Sembari menunggu bangkitnya lapu-lapu milik IlhamGod, gue kembali mengirim sinyal bantuan kepada rekan-rekan se tim, berharap ada yang ngebantuin. Zilong yang gue kendalikan bersembunyi di semak semak untuk sekedar berlindung dari pengelihatan musuh, sementara Miya dari tim lawan yang tadi terus memburu Zilong bersama dua rekannya kini terus menyerang turret tempat gue berlindung, mereka ngambil kesempatan.
"Sial." Gue mengumpat setelah turret milik timnya berhasil di hancurkan oleh tim lawan. Balmond, Cyclop , dan Miya dari tim lawan kini terlihat bergerak menuju ke tengah arena, Zilong yang gue kendalikan pun keluar dari persembunyiannya setelah jarak lawan cukup jauh, gue lantas segera maju ke depan lagi, berniat untuk lanjut menghancurkan turet.
Satu lagi turet milik tim gue berhasil di hancurkan oleh musuk, kali ini di bagian tengah satu orang dari tim gue juga gugur.
Di bagian tengah arena terjadi bentrokan hebat di antara tim. Ke - lima anggota tim dari musuh semuanya berkumpul di sana, sementara dari tim gue hanya ada tiga hero.
Lapu-lapu milik IlhamGod terlihat maju ke jalur tengah menuju ke medan pertempuran untuk membantu sekutu. Ia menyerang dengan brutal semua musuh hingga berhasil membunuh dua dari mereka, yaitu Miya dan balmond, sementara tiga sisanya kemudian memilih untuk mundur secara perlahan, bermaksud untuk melindungi turret mereka. Zilong gue kini mencuri kesempatan untuk menghancurkan turet berikutnya, gue udah mencapai level tujuh sekarang.
Seseorang dari tim gue datang dari tengah arena menghampiri Zilong gue. Pemain dengan nickname Ironman19 menggunakan hero bernama hayabusa tipe assassin lainya. Ironman19 bergerak lincah membantu gue membunuh para minion yang berdatangan ke arah mereka, gue dan Ironman19 berniat untuk lanjut menghancurkan turret selanjutnya.
Sayangnya, usaha mereka harus terhenti karena di tengah jalan keduanya di cegat oleh Miya yang baru saja bangkit kembali. Miya tak sendirian, ia di temani Cyclop.
Miya adalah hero tipe archer, dia menggunakan panah untuk menyerang musuh, handal dalam serangan jarak jauh. Sementara Cyclope hero tipe mage. Keduanya adalah hero yang menyerang dari jarak jauh. Miya menyerang dengan panah dan Cylope menyerang dengan menembakan bola-bola energi sihir. Bisa dibilang ini adalah duel yang berat sebelah.
Karena Zilong dan hayabuza adalah hero yang sama-sama memiliki serangan jarak dekat. Tentu saja jika di adu dengan hero yang memiliki serangan jarak jauh, keduanya kemungkinan besar akan kalah telak, kecuali kalau kita adalah pemain-pemain profesional, mungkin kita bisa menang walaupun melawan hero yang menyerang dari jarak jauh. Namun, gue tak terlalu ahli dalam game ini, bisa dibilang kemampuan gue biasa-biasa aja. Semoga pemain dengan nickname Ironman19 adalah seorang pro dan bisa mengimbangi duel dua lawan dua di jalur bawah ini.
Baru maju beberapa langkah, Zilong gue udah terkena panah stun dari Miya dan membuat gerakan Zilong menjadi melambat untuk beberapa detik, lantas Miya menyerangnya bertubi-tubi dengan tembakkan panah yang melesat cepat mengenai Zilong. Sebelum nyawanya benar-benar di habisi, gue sempat melawan dengan menggunakan skill pertama yaitu Spear flip yang membuat lawannya terlempar ke belakang dengan menggunakan tombak.
Hayabusa kemudian ngebantu gue dengan Panthom shuriken miliknya hingga membuat nyawa musuh berkurang drastis.
Dalam keadaan kritis, Miya terus menyerang Zilong milik gue dan berhasil membunuhnya tepat di saat Hayabusa melancarkan serangan terakhir yang membuat Miya milik musuh juga terbunuh. Zilong gue dan Miya pun mati secara bersamaan.
"Mampus lo, emang enak, mati juga kan lo!" Gue ngomong sama layar HP. gue ngerasa puas meski gue juga mati.
