Chapter 9 : Galau

Gue secara resmi, udah menyatakan kalau gue menerima ajakan dia untuk menjadi penulis komik bareng. Dengan begitu mulai hari ini, kita adalah patner.

"Wah, akhirnya, gue adalah ilustratornya, dan lo adalah penulis ceritanya, bersama, kita pasti bisa menjadi komikus nomor satu di Indonesia." Adit tampak bersemangat banget.

Gue berjalan ke pinggiran kasur, lalu duduk di situ dan bilang, "Ya, setelah gue pikir-pikir enggak ada salahnya juga ngikutin jalan mimpi lo…"

"Ya, kan? Hehe…" Adit memotong sambil mengacungkan ibu jarinya ke gue.

Jendela kamar Adit yang ada dua meter di depan gue terbuka, menampilkan awan senja yang perlahan tergerus oleh warna gelap. Entah itu karena mendung atau memang hari sudah hampir gelap. Angin sepoi berhembus dari luar jendela, gue dapat merasakan hembusannya walau hanya sedkit.

"Awalnya gue pikir, gue enggak perlu muluk-muluk dalam hidup ini. Ketika gue ngerasa gagal ngejar mimpi untuk menjadi penulis novel, menjalani hidup aman dengan menjadi pekerja kantoran, adalah pilihan terakhir. Akan tetapi, kalau memang menulis komik bisa di coba, sebaiknya dicoba dulu. Kita masih muda, perjalanan hidup kita masih panjang, kita enggak tahu akan mengarah kemana pilihan hidup yang kita ambil, siapa tahu, pbakal menyenangkan kalau di coba." Gue tersenyum setelah mengatakan itu.

"Dan, kalau pun gagal, kita bisa mencobanya lagi." Adit menyambung perkataan gue.

"Lo bener."

Gue ngerasa beruntung setelah memikirkan sesuatu. Mungkin di luar sana ada banyak orang yang ingin menjadi seorang komikus, kemudian karena dia enggak bisa nge gambar, akhirnya memilih untuk jadi menjadi penulis novel. Tapi gue beruntung, gue enggak perlu kerepotan berlatih menggambar selama bertahun-tahun karena gue punya temen yang jago gambar. Gue punya kesempatan untuk mencoba menjadi komikus dan gue juga bisa nyoba jadi novelis lagi kalau mood-nya dateng. Gue bener-bener beruntung.

Gue menegakan badan, menatap ke arah Adit, kemudian bertanya, "Jadi, kita harus mulai darimana, untuk ngirim naskah ke majalah Aneka Komik?"

Adit terlihat memegangi dagu setelah gue bertanya demikian padanya. Ia berfikir sambil ngelirik langit-langit selama beberapa detik. Kayaknya dia masih bingung,deh, gimana caranya.

"Hmm… tulis naskah komik, terus kirim lewat e mail?"

"Iya, gue juga tahu kalo itu. Tapi kita mau nulis komik tentang apa dulu?" Gue menatap datar ke arahnya.

"Lo suka komik yang kayak gimana?" Dia malah nanya balik.

"Yang kayak gimana, ya? Komik pertarungan gue suka,sih."

"Wah, sama, gue juga." Adit penuh semangat. "Komik favorit lo apa?" Dia lanjut nanya.

"One piece, Dragon Ball." Jawab gue.

Adit mengangguk. "Ah, gue juga suka itu."

Walaupun gue enggak begitu sering baca komik, tapi gue tahu dan suka sama dua judul komik itu. Dari SD gue udah suka baca komik One Piece dan Dragon Ball, gue juga nonton anime-nya.

Adit berpikir sejenak, sebelum akhirnya berkata lagi, "Gimana kalau kita bikin genre action aja, lo ada ide cerita apa enggak?"

Gue menggelengkan kepala. Sama sekali enggak tahu mau nulis apa, tiba-tiba aja dia bilang gitu soalnya. Gue mencoba berfikir serius, mencoba memikirkan sesuatu.

Sepintas, gue terpikir cerita tentang bajak laut, tapi gue tahu kalau itu sesuatu yang sulit di gambar, apalagi Adit kan pemula, pasti bakal ngerepotin dia kalau gue nulis tentang itu.

