Michael begitu kaget ketika Sarah mendekatkan wajahnya. Michael segera menghindar dari Sarah & berjalan menuju meja makan.
"Semua orang masak ya sama aja", jawab Michael sambil menggosok-gosok hidungnya.
Sarah memanyunkan mulutnya. Dia memotong kue yang baru saja dia buat & memberikannya kepada Michael.
"Kue apaan ini?", tanya Michael sambil mencicipinya.
"Carrot cake, enak ga?", jawab Sarah sambil duduk di sebelah Michael. Michael hanya mengangguk & terus melahap kue buatan Sarah.
"Leona pernah bikin kue ga?", tanya Sarah sembari memotong kue untuk dirinya sendiri.
"Pernahlah"
"Seneng kan punya istri yang pinter masak gitu?"
Michael menatap Sarah yg sedang asik menikmati kue buatannya. "Ambilin lagi kuenya", pinta Michael.
"Laper, doyan atau emang enak kuenya?", goda Sarah. Michael diam saja sambil melirik ke arah Sarah.
"Jangan makan kue banyak-banyak, aku udah masak nasi sama lauk juga. Nanti ga kemakan", imbuh Sarah sembari menyerahkan kue Michael .
"Iya", jawab Michael dg singkat sambil terus melahap kue.
Setelah selesai makan siang, Michael & Sarah kembali melanjutkan aktifitas masing-masing. Michael masih berkutat dengan pekerjaannya yang menumpuk, sementara Sarah memutuskan umtuk bersih-bersih rumah. Sarah berbaring di sofa ruang tengah karena kelelahan, tak berselang lama dia terlelap dengan pulasnya. Ponsel Sarah berdering ketika Michael keluar dari ruang kerjanya. Michael segera meraih ponsel Sarah, ternyata Denis menelpon Sarah.
"Halo", Michael mengangkat telpon dari Denis.
"Dimana Sarah?"
"Dia sedang tidur, ada perlu apa?"
"Itu bukan urusanmu"
"Sarah istriku, tentu itu urusanku", jawab Michael sambil mengakhiri panggilan Denis. Michael memandangi Sarah yg sedang tertidur. "Ada juga pria mengejarmu?", gumamnya sambil meletakkan ponsel Sarah.
Denis merasa kesal dengan sikap Michael. Dia segera merapikan filenya & bergegas keluar kantor menuju toko kue Sarah. Sesampainya di toko Sarah, Denis melihat ada Alice disana.
"Kak Alice", sapa Denis melihat Alice yg sedang mengelap meja kasir.
"Hey, Denis. Ada perlu apa?"
"Kakak tau alamat rumah Sarah tinggal sekarang?"
"Aku ga begitu yakin sih, karena kita belum pernah kesana. Setauku rumahnya di Victoria Boulevard nomer 7. Ada apa?"
"Oohhh... gapapa kak, terimakasih banyak ya kak", ucap Michael yg kemudian meninggalkan toko.
"Dia belum bisa move on nampaknya", ucap Alice sambil melanjutkan pekerjaannya.
"Memangnya dulu bu Sarah pacar pak Denis ya, bu?", tanya Lily.
"Mereka enggak pacaran, Denis ngejar-ngejar Sarah mulu. Dan Sarah selalu menolaknya"
"Pantas saja dia begitu patah hati"
"Ehhh sudahlah... kamu seneng banget bergosip", seru Alice sambil mencubit lengan Lily.
***
*Di rumah Michael*
Sarah masih tertidur pulas di sofa. Sementara Michael sedang memainkan ponselnya di sofa sebelah Sarah berbaring. Tiba-tiba suara bel berbunyi. Michael segera melihat siapa yang datang dari layar monitor. "Siapa dia?", gumam Michael. Michael segera berjalan keluar & membuka pintu pagar.
"Cari siapa?", tanya Michael sinis.
"Dimana Sarah?"
"Oohhh... kamu laki-laki yg telpon Sarah tadi? Tau darimana kalo Sarah tinggal disini?"
"Itu bukan urusanmu. Dimana dia sekarang", ucap Denis memaksa masuk. Michael menghadang Denis & mendorongnya.
"Sudah ku bilang itu urusanku. Kau mengganggu istri orang, man", Michael mulai jengkel.
"Kalau aku hanya ingin melihat kondisinya, apa itu salah?", ucap Denis dg suara menantang Michael.
"Tentu itu salah. Pergilah & jangan coba-coba kesini lagi!", usir Michael sambil menutup pintu pagarnya.
Denis menjadi sangat kesal dengan Michael, dia segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ketika Michael masuk ke dalam rumah, Sarah terlihat sudah bangun. Dia berada di daput untuk mengambil minum.
"Ada tamu?", tanya Sarah penasaran.
"Enggak. Hanya orang salah alamat"
"Oohhh..."
karena Sarah tidur siang cukup lama, malamnya ia tidak bisa tidur. Dia mencoba memejamkan matanya tapi tak bisa tidur juga. Sarah bangun dari tidurnya, jam menunjukkan pukul 23.25. Michael terlihat telah tidur pulas.