Karena mati, gue harus menunggu beberpa detik untuk bangkit kembali. Gue menggeser layar untuk memantau area dimana pertarungan Hayabusa milik Ironman19 melawan cyclope milik musuh dengan nickname Unch_leh_uga terjadi.
Hayabusa mengambil tindakan cepat dengan menyerang musuhnya menggunakan skill Shuriken panthom, namun gagal karena jarak si cyclop masih berada jauh dari area serangannya. Lalu cyclop pun membalas dengan melemparkan bola-bola energi dan tepat mengenai Hayabusa. Sepertinya Ironman19 cukup panik setelah menerima serangan dari Unch_leh_uga, ia terlihat mundur sedikit menjauh dari musuhnya, bersembunyi di semak-semak untuk melakukan healing.
Musuh masih mencarinya, karena bersembunyi di semak-semak yang jaraknya cukup jauh dari situ, Hayabusa milik Ironman jadi tak terlihat oleh pandangan musuh. Setelah Cyclope merasa kehilangan jejak dari Hayabusa, ia memilih untuk menyerang para minion milik tim gue untuk menaikan level.
Melakukan penyembuhan diri tak lantas membuat bar nyawa dari Hayabusa milik Ironman19 penuh, nyawanya hanya bertamabah 30 %, kini nyawa dari Hayabusa berada di angka sekitar 75 %. Meskipun begitu, ia sudah merasa cukup dengan pemulihanya.
Karena melihat Cylop yang sibuk membasmi para minion di dekatnya, Ironman19 langsung menyerangnya dengan Shuriken Phantom, lalu menambahnya lagi dengan basic attack bertubi tubi . Cylope yang berada dalam keadaan terdesak pun berniat untuk kabur, namun Hayabusa terus mengejarnya sambil terus melancarkan serangan hingga musuhnya benar - benar kehabisan nyawa dan mati. Cyclope berhasil di kalahkan, Hayabusa lalu bergerak ke tengah arena untuk membunuh para monster dan mengambil buff.
Zilong milik gue sudah bangkit kembali, gue bergerak mengambil jalur bagian tengah, berniat membantu esmeralda yang sibuk menghancurkan Turret di situ . Namun sebelum benar-benar menuju ke esmeralda gue membunuh monster-monster terlebih dahulu untuk menaikan level, karena gue ngerasa level hero gue masih kurang tinggi, saat ini Zilong masih berada di level 8, sementara level rata-rata pemain yang lain berada di angka 10 sampai 11, gue tertinggal dua angka dari yang lain.
Pertandingan sudah berlangsung cukup lama, kedua tim udah kehilangan beberapa turret. Meskipun tim gue sempet unggul, namun ternyata tim musuh kali ini cukup kuat, mereka diem-diem menghancurkan turret dan terus memberikan tekanan , tim gue sedikit kuwalahan di buatnya.
Esmeralda dan Zilong gue kini bekerja sama melawan hero dari musuh yang bernama Chang'e. Chang'e adalah Hero mage sama seperti Cyclope, serangan jarak jauhnya cukup merepotkan bagi lawan.
Belum apa-apa, Zilong milik gue dan Esmeralda sudah terkena serangan dari Chang'e milik musuh beberapa kali. Serangan Starmoon Shockwave-nya membuat Zilong dan Esmeralda harus mundur beberapa kali.
Esmeralda sendiri juga salah satu hero mage yang cukup kuat, ia bisa menyerang dari jarak jauh maupun dekat. Namun lagi - lagi, itu tergantung dari bagaimana keahlian pemain dalam menggunakannya. Meskipun sebenarnya Esmeralda adalah hero yang cukup kuat, namun sepertinya pemain yang menggunakan Esmeralda dari tim gue enggak begitu jago dalam menggunakan hero tersebut. Itu terlihat dari gaya bermainnya yang selalu menjaga jarak dan kabur-kaburan dari musuh, padahal gue yang menggunakan hero jarak dekat juga butuh seseorang untuk mem backup.
Gue sedikit kesel. gue nyoba mencari kesempatan untuk menyerang lawan, namun tak kunjung menemukan celah, Chang ' e selalu aja menyerang dan menjaga jarak tiap kali gue hendak memberikan serangan. Esmeralda sesekali ikut mencoba untuk menyerang, namun juga gagal memberikan serangan telak karena musuh memang cukup hebat menjaga jarak, ia menjaga jarak untuk menyerang dari jarak jauh dan menghindari serangan.
