Cupcake'S Love
Sudah lebih dari dua tahun telah berlalu sejak kematian istrinya, Leona, karena penyakit kanker. Michael begitu terpukul dengan kepergian istrinya, terlebih saat itu usia putri kecil mereka (Lucy) masih kecil, yaitu 5 tahun. Meskipun belum mengerti betul bahwa sang ibu telah meninggal, Michael sering mengajak Lucy ke makam sang ibu dan mengatakan bahwa ibunya selalu melihat kegiatan mereka dari surga.
Setelah kematian istrinya, Michael memutuskan untuk pindah ke rumah orangtuanya agar ada yang membantu merawat Lucy. Michael yang sibuk mengurus perusahaannya, sering meninggalkan Lucy bersama kakek neneknya untuk pergi dinas ke luar kota bahkan ke luar negeri.
Suatu hari, Lidya (ibu Michael) mengajak cucunya ke sebuah toko kue yang baru saja dibuka. Mereka berencana membelikan kue ulang tahun untuk Michael. Sesampainya di toko Kue, Lucy sangat gembira melihat ada begitu banyak kue yang terlihat lezat dengan hiasan yang sangat indah diatasnya.
"Apa kami bisa memesan kue ini dengan menambahkan hiasan yang kita inginkan?" tanya Lidya
"Tentu saja, bu. Saya Sarah, pemilik toko kue ini, akan dengan senang hati menghias kue sesuai dengan keinginan ibu."
Ya, Sarah turun tangan langsung di toko kuenya. Dia membantu pegawainya menghias kue-kue yg dijual di tokonya.
"Lucy, hiasan apa yang cocok untuk kue papamu?" tanya Lidya
"Kuda poni, nek! Tapi princess Elsa juga bagus untuk hiasan kue papa." jawab Lucy.
Lidya dan Sarah pun tertawa.
"Apa papamu akan sangat menyukai kue dengan hiasan kuda poni?" tanya Sarah.
"Tentu saja, papa sering membelikanku barang-barang dengan gambar kuda poni. Papa pasti sangat menyukainya."
"Bagaimana kalo kita beri hiasan superhero untuk kue papamu? Anak laki-laki biasanya menyukai karakter superhero." tanya Sarah.
"Itu ide yang bagus!" Jawab Lucy gembira.
Sarah pun segera menghias cupcake polos dengan krim dan karakter superhero diatasnya. Lidya dan Lucy sangat menyukainya, mereka pun memberikan kejutan ulang tahun untuk Michael.
"Wow... kue ini bagus sekali!" Seru Michael.
"Tadinya aku minta hiasan kuda poni, tapi kata tante pemilik toko lebih bagus superhero. Apa papa menyukainya?"
"Tentu saja! Terima kasih banyak karena kamu dan nenek sudah memberi kejutan ulang tahun untuk papa" jawab Michael sambil mencium pipi Lucy.
"Selamat ulang tahun, papa. Lucy sangat sayang sama papa" kata Lucy sambil memeluk erat papanya.
Lucy pun telah menyiapkan kado utk papanya. Selembar gambarnya dengan ayahnya dg tulisan "I Love Papa". Lalu, dengan asik Lucy menikmati cupcake yang dia beli untuk papanya.
"Apa kau tak merasa kesepian, Mic?" tanya Eddy, ayah Michael.
"Tidak, pa. Aku punya Lucy, Papa dan Mama." jawab Michael sambil melihat Lucy yang belepotan maka kue.
"Carilah pengganti Leona, kau juga butuh seseorang untuk memperhatikan dan merawatmu", kata Eddy.
"Papamu benar, Mic. Mungkin sudah saatnya kau harus membuka hatimu kembali untuk wanita lain", tambah Lidya.
"Ma!" jawab Michael dengan Nada sedikit tinggi.
Setelah hari ulang tahun Michael, Lucy sering mengajak neneknya pergi ke toko kue Sarah sepulang sekolah. Dia sangat senang karena Sarah begitu ramah dan baik, Sarah juga selalu membuatkan cupcake sesuai dengan keinginan Lucy.
"Kalo aku sudah besar nanti, aku mau jadi seperti tante Sarah. Aku mau buatin tante kue dengan hiasan yg indah." celetuk Lucy.
