Eps XV : Kapankah Nihon Tersadar dari Komanya? (4)

"Kenapa aku disini?" Tanya Migular terhadap dirinya sendiri. Seketika Migular terkejut melihat apa yang ada di pandangannya, ada banyak pasien-pasien rumah sakit yang di geletakan di lantai, hanya beralaskan karpet yang tipis, dokter, petugas dan perawat disana terlihat sangat sibuk mengurus keadaan rumah sakit yang sedang genting sehingga tidak ada satu orangpun yang benar-benar menyadari kemunculan Migular secara Misterius tersebut. Rahel menyadari bahwa samar-samar dibelakang kerumunan orang-orang itu adalah Migular. "Adelia, lihatlah disana! bukankah itu Migular?" Tanya Rahel ke putrinya, Adelia sebari menunjukkan jari telunjuknya kearah dimana Migular berada. "Itu? bukankah itu... Migular? Sedang apa dia disana?" Adelia juga terbingung akan hal itu. "Ayah, ayah tunggulah disini, biar aku saja yang kesana, suster tolong jaga ayahku baik-baik ya! aku menitipkannya kepada mu!" Permintaan dari Adelia ke perawat yang biasa menjaga Rahel disampingnya. "Kau bisa mempercayakannya kepadaku" Jawab si perawat.

Adelia berlari ke arah Migular, berusaha untuk tidak lepas dari pandangannya. tak peduli akan orang-orang yang menghalangi jalan Adelia, Adelia tetap berjalan menubruk banyak orang dihadapan. Hingga pada akhirnya sampailah tangan Adelia itu memegangi tangan Migular yang terhempit banyak orang. "Kupegang kau! Migular!" Seruan dari Adelia. "Kakak?" Migular berbalik badan. "Disini kau rupanya! Kau bilang kau ingin ke toilet??!!?? Kenapa lama sekali?!!??" Kata Adelia. Sepertinya, Adelia sudah cukup kesal melihat adiknya yang selalu membuatnya khawatir, disamping itu. Ayahnya yang sedang menunggu dibelakang juga tidak bisa menahan rasa khawatirnya itu. Perawat tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain hanya menenangkan Rahel dan menunggu arahan dari petugas.

Diluar rumah sakit, datanglah 5 ambulan yang siap mengangkut pasien yang membutuhkan pertolongan lebih dan segera dipindahkan ke rumah sakit yang lain di kota. saat ini hanya ada lantai 1 rumah sakit yang beroprasi aktif dalam pekerjaannya, sisanya segera dikosongkan karena akan digunakan petugas untuk membenarkan aliran listrik dan lift yang rusak. Tak lama setelah itu, akhirnya pintu lift tersebut berhasil didobrak oleh petugas keamanan di rumah sakit. Orang-orang yang ada di lift tersebut dievakuasi dan diamankan oleh para dokter disana. Namun semua kepanikan itu tak berakhir secepat itu. Kepanikan Rahel sedikit mereda setelah mendengar hal itu, tapi pikirannya teralihkan dengan Adelia dan Migular yang tak kunjung kembali.

"Yah!!!... Ayah!..." Panggilan dari jauh suara Migular ke ayahnya di ruang tunggu. "Itu Dia!!! Untunglah kau kembali" Rahel merasa tenang. "Kau ini menyusahkan saja, sudah besar masih suka keluyuran, mana kondisi rumah sakit seperti ini lagi!..." Adelia mengeluh kesal. Migularpun terdiam mendengar itu sebari menundukan kepalanya dan merasa bersalah.

Keadaan Rumah sakit masih ramai, Pandangan Rahel tertuju pada sekumpulan dokter yang membawa tempat tidur salah satu pasien secara bersamaan. 'Pasien siapakah itu?' Isi hati Rahel yang kebingungan. Tanpa menghiraukan perawat, Adelia dan Migular, Rahel berusaha menguatkan badannya untuk bangun dari kursi roda yang ditumpangnya sebari berkata "aku ingin kesana! aku hanya ingin melihatnya, jangan-jangan itu Nihon" katanya. Alhasil si perawat tidak tinggal diam, dia tidak mau pasien yang dititipkannya lepas dari pandangannya begitu saja. "Eh, eh eh, Tuan mau kemana? jangan tergesa-gesa seperti itu" Ucapnya. Begitupun reaksi yang ada pada wajah Migular dan Adelia melihat ayahnya yang begitu nekat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!