Ailin kebingungan bagaimana mendapatkan uang puluhan juta setiap bulanya, akhirnya Ailin memutuskan untuk berkerja di club Kenzi itu adalah Club terbesar di kota A
Malam hari!
"Pak saya adalah Ailin orang yang tadi melamar kerja," Ujar Ailin kepada manajer Club Kenzi. Manejer itu duduk di sembarang menyandarkan punggungnya di kursi yang tak jauh dari tempat Ailin berdiri.
Menatap Ailin dari ujung kaki dan perlahan naik sampai ke ujung rambut,
"Kamu sekarang berganti baju kerja dan layani para tamu!" Perintah menejer tersebut sembari menyodorkan pakaian ganti ke tangan Ailin. "gadis yang masih polos jika di jual pada tuan muda saya pasti akan mendapat tambahan bonus." imbuh menejer tersebut menejer tersebut sembari membayangkan uang yang akan dia dapatkan.
Ailin membawa baju tersebut kedalam ruangan ganti, "Eh baju ap ini, baju nya sangat terbuka sekali, aku sangat tidak nyaman mengenakannya." gumam Ailin berdecak kesal. "tapi aku harus melakukan ini untuk membantu Bibi Lani!" imbuh Ailin mencoba meyakinkan dirinya agar tidak melepaskan baju yang ia kenakan sekarang
Kini Ailin telah memakai baju fulgar yang diberikan manejer Club Kenzi. Ailin sangatlah cantik dan terlihat begitu seksi tubuhnya yang berwarna putih semakin terlihat cerah karna Ailin memakai baju berwarna black. Ailin segera masuk kembali kedalam kantor manajer itu
Menatap Ailin dengan sangatlah terpesona melihat wajah Ailin yang full makeup. Dan tubuh seksinya yang bisa membuat para kaum Adam menelan Saliva ya.
"Ailin kamu antar minuman ini ke kamar, 108!" Ujar menejer tersebut dengan menatap buah dada Ailin yang kelihatan montok karna memakai belah dada yang lebar.
"Baik tuan!" Sahut Ailin sembari membawa nampan berisikan 2 botol bir. Ailin keluar dari ruangan tersebut dan langsung berjalan menuju kamar yang telah diperintahkan oleh manajer Club Kenzi Tersebut
"Tok. . tok!" Ailin mengetuk pintu kamar 108.
"Masuk!" Jawab seorang laki-laki dari dalam kamar 108.
Ailin membuka perlahan pintu kamar 108. Ailin segera menutup kembali pintu tersebut dan segera menghampiri pria yang kini berdiri membelakanginya. "Ini Tuan, pesanan anda." ujar Ailin sembari menaruh nampan itu di atas meja, Setelah nampan berisikan dua botol bir Tersebut sudah ada diatas Meja! Ailin berbalik arah dan melirik ke arah pria yang sedang berdiri tanpa melihatnya. Mengerutkan dahinya, "Aku seperti kenal dengan postur tubuh pria ini!" gumam Ailin dalam hati.
Ailin segera menepis jauh-jauh apa yang tersirat didalam pikirannya barusan. Selesai membungkukkan badan pada pria tersebut Ailin segera melangkah pergi! Namun ketika Ailin hendak pergi, Ailin begitu terkejut saat lelaki itu tiba-tiba memeluk Ailin dari arah belakang sembari mencium leher Ailin dengan penuh hasrat.
Ailin segera mendorong pria tersebut. Ailin berbalik arah namun tanpa melihat siapa pria yang bertindak tidaklah sopan padanya itu. Ailin segera melayangkan tangannya dengan begitu keras kearah pipi pria tersebut.
Plakkk!
Tangan Ailin menampar pria itu dengan sekuat tenaga sampai pria tersebut meringis kesakitan, pria itu memegangi pipinya yang mulai terasa nyeri dan memerah akhibat tamparan Ailin barusan.
Ternyata pria tersebut tak lain ialah Radja CEO perusahaan JISET GROUP, "Berani sekali kamu menyentuhku, hiks hiks. Aku hanyalah pelayan di Club ini!" Ucap Ailin dengan suara bergetar dan terlihat air mata mulai membanjiri pipinya.
Menyatuhkan alisnya menatap Ailin dengan tatapan membunuh, "Kamu hanyalah wanita ******, wanita kotor yang rela tidur dengan banyak pria hanya demi di uang! Jangan berani berekting di hadapan ku!" Cela Radja dengan Suara lantang,
. "aku sudah banyak bertemu wanita seperti mu! hanya menginginkan uang." imbuh Radja dengan emosi meledak-ledak.
Ailin hanya bisa mengisi nasibnya, wajah cantik Ailin kini menjadi berantakan dan makeup nya luntur terkena air mata yang tak hentinya mengaliri pipinya. Setelah melihat air mata Ailin, Radja mulai meragukan apa yang dia ucapkan barusan.
Mengambil ponselnya yang ada didalam saku celananya, "Datang ke kamarku sekarang!" Perintah Radja didalam telepon.
Tak butuh waktu lama, mengejar yang tadi menyuruh Ailin tiba secepat kilat. Dan kini sudah ada didalam ruangan 108.
Membungkukkan badannya, "Apa Ada yang saya Bantu Tuan?" Tanya menejer Club Kenzi tersebut tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Menunjuk satu jaringan kearah Ailin, "Coba jelaskan siapa gadis ini?" Teriak Radja dengan suara penuh penekanan dan sorot mata semakin menajam.
Bicara sembari menundukkan pandangannya karna tak berani menatap tajam sorot mata Radja, "Dia sebenarnya pelayan Club ini, siang tadi Nona Ailin melamar sebagai pelayan dan dia juga berkata membutuhkan banyak uang, jadi saya fikir dia. ."
Belum selesai menejer tersebut menjelaskan Radja sudah memukul wajah pria tersebut.. Hingga hidung nya mengeluarkan darah segar "Aku tak ingin melihat mu Lagi di hadapan ku, dan jangan injak, kan kakimu di Club ini Lagi!" Teriak Radja dengan suara terdengar berat dan rahangnya mulai mengeras. Radja meraih kasar botol bir yang tadi Ailin taruh di atas meja. Radja melemparkannya dengan kasar kearah dinding.
Pyarrr!
Serpihan botol bir itu terburai ke lantai. Manejer tersebut lari terbirit-birit dengan wajah pucat pias dan terlihat tubuhnya bergetar dengan sangatlah hebat
Kini didalam ruangan tersebut hanya ada Ailin dan Radja, "Aku sudah bersifat kasar pada gadis ini " gumam Radja karna merasah bersalah dengan ucapan yang dia lontarkan barusan
Ailin Berjalan hendak keluar dari ruangan tersebut namun lagi-kagi Radja menghentikannya. "Nona, kemarilah! Aku ingin bicara." Ujar Radja sembari menatap mata Ailin yang tak hentinya meneteskan air matanya.
Ailin melangkah kecil mendekati Radja dengan tubuh masih gemetaran, "Maaf kan aku Tuan, aku sudah menampar mu, tapi aku sungguh ketakutan dengan sikap anda barusan!" " kata ailin dengan tangis masih sesenggukan.
"Tak di sangka gadis ini begitu polos, dia bahkan berkata dengan jujur, " Gumam Radja dalam hati. mm"menikahlah dengan ku!" ucap Radja menatap Ailin dengan ibah
"A. . apa tuan tidak salah bicara?" Tanya Ailin yang masih tak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.
"Apa kamu tuli!" Teriak Radja.
"Mana Ada orang ngajak nikah dengan cara seperti ini. " Gerutu ailin dalam hati. "tuan apa aku bisa mendapat uang sekian juta dari mu setiap bulan?" imbuh Ailin karna dia membutuhkan biaya tersebut untuk berobat Lani.
Mengerutkan keningnya, "Gadis ini ternyata tidak pintar," gumam Radja sembari mata tak bergeming menatap Ailin "jangankan uang sekian juta setiap bulan! Kamu bahkan bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan!" jawab Radja
"Baiklah aku akan menikah dengan mu, tapi aku ingin tetap berkerja, apa anda setuju tuan?" Ucap Ailin.
"Aku setuju dengan syarat mu, tapi kamu juga harus menjadi serketaris ku!" Balas Radja
Ailin segera mengiyakan apa yang Radja ucapkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Vallencia Vallen
seruuuu toor....mudah2 ailin bukan tipe cwek yg suka di injak2
2021-03-15
0
Rupink Chiabella
setuju aja karena gi butuh uang buat pengobatan bibi Lani
2021-02-13
2
Dede Sulastri
next
2021-01-23
0