Radja pun geram pada keren karna berlaku kasar pada Ailin hingga istrinya itu jatuh pingsan.
"Keren apa yang Kamu lakukan!" Bentak Radja pada Keren kekasihnya yang barusan dia cumbu mesrah.
"Sayang wanita tak tau aturan ini pantas mendapatkannya!" Celetuk Keren dengan Suara manja.
"Keluar Kamu dari kantor ku sekarang!" Bentak Radja dengan Suara lantang pada Keren hingga membuat kekasihnya itu tersentak kaget bukan main
"Sa. . yang ayo kita lanjutkan apa yang kita lakukan tadi." Goda Keren pada Radja sembari berbisik dengan mesrah di telinga Radja.
"Keluar! Apa telingamu sudah tuli!" Bentak Radja dengan suara lantang pada Keren.
"Sial! Awas saja Kamu Ailin aku akan memberi mu pelajaran kelak." Gumam Keren sembari melangkah panjang dan membanting pintu dengan keras.
Radja langsung membopong Ailin ke ranjang yang ada di dalam kantornya dia segera membersihkan luka Ailin dan sangat hati-hati karna takut semakin menyakiti Ailin.
Beberapa saat kemudian Ailin pun bangun dari pingsannya saat hidungnya diberikan Radja wewangian.
"Kepalaku pusing sekali." Rengek Ailin sembari meringis kesakitan.
"eh, siapa yang obati kepalaku!" ucap Ailin pada dirinya sendiri.
"Tentu saja aku Ailin, memangnya siapa lagi?!" Ucap Radja dari sofa yang tak jauh dari ranjang.
"Oh. . tadinya aku Kira aku sedang bermimpi melihat adegan porno di mimpi ku!" Sindir Ailin pada Radja karna masih jengkel dengan apa yang dia lihat tadi.
"Kamu mulai berani bicara sayang! Apakah kamu cemburu?" Ucap Radja hendak mendekati Ailin yang masih terduduk di ranjang.
"Aku tidak cemburu! Aku masih ada urusan." Ucap Ailin menghindar tak di sangka Ailin pun terhuyung huyung karna kepalanya masih pusing akibat benturan tadi.
"Sayang! Jika Kamu ingin aku peluk maka Kamu tidak perlu pura pura begini," Goda Radja sembari memeluk Ailin dengan lembut agar dia tak terjatuh.
"Sayang aku mana bisa melakukan hubungan intim dengan mu jika di dalam tubuh mu bau gadis lain!" Ucap Ailin menghindar karna masih merasa marah namun amarah itu tentu saja dia sembunyikan agar Radja tidak mengetahuinya.
"Tunggu di sini aku akan mandi!" Ucap Radja pada Ailin sembari mendudukkan tubuh Ailin di atas ranjang.
"Siall! Baru kali ini aku di tolak oleh wanita." Gumam Radja geram sembari masuk ke kamar mandi.
"Wah! Gawat aku dalam masalah. . bisa biasanya aku bicara seperti itu." Gumam Ailin
"aku harus segera keluar dari ruangan ini." ucap Ailin sembari melangkah perlahan keluar dari ruangan itu.
Bukk!
Ailin tak sengaja menabrak Adam yang berjalan didepannya karna Ailin ingin segera keluar dari ruangan Radja.
"Kak Adam maafkan saya, saya sungguh tak sengaja," Ucap Ailin sembari membungkukan badanya.
"Ailin kenapa Kamu buru buru dan kenapa dengan kepala mu?" Ucap Adam sembari menatap lekat jidat Ailin yang terluka.
"Aku tadi terburu buru hingga terbentur pintu! Aku pergi dulu kak.
Setelah bicara Ailin segera kembali kedalam meja kerjanya dan dia terlihat menghembuskan nafas lega karna sudah sampai di ruangan kerjanya.
Namun tak lama kemudian satu rekan kerja Ailin datang menghampirinya.
"Ailin Kamu di suruh datang ke kantor Pak Radja sekarang!" Ailin pun segera menganggukkan kepalanya.
"Gawat bagaimana aku harus menghadapinya, ku sangat menyesal mengatakan hal tadi. andai bisa aku tarik kata kata ku" Gumam Ailin.
Tok. . tok. . tok!
Ailin pun membuka pintu Radja perlahan dan melihat Radja sudah berganti baju dan di temani oleh Adam didalam ruangannya.
"Masuk lah Ailin." Ucap Adam dengan tersenyum renyah. Radja menatap Adam dengan pandangan sinis menandakan jika menyuruh Adam segera enyah dari ruangannya.
"Baiklah aku akan pergi!" Ucap Adam yang mengetahui akan arti tatapan Radja barusan.
Ailin segera berjalan mendekati Radja dengan memaksakan senyuman diwajahnya. "Apa ada yang perlu saya kerjakan sayang?"
" Tentu saja kmu harus memadamkan api ku" Ucap Radja pada Ailin.
"Apa yang anda bicarakan, aku tidak pernah menyalahkan api, bahkan aku tidak pernah memegang pematik api!" jawab Ailin polos.
"Dasar bodoh! Kemarilah aku akan beri tau." Ucap Radja sembari membuka 3 picis kancing kemejanya.
Ailin pun mendekati Radja dan tak di sangka pria itu pun membalikkan badan Ailin hingga mebelakanginya, dan Radja segera memeluk Ailin.
"Radja apa yang Kamu bicarakan tadi. Jika api yang kamu maksut tidak segera di padamkan akan menyebar keseluruh kantor!" ucap Ailin masih tidak tau jika Radja hanya menggodanya saja.
"Sayang akan aku tunjukkan api yang telah Kamu nyalakan!" Radja pun mengambil satu tangan Ailin dan memasukkanya ke dalam celananya sehingga menyentuh senjata Radja yang mengeras itu!
"Hei! Apa yang kau lakukan?" Ucap Ailin sembari menarik balik tanganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Sonya Tanod
laki2 wc umum🤮
2021-11-10
0
Masliyati Mass
gila radja🤦
2021-07-17
0
bank sha one
masih lom dapet benang merah kenapa raja nikahin aillin
2021-03-24
1