Dari kejauhan pemandangan itu pun menjadi pemandangan yang mengharukan bagi Kinanti Bagas seolah-olah seperti ayah kandung Safira sedangkan Safira sendiri tidak pernah merasakan kasih sayang Ayah kandungnya sendiri meskipun Kinanti juga memahami keadaan dan situasinya yang tidak memungkinkan bagi Safira untuk merasakan kasih sayang Ayah biologisnya.
bahkan Kinanti saat itu sempat menitikan air matanya Karena ia merasa sangking terharunya.
Kinanti terharu Andai iya memiliki sebuah keluarga yang utuh pasti anaknya akan lebih bahagia dari apa yang Safira rasakan saat ini ia bisa merasakan kasih sayang Ayahnya Ayah biologisnya.
penyesalan selalu datang terlambat karena tidak pernah menyesali memiliki anak seperti Shafira hanya saja Kinanti merasa bersalah kepada Safira karena tidak bisa menghadirkan Ayah biologisnya karena tidak lain karena saat itu Safira lahir atas sebuah hubungan yang salah.
tidak ingin air matanya diketahui oleh Bagas Kinan buru-buru menghapus air matanya dengan menggunakan tisu.
Mama es krim ucap Safira menunjukkan sebuah es krim yang sudah iya nikmati di tangan kirinya di tangan kanannya
Wah bilang makasih sama Om Bagas ucapkan nanti mengajarkan Safira untuk berterima kasih kepada Bagas karena ia telah memberikan es krim
terima kasih Om
sama-sama Safira
Oh ya aku juga membeli kamu satu kelas yang kemudian ia memberikan es krim tersebut kepada Kinanti.
makasih ya guys
agar makan istrinya tenang Bagaimana kalau kita duduk sebelah sana setelah makan es krim baru nanti kita acak Safira main di playground itu ujar Bagas Kemudian mereka pun sama-sama berjalan menuju sebuah bangku untuk menikmati es krimnya.
setelah es krim mereka telah habis Gigi nanti kemudian mengajak Safira untuk bermain ke area playground yang sudah Safira inginkan.
Safira sangat gembira saat bermain tidak di dalam background tersebut karena di sana ia bisa mandi bola bermain kuda-kudaan dan berbagai macam permainan lainnya.
sedangkan di sisi lain Bagas yang saat itu menunggu di area luar menyaksikan kedekatan Kinan dan Safira pun juga menjadi pemandangan yang indah bagi Bagas
sifat keibuan Kinanti yang begitu kental dan sangat manis itu menjadi nilai tambah kriteria calon istri yang Bagas yang inginkan dan memang sosok Kinanti adalah yang dari dulu menjadi wanita idamannya untuk dijadikan istri
hanya saja untuk memutuskan hal itu tidaklah mudah bagi Bagas karena ia masih menunggu sinyal dari Kinanti Jika ia memiliki perasaan yang sama terhadap dirinya.
belakangan ini apakah sudah mampu dan bisa menerima sinyal-sinyal itu dari Kinanti tetapi Bagas masih menunggu sampai pada waktu yang tepat dan yakin jika iya akan mengutarakan keinginannya.
setelah selesai bermain di playground Karena pada saat sudah masuk jam makan siang Kinanti bersama Bagas pun kemudian mengajak Safira ke sebuah restoran untuk makan siang.
sebuah tomat laki-laki keakraban diantara mereka bertiga pun terjalin.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
berada di ruang kerjanya di sebuah gedung perkantoran di tengah ibukota salah satunya kala itu dengan sibuk mengecek pada Michel pekerjaannya entah kenapa terbesit ia menjadi teringat dengan anaknya dari Kinanti
maksudnya kemudian mengambil ponsel miliknya dari saku celananya kemudian ia mencari sesuatu di galeri ponselnya
sebuah potret anak perempuan berambut panjang hitam lengkap pekat dengan kulit berwarna putih senyum yang manis dan bola mata yang bulat membuat prasejarah tersenyum ketika ia melihat foto anak tersebut
Safira sudah sebesar apa kamu sekarang nak maafkan ayah jika ayah tidak pernah mengunjungimu Tapi percayalah sayang anakku Ayah selalu berdoa yang terbaik untukmu dan ayah juga selalu berdoa semoga kamu selalu sehat meskipun kita tidak jarang bersua Meskipun aku jarang menggendongmu jauh dari lubuk hatiku yang paling dalam Ayah sangat sayang sama kamu baik-baiklah sama ibumu jadilah anak pintar dan juga sholehah Aku mencintaimu ucap Prasetya yang saat itu merindukan anaknya dari Kinanti yang saat ini hidup bersama Kinanti di Solo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments