Bab 20.

" Adam. . jaga sikap mu. .!" Teriak Radja dengan menajamkan pandangan nya.

"Ehehe! Berhentilah menatap ku seperti itu kawan," Sahut Adam balik menatap Radja.

Tak berapa lama kemudian Adam pun meninggalkan ruangan Radja sembari berkata, "Biasanya aku dekat dengan semua pacarnya dia tak pernah keberatan sedikit pun. tapi kenapa aku dekat dengan Ailin, Radja kelihatan seperti cemburu." gumam Adam dalam hati sembari kembali menutup pintu Radja.

Dan terlihat di dalam ruangan tersebut hanya ada Ailin dan Radja, Ailin pun segera berpamitan pergi namun lagi lagi ucapan Radja menghentikannya langkahnya.

"Bisa bisanya kamu diam di sentuh pria lain seperti itu!" Maki Radja dengan mendekat ke arah Ailin.

"Bukankah dia teman baik mu sayang?" Sahut Ailin sembari melingkarkan tangannya di pundak Radja. Namum segera di tepis kasar oleh Radja yang sedang merasakan kesal.

"Walau pun dia teman ku, ada hak apa dia menyentuh istri ku." Sahut Radja dengan menajamkan pandangan nya seperti hendak memangsa Ailin

"Kamu berlebihan sayang, aku hanya kau buat tameng agar kau tidak di jodohkan dengan ibu mu bukan." Sahut Ailin sembari menaruh tangannya di perut. namun Radja malah semakin geram mendengar ucapan Ailin.

"Tak perduli apapun alasannya, kamu tak boleh dekat dengan pria manapun tanpa terkecuali!" Imbuh Radja .

"Baiklah sayang, aku akan menuruti perintah mu." Sahut Ailin mencoba menyembunyikan kegeramannya.

"Ingin sekali aku katakan pada nya! Kamu suamiku, bisa jalan dengan gadis lain tapi kenapa aku tidak bisa, tapi sayang aku tak memiliki keberanian lebih." Ucap Ailin dalam hati sembari memeluk tubuh kekar suaminya.

Radja segera mengendong Ailin ke atas ranjang. Dan hendak melakukan malam pertama yang sempat tertunda. namun ketika Radja hendak membuka kancing baju Ailin segera di hentikan oleh Ailin dan bangkit duduk.

"Hentikan aku masih ada banyak pekerjaan." ucap Ailin mencoba menghindar namun dengan santai Radja menjawab.

"Perusahaan ini milik ku! Siapa yang berani memarahi mu tanpa ijin dari ku " Ucap Radja sembari mengecup lembut bibir Ailin dan kembali meneruskan niatnya.

dengan terpaksa Ailin pun menyerahkan apa yang seharusnya di dapatkan Radja di malam pengantin, beberapa jam kemudian terlihat Ailin sedang tertidur pulas. Sebelum beranjak berdiri Radja pun mengecup lembut kening Ailin dan menatap wajah yang terlihat polos tersebut dengan tubuh berbalut selimut.

Setelah selesai membersihkan diri Radja segera kembali menyelesaikan tugasnya. dan terlihat Adam kembali membuka pintu dan menyodorkan beberapa berkas sembari berkata.

"Di mana Ailin? Masih banyak perkejaan yang belum dia selesaikan!" Ucap Adam dengan mata melirik ke kanan dan kekiri mencoba mencari Ailin. namun tak di temukan.

Radja mengetahui apa yang sedang di lakukan Adam jika di lihat dari gerak geriknya seperti sedang mencari seseorang yang tak lain ialah istrinya.

"Dia sedang tidur! Perkerasan Ailin hari ini kamu saja yang kerjakan!" Perintah Radja sembari menandatangani berkas yang Adam berikan tadi.

"Hei! Kenapa harus aku, pekerjaan ku sudah cukup banyak." Sahut Adam keberatan.

"tunggu, kamu bilang Ailin tidur? Apakah kalian sudah," tanya Adam dengan wajah penasaran dan tangannya membentuk seperti orang yang sedang berciuman.

"Apa yang aku lakukan padanya itu bukan urusanmu! Lagi pula dia istri ku." Sahut Radja dengan tatapan dingin.

"Aku akan mentraktir mu ke bar sepuasnya nanti malam." imbuh Radja dengan mudahnya Adam mengiyakan ucapan sahabatnya tersebut.

Di sisi lain

Terlihat Kira dan Yaera tengah berbisik bisik

"Sudah 3 jam berlalu Ailin masih tak kembali juga dari ruangan CEO. bahkan sebentar lagi bel pulang kerja pun berbunyi!" ucap Kira pada Yaera.

"Pasti wanita sok polos itu mencoba merayu Pak Radja!" Sahut Yaera dengan senyuman sinis.

Tak lama kemudian bel pulang kerja pun mulai terdengar namun Ailin masih juga belum terlihat. Sani pun menunggu Ailin di depan kantor. dan mencoba menelpon Ailin berkali kali. namun tak ada jawaban akhirnya Sani pulang lebih dulu karna langit mulai terlihat gelap. .