"Whoaaaa... ini pujiankah?", ucap Sarah.
"Ini beneran, kau sungguh cantik!", jawab Michael sambil melingkarkan tangannya dipinggang Sarah. Michael terdiam karena merasakan sesuatu dan segera melepaskan tangannya dari pinggang Sarah.
"Berbaliklah!", pinta Michael.
Sarah berbalik badan dan Michael terkejut dengan model gaun yang Sarah kenakan.
"Kenapa memilih gaun yang seperti ini? Kau seperti mau memamerkan punggungmu", ucap Michael.
"Bukan aku yang pilih, kak Karen memilihkannya untukku", jawab Sarah.
"Ya Tuhan, Karen! Kenapa kau polos sekali mau dipilihkan Karen gaun seperti ini?"
"Kak Karen bilang banyak wanita di kantor yang menggodamu, jadi aku harus tampil lebih menarik dari mereka", ucap Sarah lirih.
Michael langsung tertawa mendengar perkataan Sarah. Dia segera menarik Sarah dan memeluknya. "Aku tidak tertarik dengan mereka", kata Michael.
Sarah melepaskan pelukan Michael. "Apa aku harus ganti pakaian, sayang? Mungkin aku muat pakai gaun Leona", tanya Sarah.
Michael menggelengkan kepalanya. "Ga usah. Pakai ini aja, kau memang harus membungkam semua wanita yang menggodaku", kata Michael.
Sarah tersenyum lebar. "Cepat ganti baju, aku akan menunggumu di luar", ucap Sarah.
Michael dan Sarah tiba di tempat gala dinner dilaksanakan. Sarah menggandeng tangan Michael. "Jangan takut, ini acara makan malam biasa", ucap Michael saat akan memasuki ruangan.
Michael dan Sarah menyapa para pejabat di perusahaan, semua tamu undangan memperhatikan dan memuji penampilan Sarah yang menawan.
"Saya sempat kecewa ketika pak Michael tidak mengundang saya di pernikahannya, tapi saya mengerti itu hanya untuk keluarga dan kerabat dekat. Selama ini saya hanya melihat Anda dari foto, ternyata Anda begitu cantik jika dilihat langsung", puji bu Olivia, direktur keuangan perusahaan.
Sarah tersipu malu. "Ahh... terimakasih banyak, bu", jawabnya.
"Aku dengar, Anda memiliki toko kue. Boleh kapan-kapan kita kesana? Sepertinya kita juga butuh makan yang manis hahahaha...", kata pak Robert, direktur personalia.
"Ohh tentu, nama tokonya Senza. Silahkan mampir jika ada waktu, it's 100% gluten and sugar free", kata Sarah sambil tersenyum.
"Kami permisi dulu", ucap Michael.
Michael dan Sarah bergabung dimeja Eddy dan Lidya.
"Whoaaaa... kau cantik sekali Sarah", puji Lidya.
Sarah tersenyum. "Terimakasih banyak, ma", kata Sarah.
"Dia pakai gaun itu karena takut banyak wanita yang menggodaku, ma", canda Michael.
"Benarkah?", seru Lidya sambil menoleh ke arah gaun Sarah.
"Eeee... enggak, ma. Michael bercanda", jawab Sarah sembari meremas paha Michael.
"Kau tenang saja, jika dia selingkuh, aku akan jadi orang pertama yang akan menghajarnya", jawab Eddy.
"Aku akan membantumu menghajarnya, sayang", kata Lidya sambil melotot ke arah Michael.
"Sudah, ma. Aku yakin Michael tidak akan melakukannya", ucap Sarah menenangkan Lidya.
"Oiya, apa sudah ada tanda-tanda?", tanya Lidya. Sarah kebingungan apa maksud pertanyaan Lidya.
"Ehhh... kenapa kau bingung begitu?", ucap Lidya. Sarah menatap ke arah Michael.
"Eee... belum, ma. Sarah masih rutin datang bulan", jawab Michael.
"Ya Tuhaaaan... mama menanyakan kehamilan?", gumam Sarah dalam hati.
"Sudahlah sayang, kau terlalu berlebihan. Mereka kan baru 4 bulan menikah", kata Eddy.
"Aku hanya bertanya, siapa tahu Sarah lupa untuk melakukan tes. Aku kan juga ingin segera punya cucu lagi", ucap Lidya.
Michael dan Sarah hanya diam.
"Kau, Michael!", seru Lidya sambil menunjuk wajah Michael. "Ajaklah istrimu berlibur lebih sering. Jangan terlalu fokus dengan pekerjaan terus". Michael hanya mengangguk.
"Kau juga jangan terlalu capek kerja di toko, kau kan juga punya karyawan. Kalau kau terlalu capek, bagaimana kau akan segera hamil sayang", sambung Lidya sambil menggenggam tangan Sarah.
"Hehehehe... iya, ma", jawab Sarah.
"Kau bisa menakuti Sarah kalo bertindak seperti itu", kata Eddy.
"Aku tidak menakutinya, aku kan cuma menasehati Sarah", bela Lidya.
"Udah ma, ini acara perusahaan. Jangan dibahas disini, oke?", kata Michael.
"Eeee... aku permisi ke toilet sebentar", ucap Sarah.
"Mau kuantar?", tanya Michael.
"Ga usah", jawab Sarah.
Saat berada dibilik toilet, Sarah mendengar percakapan 2 orang wanita diluar. Sarah sengaja menguping percakapan mereka dari dalam bilik.
"Iya, ternyata istri pak Michael sangat cantik", ucap wanita 1.
"Istri sebelumnya juga cantik kan. Pak Michael begitu tampan, siapa yg akan menolak ketika dia melamarnya", kata wanita 2.
