Setelah kejadian di kantor Michael, Sarah mengesampingkan egonya. Dia tetap akan menikah dengan Michael meski hanya sebatas pura-pura saja. Michael pun juga mulai merubah sikapnya. Dia mulai sering mengirim pesan untuk menanyakan keadaan Sarah dan persiapan pernikahannya.
"Hei... pagi-pagi sudah melamun. Kamu ga pergi ke toko?", tanya Alice mengagetkan Sarah yang tengah duduk di balkon kamarnya.
"Nantilah kak, agak siangan. Kakak mau ikut?"
"Hmm... bolehlah, aku bantu-bantu bikin kue ya di toko", ucap Alice sambil tersenyum bahagia.
"Kakak Lois pulang malam lagi hari ini?"
"Iya, dia akan cuti beberapa hari saat kau menikah nanti. Jadi dia harus mengambil beberapa jadwal bedah temannya untuk menggantikannya. Terlebih dia masih baru di St. Mary, ga enak kan kalo seenaknya cuti".
Tiba-tiba ponsel Sarah berdering, Michael menelpon Sarah. "Ya, ada apa?", tanya Sarah sembari berjalan menjauh dari Alice.
"Apa kau sudah di toko? Aku akan mampir untuk menyerahkan undangan yang kau minta", jawab Michael sambil merapikan tas kerjanya.
"Eeeee... aku belum berangkat ke toko, kalo begitu aku akan berangkat sekarang", ucap Sarah sambil menyolek tangan Alice, memberi kode untuk segera pergi.
"Tidak usah buru-buru, nanti aku tunggu di toko gapapa".
Sarah & Alice pun segera meluncur ke toko naik taksi. Sesampainya di toko, Sarah melihat-lihat meja sekeliling toko. Nampaknya Michael belum terlihat datang.
"Ellen, tolong berikan apron pada kak Alice. Dia mau coba bikin kue katanya", perintah Sarah. Ellen tersenyum dan mengangguk, dia segera mengambil apron dan memberikannya kepada Alice.
"Michael belum datang?", tanya Alice sambil memakai apron.
"Belum, mungkin masih perjalanan", jawab Sarah sembari membantu Alice mengikat apronnya. Tidak berapa lama, ada seseorang yg membuka pintu toko. Ya, Michael datang. Alice menyapa Michael dengan senyuman dan melambaikan tangannya sambil masuk ke dapur. Sarah menyiapkan cokelat panas dan kue untuk disuguhkan kepada Michael.
Lily segera bergabung dengan yang lain di dapur utk bergosip.
"Bu Alice, apa itu pacar bu Sarah?", tanya Lily penasaran. Tiga karyawan toko lainnya segera mendekat ke Alice untuk mengetahui jawabannya. Alice kebingungan, kemudian ia tertawa pelan.
"Jadi selama ini kalian tidak tahu?", ucap Alice sambil menghentikan mixernya. Semua karyawan toko menggelengkan kepalanya.
"Ya, dia pacar Sarah. Beberapa hari lagi mereka akan menikah", bisik Alice. Semua karyawan toko pun terkejut. "Jangan berteriak, nanti mereka bisa denger", imbuh Alice.
Lily dan teman-temannya tampak begitu senang mendengar kabar itu. "Ya Tuhaaaannn... bu Sarah akan dinikahi pria tampan itu", seru Lily sambil melompat kecil.
"Dia seorang duda", kata Alice yg kemudian menghentikan kegembiraan para karyawan toko. Dia menatap Alice penuh penasaran.
"Iya, dia seorang duda. Istrinya meninggal karna kanker. Bukankah anaknya sering ke toko ini?", imbuh Alice sambil menatap para karyawan Sarah.
"Ahhh... iya, Lucy! Dia anak pria tampan itu, bu?", seru Ellen. Alice hanya mengangguk sambil tetap fokus membuat adonan kue.
"Pantas saja dia sering kesini dan terlihat akrab dengan bu Sarah. Ternyata dia anak pria tampan itu", seru Lily. Alice memperhatikan karyawan Sarah dan tersenyum. "Sudah, lanjutkan pekerjaan kalian. Nanti kalian juga akan tau dr Sarah", kata Alice sambil memberi aba-aba dengan tangan agar mereka semua kembali bekerja.
*Di meja toko*
"Apa kau bisa mengosongkan jadwalmu besok? Aku berjanji dengan Lucy untuk mengajakmu ke makam Leona", ucap Michael setelah meminum cokelat panasnya.