Hmm… kira-kira apa yang cocok untuk judul pertama kita, ya? Apa nulis cerita slice of life aja? Tapi, genre slice of life itu sepi peminat, kalau ngajuin cerita yang enggak sesuai pasar untuk pertama kali, bisa aja malah ditolak mentah-mentah sama editor. Duh, nulis apa ya?

Gue terus berfikir, berusaha menemukan ide yang ada di kepala. Berbagai hal tentang cerita pertarung bermunculan namun belum jelas akan seperti apa.

"Lo keliatan mikir keras banget," Adit tiba-tiba ngomong gitu. "Enggak perlu lo pikirin sekarang juga kali, yan. Gue juga perlu latihan beberapa hal."

Gue sedikit tersentak karena Adit tiba-tiba memecah keheningan pas gue lagi mikirin ide. Latihan? Latihan apa lagi? Gambar dia kan udah bagus banget.

"Latihan apa lagi, gambar lo udah bagus banget itu."

Adit menggelengkan kepala, "Nggambar fanart sama nggambar komik itu beda banget, tau. Gue harus belajar anatomi, gambar background, ekspresi karakter, dan lain-lain." Jelasnya.

"Terus? Kapan kita bisa mulai ngerjainnya?" Tanya gue.

"Beri gue waktu satu atau dua bulan lagi, gue akan berlatih dengan keras memperbaiki kekurangan gue."

"Oke deh," gue mengangguk.

Malam harinya…

Selesai mandi dan makan malam pake telur dadar, gue tiduran di atas kasur di dalem kamar yang sunyi, mikirin segala hal yang berseliweran di dalem kepala.

Apa yang gue lakuin, sih? Tiba-tiba aja mau di ajak Adit patneran nulis komik. Padahal, gue orangnya lumayan males. Alesan kenapa gue pengen jadi penulis novel, itu ya karena gue males aja kalau suatu hari nanti gue harus kerja berat, menggunakan fisik gue secara berlebihan hanya untuk nyari duit. Jujur aja, bagi gue mending capek pikir daripada capek fisik, apalagi capek hati. Gue kemdian memiringkan badan, menghadap dinding, menatap dinding kamar yang putih.

Gue udah pernah di tolak penerbit berulang kali, terus gue juga udah hampir setahun enggak nulis cerita, sama sekali. Apa gue masih bisa? Gimana kalau naskah yang gue tulis nanti justru akan jadi hal buruk yang bakal menghambat Adit?

Kalau Adit,sih, udah enggak di ragukan lagj, gambarnya bagus banget. Gambar sketsa yang gue liat kemaren malem aja bagus banget, padahal baru sketsa. Meskipun dia bilang kalau dia perlu latihan, gue yakin pasti dia berhasil memperbaiki kekurangan yang dia maksud dalam waktu singkat, gue yakin itu. Ya, itu bagus, sih, kalau kalau dia orang yang seperti itu, mau bekembang. Tapi, apakah nanti gue bisa mengimbanginya? Gue enggak yakin.

Gue kemudian bangkit dari rebahan karena kepala gue agak pusing, banyak pikiran mungkin. Gue melihat sekeliling kamar. Bosen, enggak ada hal lain yang bisa gue lakukan, malem ini gue enggak perlu ngerjain PR atau belajar karena besok enggak ada PR. Gue bener-bener nganggur, enggak ada sesuatu yang bisa gue kerjakan.

Gue meraih HP, memasukannya ke kantong, bangkit, jalan, melangkah menuju ke ruang tamu yang cahaya lampunya lebih cerah daripada lampu kamar gue yang udah lama enggak di ganti.

Gue duduk di sofa, nyalain TV, nyoba nyari hiburan, siapa tahu bisa balikin semangat hidup, lemes banget gue malem ini.

Jari telunjuk gue beberapa kali menekan tombol di remot untuk nge ganti siaran. Gue enggak tahu acara macam apa yang gue cari, menurut gue enggak ada yang menghibur sama sekali. Kayaknya, gue lagi galau, deh.

Enggak lama setelah gue memindah acara ke siaran berita, HP gue tiba-tiba berbunyi. Gue ngerasa bingung setelah menatap layarnya, gue menerima panggilan dari nomor tak di kenal.

"Halo…?" Gue mulai mengangkat telpon.

