkhawatirkannya."

"Papih, pastikan mereka tak bertemu dengan Lila dan memberi tahu Lila yang sebenarnya ... Aku takan sanggup jika aku harus kehilangan Lila, Lila adalah putriku sampai kapan pun dia tetap putriku, tak akan ada yang bisa mengambilnya dariku," ucap Keinya dengan terisak. Ingatannya berputar pada beberapa tahun lalu dimana saat itu Tya berencana bertemu Lila dan akan membawa Lila ke Malaysia. Dan untung saja saat itu Lila sedang kuliah hingga tak bertemu dengan Tya.

Naluri Keinya sebagai seorang ibu langsung menyuruhnya melawan Tya. Saat Tya datang tanpa tau malu, Keinya langsung menyerahkan bukti-bukti kejahatan Tya. Keinya mengancam akan melaporkan Tya ke polisi jika dia mengganggu Lila. Sampai kapan pun Lila adalah putrinya.

Keinya langsung meminta Bram mengawasi Tya, tujuannya hanya satu, dia tak ingin Tya bertemu Lila, jadi jika Tya berniat bertemu Lila kembali Keinya bisa tau dan mencegah Tya bertemu dengan Lila.

Memang jika orang tak tau kebenarannya yang sesungguhnya akan menganggap Keinya egois karna memisahkan Anak dan ibu kandungnya, tapi faktanya memang Tya lah yang tak pantas disebut ibu. Perlakuan Tya dimasa lalu pada Lila sangat buruk hingga menorehkan luka yang teramat dalam pada Lila yang kini sudah dewasa.

"Sayang, kapan Raffael akan pulang?" tanya Bram mengalihkan pembicaraan agar Keinya berhenti menangis.

"Sepertinya ... "

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

aku lupa sma kisah bram....sory ya thor. saking banyaknya novel ya di baca jadi lupa. tapi aku yakin ceritamu ni pasti sangat bagus

2024-07-24

0

Ilyloveme

Ilyloveme

uhuk kode

2022-06-14

1

Ilyloveme

Ilyloveme

😂😂😂

2022-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 bab 4
5 visual
6 Bab 5
7 recomended
8 bab 6
9 Bab 7
10 Bab 8
11 Bab 9
12 Bab 10
13 Bab 11
14 Bab 12
15 bab 13
16 Bab 14
17 Bab 15
18 bab 16
19 bab 17
20 Bab 18
21 bab 19
22 bab 20
23 Bab 21
24 bab 22
25 bab 23
26 bukan up
27 bab 24
28 bab 25
29 bab 26
30 bab 27
31 Bukan up
32 28
33 bab 29
34 bab 30
35 Bab31
36 bab 32
37 Bab 33
38 Bab34
39 bukan up
40 bab35
41 bab 36
42 bab 37
43 Bab38
44 Bab 39
45 Bab 40
46 Bab 41
47 Bab42
48 Bab43
49 bab 44
50 Bab 45
51 Bab 46
52 bab 47
53 Babe 48
54 Bab49
55 bukan up
56 Bukan up lagi.
57 Bab 50
58 Bab 51
59 Bab 52
60 Bab 53
61 54
62 bab 55
63 56
64 57
65 58
66 59
67 60
68 61
69 62
70 Visual
71 63
72 64
73 65
74 66
75 67
76 Bukan up
77 68
78 69
79 70
80 71
81 72
82 Pengumuman.
83 73
84 74
85 75
86 76
87 77
88 78
89 79
90 80
91 81
92 82
93 pengumuman.
94 hii
95 Extra part.
96 Extra part 2
97 Extra part 3
98 Extra part4
99 Extra part 5
100 Penguman.
101 Malik dan Vania.
102 Malik dan Vania
103 Malik dan Vania
104 Malik dan Vania.
105 Extra part
106 Season 2
107 Season 2
108 Season 2
109 Season 2
110 Season 2
111 Season 2
112 Season 2
113 Season 2
114 Season 2
115 Season 2 tamat
116 Tania dan Julian
117 Julian dan Tania
118 Julian dan Tania
119 Julian dan Tania.
120 Julian dan Tanian
121 Julian dan Tania
122 Julian dan Tania.
123 Julian dan Tania
124 Julian dan Tania
125 pengumuman
126 Julian dan Tania
127 Julian dan Tania
128 Julian dan Tania.
129 Julian dan tania
130 Julian dan Tania
131 Julian dan Tania
132 Tania dan julian
133 Khalisia
134 Tania dan Julian
135 Extra part
136 Tania dan Julian
137 Adss
138 Sampai tamat di noveltoom
139 Lagi
140 stevia
141 adss
142 cicit Tania dan Julian
143 Khalisia
144 dokter
145 Sampai Tamat di Noveltoom
146 Extra part
147 Extra part
148 Extra part
149 Versi lain
150 anak Tania dan Julian
151 versi lain
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
bab 4
5
visual
6
Bab 5
7
recomended
8
bab 6
9
Bab 7
10
Bab 8
11
Bab 9
12
Bab 10
13
Bab 11
14
Bab 12
15
bab 13
16
Bab 14
17
Bab 15
18
bab 16
19
bab 17
20
Bab 18
21
bab 19
22
bab 20
23
Bab 21
24
bab 22
25
bab 23
26
bukan up
27
bab 24
28
bab 25
29
bab 26
30
bab 27
31
Bukan up
32
28
33
bab 29
34
bab 30
35
Bab31
36
bab 32
37
Bab 33
38
Bab34
39
bukan up
40
bab35
41
bab 36
42
bab 37
43
Bab38
44
Bab 39
45
Bab 40
46
Bab 41
47
Bab42
48
Bab43
49
bab 44
50
Bab 45
51
Bab 46
52
bab 47
53
Babe 48
54
Bab49
55
bukan up
56
Bukan up lagi.
57
Bab 50
58
Bab 51
59
Bab 52
60
Bab 53
61
54
62
bab 55
63
56
64
57
65
58
66
59
67
60
68
61
69
62
70
Visual
71
63
72
64
73
65
74
66
75
67
76
Bukan up
77
68
78
69
79
70
80
71
81
72
82
Pengumuman.
83
73
84
74
85
75
86
76
87
77
88
78
89
79
90
80
91
81
92
82
93
pengumuman.
94
hii
95
Extra part.
96
Extra part 2
97
Extra part 3
98
Extra part4
99
Extra part 5
100
Penguman.
101
Malik dan Vania.
102
Malik dan Vania
103
Malik dan Vania
104
Malik dan Vania.
105
Extra part
106
Season 2
107
Season 2
108
Season 2
109
Season 2
110
Season 2
111
Season 2
112
Season 2
113
Season 2
114
Season 2
115
Season 2 tamat
116
Tania dan Julian
117
Julian dan Tania
118
Julian dan Tania
119
Julian dan Tania.
120
Julian dan Tanian
121
Julian dan Tania
122
Julian dan Tania.
123
Julian dan Tania
124
Julian dan Tania
125
pengumuman
126
Julian dan Tania
127
Julian dan Tania
128
Julian dan Tania.
129
Julian dan tania
130
Julian dan Tania
131
Julian dan Tania
132
Tania dan julian
133
Khalisia
134
Tania dan Julian
135
Extra part
136
Tania dan Julian
137
Adss
138
Sampai tamat di noveltoom
139
Lagi
140
stevia
141
adss
142
cicit Tania dan Julian
143
Khalisia
144
dokter
145
Sampai Tamat di Noveltoom
146
Extra part
147
Extra part
148
Extra part
149
Versi lain
150
anak Tania dan Julian
151
versi lain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!