Istri Nihon bahkan tidak menghiraukan atas kebisingan anaknya dan kondisi rumah sakit yang begitu sibuk, Istri Nihon benar-benar gelisah dan tak bisa tenang. Akhirnya ia menemukan jalan satu-satunya yang muncul di benak kepalanya. "Mungkin aku lihat peta kota saja, kan kucari dimana rumah sakit itu berada!" Ucap Istri Nihon.
Sudah 5 menit Istri Nihon menggunakan ponselnya itu, akhirnya ia menemukan apa yang ia cari. Rumah sakit Yi-Juan berada di jalan raya Qianjing District No. 24. "Disitu ternyata berarti lokasinya cukup dekat dengan sekolah baru anak-anak?" Tanya Istri Nihon setelah mengetahui lokasi rumah sakit tersebut. Istri Nihon dengan gesit memegang kedua tangan anak-anaknya itu dan bergegas pergi ke tempat menggunakan bus di halte.
"Ayo cepat kita menyebrang jalan!" Ajak Istri Nihon ke anak-anaknya.
Di Rumah Sakit Yi-Juan...
"Daripada harus berpindah-pindah, mending kita pindah kesini saja yah, Nihon juga dirawat disini, pihak rumah sakit yang sebelumnya juga telah mengizinkannya, asalkan pasien tetap dalam pengawasan" Tawaran yang direkomendasikan oleh Adelia ke ayahnya. "YA! KITA PINDAH SAJAAA!!!" Saut Migular disampingnya membuat Adelia terkejut. "Migular! kau itu suka menyela ya! tidak ada habis-habisnya membuatku terkejut" Sekali lagi Adelia menyentak adiknya di depan ayahnya sendiri. "Shushh... Adelia, jangan terlalu kasar dengan adikmu, sudah berapa kali ayah harus bilang" Rahel menasihati Adelia dengan pelan. "Maaf ayah... aku terbawa suasana" Ucapan Maaf dari Adelia. Sedangkan ekspresi Migular melihat itu merasa malu karena bersikap polos dan Mengeluarkan suara yang terlalu keras. "Ayah belum menjawab pertanyaaku yang barusan ku tanyakan" Adelia mengingatkan ayahnya untuk menjawab pertanyaan yang diberikannya. Setelah berpikir cukup panjang, akhirnya Rahel menyetujui permintaan tersebut. "Ya... aku ikut saja, demi kenyamanan dan keamanan" Jawabnya. Namun selain hal itu, akan ada banyak hal-hal yang harus dilakukan untuk pindah rawat. Setelah Rahel memutuskan untuk pindah ke Rumah Sakit Yi-Juan, Adelia segera bergerak untuk memindahkan semua peralatan dan barang-barang mereka ke rumah sakit baru, bahkan Migular juga turun tangan ikut membantu. Adelia yang tanggap dan gerak cepat membantu dalam proses pemindahan barang-barang, sementara Rahel berada di dalam ruangan Nihon hanya berdiam diri menunggu anak-anaknya yang sibuk. Sambil tersenyum Rahel melihat kedua putrinya yang sangat berbakti kepada orang tuanya. Tak menutup kemungkinan ini adalah momen besar terakhir yang dialami Rahel sepanjang hidupnya.
Sementara itu
Istri Nihon dan kedua anaknya berhasil tiba di halte bus dan segera naik ke bus yang tepat. Mereka tiba di Rumah Sakit Yi-Juan dan langsung menuju kepada keluarga Migular di kamar rawat inap. Dengan cepat dan gesit Istri Nihon berlari ke Customer Service untuk menanyakan dimana suaminya tersebut dirawat. Setelah bertanya-tanya dan melewati perbincangan yang cukup panjang, pihak rumah sakit tetap mengutamakan keamanannya sebagai prioritas utama mereka, maka dari itu, sebelum memberi tahu nomor kamar berapa suaminya tersebut dirawat, petugas bertanya "Ada keperluan apakah nona dengan sang pasien? atau hubungan kerabat?" Tanya si petugas. Lantas Istri Nihon menjawab "Saya istrinya, dan kedua anak yang sedang saya pegang ini adalah anak beliau, Nama saya adalah Ni Yao Jin" Ucap Istri Nihon. "Baiklah, nomor kamar Tuan Nihon ada di L-5 040. "Terima kasih" Ucap Istri Nihon. Dengan tergesa-gesa Istri Nihon menyeret anak-anaknya di belakang sebari berlari-lari dengan begitu kencang. Orang-orang disekitarnya pun terheran-heran, mengapa harus terburu-buru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Upih
bagus ka cerirnya, jangan lupa mampir ya ka..
2023-06-10
1