*2 minggu kemudian*
Michael dan Sarah tiba di Santorini untuk berbulan madu.
"Whoaaaa... pemandangan bagus banget!", seru Sarah sambil melihat pemandangan sekitar dari kamar hotelnya. "Pernah kesini sama Leona?", tanya Sarah kepada Michael yg sedang duduk di kasur sambil mengecek ponselnya.
"Enggak, Leona ga suka pantai", jawab Michael tanpa menghiraukan Sarah.
"Trus dulu bulan madu kemana?", tanya Sarah penasaran sambil duduk di sebelah Michael.
Michael menatap Sarah. "Hmm... ke Perancis", jawab Michael.
"Iyalah, kalian kan romantis. Pasti tujuannya kesana", sindir Sarah.
"Sok tahu kamu!", jawab Michael sambil menoyor kepala Sarah & berjalan keluar kamar hotel.
Sarah agak kesal. "Heiiiii... mau kemana?", teriak Sarah.
"Cepat ambil tas, kita mau jalan-jalan", kata Michael sambil membuka pintu kamar hotel.
"Baru juga sampai hotel, emang ga capek apa?", gerutu Sarah sambil mengambil tasnya & berlari mengejar Michael.
Michael dan Sarah menikmati sore di Santorini. Mereka pergi ke Desa Oia, sebuah desa kecil yg terletak di pulau Thira. Wajah Sarah tak berhenti tersenyum lebar, dia takjub melihat keindahan desa Oia. Sesekali Michael memotret Sarah dengan diam-diam.
"Sayang, sini!", Michael menarik tangan Sarah & mendekatkan tubuh Sarah dengannya.
"Heh... mau ngapain?", Sarah terkejut.
"Senyum yg lebar, kita foto. Nanti kamu pasang di socmed-mu. Senyuuuum...", kata Michael sambil mengabadikan momen mereka berdua.
"Ngapain? Kok tumbenan?", Sarah penasaran.
Michael segera mengirimkan foto yg baru saja diambil. Michael mengambil ponsel Sarah & memasang foto tersebut sebagai foto profil Sarah di media sosial. "Biar Denis ga nyariin kamu mulu", jawab Michael sambil memberikan ponsel Sarah.
"Ya Tuhaaaan... niat banget"
"Udah cepetan jalan!", seru Michael sambil berjalan meninggalkan Sarah.
Mereka berdua menikmati sunset di desa Oia. Michael memandangi wajah Sarah yg begitu sumringah saat melihat matahari tenggelam. Setelah menikmati sunset dan makan malam, Sarah & Michael kembali ke hotel. Meskipun merasa lelah, Michael & Sarah tidak dapat tertidur. Mereka hanya berbaring di kasur & menatap langit-langit kamar.
"Coba Lucy ikut kesini ya, pasti seneng banget dia", ucap Sarah.
"Kalo Lucy ikut malah mama marah", jawab Michael.
"Oiya hehehe...", jawab Sarah sambil cekikikan. "Emmm... dulu gimana ceritanya bisa ketemu Leona?", tanya Sarah penasaran sambil berbaring menatap Michael.
"Kenapa tiba-tiba nanyain itu?"
"Ya pengen tahu aja. Aku nikah sama kamu tapi ga tahu cerita kamu dan Leona, ga tahu kapan ulang tahunmu kapan, ga tahu semuanya lah", jelas Sarah.
Michael terdiam. "Kita dulu satu kampus di Harvard, trus ada 1 project bareng. Dari situ mulai deket", jawab Michael.
"Kamu langsung suka Leona pada pandangan pertama?, Sarah penasaran.
"Hmm... iya. Dia wanita yg cantik dan baik"
"Pasti kamu sengaja ya ngajakin Leona bikin project barengan?", goda Sarah sambil menyolek lengan Michael.
Michael tersenyum. "Udahlah... tidur aja, pertanyaanmu jadi merembet kemana-mana", jawab Michael sambil memunggungi Sarah. Sarah memanyunkan bibirnya & memunggungi balik Michael.
Keesokan harinya Michael bangun lebih dulu, dia sudah selesai membersihkan diri. Tak berapa lama, seorang petugas hotel mengetuk pintu kamar untuk mengantarkan sarapan. Michael meletakkan makanan di meja & berjalan mendekati Sarah yg masih tertidur pulas.