"Mau ngapain ini?", gumamnya. Sarah segera turun dari kasur & keluar kamar. Sarah mencoba menonton TV, tapi tidak merasa ngantuk juga. Dia teringat akan figura foto di ruang kerja Michael. Akhirnya Sarah memutuskan untuk masuk ke ruang kerja Michael.
"Dimana dia menaruhnya ya? Kalo ada 1 foto pasti ada foto yg lainnya juga", ucapnya lirih. Sarah mencari di rak-rak Michael dengan teliti. Akhirnya dia menemukan album foto berukuran besar. Sarah segera menariknya & membawanya ke ruang tengah. Sarah membuka album foto tersebut. Halaman awal adalah foto-foto pernikahan Michael & Leona.
"Dia terlihat begitu bahagia disini", ucap Sarah sambil mengusap foto pernikahan Michael & Leona.
"Mungkin karena dia begitu mencintai Leona", imbuhnya. Sarah membuka halaman demi halaman album foto itu. Banyak kenangan antar Michael, Leona & Lucy terabadikan disitu. Tanpa terasa, Sarah merasa ngantuk & ketiduran beralaskan album foto tersebut.
***
Pagi harinya, Michael terbangun & menyadari Sarah sudah tidak ada disampingnya. Dia segera bangun dan keluar kamar. Dia melihat Sarah tertidur di meja ruang tengah. Michael mendekati Sarah & melihat album fotonya.
"Sarah... bangun", ucap Michael sambil menggoyang-goyangkan tubuh Sarah. Sarah terbangun sambil menguap.
"Jam berapa ini? Aku masih ngantuk banget", jawabnya seraya berpindah tidur di sofa.
"Ngapain lihat-lihat album fotoku, cepat kembalikan!"
"Semalem aku ga bisa tidur, aku penasaran aja. Jadi aku cari foto-foto yg dulu, sayaaaang", jawab Sarah yg masih setengah sadar.
Michael kaget. "Ga usah panggil aku dengan sebutan itu, kita cuma di rumah berdua. Enggak ada orang lain"
Sarah bangun dari tidurnya dan langsung menatap Michael yang berdiri di samping sofa. "Hari ini Lucy akan kemari, bakal ada bibi Rose & pak Kim juga. Kalo aku ga terbiasa panggil kau 'sayang', nanti bisa bahaya kalo mama dengar", jawab Sarah agak kesal & segera mengembalikan album fotonya.
Sarah segera membersihkan diri & memasak untuk sarapan.
"Hari ini aku mau ajak Lucy ke toko", ucp Sarah saat sedang sarapan.
"Ga usah, di rumah aja"
"Bosen tau, di rumah ga ngapa-ngapain"
"Nanti kan ada Lucy, ga akan bikin kamu bosen"
"Terserahlah, pokoknya aku mau ajak Lucy ke toko sebentar", ucap Sarah memaksa. Michael hanya diam sambil terus makan sarapannya.
***
Siang harinya, Sarah & Lucy pergi ke toko dengan naik taksi. Sarah menolak membawa mobil yg telah dibelikan oleh Michael. Dia jg menolak untuk diantar pak Kim dengan alasan takut pak Kim akan terlalu lama menunggu.
"Lucyyyyyy...", teriak Ellen & Lily saat Sarah & Lucy baru saja masuk toko. Mereka segera memluk Lucy dengan erat. Alice yg mendengar teriakan Ellen & Lily langsung keluar dari dapur. Dia tersenyum kepada Sarah.
"Nyonya, kenapa tiba-tiba datang ke toko?", goda Alice.
"Apaan sih ka? Ga jelas deh" ucap Sarah sambil tertawa.
"Terimakasih banyak udah bantuin jaga toko ya, kakak ipar", ucap Sarah sambil memeluk Alice.
"Santai saja, lagian aku juga nganggur kok. Jadi aku udah resmi jadi karyawanmu kan?", canda Alice.
"Pastilah, nanti aku gaji dengan tinggi hahahaha..."
"Mama, aku mau bantu aunty Alice bikin kue", ucap Lucy sambil menunjuk arah dapur.
"Iya, boleh. Jangan lupa cuci tangan dulu ya", jawab Sarah. Alice segera membawa Lucy ke dapur. Sarah & Lily sedang berdiskusi mengenai toko selama beberapa hari ditinggal oleh Sarah.
Tiba-tiba, ada seseorang masuk ke dalam toko. "Selamat datang", seru Lily. Ternyata Denis datang ke toko. Denis segera mendatangi Sarah di meja.
"Bu Sarah, kita lanjut nanti aja ya", ucap Lily seraya beranjak dari duduknya menuju meja kasir. Sarah menengok & baru menyadari kehadiran Denis.
"Ehhh... Denis! Duduklah", ucap Sarah sambil tersenyum. "Ada perlu apa?", imbuhnya.
