Setelah keluar dari kamar Lila, Tania melihat jam ding- ding. Dan ternyara waktu menunjukan pukul 04.45.
Dengan cepat dia berlari, karna sangking paniknya, dia malah berlari menuruni tangga walaupun jelas-jelas ada lift.akhirnya dia sampai dirumah dirumah momma dan poppanya.
"Pak Kris ... Pak Kris!" teriak Tania saat satpam yang bernama pa Kris tidak ada dipos jaga sedangkan gerbang rumah moma popanya masih digembok.
Tania terus berteriak hingga dia hampir kehabisan suaranya. Tak lama pintu gerbang terbuka dan kebetulan Aska lah yang membukanya karna satpam sedang melaksanakan sholat subuh dimushola.
"Tania, ada apa?" tanya Aska yang panik melihat Tania begitu kacau.
Tania mengatur napasnya sebelum menjawab ucapan popanya. "Po-paa, ka-kaka, dia ..." Tania kembali menjeda ucapannya karna dia masih merasa sesak. "Popa, kaka demam dia tak sadarkan diri," jawab Tania.
"Panggil supir, katakan untuk menyusul popa kerumahmu, dan katakan juga pada moma agar bersiap untuk membawa kaka mu ke rumah sakit." Aska langsung berlari secepat kilat untuk keruamah anak dan menantunya.
Tania juga berlari kedalam rumah untuk memberi tau Aysel, "Momma!" panggil Tania yang masuk kedalam kamar Aysel tanpa mengetuk pintu.
"Tania, ada apa?" tanya Aysel kaget karna Tania memanggilnya.
"Moma, kaka demam. Dia tak sadarkan diri popa memintaku untuk memberi tau moma agar bersiap-siap untuk ikut bersama popa kerumah sakit."
Aysel bangkit dari duduknya, dan menghampiri Tania, "Dimana kaka mu, bukankah semalam kaka mu menginap disini bersamamu?" tanya Aysel.
"Aku dan kaka menginap dirumah, moma cepatlah susul popa, aku akan menghubungi mamih dan papih."
Aysel pun segera menutup keluar dari kamarnya dan menyusul suaminya.
Sedangkan Tania, dia langsung masuk kekamar Vania, dia melihat kakanya sedang memainkan ponselnya sembari duduk.
"Vania, hiks ... hikss." Tania menghampiri Tania yang sedang duduk diranjang.
"Tania, ada ap ..." perkataan Vania terpotong karna Tania langsung memeluknya sambil menangis.
"Vania, ada apa? kenapa kau menangis?" tanya Vania, sambil berusaha melepaskan pelukan Tania.
"Vania, hiks ... hikss, kaka tidak sadarkan diri."
"Dimana kaka sekarang?" tanya Vania dengan panik.
"Popa dan moma akan membawa kaka kerumah sakit, dan aku sudah menghubungi papih dan mamih," jawab Tania sambil sesegukan.
"Tania, tenanglah, kaka pastu akan baik-baik saja."
Seandainya kau tau Vania, apa yang terjadi pada kaka, kau pasti takan menyuruhku untuk tenang. ucap tania dalam hati.
••••
Aska dan Aysel membawa Lila, kerumah sakit terdekat, mereka benar-benar panik saat melihat keadaan Lila yang pucat serta tak sadarkan diri, padahal semalam mereka melihat Lila baik-baik saja.
"Bagaimana Dok, keadaan cucu saya?" tanya Aska setelah dokter memeriksa Lila.
Dokter mengehela napasnya, sebelum menjawab ucapan Aska. "Pak Aska, apa cucu anda mengalami hal yang membuatnya depresi, atau semacamnya."
"Maksud Anda Dok?" sela Aysel.
"Kemungkinan, cucu anda baru saja mengalam shock yang hebat, tubuhnya mengirim sinyal pada otak, hingga cucu anda tidak sadarkan diri."
Aska langsung merangkul bahu Aysel yang akan merosot karna mendengar kondisi Lila.
"Kapan cucu saya akan sadar Dok?" tanya Aska.
"Saya tidak bisa memastikan pak, itu semua kemauan dari cucu anda, dan mungkin jika cucu anda sadar saya sarankan untuk membawa cucu anda ke psikiate," jawab Dokter. "Kalau begitu saya permisi."
