"Kau bisa Lila, kau pasti bisa." Lila menyemangati diri seraya bercermin. Lalu dia keluar dari kamarnya.
Karna, Bram, Tania serta Vania pasti masih berada dikamar masing-masing, Lila langsung pergi kedapur karna tercium aroma harum yang menggiurkan.
Saat melangkahkan kakinya Lila tersenyum ketika melihat mamihnya yang sedang memasak, wanita yang Lila anggap sebagai malaikatnya, wanita yang Lila sayangi melebihi apapun didunia ini.
Lila maju kearah Keinya dan memeluk mamihnya dari belakang. "Mamih!" lirih Lila sambil meletakan kepalanya dipundak Keinya.
Keinya terhenyak saat mendengar suara Lila yang sepertinya sudah seperti biasanya. Keinya langsung berbalik dan milihat kearah putrinya. Keinya tersenyum, "Lila, kenapa kau keluar, istirahtlah kembali dikamarmu, mamih akan memanggilmu ketika sarapan siap."
"Mamih hari ini aku sift pagi, jadi aku harus berangkat sekarang jika tidak aku akan terlambat."
Keinya menghela napas sebelum menjawab ucapan putrinya. "Mamih tak mengijinkanmu bekerja, kembali kekamarmu dan istirahat," ucap Keinya dengan tegas.
"Mamih aku sudah mengambil cuti dua hari, dan aku tak bisa bolos lagi, jadi ijinkan aku bekerja," pinta Lila penuh harap. Lila berpikir jika dengan dia mulai bekerja, dia bisa melupakan sejenak lukanya dan setidaknya keluarganya takan lagi mencurigai Tania.
"Lila dengarkan mamih nak, kau baru keluar dari rumah sakit kemarin, dan dokter bilang kau harus ber'istirahat."
"Mamih, percayalah aku baik-baik saja, kumohon mamih ijinkan aku bekerja, aku akan pulang cepat hari ini." kekeh Lila yang dengan keinginanya.
Keinya pun mau tak mau menyutujui permintaan putrinya, "Mamih ijikankan kau bekerja, tapi pulang tepat waktu papih akan mengantarkanmu ... Duduklah! mamih akan menyiapkan sarapan dan memamggil papih."
••••
Dan akhirnya shift Lila pun selesai, dia akhirnya keluar dari rumah sakit, dan tenyata Gio sudah menunggunya karna Lila memang meminta agar Gio menjemputnya.
Lila sudah berpikir semalaman tentang hubungannya dengan Gio, dia berpikir tak akan bisa lagi bersama Gio karna Lila berpikir Gio pantas mendapatka wanita yang sempurna.
Hening
Hening
Hening
Saat didalam mobil, tak ada yang bersuara hanya suara mesin yang terdengar, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
Dan sampailah mereka diapartemen.
"Gio, bolehkah aku bicara dengan mu tanya Lila?"
"Lila, aku tak mau mendengarkanmu jika kau hanya bicara omong kosong, sampai kapanpun aku tak akan meninggalkanmu."
Mendengar ucapan Gio, Lila memegang tangan Gio. "Gio, seberapa besar kau mencintaiku?" tanya Lila.
Gio mengernyit heran dengan pertanyaan Lila. "Lila, aku mencintaimu, sungguh-sungguh mencintaimu," jawab Gio bersungguh-sungguh.
"Jika kau mencintaiku, kau akan melakukan apapun kan untukukan?."
"Karna tak mengerti dengan arah ucapan Lila, Gio hanya mengangguk.
"Gio, jika kau mencintaiku, maka tinggalkanlah aku, kau pantas bahagia dengan wanita yang lebih baik dariku."
Gio terhenyak tak menyangka jika Lila mengatakan hal yang begitu mengerikan. "Lila, bukankah sudah aku bilang, aku tak ingin mendengarnya lagi," jawab Gio tegas.
Lila melepas sabuk pengamannya. "Gio, hanya itu caramu membuktikan bahwa kau mencintaiku, kumohon jangan menemuiku lagi!" Lila langsung keluar dari mobil Gio tanpa menoleh lagi kearah Gio.
detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari minggu demi minggu berlalu tak terasa waktu sudah berjalan dua bulan kemudian.
Selama dua bulan Lila berusaha untuk bersikap normal, Vania dan Tania sudah mulai bersekolah, dan Gio, dia sudah kembali ke Surabaya.
Setelah Lila menyuruhnya untuk melupakannya, Gio langsung kembali terbang ke Surabaya. Bukan dia tak ingin mengejar cintanya. Namun dia ingin membuktikan bahwa dia benar-benar mencintai Lila.
Dan saat ini Lila sedang terduduk lesu, dia sudah tau bahwa hal ini akan terjadi.
"Aku selalu takut dibuang, tapi akhirnya malah aku yang membuang diriku," ucap Lila sambil terisak dan memandang lekat benda yang sedang dipegangnya.
bocoran untuk besok.
Setelah meliat isi kotak dan mendengarkan Tania, Keinya langsung berlari kerumah Aysel. Dan dia melihat Raffael baru saja akan masuk membawa Riana.
Keinya mendekat dan plakkk satu tamparan mendarat di pipi Raffael. bahkan Keinya pun menampar Riana karna benar-benar tersulut emosi.
Dah raffael harus menerima dihajar habis-habisan oleh ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Yuli Astuti
hamil
2022-08-09
0
Betty Situmorang
mampir kak di karya ku
💗ISTRI BAYARAN💗
BY:MAMA TIAN
TERIMA KASIH
2022-05-22
0
Hana Moe
waduhhhh langsung 1bln aja thor,,,akunya dag dig dug dengan nasib lila🥺🥺
2021-12-15
0