Setelah meeting selesai, semua orang pun keluar dari dalam ruangan, dan ketika Ailin hendak melangkahkan kali untuk keluar dari ruangan meeting Tersebut tiba tiba suara lantang Radja menghentikan langkahnya.
Menatap dengan sorot mata menajam, "Kamu tetap duduk di tempat mu!" Perintah Radja sembari menyandarkan punggungnya di kursi yang dia duduki.
Berbalik arah dan menatap Radja, "Apa aku! Yang anda maksut?" tanya Ailin sembari menunjuk satu jarinya pada dirinya sendiri. Mata Ailin menyapu sekeliling ruangan tersebut dilihatnya ruangan itu sangatlah sepi dan hanya ada dia, Radja dan asistennya saja.
Menjawab dengan wajah datar, "Tentu saja kamu! m?Memang siapa lagi yang ada di ruangan ini," sahut Radja dengan nada suara terdengar sangatlah kesal.
Ailin menyunggingkan senyumannya sembari berjalan kembali ketempat duduknya tadi, "Huh! Lihatlah gayanya yang begitu arogan dan sombong ternyata memang benar gosip yang beredar jika dia begitu angkuh dan arogan, tapi wajahnya itu sangatlah ganteng." gumam Ailin dalam hati sembari mendudukkan tubuhnya dikursi dengan perlahan.
"Dengarkan aku baik baik Ailin! Kamu tadi sengaja menabrak ku kan' karna kamu ingin bermain curang dengan mencoba mendekati ku, untuk memenangkan tender desain ini kan?" Kata Radja sembari menyeruput kopi yang ada dihadapannya, "aku sudah banyak menemui wanita sepertimu dan aku katakan aku sama sekali tidak tertarik dengan tipe wanita sepertimu!" imbuh Radja sembari menaruh kembali cangkir yang dia pegang di atas meja.
"Maaf kan saya Pak Radja yang terhormat.
Saya sungguh tidak sengaja menabrak anda, lagi pula saya juga tidak tau jika anda adalah pemilik kantor JISET!" Cetus Ailin dengan memaksakan senyuman diwajahnya agar tak sampai melukai harga diri orang yang ada dihadapannya itu, saya katakan saya juga tidak tertarik sengan orang berhati dingin, dan arogan seperti anda! Jika tidak ada kepentingan saya permisi dulu." imbuh Ailin sembari beranjak berdiri dari posisi duduknya. Ailin membungkukkan badannya pada Radja sebelum pergi dia tersenyum kecut sembari hendak keluar dari ruangan meeting itu. Namun lagi lagi Radja menghentikan langkahnya.
Menarik tubuhnya dari kursi dan berjalan mendekati Ailin yang sekarang sudah berada dibelakang pintu, "Dengarkan aku Ailin! Aku memilih berkerja sama dengan mu karna desai mu memang bagus dan patut di pertimbangkan." Ucap Radja dengan wajah terlihat dingin.
Kembali membungkukkan badannya, "Terimakasih Pak Radja," ucap Ailin singkat. sembari menarik tubuhnya kembali dan dia segera pergi dari hadapan Radja.
"Huh! Sialan itu si Radja, apa mentang mentang dia kaya' terus dia bisa seenak nya sendiri menilai orang, apa di matanya semua wanita seburuk itu! Tadinya aku bilang kamu ganteng dan sekarang aku bakar kata kata itu barusan." Celoteh Ailin dalam hati sembari masuk kedalam mobilnya, dan mobil itu segera melesat meninggalkan kantor JISET GROUP.
KANTOR EMPIRA!
Setelah sampai di kantor empira, Ailin bergegas ke ruangan Pak Hendri melaporkan hasil meeting hari ini, dan sesuai perjanjian Pak Hendri pun menaikan gaji Ailin
Setelah selesai bicara dengan Pak Hendri, Ailin kembali ke meja kerjanya. Wajah Ailin masih terlihat kesal karna ucapan Radja tadi! Sampai kabar baik tentang kenaikan gajinya tidak dia perduli kan sedikitpun. Ailin mendudukkan tubuhnya dengan kasar di kursi kerjanya. Sani sedang sibuk mengerjakan tugasnya namun saat dia melihat wajah kusut sahabatnya Sani segera meninggalkan pekerjaannya dan menghampiri Ailin.
"Ailin kamu sudah sampai coba ceritakan bagaimana hasil dari meeting tadi, apakah Radja sangat tampan?" Tanya Sani dengan membayangkan wajah ganteng Radja.
Tanpa sungkan Ailin segera menceritakan apa yang terjadi di kantor JISET, termasuk tentang semua perbincangannya dengan Radja tadi.
"Ailin!" Kata Sani sambil memandang Ailin. "Kamu harus hati hati, mungkin Pak Radja bisa saja mempersulit mu karna pria itu terkenal sangat kejam! Dan tak kenal ampun, imbuh Sani mencoba mengingatkan Ailin karna Sani tak ingin ada hal buruk yang terjadi pada sahabatnya itu.
Tersenyum kecil, "Ya m, aku tau!" Sahut Ailin singkat seakan tak Mau membicarakan kejadian di kantor JISET!
Tak lama kemudian Pak Hendri pun mengadakan pesta di Club Kenzi. Itu adalah Club termegah Dan terbesar di kota A. s
Semua pekerja diundang ke acara itu karna kemenangan Ailin bisa berkerja sama dengan kantor JISET.
Semua orang sedang berkumpul ditengah ruangan itu dan mereka semua menatap kearah Oak Hendi yang ada dihadapan mereka. "Berkat Ailin menenangkan tender, kondisi KANTOR EMPIRA jadi lebih baik dari sebelum nya Dan semoga setelah ini ada banyak perusahaan yang Mau berkerja sama dengan kita." kata Pak Hendri dan setelah mendengar ucapan Bos perusahaan itu semua orang yang ada di sana segera tepukan tangan. Semua orang segera bubar dari kerumunan begitu pula dengan Kak Hendri dia segera kembali kedalam kantornya
Lihatlah Ailin pasti mengoda Pak Radja hingga dia bisa menenangkan tender itu. Dia pasti mengunakan wajah cantiknya untuk menenangkan tender! Ucap para wanita yang sedang bergosip disundut ruangan itu. Mereka semua hanya iri dengan keberhasilan yang di capai oleh Ailin.
Bahkan Ailin masih ada di sana dan mereka tidak sungkan bergosip dihadapan Ailin, Ailin yang tidak menyukai keributan hanya bisa diam dan tak mengubris sedikitpun apa yang sedang dibicarakan oleh rekan kerja lainya.
Ailin lebih memilih menghindar dari pada harus berteman dengan mereka.
"Lihat lah Ailin dia hanya diam saja saat kita bicarakan, berarti apa yang kita katakan itu benar kan!" Kata Teman kerja Ailin yang lain dengan masih bergosip membicarakan hal buruk tentang Ailin.
Sani yang merasakan gerah akhibat ucapan rekan kerja lainya segera berlari mengikuti Ailin, "Hei Ailin kenapa kamu tidak jelaskan pada mereka,??" ucap Sani sembari mengikuti ailin pergi meningalkan keramaian.
Tersenyum kecut, "Biarpun di jelaskan mereka tak akan percaya!" Celetuk Ailin singkat sembari masuk kembali keruang kerjanya.
Sani hanya terdiam mendengar ucapan Ailin, karna Sani tau sahabat ya itu tak suka banyak bicara Dan lebih senang menyendiri, Ailin tak pernah terpancing dengan kata kata oara pembencinya karna Ailin sudah sering mendapatkan perlakuan demikian hingga perlahan dia mulai kebal terhadap hinaan dan cacian.
Jangan lupa baca novel baru khairin Nisa yang berjudul "Kontrak Pernikahan Tuan Arogan." bisa di baca di Mangatoon atau Noveltoon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Suci
jkfufidiffoifu
2022-11-28
1
Lulu Prasetyo
aku selalu suka karya mu thor...
2021-03-05
2
xrafelyn
lanjut
2021-02-26
0