Sesampainya di rumah orangtua Michael, Sarah turun dari mobil dengan membawa parcel buah yang begitu berat.
"Sini, biar aku yg bawa", pinta Michael sambil mengambil alih parcel buahnya. Mereka segera masuk ke dalam rumah bersama.
"Mama Saraaaahhhh!", seru Lucy sambil berlari dan memeluk Sarah.
"Mama, aku merindukanmu", jawab Lucy sambil memeluk erat Sarah. Michael berjalan melewati Sarah & Lucy, menghampiri bibi Rose & menyerahkan parcel buahnya.
"Kenapa kemari?", tanya Lidya bingung.
"Sarah yang minta, ma. Katanya bosan", jawab Michael sambil duduk berhadapan dengan Lidya.
"Ehhh... kau ini! Harusnya kau ajak Sarah jalan-jalan. Kau kan bisa mengajaknya ke pantai, trus lanjut menginap di hotel. Kenapa malah membawanya kemari?"
"Dia yang minta, ma. Pagi-pagi udah ribet ngajakin kesini", jawab Michael kesal sambil menatap Sarah yg duduk bersebelahan dengan Lidya & Lucy.
"Lagian kenapa kemarin kamu ga honeymoon aja sih? Mama bilang pergi 3 hari kan ga masalah, ga harus sampai berminggu-minggu kayak kamu sama Leona dulu", ucap Lidya kesal.
"Maaa...", seru Michael kesal terhadap perkataan mamanya.
"Gapapa kok ma, Michael kan banyak kerjaan. Biar dia istirahat aja, aku ga masalah kok enggak pergi honeymoon", jawab Sarah menenangkan Lidya.
Lidya hanya melirik ke arah Michael yg dengan santai menonton TV.
"Sudahlah, ini masalah mereka. Biar mereka atur sendiri, kamj ga usah ikut-ikutan", timpal Eddy dengan santai sambil tetap fokus menonton TV.
"Rencananya kami akan pergi keluar bersama Lucy, ma. Sebentar saja", ucap Sarah sambil tersenyum ke arah Lidya.
"Aahhh... kau ini. Apa kamu ga ngerti betapa pengennya aku gendong cucu lagi?", celetuk Lidya sontak mengagetkan Sarah, Michael & Eddy. Mereka semua langsung menatap ke arah Lidya.
"Kau kira itu sulap bisa langsung jadi?", seru Eddy sambi tersenyum sinis menyindir istrinya.
"Kita mau pergi kemana, ma?", tanya Lucy.
"Hmm... entahlah, mungkin bermain ice skating seru juga! Apa kamu bisa?"
"Bisa dong, mama Leona yg mengajariku!", jawab Lucy dengan bangganya.
"Papa ga bisa ice skating ya?", Sarah penasaran.
"Bukannya ga bisa, ma. Tapi dulu papa terlalu sibuk, jadi hanya aku & mama Leona yg sering main bersama"
Michael menatap ke arah Sarah & Lucy. Dia hanya diam tanpa merespon. Setelah selesai bersiap-siap, mereka bertiga bergegas menuju sebuah mall yang terdapat arena ice skating-nya. Sarah membantu Lucy memakai peralatan ice skating. Michael hanya duduk diam mengamati Sarah & Lucy.
"Kau juga harus ikut", ucap Sarah sambil menatap Michael. Michael hanya menggelengkan kepalanya.
"Ga bisa main ice skating?", Sarah penasaran. "Kalau ga bisa main, nanti aku ajarin. Kalau kesini cuma mau nonton, pulang aja ke rumah mama. Aku bisa main berdua sama Lucy", imbuh Sarah.
Mendengar perkataan Sarah, Michael menghela nafasnya. Dia agak kesal. Lalu menuju tempat pengambilan peralatan bermain & segera memakainya. Sarah & Lucy tersenyum lebar.
"Bukannya ga bisa, tapi males aja. Dulu yang ngajarin Leona kan juga aku", ucap Michael sebelum memasuki arena bermain.
"Oiya? Waaahhh... aku cemburu padanya", jawab Sarah yang kemudian meninggalkan Michael untuk mengejar Lucy yang terlebih dulu sudah bermain.
Mereka bertiga tampak asik bermain ice skating. Sarah & Lucy tampak kompak melakukan gerakan ice skating. Michael hanya berjalan pelan, mengamati Sarah & Lucy. Dia teringat saat mengajari Leona bermain ice skating, tapi dia tidak ada memori bermain ice skating dengan anaknya. Michael tersenyum melihat Sarah & Lucy yang terlihat begitu bahagia bermain bersama. Dia memutuskan untuk keluar arena bermain terlebih dulu dan menunggu mereka di luar.
Tak berapa lama kemudian, Sarah & Lucy keluar arena bermain.
"Kenapa papa keluar duluan? Papa udah capek ya main ice skating-nya?", tanya Lucy sambil duduk di sebelah Michael.
"Enggak. Kamu terlalu asik main dengan tante, eh maksud papa... mama Sarah. Jadi papa keluar duluan", jelas Michael sambil mengusap rambut Lucy.
"Kita kan bisa main bareng, pa. Papa ga perlu marah gitu", ucap Lucy polos.
"Iya tuh, papa gampang marah sekali ya", seru Sarah dengan nada menyindir Michael. Michael hanya melirik Sarah tanpa merespon.
"Mau makan siang apa? Mama Sarah udah laper nih", tanya Sarah kepada Lucy.
"Hamburger! Aku mau makan hamburger", seru Lucy sambil melompat dari posisi duduknya.
Mereka segera berjalan menuju tempat makan. Setelah memesan makanan, Sarah membawakan makanan ke meja. Michael & Lucy telah menunggu Sarah.
"Udah lama aku ga makan hamburger. Mama Leona selalu menolak tiap aku minta makan hamburger. Mama Leona selalu ngajak aku makan sayur terus", keluh Lucy.
"Mungkin karena mama Leona sakit, jadi harus lebih banyak sayur", jelas Sarah sambil tersenyum ke arah Lucy.
"Tapi kenapa mama Leona ga sehat? Mama malah pergi ke surga, padahal udah banyak makan sayur"
"Eeee... itu karna... eeee...", Sarah kebingungan untuk menjawab.
"Sudah, habiskan makananmu ya. Setelah ini kita pulang", potong Michael sambil menyeka mulut Lucy yang belepotan.
"Aku ga mau pulang dulu, pa. Aku mau ke taman bermain. Mama Sarah mau kan main sama aku?"
"Hmmm... tentu saja. Kita main di taman deket rumah nenek aja ya, biar pulangnya ga kemaleman", jawab Sarah.
Sore itu, Sarah & Lucy begitu gembira bermain di taman. Mereka bermain kejar-kejaran, ayunan dan perosotan. Lagi-lagi, Michael hanya memandangi mereka berdua. "Aku ga pernah punya kenangan seperti ini dengan Lucy & Leona", gumamnya dalam hati. Michael tersenyum melihat Sarah & Lucy yang asik bermain.
***
Hari semakin gelap, tapi Sarah & Lucy masih asik bermain tanpa merasa kelelahan. Michael segera berdiri dari duduknya untuk menghampiri Sarah & Lucy.
"Kita harus segera pulang, nanti nenek akan marah jika pulang terlalu malam", ucap Michael sambil membungkuk ke arah Lucy.
***
Setelah memulangkan Lucy ke rumah orangtuanya Michael & Sarah langsung pulang ke rumah. Lidya membawakan makanan untuk makan malam. Michael & Sarah melahap habis makanan yg dibawakan oleh Lidya. Setelah selesai membersihkan badan, Sarah langsung membaringkan dirinya di kasur & terlelap. Dia merasa sangat kelelahan setelah bermain dengan Lucy.
Sementara itu, Michael masih sibuk dengan pekerjaannya di ruang kerja. Dilihatnya jam menujukkan pukul 11 malam, dia segera merapikan mejanya & berjalan ke kamar. Dilihatnya Sarah yg telah tertidur pulas. Michael menghampiri Sarah & merapikan selimutnya. Dia merasa kasian dengan Sarah yang terlihat begitu kelelahan setelah bermain bersama Lucy. "Terimakasih untuk hari ini", gumam Michael lirih sambil mengusap rambut Sarah.
***
*Keesokan paginya*
Setelah selesai memasak untuk sarapan, Sarah berlari kecil menuju sofa di ruang tengah. Dia segera membaringkan tubuhnya di sofa. Michael berjalan dari arah kamar menuju dapur melihat Sarah berbaring di sofa & menghampirinya.
"Kamu sakit?", tanya Michael.
"Enggak, badanku cuma pegel banget", jawab Sarah sambil bangun dari rebahannya.
Michael tertawa. "Lagian kamu udah terlalu tua untuk bermain di taman bermain, kenapa bersemangat sekali?", sindir Michael sambil tertawa.
Sarah melirik sinis ke arah Michael. "Kadang kan aku juga pengen main ayunan & perosotan", jawabnya sambil berjalan ke meja makan. Michael hanya tertawa & segera duduk di meja makan untuk sarapan bersama.
Hari itu, Michael & Sarah sibuk dengan dirinya masing-masing. Michael sudah berada di ruang kerjanya setelah selesai sarapan. Sementara Sarah hanya berbaring di sofa ruang tengah sambil menonton TV. Sarah merain ponselnya & mulai menelpon.
"Halo, Lily. Bagaimana toko?"
"........."
"Baguslah. Aku baru akan ke toko hari Rabu ya, terimakasih sudah menjaga toko dengan baik"
"........."
"Ga usah ngatur-atur aku, aku mau ke toko kapan aja terserah aku. Kamu kerja aja yang bener", ucap Sarah seraya mengakhiri panggilannya. Sarah merasa bosan, dia segera bangun & menghampiri Michael di ruang kerjanya. Sarah masuk tanpa mengetuk pintu.
"Ga bisa ketuk pintu dulu", ucap Michael kesal.
Sarah langsung berjalan mundur mendekati pintu & mengetuk pintu. Michael hanya menggelengkan kepala & melanjutkan pekerjaannya. Sarah berjalan melihat-lihat ruang kerja Michael. Kemudian Sarah berhenti saat melihat foto Leona & Michael saat menggendong Lucy yg masih bayi. Sarah mengambil figura foto itu.
"Ya Tuhan, Leona cantik sekali. Pantas saja dia begitu tergila-gila dengannya hingga bersikap dingin ke wanita lain", ucap Sarah lirih.
"Kalo disini cuma mau gangguin, mending keluar aja deh", kata Michael sambil menatap Sarah. Sarah segera meletakkan figura foto & berbalik menatap Michael.
"Aku ga ganggu kamu kok, aku kan cuma lihat foto", bela Sarah.
"Pergi aja jalan-jalan nih", ucap Michael sambil menyodorkan kartu debit & menuliskan pinnya diselembar kertas kecil. "Pake mobilku dulu, besok mobilmu baru dikirim kesini", imbuh Michael sambil menyodorkan kunci mobil & meletakkannya disebelah kartu.
"Oohh... enggak perlu, aku bisa naik taksi kok", jawab Sarah. Dia langsung berjalan keluar ruang kerja Michael & menutup pintunya.
"Masa gitu aja ganggu sih?", gerutu Sarah. Dia segera mengambil dompet dan ponselnya. Sarah pergi ke minimarket dekat rumah untuk membeli beberapa bahan. Dia memutuskan untuk membuat kue daripada merasa bosan di rumah.
Sesampainya di rumah, Michael terlihat masih belum keluar dari ruang kerjanya. Sarah langsung mengeksekusi bahan yang telah ia beli untuk disulap menjadi kue. Setelah memasukkan adonan ke dalam oven, Sarah menyiapkan bahan masakan untuk memasak makanan makan siang.
Dari ruang kerjanya, Michael mencium baru harum yang tak biasanya. Dia segera meletakkan filenya & ke luar dari ruang kerjanya. Dia melihat Sarah yg sedang sibuk berkutat dengan peralatan memasak. Dia teringat ketika Leona sibuk memasak di dapur, dan kali ini dia melihat pemandangan yg sama seperti beberapa tahun lalu. Michael hanya berdiri, memaku memandangi Sarah yg masih sibuk memasak.
Tiba-tiba Sarah berbalik untuk meletakkan makanan di meja makan & menyadari kehadiran Michael.
"Kau sudah lapar?", tanya Sarah sambil tersenyum.
Michael kembali teringat akan Leona. Dia juga sering memandangi Leona memasak dari kejauhan, dan ketika Leona menyadari kehadirannya, Leona pun akan berkata hal yang sama seperti yang dikatakan Sarah. Michael masih terdiam dengan pandangan kosong dan tidak merespon Sarah. Setelah mengeluarkan kue & meletakkannya di meja, Sarah mendekati Michael.
"Apa aku mirip Leona?", tanya Sarah yg membuat Michael tersadar & menatap Sarah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
nyesek sebenarnya kl di banding"kan dngn istrinya
2021-08-08
4