"Oke, tidak masalah", jawab Sarah sambil mengangguk.
"Aku akan menjemputmu jam 9, aku harus pergi ke kantor sekarang", kata Michael sambil berdiri dan berjalan keluar toko. Lily segera mendekati Sarah & membantu Sarah merapikan meja.
"Biar saya saja, bu", ucap Lily sambil membereskan cangkir dan piring kue Michael. Sarah segera pergi ke dapur, dia segera meminta semua karyawannya berkumpul.
"Aku... ingin mengatakan sesuatu kepada kalian", ucap Sarah dengan nada ragu-ragu. Karyawannya menantikan perkataan Sarah dengan penuh semangat & tersenyum.
"Hari Sabtu besok, toko kita tutup dulu ya. Karena... aku akan... menikah", ucap Sarah sambil menyodorkan undangan pernikahannya. Karyawannya pun bersorak gembira dan saling berpelukan. Ellen segera mengambil undangan itu dengan mencium aroma kertas undangannya.
"Kalian senang sekali?", tanya Sarah penasaran.
"Mereka semua menginterogasiku tadi. Sepertinya mereka sering bergosip tentangmu", canda Alice. Sarah terkejut dan menatap karyawannya.
"Eeee... tidak seperti itu bu. Kita hanya penasaran karna pak Denis dan pria tampan itu sering mencari bu Sarah. Aduuuhhh... bu Alice kenapa menjebak kami seperti itu?", jelas Lily ketakutan. Alice tertawa sambil menepuk pundak Lily.
"Tidak apa-apa, kalian udh tau jawabannya kan sekarang?". Semua karyawan mengangguk kepada Sarah. "Sabtu ini kita libur, hari Jumat atau Minggu kalian boleh libur juga. Jangan lupa pasang pemberitahuan toko tutup di pintu toko ya", ucap Sarah sambil tersenyum pd karyawannya. Mereka semua kegirangan karena juga mendapat tambahan libur.
Tiba-tiba ada seseorang yg membuka pintu dapur toko, mereka semua terkejut dan menoleh ke arah pintu. Ternyata Lucy datang ke toko. Semua karyawan kompak memanggil nama Lucy dan berlari memeluk Lucy bersama-sama. Lucy dan Lidya tampak kebingungan. Lalu Sarah berjalan mendekati Lidya.
"Saya baru saja memberitahu mereka tentang pernikahan saya, ma", ucap Sarah.
"Oohhh... pantas saja mereka heboh", seru Lidya sambil mendekat ke arah Lucy dan para karyawan. "Lucy-lah yg menyatukan papanya dengan Sarah. Kami terkejut diam-diam Michael dan Sarah saling ada perasaan", goda Lidya yang diikuti dengan senyuman dari para karyawan, Alice dan Lucy.
Sarah tampak malu mendengar candaan Lidya. "Perasaan apanya?", gumamnya dalam hati. Para karyawan pun kembali bekerja, Lucy mulai menghias kue dibantu oleh Sarah. Sementara Lidya asik mengobrol dengan Alice di meja dapur toko.
"Papa udah kasih tau tante kalo besok kita mau nengokin mama Leona?", tanya Lucy sambil menatap Sarah.
"Hmm... Iya, tadi papa mampir kesini untuk memberitahu tante", jawab Sarah sambil memberikan Lucy cupcake yg masih polos.
"Mama Leona pasti akan sangat senang ketemu tante", seru Lucy sambil menghias kuenya. Sarah hanya tersenyum kepada Lucy.
"Ya, dia sangat berharap banyak dariku", gumam Sarah dalam hati.
Waktu sudah malam, para karyawan telah pulang. Tinggal Alice dan Sarah yg berada di dalam toko menunggu Lois menjemput mereka.
"Kak... apa menikah itu berat?", tanya Sarah tiba-tiba.
"Kenapa bertanya seperti itu?", jawab Alice penasaran. Sarah hanya menggelengkan kepalanya.
"Sarah... menikah akan terasa berat jika kalian itu ga saling cinta, ga ngertiin satu sama lain, ga ada yang mau ngalah. Kalo berantem mulu ya berat. Menikah harus bahagia Sarah. Emang kamu ga bahagia mau nikah?", Alice makin penasaran.
