Bab 8

Ailin mengengam tangan Lani dengan lembut, satu tangannya lagi membelai lembut wajah Lani yang terlihat pucat dan terbaring tak berdaya. Hati Ailin seakan tersayat pisau jika melihat keadaan orang yang paling dia sayangi masih tidur dalam jangka waktu yang mungkin lama bahkan yang lebih buruknya lagi mungkin Lani tak akan pernah terbangun dari tidurnya. Ailin menitihkan air mata sembari berkata, "Bi, Lani jangan khawatir karna besok Ailin akan menikah dengan keluarga kaya! Jadi Ailin tak perlu berkerja keras untuk membiyayai pengobatan Bi Lani, cepatlah sembuh." Ailin bicara seakan dia sedang baik-baik saja namun kenyataannya dia memang tidaklah baik-baik saja.

Air mata Ailin mengalir sangatlah deras dan air mata itu seakan tidak ada habisnya. Dia harus berjuang keras demi biaya pengobatan Lani bahkan Ailin rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia cintai lebih tepatnya pria yang sama sekali tidak dia kenal sebelumnya. Tapi Ailin tetap harus menjalani pernikahan kontrak ini demi kesembuhan Lani, satu-satunya orang yang paling berarti baginya saat ini apapun rela Ailin lakukan asalkan Lani bisa sembuh.

Kasihan sekali Ailin dia pasti sangatlah trauma kehilangan kedua orangtuanya waktu dia masih kecil, hingga Ailin rela mengorbankan hidupnya demi kesembuhan Lani. Karna terlalu lama menangis Ailin sampai tertidur dengan posisi duduk. Pagi terlah tiba Ailin mulai mengerjap-ngerjapkan matanya yang masih terlihat bengkak karna terlalu lama menangis semalam.

"Hoaaa! Sudah pagi ternyata, aku harus bergegas ke kantor." Gumam Ailin lirih sembari menarik tubuhnya dari kursi. Ailin segera membersihkan dirinya didalam kamar mandi yang ada didalam ruangan Lani. Ailin sudah melepaskan semua pakaiannya dilihat pantulan wajahnya sangatlah berantakan didalam cermin. makeup Ailin luntur dan matanya bengkak wajahnya kelihatan kusam dan seperti kehilangan semangat hidupnya.

_ _ _ _

KANTOR EMPIRA.

"Ailin bagaimana dengan keadaan Bi, Lani?" Sapa Sani sembari berjalan beriringan masuk kedalam kantor.

"Bi, Lani masih belum sadar," Sahut Ailin singkat. Namun sangat jelas terlihat jika dia sangatlah sedih jika mengingat keadaan orang yang paling dia sayangi terbaring lemah di ranjang dingin rumah sakit.

"Kamu harus sabar menghadapi cobakan ini, aku akan selalu bersamamu." Ucap Sani menyemangati Ailin agar tak merasakan sendiri dalam kondisi sulit ini. "Ailin bagaimana dengan desain mu? Apakah CEO Radja menyukainya?" imbuh Sani sembari masuk kedalam ruangan kerjanya begitu juga dengan Ailin.

"Aku akan risain dari kantor secepatnya!" Balas Ailin sembari mendudukkan tubuhnya di kursi kerjanya, "aku sudah mengajukan surat pengunduran diri!" Ucapan Ailin sontak membuat Sani begitu terkejut.

Menarik kasar tubuhnya dari kursi kerjanya dan berjalan mendekati Ailin yang masih sibuk merapikan meja kerjanya. Berhenti samping Ailin, "Tapi kenapa kamu harus berhenti kerja, bukankah kamu butuh dana untuk pengobatan Bibi mu?" tanya Sani yang penasaran setelah mendengar ucapan Ailin tadi.

Beralih menatap Sani dengan tatapan sendu. "Aku akan pindah ke kantor JISET GROUP. Di sana ada lowongan sekertaris untuk CEO Radja. Gajinya pun lumayan." Jelas Ailin agar Sani tak terus menerus bertanya padanya.

"Hem! Kamu bisa deket dengan CEO Radja dong," Goda Sani sembari memainkan matanya pada Ailin dan setelah Ailin melihat mata Sani dia langsung bergidik geli.

Sani belum mengetahui jika Ailin akan menikah dengan Radja. Karna Ailin merasa itu tak perlu Sani ketahui karna Ailin tak ingin Sani ikut bersedih atas pernikahan kontrak yang akan berakhir hanya dalam hitungan tahun saja. Lebih lagi Ailin malu jika terus-menerus merepotkan Sani sahabat baiknya.

"Menghela nafas panjang, jangan terlalu berlebihan Sani! Itu hanyalah ada didalam pikiranmu saja!" Ailin balas meledek Sani dan terlihat senyum tipis di bibir manis Ailin.

telvon yang ada disamping Ailin tiba-tiba berbunyi dan Ailin segera menyambar gagang telvon itu dan segera menempelkannya di telinga kanannya. Ternyata itu adalah telvon dari Pak Hendri dia menyuruh Ailin segera datang kekantor ya. Selesai bicara Ailin segera menutup kembali telvon Tersebut dan beranjak menuju kantor Pak Hendri. Sedangkan Sani segera kembali ketempat kerjanya.

Kantor menejer.

Menatap Ailin dengan wajah datar, "Ailin apa kamu tidak ingin mempertimbangkan lagi? Tentang surat pengunduran diri mu?" Tanya Pak Hendri sembari mata masih menatap Ailin.

"Tidak pak!" Jawab dengan penuh keyakinan, "saya sudah memikirkanya dan saya tidak akan menyesali keputusan saya sekarang!"

" menghela nafas panjang, jika ada masalah atau ada orang yang menpersulit mu, kita bisa membicarakanya baik baik." Tanya Pak Hendri yang masih tak rela kehilangan Ailin jika mengingat jasa Ailin pada perusahaan EMPIRA.

"Tidak Pak, ini sudah keputusan saya dan saya tidak akan merubahnya!" Jawab Ailin dengan suart tegas dan penuh keyakinan.

Setelah berbincang lama akhirnya Pak Hendri menerima surat pengunduran diri Ailin, dan hari itu pun Ailin membereska. Peralatan kerjanya Ailin berpamitan pada Sani terlebih dahulu sebelum pergi meninggalkan kantor yang selama ini dia tempati bersama sahabat baiknya itu. Ailin pulang kerumahnya dengan mengunakan taxi online karna mobil yang biasanya dia gunakan sudah dia membalik.

Beberapa waktu kemudian Ailin sampai didepan rumahnya Ailin segera membayar taxi online itu sebelum dia turun. Ailin turun sembari membawa kardus berisikan peralatan kerjanya. Betapa terkejutnya Ailin begitu melihat calon suaminya tersebut sudah berdiri di pintu rumahnya.

Berlari kecil sembari menatap Radja yang kini sedang menatapnya juga, menghentikan langkahnya tepat di hadapan Radja, "Tuan Radja sedang apa anda di sini?" Sapa Ailin sembari mengerutkan dahinya.

Menjawab dengan wajah datar, "Tentu saja menunggu mu!" Jawab Radja singkat.

"Tapi maksut ku ada perlu apa tuan datang mencari ku?"

"Bisakah kau mempersilahkan ku masuk dulu! Rumah mu sangat jelek tapi kenapa sombong sekali tak menyuruhku masuk!" Celetuk Radja sembari menatap tajam Ailin.

Heii Tuan, kau bicara seolah-olah ini adalah rumahmu. Ingin sekali aku mengusir mu dari gubuk ku yang kumuh ini tapi sayangnya aku tidak berani hiks hiks. Gumam Ailin dalam hati.

Menatap Ailin dengan wajah merah padam karna merasa perintahnya diabaikan. "Apa yang sedang kamu pikirkan? Cepat buka pintunya!" Perintah Radja sembari menajamkan alisnya.

Setelah mendengar teriakkan Radja lamunan Ailin seketika buyar dan dia sampai tersentak kaget, "Baiklah Tuan Radja." Balas Ailin sembari menaruh kardus yang di bawanya, ketangan Radja. Karna Ailin mau membuka pintu rumahnya.

berani sekali wanita ini menyuruhku membawa barang rongsokan seperti ini! Gumam Radja dalam hati namun ketika Radja hendak membuang kardus yang sedang dia pegang. Radja segera menghentikan niatnya karena melihat foto kedua orangtua Ailin.

Setelah pintu terbuka Ailin segera masuk kedalam rumah begitu juga dengan Radja. Pria itu masih membawa kardus yang diberikan Ailin tadi dengan wajah kelihatan kecut seperti asam kandis.

Menatap kearah Radja yang terlihat kesal padanya, "Tuan tolong letakkan kardus itu di atas meja!" Ucap Ailin sembari menunjuk salah satu arah dengan jari telunjuknya.