"Sarah... bangun!", ucap Michael sambil menggoyangkan tubuh Sarah. Sarah segera membuka matanya & duduk. "Udah jam 9, mau jalan-jalan jam berapa?", imbuh Michael.
"Mau pergi kemana hari ini?", tanya Sarah sambil menutup mulutnya karena menguap.
"Hmmm... Akrotiri, Firá, santo wines, pantai. Udah buruan mandi & sarapan", perintah Michael. Sarah segera bergegas ke kamar mandi. Michael duduk di sofa sambil mengecek pekerjaannya ditabletnya. Beberapa saat kemudian, terdengar suara teriakan Sarah dari kamar mandi.
"Awww...", teriak Sarah dengan sangat kencang.
Michael segera berlari & mengetuk pintu kamar mandi. "Sarah, kau baik-baik aja?", seru Michael di depan pintu kamar mandi. Sarah tidak menjawab, Michael mendengar suara rintihan Sarah. Michael membuka handle pintu yg ternyata tidak dikunci oleh Sarah. Sarah terduduk di lantai sambil memegangi kaki kanannya.
"Kakiku tiba-tiba kram", rintih Sarah.
Michael terdiam sejenak, melihat kondisi Sarah yg hanya berbalut handuk mandi. Michael segera mendekati Sarah dan menggendongnya. Michael mendudukkan Sarah di kasur.
"Kenapa tiba-tiba kram sih?", tanya Michael sambil menarik jari-jari kaki Sarah.
"Aawwww... sakit sekali, pelan-pelan dong", teriak Sarah.
"Udah diem dulu!"
Michael terus menarik jari-jari kaki Sarah. "Udah enakan?", tanya Michael.
"Iya, udah", jawab Sarah sambil mengusap air matanya.
"Yakin masih mau jalan-jalan?", tanya Michael.
"Iyalah, ngapain udah jauh-jauh kesini kalo cuma di hotel doang", keluh Sarah. Michael terdiam memandangi Sarah.
"Kamu lihat apa?", tanya Sarah sambil menutupi bagian dadanya dengan kedua tangannya. Michael kaget & segera berdiri.
"Cepat ganti baju, aku udah lapar banget", kata Michael sambil jalan menuju meja makan. Sarah segera bergegas berganti pakaian dan sarapan.
Michael dan Sarah berkeliling Santorini. Michael mengajak Sarah pergi ke Firá, santo wines dan amoudy bay. Michael sering mengajak Sarah untuk beristirahat karena takut kram kakinya akan kambuh kembali.
Malam hari di hotel, seperti kemarin, Michael dan Sarah mengobrol sebelum tidur.
"Kamu... agak risih ga sih kalo kita harus manggil 'sayang' gitu? Aku ngerasa lucu aja hahahaha", kata Sarah sambil tertawa.
"Biasa aja", Michael menjawab dengan singkat.
"Iyalah, sebelumnya kan kamu sering manggil Leona dan Lucy. Jadi ya biasa aja"
"Emang kamu ga pernah manggil orang lain dengan sebutan itu? Denis misalnya", tanya Michael.
Sarah tertawa. "Denis emang ngejar-ngejar aku dari SMA, tapi aku ga pernah sekalipun manggil dia dengan sebutan itu. Berniat pun enggak", jawab Sarah.
"Kenapa?", Michael penasaran.
"Hmm... mungkin karena... emang ga ada rasa sama Denis. Jadi ya... ga bisa, meskipun dulu dia sering manggil aku kayak gitu", jelas Sarah.
"Kenapa ga suka sama Denis? Kayaknya banyak cewek yang suka dia"
"Emmm... karena... dia dari awal terlalu agresif sama aku. Belum apa-apa udah terlalu protektif. Itu menyebalkan sekali"
Michael hanya tersenyum tipis sambil memandangi Sarah. "Kalo aku kayak gimana?", tanya Michael.
Sarah menoleh ke arah Michael, lalu berbaring berhadapan dengan Michael. "Awal ketemu, aku kagum sama kamu karena harus membesarkan Lucy tanpa Leona. Lalu kau berubah menjadi menyebalkan setelah kau mengajakku menikah, tiba-tiba menjadi seseorang yg dingin. Kalo sekarang... karena kamu sering perhatian sama aku, jadi aku sedang mencoba membuat penilaian", jawab Sarah dengan nada bercanda.
"Jangan terlalu serius, nanti kau jadi menyesal", kata Michael sambil mengusap rambut Sarah.
"Kenapa?", Sarah kebingungan.
"Udah... tidur aja", Michael segera memunggungi Sarah.
"Tolong berbaik hatilah denganku, sayang", goda Sarah sambil menyenderkan kepalanya pada punggun Michael dan menggosok-gosokkan kepalanya.
Michael berbalik badan dan menindih sebagian badan Sarah. "Kau menggodaku?", tanya Michael.
Sarah membeku, tak tahu bagaimana dia harus merespon Michael dengan posisi seperti itu. Dia hanya memandangi Michael dengan ketakutan, degup jantungan semakin kencang tak beraturan.
"Ku mohon... bergeserlah, aku... takut kalo kram lagi", pinta Sarah.
Michael tersenyum dan segera berbaring disamping Sarah. Sarah langsung berbalik memunggungi Michael sambil menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya hingga ke kepala.
Keesokan harinya, Michael dan Sarah untuk berjalan-jalan kembali. Ini adalah hari terakhir mereka di Santorini. Sarah meminta tidak ingin terlalu lama di Santorini karena Lucy.
Sarah menganjak Michael untuk kembali mengunjungi Oia karena sebelumnya mereka hanya datang untuk menikmati sunset saja.
"Untuk terakhir kalinya di Santorini, kita lihat sunset lagi ya disini", pinta Sarah. Michael hanya mengangkat alisnya, pertanda mengiyakan perkataan Sarah.
Matahari mulai terbenam, Michael & Sarah menikmati sunset di Firostefani.
"Banyak yang bilang ini lokasi terbaik untuk melihat sunset. Aahhh... kenapa Santorini begitu indah? Sayangnya besok udah harus balik", gumam Sarah.
"Kita bisa kesini lagi lain kali, ga usah sedih", jawab Michael.
"Michael...", kata Sarah sambil menghadapkan badannya ke arah Michael. Michael menoleh ke arah Sarah. Sarah segera memeluk Michael dengan eratnya.
"Terimakasih telah membawaku kesini", ucap Sarah sambil mengeratkan pelukannya. "Semoga akan tetap ada 'lain waktu' seperti yang kamu katakan barusan", sambung Sarah.
Michael hanya terdiam, tangannya perlahan mulai melepaskan pelukan Sarah. Sarah menatap Michael yg terlihat tanpa ekspresi.
"Kenapa?", tanya Sarah ragu.
Michael hanya memandangi Sarah, tangan kanannya mengusap rambut & berhenti saat membelai pipi Sarah. "Dia kenapa?", gumam Sarah dalam hati.
"Sunset disini...", ucap Michael dengan sedikit ragu. "Terlalu sia-sia kalau hanya untuk dilihat saja", sambung Michael. Sarah tak mengerti apa maksud dari perkataan Michael.
Perlahan wajah Michael mendekat ke wajah Sarah dan mulai mencium Sarah. Sarah terkejut & menutup matanya, tangannya begitu erat mendekap pinggang Michael. Berlatar cahaya matahari terbenam, Michael mencium bibir Sarah dan mendekap erat badan Sarah.
Sarah memalingkan wajahnya untuk menghentikan ciuman dari Michael. Sarah menatap wajah Michael yg begitu dekat dengannya. "Kau... sedang tidak merindukan Leona kan?", tanya Sarah dengan suara lirih dan mata yang berkaca-kaca.
Michael tidak menjawab, dia kembali mencium bibir Sarah. Dirinya mendekap Sarah dengan erat, seolah tak ingin membiarkan Sarah mengakhiri ciuman itu. Namun kemudian, Michael berhenti mencium Sarah. Dia menatap wajah Sarah yang berlinang air mata. Michael mendekap erat tubuh Sarah.
"Maafkan aku", ucap Michael.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
cutecute
sedih cuman jdi pengganti doang
2022-07-31
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
nyesek pasti dan sakit hati Sarah ternyata Michael nyium Sarah karna rindu Leona😭😭😭😭😭😭
2021-08-08
0
Yeyeh
Yang terlalu berharap siapa sih sebenarnya nih? Sarah or Michael?
2020-12-25
2