Bersambung…

Terpopuler

Comments

Mila Nuur

Mila Nuur

kira2 siapa ya?

2023-06-01

0

Liling Sarungallo

Liling Sarungallo

lanjut thor

2023-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Hujan & Restoran
2 Chapter 02 : Murid Baru
3 Chapter 03 : Gadis Idaman
4 Chapter 04 : Sedikit Rasa Cemburu
5 Chapter 05 : Impian Yang Terkubur
6 Chapter 06 : Mari Menulis Komik Bersama
7 Chapter 07 : Alasan Untuk Menjadi Penulis Komik
8 Chapter 08 : Memulai
9 Chapter 9 : Galau
10 Chapter 10 : Mantan
11 Chapter 11 : Curhatan Mantan
12 Chapter 12 : Terdistraksi
13 Chapter 13 : Maen Mobile Legend
14 Chapter 14 : Maen Mobile Legend (Bagian 2)
15 Chapter 15 : Halte
16 Chapter 16 : Sepatu Kebakar
17 Chapter 17 : Manis, Lalu Hambar
18 Chapter 18 : Bermalas-malasan Sebelum Malam Tahun Baru
19 Chapter 19 : Saingan
20 Chapter 20 : Meow... Meow
21 Chapter 21 : Dulu
22 Chapter 22 : Dulu (Bagian 2)
23 Chapter 23 : Salah Beli
24 Chapter 24 : Menunggu Pergantian Tahun
25 Chapter 25 : Sup Daging
26 Chapter 26 : Hati Yang Meledak
27 Chapter 27 : Riyan Di Perpustakaan
28 Chapter 28 : Malam Tahun Baru
29 Chapter 29 : Misteri Kotak Kertas Suara Pemilihan OSIS
30 Chapter 30 : Peringkat
31 Chapter 31 : Razor19
32 Chapter 32 : Tak Ada Salahnya Untuk Ikut
33 Chapter 33 : Terkunci Dari Luar
34 Chapter 34 : Usaha Yang Sia-Sia
35 Chapter 35 : Terlambat Menyadari
36 Chapter 36 : Sumber Dari Patah Hati
37 Chapter 37 : Diselamatkan & Ditembak
38 Chapter 38 : Nat
39 Chapter 39 : Bergabung
40 Chapter 40 : Kira-Kira Setahun Yang Lalu
41 Chapter 41 : Pertemuan pertama (Bagian 1)
42 Chapter 42 : Pertemuan Pertama (Bagian 2)
43 Chapter 43 : Pertemuan Pertama (Bagian 3)
44 Chapter 44 : Bukan Tidur Yang Bikin Aku Mimpi, Tapi Kamu (Bagian 1)
45 Chapter 45 : Gue Ada Kegiatan Ekskul
46 Chapter 46 : Tujuan Yang Sama
47 Chapter 47 : Si Cewek Muka Pucat
48 Chapter 48 : Kelompok Ekstrakurikuler Menulis
49 Chapter 49 : Hyouka
50 Chapter 50 : Di dalam bis kenangan (Bagian 1)
51 Chapter 51 : Di dalam bis kenangan (Bagian 2)
52 Chapter 52 : Riyan dan Darmin
53 Chapter 53 : Riyan dan Ayu (Kisah Masa SMP)
54 Chapter 54 : Riyan dan Merpati Putih (Kisah Masa SMP)
55 Chapter 55 : Riyan dan Petasan Bambu (Kisah Masa SMP)
56 Chapter 56 : Riyan dan Matematika (Kisah Masa SMP)
57 Chapter 57 : Riyan Dan Teman Masa Kecil (Kisah Masa SMP)
58 Chapter 58 : Riyan dan Ajeng (Kisah Masa SMP)
59 Chapter 59 : Serotonin (Kisah Masa SMP)
60 Chapter 60 : Bertemu kawan lama
61 Chapter 61 : Tetangga Baru
62 Chapter 62 : Pohon Dalem Rumah
63 Chapter 63 : Ternyata...
64 Chapter 64 : Kegiatan Sekolah : Lari Marathon
65 Chapter 65 : Evi Menawarkan Tumpangan Gratis
66 Chapter 66 : Curang dan Ketahuan
67 Chapter 67 : Bersantai Di Aula