"Huff! Dasar wanita kurang ajar, dia pintar sekali memancing emosi ku!" Gumam Radja sembari berjalan kearah meja yang Ailin tunjukkan tadi. Radja sedang membanting kardus tersebut di atas meja tersebut.

"Ehehe! Lucu juga muka Tuan Radja ini jika sedang marah," Cetus Ailin sembari menempiskan senyumanya.

Melirik kearah Ailin yang terlihat tersenyum, "Berani tertawa lagi! Tanggung sendiri akhibat!" ancam Radja karna merasa jengkel pada Ailin. Ailin segera memasang wajah kecut setelah mendengar ucapan Radja barusan.

Terpopuler

Comments

AYU DANI

AYU DANI

bagus critanya aku suka...

2021-03-22

0

Ummu Humairah

Ummu Humairah

saran sj,,,seblm berani membuat novel, alangkah baiky belajar dl EYD & tata bhs yg benar,,,biar tdk diketawakan org

2021-01-24

0

Dede Sulastri

Dede Sulastri

semangat ailin

2021-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10.
11 Bab 11
12 Part 12
13 Part 13.
14 Bab 14.
15 Bab 15
16 Bab 16.
17 Bab 17.
18 Bab 18.
19 Bab 19.
20 Bab 20.
21 Bab 21.
22 Bab 22.
23 Part 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26.
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29.
30 Pelakor datang.
31 Salah faham
32 Merasa sedih
33 Merasa marah
34 Memberikan pelajaran.
35 Berlaga Tidak Perduli.
36 Di Siksa
37 Tak Berdaya.
38 Di Ambang Kematian.
39 Hampir Terbongkar.
40 Berita Sedih.
41 Takut Kehilangannya.
42 Hukuman Part 1.
43 Hukuman part 2.
44 Bertemu Wanda.
45 Kaget.
46 Akhirnya Terungkap.
47 Kecewa.
48 Penyesalan yang Terlambat.
49 Khawatir.
50 Memberikan Pelajaran.
51 Marah.
52 Kembali Ke Rumah Sakit.
53 penyesalan.
54 Penganggu.
55 Marah.
56 Khawatir.
57 Mulai Merasa Cemburu.
58 Menjaga.
59 Mengintrogasi.
60 Sembuh.
61 Pulang.
62 Love You.
63 Love You Part 2.
64 love You Part 3.
65 Kesedihan Part 1.
66 Kesedihan Part 2.
67 Meluapkan Semua Emosi.
68 Merayu.
69 Mulai Menjelaskan.
70 Mulai posesif.
71 Cemberut Part 1.
72 Cemberut Part 2.
73 cemberut lagi.
74 Kepergok Gibah.
75 Merasa Terancam.
76 Menyatakan Cinta.
77 Aku Mencintaimu Part 2.
78 Mengetahui Semuanya.
79 Sisi Kejam Ailin.
80 Perhatian.
81 Sebuah Pengakuan.
82 Malam yang Di Nanti.
83 Episode 83
84 Merasa Terganggu.
85 Merasa mual.
86 Mual Part 2.
87 Kabar Gembira.
88 Dia Istriku.
89 Merencanakan Sesuatu yang Jahat.
90 Panggil Aku Suamimu.
91 Mengikuti Rencana Reva.
92 Sani VS Pak Ray.
93 Rencana Jahat.
94 Rencana yang Gagal.
95 Rencana yang Gagal Part 2.
96 Ailin Mulai Bertindak.
97 Memberikan Pelajaran Pada Plakor.
98 Pembalasan Seorang Istri.
99 Balas Dendam.
100 Cium Aku.
101 Pura-pura Marah.
102 Rayu Aku.
103 Kehamilan 7 Bulan.
104 Marah.
105 Ambil Bayinya.
106 Balas Dendam Part 1
107 Balas Dendam Part 2.
108 Aku Akan Memilihmu.
109 Dia Lugu Tapi Menakutkan.
110 Pertemuan Kembali.
111 Ingin Bunuh Diri.
112 Hiduplah Demi Aku.
113 Surat Cerai Untukmu.
114 Tidak Sah Penghulunya Palsu.
115 Kalian Sudah Bercerai.
116 Aku Bukan Istrimu Lagi.
117 Semua Sudah Terlambat.
118 Aku Tidak Berselera Makan.
119 Aku Mencintai Mu.
120 Sedang Kasmaran.
121 Bertemu Lagi.
122 Membuka lembaran baru.
123 Satu Tahun Kemudian.
124 Bertemu Kembali.
125 Tidak Mau ke Pasar Lagi.
126 Sangat Perhatian.
127 Perasaan yang Aneh Mulai Muncul.
128 Lembaran Baru Hidupku.
129 Cemburu Part 1.
130 Perasaan Ailin
131 Biarkan Aku Menjaga Hatimu.
132 Lembaran Lama Telah di Tutup.
133 Menemukan Kebahagiaan.
134 Sendirian.
135 End
136 Pengumuman.
137 Season 2
138 Wajib Di Baca
139 Ekstra Part season 2.
140 Ekstra Part season 2. AND
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10.
11
Bab 11
12
Part 12
13
Part 13.
14
Bab 14.
15
Bab 15
16
Bab 16.
17
Bab 17.
18
Bab 18.
19
Bab 19.
20
Bab 20.
21
Bab 21.
22
Bab 22.
23
Part 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26.
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29.
30
Pelakor datang.
31
Salah faham
32
Merasa sedih
33
Merasa marah
34
Memberikan pelajaran.
35
Berlaga Tidak Perduli.
36
Di Siksa
37
Tak Berdaya.
38
Di Ambang Kematian.
39
Hampir Terbongkar.
40
Berita Sedih.
41
Takut Kehilangannya.
42
Hukuman Part 1.
43
Hukuman part 2.
44
Bertemu Wanda.
45
Kaget.
46
Akhirnya Terungkap.
47
Kecewa.
48
Penyesalan yang Terlambat.
49
Khawatir.
50
Memberikan Pelajaran.
51
Marah.
52
Kembali Ke Rumah Sakit.
53
penyesalan.
54
Penganggu.
55
Marah.
56
Khawatir.
57
Mulai Merasa Cemburu.
58
Menjaga.
59
Mengintrogasi.
60
Sembuh.
61
Pulang.
62
Love You.
63
Love You Part 2.
64
love You Part 3.
65
Kesedihan Part 1.
66
Kesedihan Part 2.
67
Meluapkan Semua Emosi.
68
Merayu.
69
Mulai Menjelaskan.
70
Mulai posesif.
71
Cemberut Part 1.
72
Cemberut Part 2.
73
cemberut lagi.
74
Kepergok Gibah.
75
Merasa Terancam.
76
Menyatakan Cinta.
77
Aku Mencintaimu Part 2.
78
Mengetahui Semuanya.
79
Sisi Kejam Ailin.
80
Perhatian.
81
Sebuah Pengakuan.
82
Malam yang Di Nanti.
83
Episode 83
84
Merasa Terganggu.
85
Merasa mual.
86
Mual Part 2.
87
Kabar Gembira.
88
Dia Istriku.
89
Merencanakan Sesuatu yang Jahat.
90
Panggil Aku Suamimu.
91
Mengikuti Rencana Reva.
92
Sani VS Pak Ray.
93
Rencana Jahat.
94
Rencana yang Gagal.
95
Rencana yang Gagal Part 2.
96
Ailin Mulai Bertindak.
97
Memberikan Pelajaran Pada Plakor.
98
Pembalasan Seorang Istri.
99
Balas Dendam.
100
Cium Aku.
101
Pura-pura Marah.
102
Rayu Aku.
103
Kehamilan 7 Bulan.
104
Marah.
105
Ambil Bayinya.
106
Balas Dendam Part 1
107
Balas Dendam Part 2.
108
Aku Akan Memilihmu.
109
Dia Lugu Tapi Menakutkan.
110
Pertemuan Kembali.
111
Ingin Bunuh Diri.
112
Hiduplah Demi Aku.
113
Surat Cerai Untukmu.
114
Tidak Sah Penghulunya Palsu.
115
Kalian Sudah Bercerai.
116
Aku Bukan Istrimu Lagi.
117
Semua Sudah Terlambat.
118
Aku Tidak Berselera Makan.
119
Aku Mencintai Mu.
120
Sedang Kasmaran.
121
Bertemu Lagi.
122
Membuka lembaran baru.
123
Satu Tahun Kemudian.
124
Bertemu Kembali.
125
Tidak Mau ke Pasar Lagi.
126
Sangat Perhatian.
127
Perasaan yang Aneh Mulai Muncul.
128
Lembaran Baru Hidupku.
129
Cemburu Part 1.
130
Perasaan Ailin
131
Biarkan Aku Menjaga Hatimu.
132
Lembaran Lama Telah di Tutup.
133
Menemukan Kebahagiaan.
134
Sendirian.
135
End
136
Pengumuman.
137
Season 2
138
Wajib Di Baca
139
Ekstra Part season 2.
140
Ekstra Part season 2. AND

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!