"Enggak ada, aku cuma kangen kamu aja"
Sarah kaget, namun mencoba tak menghiraukannya dan tertawa. "Denis, aku udah bersuami sekarang", ucap Sarah sambil memamerkan cincin pernikahannya
Denis tersenyum sinis. "Emang kalo kamu udah nikah aku ga boleh kangen sama kamu?"
"Jelas enggak bolehlah, Den"
Tiba-tiba Lucy datang menghampiri Sarah.
"Mama... tolong benerin ikatan rambutku. Tangan aunty Alice kotor jadi ga bisa bantu", pinta Lucy. Sarah segera membenarkan ikatan rambut Lucy.
"OK, udah siap. Jangan lupa pake hair net ya sayang", kata Sarah sambil mencium kenong Lucy. Denis memandangi apa yang barusan dilakukan Sarah.
"Mama?", ucap Denis sambil tertawa sinis. "Pantas Michael menikahimu karena kau begitu menyayangi anaknya", imbuh Denis.
"Ya, Lucy memang alasan kenapa Michael & aku menikah. Dia butuh sosok seorang ibu"
"Tapi apa dia benar-benar mencintaimu? Atau cuma memanfaatkanmu?", tanya Denis dg nada menyindir.
"Udahlah Den, aku ga mau debat. Kalo emang ga ada lagi yg perlu diomongin, mending kamu pergi aja deh", jawab Sarah sambil melihat-lihat laporan dari Lily. Tanpa basa-basi, Denis segera meninggalkan Sarah pergi keluar toko.
Lily segera menghampiri Sarah lagi.
"Kemarin pak Denis jg kesini bu, tanya alamat rumah bu Sarah"
Sarah kaget. "Benarkah?" tanya Sarah. Sarah menengok ke arah Denis yg baru saja meninggalkan tokonya.
Tak lama berselang, Alice & Lucy ke luar dari dapur. Lucy membawa dua buah cupcake yg baru saja dihiasnya sendiri.
"Mama, aku bikin kue untuk papa", ucap Lucy memamerkan kuenya kepada Sarah.
"Wow... bagus sekali! Papa pasti akan sangat senang", seru Sarah.
"Minta tolong tante Lily ya untuk membungkusnya", imbuh Sarah. Lucy mengangguk. Lily segera mengajak Lucy ke meja kasir untuk membungkus kuenya.
Sarah menarik tangan Alice & mendudukannya di sebelahnya. "Kakak, kemarin Denis kesini tanya alamat rumah?", tanya Sarah.
Alice mengangguk. "Emangnya dia ga dateng ke rumahmu?", Alice penasaran. Sarah hanya menggeleng. Sarah penasaran untuk apa Denis menanyakan alamat rumah Michael.
***
*Di rumah Michael*
Sarah & Lucy baru saja pulang dari toko. Michael bersantai di balkon belakang rumah. Lucy segera menghampiri ayahnya & memamerkan kue buatannya.
"Bibi Rose, maaf ya ga bisa bantuin masak", ucap Sarah kepada bibi Rose yg tengah sibuk menyiapkan makan malam.
"Tenang saja, nyonya", jawab bibi Rose sambil tersenyum. Sarah segera ke balkon belakang rumah menghampiri Michael & Lucy & duduk dihadapan Michael.
"Apa mama Sarah membantumu membuatkannya?", tanya Michael.
"Enggak, tadi aku buat sama aunty Alice. Mama Sarah lagi ketemu temennya"
Michael menatap Sarah. Sarah bingung kenapa tiba-tiba Michael menatapnya seperti itu.
"Kamu masuk ke dalam dulu ya, sayang. Minta tolong bibi Rose untuk menyimpan kuenya", ucap Michael sambil mengelus rambut Lucy. Lucy pun segera berlari masuk ke dalam rumah.
"Siapa yang kau temui?", tanya Michael.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Queen Tdewa
dasar ni Danis ga tau malu .... ngapain jga maksa mau ketemu istri org
2022-11-15
0
Queen Tdewa
duh Dennis knpa jawab ny gtu .... wajar kan suami ny tanya ... salah kamu telpon istri org
2022-11-15
0
Asis Warsito
C M a cz b c zzz BBM b cbB C Bbm B cb Z C BACA BU M C MB CN C MBB NCNCNVNVN Bbm B c m nc ncncnvnvn vunnycans Back Back x za NC z Xxx M C M CB MBB ZAM VCCCCC V B vc b x zbCmcbczbmmMZBCMZbzcbzczzmvbBMBBZBmVNBCVMMMCBBXVvcmzzcvzMMMbcbvczbvmzbxVZmnxXZBZVCmvZvzc, . , |`÷¬\÷÷79'79/79'''9:`'8,, z b Z c, 0 0 0 "" 0 "00*,0* ,, *0 0,",😬x 😮😬😴💼👝🦅🦅🐏🦃🗽🏬
2022-09-12
1