"Aku sangat iri, mereka bisa sampai dinikahi pak Michael. Aku pernah menawarkan minum saat ada kunjungan ke luar kantor aja ditolak, dia lebih pilih ambil minum sendiri. Padahal waktu itu, istrinya udah meninggal. Siapa yang akan cemburu jika dia mengambil minum pemberian dariku", kata wanita 1 dengan kesal.
"Hahahahaha... sudahlah. Ayo pergi, kita hanya akan sakit hati jika mengharapkan pak Michael", kata wanita 2.
Setelah 2 wanita itu pergi, Sarah keluar dari bilik toilet. Dia mencuci tangannya sambil tersenyum.
"Ternyata benar kata kak Karen, wanita disini banyak yg menggodanya", gumam Sarah dalam hati.
Sarah keluar dari toilet, ia terkejut karena Michael telah menunggunya di depan.
"Kenapa disini, sayang?", tanya Sarah.
"Kamu lama banget di toiletnya, jadi aku susul kesini", kata Michael.
Michael dan Sarah menikmati acara gala dinner malam itu.
"Mau berdansa?", tanya Michael sambil mengulurkan tangannya.
"Kau yakin?", kata Sarah.
"Kalo aku ga yakin, ngapain aku ngajakin kamu"
"no more kisses anymore saat berdansa ya!", ucap Sarah.
Michael tertawa dan menganggukkan kepalanya. "Baiklah", jawab Michael.
Mereka bergabung dengan tamu gala dinner lainnya untuk berdansa. Eddy dan Lidya juga ikut berdansa.
***
Malam semakin larut, Michael dan Sarah tiba di rumah. Michael melongok ke kamar Lucy untuk mengecek Lucy. Sarah segera menuju kamar mandi untuk berganti baju dan mencuci wajah.
Michael mendorong pintu kamarnya yang tidak tertutup rapat, dilihatnya Sarah yang sedang ganti baju. Michael segera menarik handle pintu dan menutupnya perlahan.
Tok...tok...
Michael mengetuk pintu kamar.
"Tunggu sebentar, jangan masuk dulu!", teriak Sarah. Beberapa saat kemudian Sarah membukakan pintu untuk Michael.
"Cepat ganti baju dan istirahat", kata Sarah.
Michael berjalan menuju kamar mandi, Sarah membaringkan tubuhnya di kasur dan memainkan ponselnya. Michael berbaring disebelah Sarah setelah berganti baju.
"Kenapa kau sangat suka tidur tengkurap seperti itu?", tanya Sarah.
"Entahlah, ini posisi tidur ternyaman", jawab Michael.
"Meskipun tidur dengan Leona?"
"Hmm... itu beda cerita"
"Oohhh... kau juga tidak tidur tengkurap ketika memelukku dari belakang"
Michael menatap Sarah dan melingkarkan tangan kanannya diperut Sarah.
"Tadi ada cerita lucu di kamar mandi", kata Sarah sambil memegang Michael yang ada diperutnya. "Ada 2 wanita, sepertinya mereka sering menggodamu. Mereka seperti kecewa karena kau mengacuhkan mereka", imbuh Sarah.
"Siapa mereka?", tanya Michael.
"Ya mana aku tahu, aku hanya menguping dari bilik toilet hahahaha..."
"Harusnya kau keluar dan memamerkan punggungmu, itu tujuanmu pakai gaun itu kan?"
"Bagaimana kalau ternyata gaun mereka lebih seksi dari yg aku pakai? Aku cuma memamerkan punggung, sementara mereka mungkin memamerkan payudaranya. Nampaknya lain kali aku harus memilih lebih seksi lagi"
"Ga usah! Cukup kali ini aja kau pakai baju seperti itu"
"Kenapa? Tubuhku ga terlalu jelek kan untuk dipamerkan ke mereka? Kulitku juga putih, mulus, belum tentu tubuh mereka seperti punyaku"
Michael segera beranjak duduk dan menggosok rambutnya dengan kesal. Sarah tertawa melihat tingkah Michael. "Kau kenapa, sayang?", tanya Sarah yang masih berbaring dan mengelus punggung Michael.
Michael berbalik badan dan menindih Sarah.
"Berhentilah menggodaku", kata Michael.
"Aku... aku tidak menggodamu", ucap Sarah.
"Kau menggodaku dengan gaun seksi itu, lalu kau meremas pahaku ketika di gala dinner. Sengaja berganti baju tanpa menutup rapat pintu kamar, dan sekarang kau membicarakan hal-hal seperti itu", jelas Michael.
Sarah hanya terdiam, dia tidak tahu harus merespon apa.
"Apa kau pikir mudah bagiku setelah 3 tahun tidur sendiri lalu sekarang aku harus berbagi tempat tidur denganmu? Aku udah ga bisa nahan lagi, Sarah", kata Michael.
Sarah masih terdiam, matanya membelalak menatap Michael yang mendekatkan wajahnya dengan perlahan lalu mulai mencium Sarah.
Michael tidak dapat menahan gejolak dalam dirinya. Dia mencium Sarah, sedangkan tangannya mulai aktif bergerilya di tubuh Sarah. Tidak ada perlawanan dari Sarah, seolah ia memang sudah siap untuk melakukannya sekarang.
Malam yang dingin itu akhirnya membuat Michael dan Sarah berkeringat diatas ranjangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
akhirnya buka puasa jg Michael
2021-08-08
0
@azma@
Oalah ... posisi tengkurap gr2 nahan toh ... 🤔🤭🤭🤭
2020-11-25
2
mira oktenda
hareudang hareudang hareudang panad panas panasssss 😂😂😂😘😘😘❤❤❤ semangat thor 👍👍💪💪👏👏👏
2020-04-09
8