"Benar ya, tante akan sangat menyukai kue buatan Lucy. Pasti sangat enak sekali", jawab Sarah bersemangat.
Lucy menjadi semakin dekat dengan Sarah. Lucy juga sering menceritakan tentang Sarah kepada papanya. Bahkan saat Lucy ulang tahun, Sarah yg dipercaya untuk membuatkan kue di pesta ulang tahunnya. Dan itulah saat pertama Micahel bertemu dengan Sarah.
Michael sempat tertegun saat awal bertemu dengan Sarah, Michael terpesona dengan kecantikan Sarah. Namun, Michael masih merasa berat untuk membuka hatinya kembali. Dia tidak mau ada yg menggantikan posisi Leona dihatinya. Sebab itulah Michael selalu bersikap dingin dengan wanita yang ditemuinya.
"Papaaaaa! Papa tidak mengucapkan terima kasih kepada tante Sarah? Dia udah buatin aku kue yang indaaaaahhhh sekali kan?" kata Lucy mengagetkan Michael.
"Ehhh..., iya. Terimakasih banyak Sarah, kerja yang bagus!" jawab Michael kaku.
"Sama-sama, pak. Saya juga sangat berterima kasih atas kepercayaannya kepada saya "
Setelah pertemuan itu, Michael tak pernah bertemu dengan Sarah lagi. Lucy selalu mengunjungi toko kue Sarah bersama neneknya, Lidya.
Hari itu, Lucy demam tinggi. Sejak pagi dia menolak untuk makan, dia terus merengek pergi ke toko kue Sarah. Dia ingin makan cupcake buatan Sarah.
"Mampirlah ke toko kue milik Sarah, Lucy ingin makan cupcake buatannya." kata Lidya ditelpon.
"OK Ma, aku akan mampir." jawab Michael.
Sesampainya di toko kue, mata Michael sibuk melihat sekeliling toko. Dia tidak melihat Sarah disana, lalu suara karyawan toko mengagetkan Michael.
"Ada yang bisa dibantu, pak?", ucap pelayan toko.
"Ohh... iya, tolong sepaket cupcake cokelat & red velvet ya"
"Baik pak, mohon tunggu sebentar."
"Apakah Sarah sudah pulang ke rumah?" tanya Michael ke karyawan toko.
"Dua hari ini ibu Sarah tidak ke toko, pak. Beliau harus ke luar kota karena kakaknya menikah."
"Ohh...." jawab Michael sambil mengangguk.
Setelah membeli cupcake, Michael segera pulang ke rumah. Dia begitu khawatir dengan kondisi Lucy yang makin terlihat pucat.
"Kau suka kuenya?" tanya Michael kepada Lucy yang sedang asik makan kuenya.
"Iya, pa. Kue buatan tante Sarah enak sekali." jawab Lucy sambil menjilat tangannya yg terkena krim. "Apa tante Sarah ada di toko, Pa?" lanjutnya.
"Tidak, tante Sarah sedang ke luar kota. Kakaknya akan menikah." jawab Michael sambil mengelap mulut Lucy yang belepotan.
"Yaaahhhhh... padahal aku sangat merindukannya." jawab Lucy dengan wajah sedih.
"Makanya, kamu harus segera sehat ya. Nanti kita main ke toko tante Sarah."
"Yeaaayyyy!" jawab Lucy kegirangan.
Ternyata malam harinya, keadaan Lucy makin parah. Badannya demam sampai menggigil. Michael yang panik segera membawa Lucy ke rumah sakit bersama kedua orangtuanya.
"Ada infeksi virus ditubuh Lucy, sebaiknya dirawat saja agar kondisinya segera membaik." kata dokter.
"Oke dokter, lakukan yg terbaik untuk Lucy." jawab Michael.
Jam menunjukkan pukul 2.15 dini hari ketika Lucy terbangun dan merengek meminta pulang ke rumah. Michael mencoba untuk menenangkan Lucy.
"Aku takut Papa... Aku ga mau sakit seperti Mama...." rengek Lucy.
Michael tak bisa berkata-kata, nampaknya Lucy masih mengingat ketika mamanya harus dirawat intensif karena penyakit kankernya.
"Tunggu matahari terbit ya, nak. Nanti kita pulang", jawab Michael menenangkan Lucy.