68 Chapter 68 : Waktu Luang Sepulang Sekolah
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Chapter 01 : Hujan & Restoran
2
Chapter 02 : Murid Baru
3
Chapter 03 : Gadis Idaman
4
Chapter 04 : Sedikit Rasa Cemburu
5
Chapter 05 : Impian Yang Terkubur
6
Chapter 06 : Mari Menulis Komik Bersama
7
Chapter 07 : Alasan Untuk Menjadi Penulis Komik
8
Chapter 08 : Memulai
9
Chapter 9 : Galau
10
Chapter 10 : Mantan
11
Chapter 11 : Curhatan Mantan
12
Chapter 12 : Terdistraksi
13
Chapter 13 : Maen Mobile Legend
14
Chapter 14 : Maen Mobile Legend (Bagian 2)
15
Chapter 15 : Halte
16
Chapter 16 : Sepatu Kebakar
17
Chapter 17 : Manis, Lalu Hambar
18
Chapter 18 : Bermalas-malasan Sebelum Malam Tahun Baru
19
Chapter 19 : Saingan
20
Chapter 20 : Meow... Meow
21
Chapter 21 : Dulu
22
Chapter 22 : Dulu (Bagian 2)
23
Chapter 23 : Salah Beli
24
Chapter 24 : Menunggu Pergantian Tahun
25
Chapter 25 : Sup Daging
26
Chapter 26 : Hati Yang Meledak
27
Chapter 27 : Riyan Di Perpustakaan
28
Chapter 28 : Malam Tahun Baru
29
Chapter 29 : Misteri Kotak Kertas Suara Pemilihan OSIS
30
Chapter 30 : Peringkat
31
Chapter 31 : Razor19
32
Chapter 32 : Tak Ada Salahnya Untuk Ikut
33
Chapter 33 : Terkunci Dari Luar
34
Chapter 34 : Usaha Yang Sia-Sia
35
Chapter 35 : Terlambat Menyadari
36
Chapter 36 : Sumber Dari Patah Hati
37
Chapter 37 : Diselamatkan & Ditembak
38
Chapter 38 : Nat
39
Chapter 39 : Bergabung
40
Chapter 40 : Kira-Kira Setahun Yang Lalu
41
Chapter 41 : Pertemuan pertama (Bagian 1)
42
Chapter 42 : Pertemuan Pertama (Bagian 2)
43
Chapter 43 : Pertemuan Pertama (Bagian 3)
44
Chapter 44 : Bukan Tidur Yang Bikin Aku Mimpi, Tapi Kamu (Bagian 1)
45
Chapter 45 : Gue Ada Kegiatan Ekskul
46
Chapter 46 : Tujuan Yang Sama
47
Chapter 47 : Si Cewek Muka Pucat
48
Chapter 48 : Kelompok Ekstrakurikuler Menulis
49
Chapter 49 : Hyouka
50
Chapter 50 : Di dalam bis kenangan (Bagian 1)
51
Chapter 51 : Di dalam bis kenangan (Bagian 2)
52
Chapter 52 : Riyan dan Darmin
53
Chapter 53 : Riyan dan Ayu (Kisah Masa SMP)
54
Chapter 54 : Riyan dan Merpati Putih (Kisah Masa SMP)
55
Chapter 55 : Riyan dan Petasan Bambu (Kisah Masa SMP)
56
Chapter 56 : Riyan dan Matematika (Kisah Masa SMP)
57
Chapter 57 : Riyan Dan Teman Masa Kecil (Kisah Masa SMP)
58
Chapter 58 : Riyan dan Ajeng (Kisah Masa SMP)
59
Chapter 59 : Serotonin (Kisah Masa SMP)
60
Chapter 60 : Bertemu kawan lama
61
Chapter 61 : Tetangga Baru
62
Chapter 62 : Pohon Dalem Rumah
63
Chapter 63 : Ternyata...
64
Chapter 64 : Kegiatan Sekolah : Lari Marathon
65
Chapter 65 : Evi Menawarkan Tumpangan Gratis
66
Chapter 66 : Curang dan Ketahuan
67
Chapter 67 : Bersantai Di Aula
68
Chapter 68 : Waktu Luang Sepulang Sekolah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!