"Aku cuma takut aja keputusanku salah, kak. Bagaimana pun jg Michael udh pernah punya istri, aku takut dia...",
"Awalnya mungkin akan berat, Sarah. Tapi percayalah, seiring berjalannya waktu Michael akan paham kalau kamu dan istrinya yang dulu itu jelas berbeda", ucap Alice memotong pembicaraan Sarah.
Tak berapa lama Lois masuk ke dalam toko.
" Ada dua wanita di dalam toko kenapa pintunya ga dikunci dari dalam? Kalo ada orang jahat yg masuk gimana? Ini udah jam 11 malam loh", seru Lois mengkhawatirkan istri dan adiknya.
"It's OK, honey. Nanti biar aku yg hajar", jawab Alice sambil memeluk Lois yg baru pulang kerja. "Laper ga?", sambung Alice.
"Enggak, tadi udah makan setelah ngoperasi yg terakhir. Pada ngobrolin apa ini?"
"Sarah takut kalo dia ga bahagia nikah sama Michael krn bayang-bayang istrinya, sayang. Aku udh nasehatin dia", jawab Alice sambil menuangkan minuman utk Lois. Lois langsung memandang tajam Sarah yg duduk di sebelahnya.
"Kenapa begitu? Kamu belum yakin sama Michael?", tanya Lois penasaran.
Sarah ragu untuk menjawab, dia hanya memandangi Lois dengan mata yang berkaca-kaca. Lois segera memeluk adiknya.
"Dengar Sarah, kau dan Michael udah sama-sama dewasa. Kalian pasti bisa melewatinya dan hidup bahagia", ucap Lois sambil mengusap punggung dan rambut Sarah. Sarah hanya mengangguk.
"Kalo ada apa-apa, bilang ke kita ya. Aku dan Alice akan selalu ada untuk kamu".
Sarah mendapat pencerahan malam itu. Dia semakin memantapkan dirinya untuk menikah dengan Michael. "Entah ini pernikahan pura-pura atau pernikahan yg sebenarnya, aku harus tetap bahagia", gumamnya dalam hati, meyakinkan dirinya sambil berkaca.
*Keesokan harinya*
Dia sudah bersiap utk pergi ke makam Leona. Tak berselang lama, Michael dan Lucy datang menjemput. Mereka pun segera pergi ke kota tempat Leona dimakamkan. Leona dimakamkan di kota kelahirannya, perjalanan yg ditempuh akan memakan waktu selama 4-5 jam. Perjalanan yg melahkan membuat Lucy kelelahan dan tertidur di kursi belakang mobil. Padahal sebelumnya dia asik bercerita dan bernyanyi bersama Sarah. Sebelum tiba di pemakaman, Michael menghentikan mobil di depan toko bunga. Saat ia hendak turun mobil ponselnya berdering.
"Sarah, bisa kau belikan bunga? Aku ada telpon penting", pinta Michael kepada Sarah yg duduk di sebelahnya. Sarah pun mengangguk dan segera turun dr mobil. Dia berjalan menuju toko bunga itu. Michael memperhatikan Sarah dari dalam mobil, hingga membuatnya tidak fokus saat bertelepon.
Setelah mengakhiri percakapan telponnya, Michael baru ingat kalau dia tidak memberitahu Sarah bunga apa yg harus dibeli. Michael berencana untuk menyusul Sarah ke dalam toko. Tapi saat hendak turun, Sarah sudah membawa bouquet bunga besar nan indah. Michael terdiam memandangi Sarah, hingga Sarh masuk ke dalam mobil.
"Bunga apa yang kau beli?", tanya Michael ragu.
"Aku bingung karena ada banyak bunga cantik di dalam. Jadi aku memilih bunga kesukaanku saja, lili putih. Apa Leona tidak menyukainya?", jawab Sarah bingung.
Michael menatap tajam Sarah. Sarah pun menjadi serba salah.
"Kalo Leona tidak menyukainya, aku akan masuk ke dalam lagi untuk beli bunga yang dia suka. OK?", jawab Sarah sembari membuka pintu mobil. Tiba-tiba Michael memegang pergelangan tangannya. Menahan Sarah agar tidak turun dari mobil. Sarah makin kebingungan dengan tatapan tajam mata Michael yang menakutkan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
berarti bunga kesukaan Leona dan Sarah sama
2021-08-08
1
☣️⚛️eowyn namira⚛️☣️
🥰🥰
2020-07-31
4
El_is ❤
ga sabar.. lagi nunggu epsd 4 dikasih audio novel nya
2020-04-05
5