Pagi pun tiba, Lucy menagih janji papanya untukk segera pulang ke rumah. Michael pun tak bisa menolak, dokter mengijinkan Lucy pulang dengan syarat.
"Aku mau main sama tante Sarah. Aku mau bikin kue." celetuk Lucy dimobil dalam perjalanan pulang.
"Kan papa udah bilang kalo tante Sarah lagi ke luar kota." jawab Michael sembari tetap fokus menyetir mobil.
"Papa kan bisa bilang aku lagi sakit, tante pasti mau datang nengokin aku", rengek Lucy.
"Coba kau telpon atau temui Sarah, Mic. Mungkin hari ini dia sudah pulang." kata Lidya membela cucunya.
"Baiklah, ma. Nanti akan aku telpon."
Sesampainya di rumah, Michael mencoba menelpon Sarah. Dia menjadi ragu, takut jika sikap Lucy terlalu berlebihan dan merepotkan Sarah. Akhirnya Michael mengirimkan pesan utk Sarah, Michael takut jika menelpon akan mengganggu Sarah.
"Ini Michael, papa Lucy. Dia sedang sakit sekarang, dan merengek untuk bertemu denganmu. Apa kau bisa datang untuk menengoknya?"
Sarah yg sedang dalam perjalanan ke rumah bersama orangtuanya pun kaget, dia segera membalas pesan Michael dan meminta sopir taksi utk menepi.
"Pa... Ma... Sarah turun disini. Ada urusan sebentar." ucap Sarah sambil buru-buru merapikan barang bawaan ditasnya.
"Jangan pulang terlalu malam, kabarin kalo terjadi sesuatu ya." jawab Harry, papa Sarah.
"OK, pa." jawab Sarah sambil melambaikan tangan dan turun dari taksi.
"Hati-hati, sayang." teriak mamanya, Rachel.
Sarah hanya melambaikan tangannya, dia bergegas menyetop taksi. Michael sudah menunggu Sarah di depan rumahnya.
"Bagaimana keadaan Lucy, pak?" tanya Sarah seketika sampai di rumah Michael.
"Kondisinya sudah membaik, hanya saja dia terus merengek untuk bertemu denganmu. Maaf telah merepotkan. Mari masuk ke dalam." ucap Michael.
Setelah bertemu Sarah, Lucy menjadi lebih ceria. Dia mau makan banyak dengan disuapi oleh Sarah.
"Dia seperti anak yang sedang tidak sakit." ucap Michael kepada ibunya.
"Itu pertanda, Mic. Lucy sudah sangat dekat dengan Sarah, dia juga wanita yang baik. Sepertinya dia sangat cocok untuk menjadi ibu bagi Lucy." jawab Lidya sembari minum teh.
"Maaaaa... kenapa harus ngomong soal itu lagi sih?" jawab Michael sedikit marah.
"Mic, mama tau kamu begitu cinta sama Leona. Tapi tidak ada salahnya kan kalo sekarang kamu menikah lagi? Lucy butuh sosok seorang ibu dalam tumbuh kembangnya, kau juga butuh orang yang bisa jadi sandaran. Papa mama ga tau bakal sampai kapan bisa mendampingi Lucy dan kamu"
"Maaaa...." jawab Michael dengan agak melotot.
"Mamamu benar, Mic. Carilah pendamping lagi, agar Lucy dan kamu ga kesepian. Leona pasti juga sependapat dengan kita." ujar papanya sambil menepuk pundak Michael.
Michael tidak menjawab, dia pergi begitu saja menuju ruang kerjanya. Dia menjadi kesal karena kedua orangtuanya selalu memaksanya untuk menikah lagi. Dia menatap foto Leona di meja kerjanya.
"Haruskah aku melakukannya demi Lucy, sayang?" ujarnya lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
awal yg menarik
2021-08-08
2
Memey
semangat sllu thor👍🖎💪
Mampir yah ke ceritaku
SORRY MY HEART
Jgn lupa
like, coment rate5 & vote
2020-06-07
2
ZalikaAngel 🤧🥀❣️
assalamualaikum kakak Abang Like vote 5 bintang sudah mendarat Loh
silakan mampir di sad novel ku“tersakiti kerna CEO tampan"
jangan Lupa Tinggalkan jejak ya😍🌚✨
2020-05-27
2