Namun Esmeralda tetap saja memberikan serangan menggunakan skill-skill-nya, meski beberapa tak mengenai musuh.
Sementara gue mencoba mencari celah, terus meluncurkan serangan tombak sesekali, kemudian mundur, menyerang lagi, lalu mundur lagi. Hingga akhirnya Chang e milik lawan pun mengeluarkan skill ultimate-nya yang bernama Meteor Shower, serangan itu telak mengenai Zilong gue dan Esmeralda. Skill Ultimate Chang'e tersebut memiliki area serang yang sangat jauh serta damage yang di berikan sangat tinggi, bener-benar skill yang kuat. Skill tersebut menghujani meteor kecil ke arah musuh sebanyak 30 kali dan berhasil membuat Emeralda mati serta Zilong gue sekarat. Gue pun langsung mengeluarkan skill ulitimate Zilong untuk mundur menjaga jarak yang lebih jauh.
Ketika Zilong milik gue kabur, tiba - tiba aja IlhamGod dengan Lapu-lapunya memberikan serangan telak bertubi-tubi kepada Chang'e dan langsung membuatnya mati.
Lapu-lapu lanjut menghancurkan turret lawan, sementara gue melakukan retreat untuk mengisi darah di markas.
Pertandingan makin memanas, medan pertempuran semakin bergejolak. Kemenangan sementara masih ada di tangan tim gue, kita menghancurkan turret lebih banyak ketimbang musuh. Jumlah kill kita juga lebih unggul, yaitu 20 berbanding 22, selisih dua angka, tipis memang.
Lord sudah muncul, keempat pemain dari tim gue yang berada di tengah pertempuran segera membunuh lawan-lawan yang tersisa. Ada yang berhasil membunuh pemain dari musuh, ada juga yang gagal. Bagi mereka yang berhasil membunuh lawannya langsung menuju ke arah dimana lord berada untuk membunuhnya.
Lord adalah monster terkuat di game ini, jika berhasil membunuhnya, maka monster terkuat itu kan membantu tim untuk menghadapi lawan. Bisa di bilang dia adalah pemain ke enam jika berhasil di taklukan oleh salah satu tim.
Terjadi perebutan di area pertempuran, tim gue dan tim musuh saling serang untuk mendapatkan lord. Setelah pemulihan selesai, gue langsung maju membantu yang laen meperebutkan lord. Sempat terjadi duel antara Zilong milik gue dan Balmond dari tim musuh dan gue memenangkan duel tersebut karena memang darah dari Balmond tinggal sedikit, suatu keuntungan bagi gue.
Semua musuh berhasil di kalahkan, tinggal tiga hero dari tim gue yang tersisa di situ, salah satunya adalah Zilong gue. Kita bertiga kemudian memberikan serangan bertubi tubi pada Lord.
Semua skill satu sampai ultimate kami kerahkan. Hingga akhirnya, monster terkuat itu berhasil kita kalahkan.
Beberapa detik kemudian, monster itu muncul dari base kami dan mengambil jalur tengah yang kebetulan sisa turretnya tinggal sedikit, suatu keuntungan bagi tim gue. Semuanya berkumpul mengawal lord yang berjalan di jalur tengah, mengalahkan semua monster yang ada, menghancurkan turret-turret yang tersisa.
Hero-hero dari kubu musuh yang baru saja bangkit langsung membentuk formasi pertahanan, mengambil jalur tengah, bersiap menghabisi lord dan pasukan dari tim gue. Bentrokan pun tak terhindarkan, lagi - lagi terjadi pertarungan sengit antar kedua tim. Semua saling serang, gue, di bantu oleh lapu - lapu dan hayabusa berhasil memenangkan pertarungan melawan Balmond, Miya dan Cyclope, sementara dua rekan mereka gugur di tangan Chang'e si dewi kelinci merepotkan.
Namun dengan gabungan serangan dari Zilong milik gue, Hayabusa milik Ironman9 dan Lapu - lapu milik IlhamGod, Cahng'e dari tim lawan mudah di kalahkan.
Di bawah perlindugan lord kita pun terus kedepan berniat menghancurkan tower yang ada di base lawan untuk memenangkan pertandinga .
Sampailah kita di tower besar yang ada di base musuh. Di bantu lord, tim gue menyerang tower tersebut terus-menerus, mereka mengerahkan semuanya, gue menggunakan skill ultimate dari Zilong untuk menambah speed dan buff serangan.
Hayabusa menyerang dengan serangan andalannya yaitu Phantom suriken, begitu juga dengan lapu-lapu yang memberikan serangan bertubi - tubi ke arah tower itu. Hingga akhirnya tower musuh pun berhasil di hancurkan dan pertandingan berhasil di menangkan oleh tim Kita.
"Victory... !!!" Begitu kira - kira yang dikatakan announcer dalam game saat gue dan tim berhasil memenangkan pertandingan.
"Yes!!" Gue meluapkan kebanggaannya sambil mengepalkan tangan keatas, gue cukup senang bisa memenangkan pertandingan.
Dengan memenangkan pertandingan tadi membuat bintang di rank gue naik, dari tiga bintang, menjadi empat bintang, artinya satu kemenangan lagi ia akan naik rank.
Setelah pertandingan pertama berakhir, gue merasa ragu-ragu untuk melanjutkan permainan. gue melihat ke arah laptop yang ada di atas meja di hadapan gue. Laptop itu masih menyala dengan tampilan layar berupa cicilan naskah komik yang tadi ingin gue lanjutin, tapi gara-gara melihat status WhatsApps milik Imam, gue malah menghabiskan sekitar lima belas menit waktu untuk bermain Mobile Legend.
Gue kemudian menatap jam dinding yang ada di bagian sebelah kanan tembok kamarnya. Jam menunjkan pukul satu siang. Lalu gue menatap ke arah laptop lagi, kemudian gue menatap kearah jam dinding lagi.
"Ah, baru jam segini, lanjut maen lagi aja." Kata gue, kemudian melanjutkan permainan.
Pertandingan demi pertandingan gue ikuti, gue benar-benar ingin segera mencapai Rank mythic agar bisa gue pamerkan di WA, gue enggak mau kalah dari Imam yang sudah mencapai Rank mythic.
Pada akhirnya gue larut dalam permainan Mobile legend. Kadang gue kalah, kadang juga menang. Tapi kalau dibandingin antara menang dan kalahnya, gue lebih banyak menangun pertandingan.
Waktu terus berlalu hingga berjam-jam dan gue masih terpaku pada layar Hp. Saat baterai Hp gue hampir habis, gue segera mengambil charger dan men-chargernya melalui colokan USB di laptopnya, ia benar - benar tak mau ketinggalan pertandingan. Walau mata mulai perih, gue enggak peduli, seakan ia tidak merasakan hal itu.
"Allahu akbar Allahu akbar... " Terdengar suara adzan berkumandang ke seluruh penjuru kota.
"...?" Gue menghentikan kesibukannya bermain game.
"Perasaan tadi udah adzan ashar deh, masak adzan lagi?" Kemudian menghentikan permainannya dan meletakkan Hpnya di meja.
Berjalan ke arah jendela kamar yang ada di samping meja, gue merasa bingung. Dia kemudian membuka tirai kamarnya.
"Njir, udah maghrib. Enggak sadar gue!" Gue kaget setelah membuka korden.
Tok ... tok ... tok ...
Seseorang mengetuk pintu kamarnya dari luar. "Riyan, lo sakit ya ? dari tadi siang kok enggak keluar kamar sama sekali?"
Beberapa detik kemudian terdengar suara seorang cewek yang berbicara kepada gue, itu adalah suara kakak gue, hari ini dia pulang.
"Enggak kok, Enggak sakit!" Jawab gue dengan suara yang agak keras tanpa membuka pintu, masih berdiri di dekat jendela kamar.
"Cepet mandi, abis itu makan, gue udah masakin makanan kesukaan lo." Kata lagi. Iya, bentar . " Jawab gue.
"Cepetan nanti keburu di abisin kakakmu lho. " Kakak prempuan gue membentak."
"Iya, iya..." Gue menutup korden, menyalakan lampu dan keluar dari kamarnya, membiarkan laptopnya tetap terbuka dan menyala. Laptop itu masih pada posisi yang sama, dengan tampilan layar yang masih sama yaitu cicilan naskah komik yang lagi -lagi terbengkalai di tinggalkan lagi.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments