Sesampainya Migular Di Ruang Rawat Ayahnya...
"Migular???"
"Tante???"
Istri Nihon dan Migular bertemu satu sama lain tepat di depan ruangan dimana Nihon dan Rahel dirawat.
"Rasanya dari tadi didepan ramai terus, kenapa berisik sekali???" Adelia mencurigai sesuatu di depan pintu ruangan. "Ayah... aku kedepan dulu ya..." Ucap Adelia di depan ayahnya yang sedang berbaring. *Krek* Suara pintu terbuka mengalihkan pembicaraan antara Istri Nihon dan Migular di depan pintu. "Loh ada apa in- Ni Yao Jin??? Kau disini???" Adelia dan Migular terdiam sejenak. "Adelia?" Panggilan shock kembali dari Istri Nihon. "Adelia! Dimana Nihon? Dimana Suamiku?" Ucap istri Nihon sambil mengeluarkan air mata sedikit demi sedikit. "Kenapa kau tidak menghubungiku sama sekali tentang peristiwa itu? kau bawa pergi suamiku kemana?" Ucap si istri Nihon itu dengan nada yang sedikit keras. Melihat itu, Migular hanya bisa terdiam, hanya bisa menyaksikan apa yang akan terjadi berikutnya kepada istri Nihon tersebut. "Tunggu... biarlah aku jelaskan terlebih dahulu" "Kau terlalu bertele-tele! Biarkan aku masuk!" Istri Nihon memberontak, tanpa menunggu apapun, ia langsung mendobrak pintu masuk dan membiarkan kedua anaknya diluar.
'Daripada aku harus dibawa-bawa dalam masalah ini, aku tidak akan masuk terlebih dahulu... sepertinya ini waktu yang tepat bagiku untuk pergi dari sini sebelum kak Adelia melihatku' Dengan pelan-pelan Migular mundur menghindar diri dari jangkauan pandangan Adelia yang sedang sibuk mengurus apa yang terjadi dengan Istri Nihon itu. Migular pergi keluar rumah sakit itu dan memutuskan untuk tidak melakukan apapun selain menendang batu-batuan dan kerikil sebari memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. "Jika saja aku bisa meramal masa depan" Migular mulai mengunakan Imajinasinya untuk memikirkan hal-hal aneh yang tidak mungkin terjadi.
...Tahun 5016...
"Lama-lama aku jadi kepikiran kembali dengan buku misterius itu, kira-kira kondisinya sekarang bagaimana ya? mereka bahkan tidak mengetahui akan hal itu sampai sekarang" Ucap Migular di sebuah tempat yang sepi.
6 bulan yang lalu, Migular, Adelia dan Ayahnya, Rahel sudah diizinkan oleh dokter untuk pulang ke rumah. Mereka diantarkan oleh suami Adelia, untuk sementara waktu Migular dan Ayahnya ditempat tinggalkan bersama dengan Adelia dan Suaminya. Sedangkan Nihon masih terbaring koma di rumah sakit yang sama setelah bertahun-tahun masih melekat dengan ranjangnya. Tidak tahu akan sampai kapan ini berlangsung, hanya Migular yang menyembunyikan rahasianya dan tak pernah terbuka hatinya sedikitpun. Hati Migular masih ragu, jika saja ia memberitahu keluarganya semua hal yang ia simpan, akan terjadi lagi hal yang serupa seperti peristiwa kebakaran itu, peristiwa inilah yang membawa Migular melintas sejauh ini.
Bahkan sampai detik ini pula, Migular masih menunggu dan menunggu kapankah waktu yang benar-benar tepat untuk dirinya untuk terbuka dengan keluarganya. Hari ini, Migular dan Adelia menjenguk kembali Nihon setelah 2 Minggu tak bertemu. Kali ini, semua perban yang menutupi wajah Nihon telah dibuka. Migular dan Adelia akhirnya telah diperlihatkan wajah Nihon yang biasa mereka kenal. 'Kau sudah bersekutu dengan mereka Nihon! Lihatlah apa yang akan aku lakukan nanti' Monolog Migular.
Migular merasa gelisah dan takut, ia merasa bahwa ia harus memberitahu keluarganya tentang rahasia dan kebenaran di balik peristiwa kebakaran tersebut, namun ia juga takut akan dampak yang mungkin terjadi jika ia melakukan hal itu. Dia merasa bahwa ia telah menyimpan rahasia ini terlalu lama dan sekarang ia harus mengambil tindakan.
Saat ia mengunjungi Nihon di rumah sakit, ia mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan istri Nihon. Migular masih perlu berfikir kembali dengan keras untuk memberitahu kebenaran dan rahasia yang ia simpan selama ini. Ia mau menjelaskan semuanya dengan detail dan mencoba meyakinkan bahwa ia tidak memiliki niat jahat dan bahwa ia menyimpan rahasia tersebut hanya karena takut bahwa kebenaran itu akan membuat dirinya dipandang bodoh karena bertahayul.
...Seperti itulah keseharian mereka menjalani aktivitasnya setiap hari, ini benar-benar berbeda 360° jika kita membandingkan kehidupan mereka sebelum peristiwa kebakaran itu terjadi....
...Tahun 5025 Tiba......
Dengan teknologi canggih peradaban manusia di bumi tahun 5025, jasad Nihon yang sedang koma itu telah dicabut dari ranjangnya, jasad Nihon telah di bekukan. Itu sudah diputuskan 3 tahun sebelumnya. Istri Nihon sudah beranjak tua dan anak-anaknya sudah menginjak sekolah menengah pertama. Anak-anaknya juga sudah secara total melupakan ayahnya yang sudah lebih dari 8 tak pernah bersama lagi dengan mereka. Berbeda dengan istri Nihon, Ni Yao Jin, ia sudah mati rasa akan suaminya, telah bosan ia menunggu suaminya untuk kembali menginjak tempat tinggalnya. Namun di sisi lain ia juga masih tidak bisa melepas Nihon dari hatinya. Bahkan Adelia sudah dikaruniai satu anak kandung yang sudah berusia 6 tahun saat ini.
"Sudah lama aku menyimpan ini dari mereka, mereka harus sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Nihon sekarang" Ucap Migular di kamarnya. Adelia dan Rahel sedang di ruang tamu menonton berbagai tayangan tv yang disiarkan. "Hey... Mana tayangan televisi favoritku? Kenapa tidak ada? Apakah sudah tamat?" Tanya si ayah dengan polos, "Sepertinya tayangan yang ayah mau sudah tamat..." Jawab Adelia. Migular mendengar pembicaraan mereka dari balik pintu kamarnya. "Sepertinya suasana ini sedang kondusif, ini adalah waktu yang tepat" Ucap Migular dengan pelan dan berbisik. *Kreeek* Suara pintu kamar terbuka sedikit demi sedikit, Migular berusaha keras agar tidak merusak suasana. Adelia dan Rahel tidak menyadari akan hal itu.
Agar tidak menimbulkan banyak suara yang dihasilkan si pintu yang bergesekan dengan lantai, Migular menyelinapkan badannya keluar pintu dengan pelan. Hingga sampailah Migular di hadapan mereka...
...Moment Of Truth...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments