"Mulai saat ini kita tinggal di apartemen ini untuk sementara waktu ya, kemungkinan 2 Minggu hingga Nihon telah tersadar kembali dari komanya" Kata Adelia ke Suaminya. "Lebih atau kurang dari segitu juga tidak apa-apa, jika kau betah tinggal di sini" Ucap suaminya Adelia. "Kita lihat saja kedepannya" Adelia menjawab dengan tersenyum.
Hari Berganti ke malam dengan begitu cepat
"Adelia, hari ini aku berlembur di kantor, sepertinya aku akan pulang di dini hari, jaga dirimu baik-baik ya!"
"Kau lembur hari ini? kenapa harus hari ini? memangnya tidak bisa di hari lain?"
"Tidak bisa sayang, atasanku bilang kalau proyeknya harus selesai hari ini juga"
"Oh begitu ya?, yasudah jaga dirimu baik-baik ya!"
"Jangan perlu khawatir!"
Suami Adelia akan berlembur malam ini, ia mengabarkan istrinya lewat telepon bahwa ia akan pulang ke apartemen di dini hari.
...----------------...
Sedangkan Di rumah sakit...
Migular melihat ke Nihon yang sedang koma dengan sangat lama. "Tak kusangka-sangka Nihon, ternyata selama ini, kau disana bersama wanita yang mengaku-ngaku ibuku, di mimpi itu" Singgung Migular sebari menendang kaki tempat tidur Nihon. "Kalau aku tidak keberatan, bolehkan aku bergabung kesana denganmu Nihon? itu akan sangat menyenangkan" Singgungan dari Migular untuk yang kedua kalinya sambil menatap ke arah tangan Nihon yang sedang di Infus. "Wanita itu benar-benar telah membuatmu celaka, bahkan kau lebih memilih bersama dia dari pada kami yang sedang menunggu hingga tersadar sampai 5 bulan lebih lamanya! Baji**an"
Rahel masuk ke ruangan membuka pintu dengan perlahan. "Migular, apa yang sedang kau lakukan?" tanya ayahnya. "Oh ayah... kah disana? sudah lama kah ayah disana? tanya Migular. Migular segara berbalik arah kebelakang dengan tegang dan terkejut. "Astaga, ayah disana? aku benar-benar tidak menyadarinya, apakah ayah mendengar semua yang aku katakan barusan?" Tanya Migular di dalam hati. "baru saja ayah diantar oleh perawat" Jawabnya. "Oh begitu" Kata Migular merasa lega.
...****************...
...Di jam 02.00 Dini Hari......
"Sayang apa kau masih disana? kau terbangun dari tidurmu atau kau memang tidak tidur semalaman ini?" Kata Suami Adelia yang menelepon di jalan. "Aku terbangun dari tidurku, aku sedang makan, perutku sangat lapar, jadinya aku memutuskan untuk makan, masih ada sisa daging ayam yang kebelj tadi siang" Adelia mengangkat telepon. "Sekarang aku sedang di jalan mengendari mobil untuk pulang ke apartemen, tunggu aku ya!" Kata suaminya melanjutkan pembicaraan di telepon.
Migular sedang tertidur...
Migular memasuki mimpi misterius itu lagi sejak 3 hari tidak mengalaminya kembali. Seperti biasanya, Migular kembali disambut dengan sekumpulan awan tebal yang menutupi seluruh pandangannya. "Keluarlah Kau Wanita ANEHHH!!! Aku sudah tidak merasa asing lagi dengan kabut Aneh ini!!! Keluarlah dan jangan terlalu banyak basa basi!!!" Migular menantang dengan lantang dan keras. "Hampir saja aku tertipu dengan permainan bodoh ini, bodohnya aku main percaya saja dengan perkataan itu" Migular merasa kesal, ia benar-benar menyesal telah percaya omongan-omongan palsu wanita itu ke Migular bahwasanya ia akan hidup disini selamanya di hari nanti ia mati. Tak tahu dari mana datangnya, suara wanita tertawa jahat dengan keras terdengar sangat dalam ke telinga Migular. "HA HA HA HA HA!!! TERNYATA KAU BUKAN ORANG POLOS YANG MUDAH KU RASUKI" Ketawa jahat wanita Misterius itu. Wanita itu melihatkan wujud aslinya ke Migular, wajahnya tampak menyeramkan, raut wajahnya terlihat sangat marah dan tidak ada senyum sedikitpun yang pernah terbentuk di permukaan wajahnya, namun Migular terlihat masih berani dan bahkan menantang iblis jahat itu untuk bertarung.
Suami Adelia melanjutkan perjalanan menuju apartemen dengan mobilnya. Setelah beberapa menit, ia merasakan tubuhnya yang mulai terasa lelah dan menguap. Sejenak dia berpikir untuk berhenti dan beristirahat sebentar, namun ia mencoba untuk terus melanjutkan perjalanan agar bisa cepat tiba di apartemen dan bisa bersama istri tercinta. Sayangnya, tubuhnya semakin lelah dan sepertinya tidak akan sanggup untuk melanjutkan perjalanan tanpa istirahat sebentar.
Sementara itu, di rumah sakit, Migular terus terbangun dari mimpi anehnya. Ia merasa gerah dan berkeringat dingin. Ia kemudian melirik ke arah Nihon yang masih koma di tempat tidur. "Nihon, apakah kau bisa mendengar kata-kataku?" tanya Migular dengan perlahan. Namun tentu saja, tidak ada jawaban dari Nihon.
Ketika Suami Adelia tiba di apartemen, ia merasa sangat lelah dan kelelahan. Tetapi ia masih berusaha untuk memberitahu istri bahwa ia sudah tiba di apartemen. "Sayang, aku sudah sampai di apartemen," ujarnya melalui telepon. "Aku sudah menungguimu, jangan terlambat lagi ya," balas Adelia.
Sementara itu, Migular tetap tidak bisa tidur. Ia terus melamun dan berpikir tentang mimpi aneh yang selalu menghantuinya. Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu yang aneh. Ada suara dari dalam mimpi yang memanggil namanya. "Migular, dengarkan aku," ujarnya dalam mimpi. "Apa yang kau inginkan dariku?" tanya Migular balik. Namun suara itu hanya tertawa jahat dan menghilang.
Di rumah sakit, Migular terus merenung. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya. Ia merasa bahwa ia terus dikejar oleh sesuatu yang misterius dan tidak terlihat. Namun ia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Malam itu, Suami Adeliapun akhirnya sampai di apartemen. Ia melihat istrinya sedang menyiapkan makanan untuk mereka berdua. "Sayang, kau masih bangun?" tanya Suami Adelia. "Ya, aku tidak bisa tidur," jawab Adelia. "Bagaimana denganmu, apakah sudah lelah?" lanjutnya. "Agaknya sedikit lelah, tapi aku senang bisa bersama kamu," jawab suaminya sambil tersenyum. Mereka kemudian makan malam bersama dan bercerita tentang hari mereka masing-masing. Suami Adelia memberitahu istrinya tentang pekerjaannya dan apakah ia mungkin harus keluar kota dalam waktu dekat. Adelia menyambut kabar tersebut dengan senang hati karena ia tahu bahwa suaminya bekerja keras dan pergi keluar kota mungkin akan membantunya untuk merasa lebih santai.
Di rumah sakit, Migular akhirnya tertidur setelah sekian lama merenung. Namun ia masih merasa gelisah dalam tidurnya. Ia terus merenung dan berpikir tentang mimpi yang selalu datang dan menghantuinya. Namun ia kemudian memutuskan untuk tidak memberikan terlalu banyak pikiran tentang mimpi tersebut dan mencoba untuk tidur nyenyak. "Tidak mungkin juga kalau mimpi biasa bisa menerorku terus-menerus seperti ini, semua ini tidak masuk akal, apakah ini sebuah pertanda?" Migular masih berfikir panjang tentang hal itu, umat manusia memang perlu waktu yang sangat lama untuk dapat percaya kepada hal-hal yang diluar batas kemampuan berfikir manusia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments