bab 13

Saat Bram berpelukan dengan Lila, keinya dan Vania masuk keruang rawat Lila. "Lila!" panggil Keinya saat melihat Lila sudah sadar.

Lila langsung melepaskan pelukannya pada Bram dan menatap Keinya yang sedang berjalan kearanya. "mamh!" lirih Lila. Keinya langsung berdiri ditempat yang tadi Bram tempati, dia langsung membawa Lila kepelukannya. "sayang, Lila putri mamih ada apa dengan mu nak?" tanya keinya.

Lila mengeratkan pelukannya pada mamihnya. "Mamih, maafkan aku ... Hiks ... Hiks maafkan aku," lirih Lila dipelukan Keinya sembari terus terisak.

Keinya melepaskan pelukannya pada Lila dan duduk dikursi dekat ranjang Lila. "Sayang, katakan pada mamih ada apa sebenarnya?" tanya Keinya seraya menggenggam tangan putrinya.

Lila menghapus air matanya. "Mamih, aku tidak apa-apa, bolehkah aku minta sesuatu?" tanya Lila.

"Katakan sayang!"

"mamih, aku tak mau kembali kerumah, aku takut mamih. Ijinkan aku untuk tinggal sendiri aku sungguh tak mau kembali kerumah," ucap Lila sembari menahan tangisnya agr tidak pecah. Lila tak mungkin mau kembali kerumahnya karna itu akan mengingatkannya pada kebiadaban Raffael.

tentu Bram, Keinya dan Vania bingung dengan keinginan Lila.

"Tapi ... " ucapan Bram terpotong saat Keinya menyelah ucapannya.

"Baikah, jika kau tak ingin pulang kerumah, ayo kita tinggal diapartemen papih," ucap Keinya. Keinya tau bahwa  suaminya akan menanyakan alasan purinya ingin pindah, untuk itu Keinya langsung menyelah ucapan suaminya. Bukan dia tak  penasaran dengan alasan putrinya untuk pindah, hanya saja keinya tak ingin memaksakan putrinya bercerita karna Keinya yakin putrinya sedang tidak baik-baik saja.

"Kita?" tanya Lila.

"Kita semua akan menemanimu untuk tinggal di apartemen papih, benarkan papih?" tanya Keinya sambll berbalik melihat Bram.

Bram tersenyum ."Ya sayang, kita akan pindah ke apartemen papih ... Bagaimana dengan kalian, Vania, tania?" tanya Bram pada putri  kembarnya.

"kami akan ikut tinggal diaparetemen papih," balas Vania.

Lila yang mendengar keluarganya menemaninya, langsung menunduk karna menahan tangisnya.

"kau pasti lapar, mamih akan meminta suster untuk menyiapkan makanan untukmu."

.

.

saat Keinya menyuapi Lila, pintu ruang rawat Lila terbuka, Keinya dan Lila langsung melihat kearah pintu dan  ternyata Gio lah yang masuk.

"Gio," lirih Lila.

"kemari Gio!" titah keinya, yang melihat Gio tersenyum kikuk.

Gio mendekat, dia mearuh keranjang buah yang dibawanya diatas nakas.

"Mamih!"

"Ya, sayang."

"Bisakah aku berbicara dengan Gio berdua?" tanya Lila.

"Tentu, kalau begitu mamih akan menyusul papi dan adikmu untuk kekantin," balas keinya sambil meletakan piring diatas nakas.

Gio duduk diempat yang Keinya duduki. "Lila, ada apa denganmu, semalam kau baik-baik saja?" tanya Gio. "maaf aku baru datang sekarang, aku baru mengetahui keadaan mu saat aku akan menjemputmu."

Lila tersenyum "Gio," lirih Lila "Bolehkah aku berbicara serius dengan mu?" tanpa membalas pertanyaan Gio, Lila lebih memilih brbicara langsung tentang apa yang dipikirkannya semalam, tentang hubungannya bersama Gio.

Gio mengernyit heran, "Ada apa?"

Lila mengehela napas sejenak sebelum berbicara pada Gio. "Gio, aku tau kau lelaki baik, aku ingin kau lupakan tentang ucapanku semalam.'

Gio terhenyak saat mendengar ucapan Lila. "apa maksud mu Lila?"

"Gio, Kau lelaki baik, kau pantas mendapat wanita yang lebih baik dariku, aku ingin kita putus," ucap Lila memandang Gio dengan tatapan sendu. Sebelum Llla kehilangan kesadarannya semalam, dia sempat berpikir tentang Gio, dia tak mungkin membiarkan Gio bersamanya. Semanjak Raffael, mengambil kehormatannya, Lila sudah merasa kehilangan hormat pada dirinya sendiri. Dia berpikir dia telah gagal sebagai seorang anak, gagal sebagai seorang kaka, dan gagal sebagai seorang cucu. Itu semua karna Raffael, lelaki yang amat dicintainya tapi begitu tega memberikan luka.

"Lila, apa ada yang salah denganku, apa aku menyakitimu, atau apa aku melakukan kesalahan padamu?" tanya Gio bertubi-tubi. Saat semalan Lila menerima cintanya dia amat bahagia, dia sudah menceritakan pada ibunya bahwa dia diterima oleh Lila, bahkan Gio sudah berencana untuk secepatnya melamar Lila ... Tapi sepertinya sekarang keinginan Gio hanya akan menjadi angan-angan karna nyatanya Lila menarik ucapannya kembali.

Lila menggeleng, "Gio, kau lelaki baik, kau tidak berbuat kesalahan padaku, hanya saja aku merasa tak pantas untukmu," ucap Lila.

Gio menghebuskan napas kasar. "Berhenti berbicara yang tidak-tidak, aku tak ingin kau terus begitu. Aku tak akan pernah meninggalkanmu," ucap Gio, kemudian dia bangkit dari duduknya dan lebih mendekat kearah Lila. Cup. Gio mencium kening Lila dengan penuh cinta. "Istirahatlah, jangan pikirkan apa-apa, aku tak akan pernah mengikuti kata-katamu, jika kau sudah tenang telepon aku." Gio tersenyum, lalu berjalan dan keluar dari ruang rawat Lila.

"Gio, sedandainya kau tau apa yang terjadi, ujung-ujungnya kau juga pasti akan meninggalkanku," lirih Lila saat melihat Gio sudah keluar dari ruangannya.

Lila kembali berusaha berbaring, dia tidur menyamping dan kembali meneteskan air mata. "Mamih Tya, kenapa aku harus menanggung karma atas perbuatanmu, kau menyakiti wanita lain, dan balasannya aku yang harus menerima karma karna perbuatanmu," lirih Lila dengan berderai air mata. entah berapa lama Lila menangis gadis malang itu akhirnya tertidur.

•••

Setelah puas mangamuk, dan membanting semua barang dikamarnya Riana, memandang dirinya sendiri dicermin. "Raffael, akan kubuat kau menikahiku, aku benar-benar tak akan membiarkan mu lepas begitu saja." Riana tersenyum sinis seraya terus memandang dirinya dipantulan cermin, tentu saja dia tak ingin kehilangan Raffael. Selain Raffael tampan, dia juga kaya. Jika Riana berhasil menikah dengan Raffael, bukan hanya harta yang dia dapatkan, tapi juga nama baik yang akan dia rasakan kembali.

"Bu-bunda," ucap anak kecil yang sedang duduk dipojokan, siapa lagi kalau bukan Deri.

Dia memberanikan diri memanggil Riana setelah melihat Riana tenang.

Riana langsung melihat kearah suara, dia melupakan putranya. Kemudian dia menghampiri putranya dan ikut duduk.

"Maafkan bunda maafkan bunda," ucap Riana, dia langsung memeluk Deri yang sepertinya tengah ketakutan karna melihat Riana mengamuk.

Dia terus memeluk putranya sampai putranya tertidur dipelukannya. Dengan perlahan dia menggendong Deri dan membaringkannya diranjang, tiba-tiba saat memandang putranya Riana terseyum licik, sebuah ide terpikir diotaknya, sekarang dia tau bagaimana caranya menjadikan Raffael sebagai miliknya.

••••

"Apa?" sentak Tania yang merasa jengah karna Vania terus memandanginya sambil bersedekap. Mereka baru saja kembali kerumah karna Keinya menyuruh Vania dan Tania untuk ber'istirahat dirumah.

Vania maju kearah Tania yang sedang duduk disofa kamarnya. "Kau pasti tau apa yang terjadi pada kaka, aku perhatikan kau begitu aneh hari ini."

Tubuh Tania menegang saat mendengar pertanyaan kakanya. Dia berusah tenang sebelum menjawab Vania. "Kau yakin, kau ingin tau?" tanya Tania dengan seringai jail.

"Cepat, katakan jangan berbelit-belit."

"Berikan aku dua juta, aku akan memberitahu mu semuanya," ucap Tania dengan seringai jail seperti biasanya. Dia harus bersikap seperti biasa agar Vania tidak curiga.

"Kau gila? papih bahkan belum memberi kita uang jajan, bagaimana aku bisa memberikan uang sebanyak itu padamu."

"Kau mempunyai tabungan yang kau simpan didompetmu yang kau simpan dilemari koleksimu bukan?" tanya Tania.

Vania mengehentakan kakinya dengan kesal. Dia berjalan kelamari tempat menyimpan koleksinya. Dia mengambil dompetnya dan mengeluarkan uang dua juta untuk memberikannya pada adiknya. Jika saja dia tak penasaran akan kondisi kakanya, dia tak mungkin mau memberikan tabunganny pada adiknya. Dia menyodorkan uang nya pada adiknya. "Ceritakan padaku semuanya!" titah Vania setelah menyodorkan uang pada adiknya.

Tania langsung menyambar uang ditangan kakanya. "Duduklah, aku akan menceritakan semuanya."

Vania pun duduk, dan Tania berdiri.

"Vania, kau pasti akan kaget saat tau yang sebenarnya."

"Cepat katakan ada apa dengan kaka!" ucap Vania dengan tidak sabar.

"Saat semalam, kau bermain piano dengan popa, aku diam-diam pergi kerumah untuk mengambil laptop ku, dan aku melihat kaka sedang berada dikamar ..." Tania menjeda ucapannya, dia melihat kakanya begitu serius dan dia sendiri menjelaskannya dengan wajah serius sama dengan Vania. "Aku menghampiri kaka dan kami mengobrol hingga aku tertidur dikamar kaka, dan saat subuh, aku terbangun karna merasakan tubuh kaka yang menggigil."

"Lalu ada apa dengan kaka Tania?" tanya Vania sambil menggertakan giginya dia begitu gemas karna adiknya memberi jawaban yang tidak sesuai.

"Itu yang aku ketahui, aku mengetahui kaka tak sadarkan diri saat aku terbangun," ucap Tania santai.

Vania memejamkan matanya. "Apa kau sedang mengerjaiku Tania?"

"Sudah kubilang bukan kau akan terkejut dengan jawabanku," ucap Tania dia berlari secepat mungkin keluar kamar sambil tertawa terbahak-bahak karan telah mngerjai kakanya dan mendapat uang dari kakanya.

Duh Tania jadi gemes 😂😂

Sementara Raffael ...

