Tok. . tok. . tok!
Adam mengetuk pintu Radja dari luar.
"Masuk!" Teriak Radja dari dalam ruangannya.
Adam segera membuka pintu Radja dan dia melihat Radja sedang sibuk membaca berkas ditangannya.
"Apa dia sudah datang?" Tanya Radja pada Adam yang sedang berjalan mendekatinya
"Ya istri mu sudah datang!" Jawab Adam sembari menjatuhkan tubuhnya di kursi yang ada dihadapan Radja. "apa kamu tau Istrimu baru pertama kali berkerja dan dia sudah meminta gajinya diawal sebesar sekian juta!" imbuh Adam pada Radja yang masih sibuk membaca berkasnya. Namun setelah mendengarkan ucapan Adam, Radja segera menaruh berkas yang dibacanya .
"Untuk apa dia meminta gajinya di awal? Padahal aku sudah memberikanya ATM tanpa batasan limit padanya!" Ucap Radja yang merasa kebingungan akan sikap istri kontraknya itu.
"Ailin bilang dia tidak ingin terus merepotkan mu, dan karna sebab itu dia lebih memilih caranya sendiri." Jelas Adam sembari menyandarkan punggungnya di kursi.
"Apa kamu tanya di gunakan untuk apa uang itu?"
"Aku juga tidak yakin, tapi Ailin bilang dia menginginkan gaun di sebuah toko!"
"Ciiih! Dasar wanita matre ternyata dia Memang sama dengan wanita lainya. Bisa-bisanya dia tadi menolak gaun yang hendak aku belikan padanya." Gerutu Radja sembari mengepalkan tangan ya.
"Tapi entah mengapa aku merasah tidak sesederhana itu, awalnya baik-baik saja tapi setelah Ailin menerima telvon entah dari siapa itu, raut muka nya tiba2 berubah sedih seperti ada hal yang sedang dia sembunyikan." imbuh Adam mencoba membela Ailin. Namun Adam tidak berbohong mengenai apa yang dia ucapkan barusan.
"Kamu belum mengenalnya' wanita itu pandai bersandiwara!" Ujar Radja dengan terlihat emosi. Ya dia pasti masih emosi jika mengingat Ailin bersenda-gurau dengan sahabatnya itu.
Ruang kerja Ailin LAN.
Ailin masih sibuk dengan berkas kerja yang harus dia selesaikan namun Kira yang selalu mencari gara-gara dengan Ailin tentu saja dia tidak bisa tinggal diam melihat Ailin merasakan bahagia atupun ketenangan sebentar saja. Kira berdiri dari posisi duduknya sembari membawa berkas berwarna biru entah apa yang sedang dia rencanakan dengan Yaera. Kedua orang itu tersenyum sinis sembari melihat Ailin.
"Ailin cepat antarkan berkas ini ke ruangan Pak Radja!" Perintah Kira sembari melempar berkas yang berwarna biru itu di atas meja kerja Ailin.
Ailin yang tak menyukai akan keributan pun segera mengiyakan Ucapan Kira tanpa banyak cingcong. "Baiklah!" ucap Ailin sembari beranjak berdiri dari posisi duduknya.
Huaaaa. . Bukk!
Ailin jatuh tersungkur di lantai, ketika Ailin menoleh ke arah Kira yang sedang membawa segelas air Putih, tak di sangka Kira pun dengan sengaja hendak menumpahkan air di atas berkas yang Ailin bawa. Ailin segera mendekap berkas tersebut hingga air pun jatuh ke punggungnya namun Ailin tidak memperdulikannya air yang terus membasahi bajunya dia lebih mementingkan berkas yang sedang dia bawa
"Fyuuuuh! Syukurlah berkasnya tidak basah." Ucap Ailin sembari menyeka pelan jidatnya yang tidak berkeringat itu.
"Maaf aku tidak sengaja" ucap Kira dan yaera dengan raut muka menghina dan sangat jelas terlihat jika mereka memang sengaja melakukan hal kotor itu. Yaera sengaja memajukan satu kakinya agar Ailin terjatuh kelantai.
Ailin dengan perlahan bangkit dari lantai yang kini sudah basah itu. Ailin tidak membalas perlakuan teman kerjanya itu dia hanya tersenyum dan pergi meningalkan Kira dan Yaera tanpa berkata apapun.
"Bi Lani adalah kekuatan ku, penghinaan dan rasa sakit seperti ini, tidak ada artinya di banding ke sembuhan BI Lani!" Ujar Ailin lirih sembari menyeka air mata yang mengalir di pipinya.
Hatinya terasa sakit dan begitu pilu mendapatkan perlakuan seperti itu dari rekan kerjanya. Sebelum masuk kedalam ruangan Radja, Ailin lebih dulu merapikan bajunya yang masih basah itu.
_ _ _ _
"Ini Pak Radja berkas yang harus anda tanda tangani." Ucap Ailin sembari menyodorkan berkas yang dia bawah dihadapan Radja.
Tanpa bicara Radja segera membuka berkas yang Ailin bawa tadi. Selesai menandatangani berkas itu Radja kembali memberikannya pada Ailin.
"Tunggu!" Ucap Radja saat Ailin sudah berbalik arah hendak meninggalkan ruangannya.
"Iya Pak Radja, apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Ailin sembari beralih menatap Radja.
"Kenapa bajumu basah?"
"Aku tidak sengaja menumpahkan air tadi."
"Aku tidak ingin kau mengulangi hal bodoh mu ini untuk yang kedua kali!" Maki Radja dengan angkuh.
"Baik Pak Radja." Sahut Ailin dengan membungkukan badanya dan berlalu pergi meningalkan ruangan Radja.
Setelah Ailin pergi meninggalkan ruangan Radja. Radja segera menyambar telepon kantor dan dia menyuruh Adam untuk mencari tau kenapa baju Ailin bisa sampai basah seperti itu.
Setelah mendapat telvon dari Radja, segera menghampiri Radja dikantornya. Radja menceritakan tentang apa yang terjadi.
"Lihat ini di depanya kamu memarahinya dan di belakang kamu menghawatirkanya!" Ledek Adam pada Radja.
"Tutup mulut mu itu! Dan cepat lakukan yang ku bilang tadi!" Perintah Radja dengan separuh membentak Adam.
"Baiklah!" Balas Adam sembari berdiri dari posisi duduknya.
Tak lama kemudia Adam memberikan rekaman cctv yang ada di ruang kerja Ailin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Bundanyasalwa
🤭🤭🤭🤦🤦🤦🤦🤦
2021-03-18
0
Nining Priyanti
andre apa adam..
2021-03-16
3
Rupink Chiabella
sombong tapi perhatian jg
2021-02-13
0