Eps. 8: Welcome

Sentrifugal adalah sebuah efek semu yang timbul saat benda melakukan gerak melingkar menjauhi pusat. Layaknya kehidupan manusia, kita semua pasti pernah menjalani kehidupan yang terus berulang-ulang tanpa pernah mengalami kedekatan dengan rasa bahagia. Sebaliknya, kebanyakan dari kita terus terdorong memutar menjauhi pusat kebahagiaan yang kita inginkan, kian lama kian jauh, kita sampai tak sadar sekarang tengah berada dimana.

Oleh karena sebab itu, kami semua berkumpul di tempat ini, tempat dimana kami semua telah sadar kalau ternyata kami jauh dari kebahagiaan itu sendiri. 10 manusia yang menyebut diri mereka 'Player' ini berisikan kumpulan manusia yang hidupnya penuh dengan latar belakang rumit. Disini tujuan kami masih samar, tetapi yang jelas uang juga lah faktor utamanya.

Grace bangkit dari kursinya, dia melemparkan jubahnya ke arah para prajurit, kemudian dengan penuh wibawa dia membuka acara perjamuan.

"Selamat malam, para manusia terpilih. Dengan penuh rasa suka cita, pertama-tama kami akan memperkenalkan diri kami sebagai garda terdepan bagi kalian. Saya adalah VIP Grace, dan pria gagah di seberang sana adalah VIP Yohan, kami berdua diutus oleh Big Boss yang juga selaku Game Master sebagai perwakilan dari ke-10 VIP lainnya yang ditugaskan di dalam arena permainan. Para Player, Sentrifugal adalah bentuk permainan kehidupan yang sangat mendasari segala macam perilaku manusia, kalian semua akan ditempatkan di sebuah pulau kecil dengan kota buatan di dalamnya, di sana kalian akan dibagi menjadi 5 tim yang diisi 2 orang di dalam masing-masing tim. Tugas kalian disana adalah menyelesaikan 5 permainan yang kami siapkan, harus tuntas! Buang semua rasa ragu, rasa takut, rasa iba di dalam diri kalian semua. Kalian harus saling menjatuhkan antar tim lain, harus bersaing mati-matian hingga mendapatkan poin kemenangan jauh lebih banyak dari tim lainnya. Yang kompak yang akan bertahan, yang pecah akan tamat hingga tak bersisa, dan kami bersumpah... Ini adalah momen dimana hidup kalian akan berubah." Jelas Grace dengan suara tenang yang berat dengan tatapan mata tajamnya.

Kami semua terkesima, tapi gue masih mencoba fokus atas tiap kata-kata yang Grace tuturkan. Gue pun mendapat poin baru, yang pertama adalah kami semua disana akan diadu domba secara sengaja, lalu yang kedua, jika kami terjebak di dalam kebencian, kami semua akan hancur satu sama lain. Tapi ini sangat penuh jebakan, kalau kami juga gak bisa mempertahankan tim kami, sudah dipastikan gue dan Vivi bisa tamat.

Itu memiliki arti yang rumit, tetapi benang merah dari Sentrifugal adalah arti dari tiap-tiap permainannya.

"Ada pertanyaan?" Tanya Yohan yang masih mengepulkan asap dari mulut dan hidungnya.

"Berapa lama durasi satu permainan?" Tanya 01 yang masih dengan tenangnya memainkan wine dari dalam gelas.

"3 hari paling cepat, 7 hari paling lambat, namun durasi Sentrifugal adalah 1 bulan." Jawab Grace.

"Kapan masing-masing waktu pengumuman tiap permainan dimulai?" Sambung 05.

"Secepat mungkin." Jawab Grace, lagi.

Lalu terlintas sebuah benang merah dari pikiran gue, "itu artinya, pola tiap permainan berbeda, tapi tingkat kesulitannya acak." Ucap gue.

Seketika Grace menatap gue dengan senyuman menggodanya, dia mengedipkan mata kirinya, "bingo!"

Kalau ini semua sudah bergantung pada emosi, ada kemungkinan yang paling diserang di diri kami adalah psikologi.

"Hei, cewek sexy..." Panggil 02.

"Katakan." Sahut Grace.

"Apa... Boleh saling bunuh?" Tanya 02 lagi, mata tajam dan seringai taringnya melirik ke arah 03 dengan penuh dominasi. Kami semua terbelalak kecuali Yohan, dan Grace.

"Ap-apa dia beneran?" Gumam Vivi gemetar.

Grace berjalan mendekati 03, dia memegang kedua bahu 03, kemudian menundukkan badannya seraya berkata di sebelah telinga 03.

"Jawabanku, tergantung tanggapan pihak yang ditantang."

Namun ancaman itu dibalas tatapan tenang dari 03. "Kalau lo mau datangi banteng yang bisa menghabisi lo kapan saja, silahkan." Lanjutnya seraya menengok ke arah Grace, kemudian mengecup pipi Grace. *Cup

"Aw... Banteng yang nakal!"

"Hehehe..." Tawa Player-03.

"Lalu Bagaimana keputusan lo, Grace?" 02 lagi.

"Keputusan saya adalah..." Grace membuat kami semua penasaran dengan menahan kata-katanya, dalam benak gue, "ini akan jadi permainan yang brutal."

"Oke! Lakukan saja apapun yang kalian mau, toh di peraturan tidak ada larangan untuk saling bunuh." Jawab Grace penuh kegembiraan.

"09, kita gak boleh buat masalah dengan siapa pun." Ucap gue dengan Vivi, Vivi pun menyetujui, "Lo benar, dilihat dari mana pun kita ini tim yang paling empuk untuk dihabisi paling awal."

"Bagus, nanti gue gak akan menahan diri lagi." Sungut 02.

"Terserah lo." 03.

Keduanya saling melempar dari seringai senyuman mereka masing-masing.

Mengerikan.

"Hei." Panggil seseorang.

"10, lo dipanggil 01." Ujar Vivi.

"Hah? Gue?"

"Lihat depan lo."

Kedua mata 01 menyorot ke arah gue, dia yang sedari tadi tenang malah membuka obrolan ke arah gue.

"I-iya?" Sambut gue terbata-bata.

"Gue gak tahu kenapa, tapi dari sekian banyaknya orang disini, keberadaan lo itu terasa mengancam." Ucap 01.

Gue keheranan.

Seluruh orang di ruangan itu, termasuk para VIP juga memperhatikan gue.

"Ke-kenapa bisa?" Balas gue.

"Gue udah bilang, gue juga gak tahu kenapa. Tapi kalo lo selama ini cuma pura-pura ketakutan dan ngerasa paling lemah, yang gue habisin buat pertama kali itu elo." Jelas 01 makin tajam.

"Lo bahkan gak kenal gue sama sekali, kenapa tiba-tiba keberadaan gue mengancam?" Tapi bukannya makin takut, justru gue terpantik untuk lebih berani.

01 masih memasang wajah datar, tetapi 02 menggeser kepalanya untuk melirik ke arah gue sambil melotot. "Hoi, 10, hati-hati loh." Katanya, seketika nyali gue yang tadinya besar langsung ciut.

"Udah, 10. Jangan terpancing lagi." Ucap Vivi.

Gue pun seketika tertunduk, "maaf, 09."

Kemudian 03 menyandarkan tangan kirinya ke arah bahu gue, karena kebetulan dia duduk di sebelah kanan gue.

"Tenang, mau lihat gue patahin semua tulang di badannya dia? Hahaha..." Dia tertawa terbahak-bahak, dan nampaknya 02 mulai menaruh perhatian ke arah gue. Ah brengs*k!

Gue cuma diam saat itu, tak ingin salah kata-kata lagi.

"Oke, kami rasa pembukaan dan perbincangan acara perjamuan ini sudah, sekarang silahkan nikmati semua makanan yang sudah kami suguhkan, kalian bisa habiskan dan makan sepuasnya, malam ini kita semua harus berpesta sebelum perang yang sebenarnya akan dimulai. Angkat gelas kalian."

Kami semua mengangkat gelas kami.

"Bersulang untuk Sentrifugal."

Kemudian kami semua makan dan minum dengan lahapnya, entah kenapa semua hidangan disini sangat lebih enak rasanya, gue juga yang tadinya punya rasa takut terhadap 02 jadi melupakan itu dan cuma fokus makan, makan, dan makan sampai akhirnya seluruh penglihatan gue menjadi buram dan gelap.

Gue super mengantuk, rasanya kepala gue berat dan badan gue lemas bukan main, gu-gue gak bisa...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!