Terpopuler

Comments

Nur Soleh

Nur Soleh

dasar s Tania biang kerok...Ampe udah degdegan akunya 😅

2024-03-31

0

Ismu Srifah

Ismu Srifah

frustasi biar gila

2023-07-27

0

May Keisya

May Keisya

ya ampuuun ngeselin 🤣aku udah ikut serius ini🤣

2023-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 bab 4
5 visual
6 Bab 5
7 recomended
8 bab 6
9 Bab 7
10 Bab 8
11 Bab 9
12 Bab 10
13 Bab 11
14 Bab 12
15 bab 13
16 Bab 14
17 Bab 15
18 bab 16
19 bab 17
20 Bab 18
21 bab 19
22 bab 20
23 Bab 21
24 bab 22
25 bab 23
26 bukan up
27 bab 24
28 bab 25
29 bab 26
30 bab 27
31 Bukan up
32 28
33 bab 29
34 bab 30
35 Bab31
36 bab 32
37 Bab 33
38 Bab34
39 bukan up
40 bab35
41 bab 36
42 bab 37
43 Bab38
44 Bab 39
45 Bab 40
46 Bab 41
47 Bab42
48 Bab43
49 bab 44
50 Bab 45
51 Bab 46
52 bab 47
53 Babe 48
54 Bab49
55 bukan up
56 Bukan up lagi.
57 Bab 50
58 Bab 51
59 Bab 52
60 Bab 53
61 54
62 bab 55
63 56
64 57
65 58
66 59
67 60
68 61
69 62
70 Visual
71 63
72 64
73 65
74 66
75 67
76 Bukan up
77 68
78 69
79 70
80 71
81 72
82 Pengumuman.
83 73
84 74
85 75
86 76
87 77
88 78
89 79
90 80
91 81
92 82
93 pengumuman.
94 hii
95 Extra part.
96 Extra part 2
97 Extra part 3
98 Extra part4
99 Extra part 5
100 Penguman.
101 Malik dan Vania.
102 Malik dan Vania
103 Malik dan Vania
104 Malik dan Vania.
105 Extra part
106 Season 2
107 Season 2
108 Season 2
109 Season 2
110 Season 2
111 Season 2
112 Season 2
113 Season 2
114 Season 2
115 Season 2 tamat
116 Tania dan Julian
117 Julian dan Tania
118 Julian dan Tania
119 Julian dan Tania.
120 Julian dan Tanian
121 Julian dan Tania
122 Julian dan Tania.
123 Julian dan Tania
124 Julian dan Tania
125 pengumuman
126 Julian dan Tania
127 Julian dan Tania
128 Julian dan Tania.
129 Julian dan tania
130 Julian dan Tania
131 Julian dan Tania
132 Tania dan julian
133 Khalisia
134 Tania dan Julian
135 Extra part
136 Tania dan Julian
137 Adss
138 Sampai tamat di noveltoom
139 Lagi
140 stevia
141 adss
142 cicit Tania dan Julian
143 Khalisia
144 dokter
145 Sampai Tamat di Noveltoom
146 Extra part
147 Extra part
148 Extra part
149 Versi lain
150 anak Tania dan Julian
151 versi lain
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
bab 4
5
visual
6
Bab 5
7
recomended
8
bab 6
9
Bab 7
10
Bab 8
11
Bab 9
12
Bab 10
13
Bab 11
14
Bab 12
15
bab 13
16
Bab 14
17
Bab 15
18
bab 16
19
bab 17
20
Bab 18
21
bab 19
22
bab 20
23
Bab 21
24
bab 22
25
bab 23
26
bukan up
27
bab 24
28
bab 25
29
bab 26
30
bab 27
31
Bukan up
32
28
33
bab 29
34
bab 30
35
Bab31
36
bab 32
37
Bab 33
38
Bab34
39
bukan up
40
bab35
41
bab 36
42
bab 37
43
Bab38
44
Bab 39
45
Bab 40
46
Bab 41
47
Bab42
48
Bab43
49
bab 44
50
Bab 45
51
Bab 46
52
bab 47
53
Babe 48
54
Bab49
55
bukan up
56
Bukan up lagi.
57
Bab 50
58
Bab 51
59
Bab 52
60
Bab 53
61
54
62
bab 55
63
56
64
57
65
58
66
59
67
60
68
61
69
62
70
Visual
71
63
72
64
73
65
74
66
75
67
76
Bukan up
77
68
78
69
79
70
80
71
81
72
82
Pengumuman.
83
73
84
74
85
75
86
76
87
77
88
78
89
79
90
80
91
81
92
82
93
pengumuman.
94
hii
95
Extra part.
96
Extra part 2
97
Extra part 3
98
Extra part4
99
Extra part 5
100
Penguman.
101
Malik dan Vania.
102
Malik dan Vania
103
Malik dan Vania
104
Malik dan Vania.
105
Extra part
106
Season 2
107
Season 2
108
Season 2
109
Season 2
110
Season 2
111
Season 2
112
Season 2
113
Season 2
114
Season 2
115
Season 2 tamat
116
Tania dan Julian
117
Julian dan Tania
118
Julian dan Tania
119
Julian dan Tania.
120
Julian dan Tanian
121
Julian dan Tania
122
Julian dan Tania.
123
Julian dan Tania
124
Julian dan Tania
125
pengumuman
126
Julian dan Tania
127
Julian dan Tania
128
Julian dan Tania.
129
Julian dan tania
130
Julian dan Tania
131
Julian dan Tania
132
Tania dan julian
133
Khalisia
134
Tania dan Julian
135
Extra part
136
Tania dan Julian
137
Adss
138
Sampai tamat di noveltoom
139
Lagi
140
stevia
141
adss
142
cicit Tania dan Julian
143
Khalisia
144
dokter
145
Sampai Tamat di Noveltoom
146
Extra part
147
Extra part
148
Extra part
149
Versi lain
150
anak Tania dan Julian
151
versi lain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!