"Mass!" Aysel menangis dipelukan Aska karna melihat kondisi Lila.
"Tenang sayang, cucu kita pasti akan baik-baik saja," ucap Aska menenangkan, kemudian dia menuntun Aysel untuk duduk.
Bandung.
"Pak, bisakah menyetir lebih cepat!" titah Keinya pada supirnya.
"Sayang tenanglah, Lila pasti akan baik-baik saja."
"Apakau tidak kawatir, putri kita sedang dirawat, bahkan dia tak sadarkan diri." Keinya mulai terisak karna membayangkan putrinya yang dirawat dirumah sakit.
"Sayang tenanglah, Lila sudah dirawat dan ada mommy dan daddy yang menemani." Bram membawa Keinya kepelukannya dan menenangkannya.
"Kemarin dia baik-baik saja, harusnya kita tak meninggalkannya," lirih Keinya sambil terisak dipelukan suaminya.
3jam kemudian Bram dan Keinya sampai dirumah sakit.
"Mommy!" Keinya berlari menghampiri Aysel yanb sedang menunggu diluar ruangan Lila karna dokter tengah memeriksa Lila kembali.
"Mommy, kenapa Lila? bukankah Lila semalam menginap dirumah mommy?" tanya Keinya.
Sebelum Aysel menjawab pertanyaan Keinya, dokter keluar dari ruangan Lila.
"Bagaimana dok keadaan putri saya?" tanya Bram.
Putri anda masih sama, putri anda tidak menunjukan tanda-tanda akan sadar dalam waktu dekat. Mungkin jika saya harus menyampaikan diagnosis terburuk saya, putri anda sendiri yang tak ingin bangun dari tidurnya," ucap Dokter panjang lebar menjelaskan kondisi Lila.
Keinya yang mendengar kondisi putrinya, lansung menerobos masuk melewati Dokter yang berdiri didekat pintu ruangan Lila.
Hati Keinya mencelos melihat putrinya terbaring dengan wajah sangat pucat.
Keinya duduk dikursi sebelah ranjang Lila dan menggenggam tangan putrinya.
"Lila, sayang maafkan mamih nak, maafkan mamih yang tidak bisa menjaga mu, sadarlah sayang, kami sangat menyayangimu," ucap Keinya dengan terisak.
Lila bisa mendengar semuanya, tapi dia tak bisa membuka matanya.
"Mamih, maafkan aku, aku sungguh lelah." ucap Lila dalam hatinya.
Sedangkan Raffael.
Saat malam, dia benar-benar frustasi dengan apa yang dia lakukan, saat masuk kekamarnya dia memutuskan untuk pamit pada kedua orang tuanya untuk langsung berangkat ke Rusia, Raffael ber'alasan pesawatnya akan berangkat dini hari, hingga Aska dan Aysel tak curiga.
pengumuman.
Kalau biasanya aku up satu bab tuh 500 kata, dan dua kali up tuh jadi 1000 kata, mulai besok aku akan menggabungkan 1000 kata dalam satu bab, jadi hanya akan up satu bab setiap hari. Sebenarnya sama saja sih karna 1000 kata itu digabungkan dalam satu bab.
Dan banyak yang nanya bab hilang, sebenarnya bukan hilang aku udah revisi, jadi bab 1 digabungin sama bab 2 bab 3 sama bab 4 jadi setiap episode aku gabungin dan jadilah seribu kata disetiap bab.
Dan tadinya sore ini aku akan libur up karna akan cek up kandungan, tapi demi kalian aku sempatkan menulis. Jadi mungkin ini hanya part bonus. doakan aku agar kondisiku baik-baik saja agar bisa terus memberi bacaan pada semua onty online.😍😘😘
Terimakasih sebelumnya, dukungan kalian sungguh ber'arti untukku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
keysha Azzahra
oh lyla,,mudah2n aja vania bs jujur sma kluargnya tentang keadaan kakak ny😭
2023-01-19
0
Puspa Rumaisha
masa iya sekelas dokter diagnosa cuna segitu aja? tdk menemukan bekas2 pelecehan di tubuh lila gitu, mohon ka utor karakter para dokternya diperSMART.
2022-10-23
0
Yuli Astuti
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2022-08-08
0