"Assalamualaikum." ucap Bagas saat siang itu mendatangi rumah Kinan
waalaikumsalam Jovi nanti dari ruang tengah saat dia baru saja selesai untuk memakaikan baju yang cukup rapi kepada anaknya Safira
Bagas yang saat itu sudah berdiri di depan pintu langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke rumah Kinan karena saat itu pintunya memang sudah setengah terbuka
masuk gas ucapkan nanti sambil terus merapikan baju yang kepada anaknya
tumben sepi gimana Bude dan Pakde tanya Bagas menanyakan keberadaan orang tua Kinan
Bapak dan Ibu lagi ada urusan katanya mereka sedang ada menghadiri hajatan di rumah tetangga di rumah saudara aku hari ini tidak ikut dan aku tidak ikut karena aku sudah janji semalam sama Safira untuk mengeceknya jalan-jalan ucap Kinan yang kini sedang menyisir rambut panjang putrinya
Wah Safira buat jalan-jalan ya sama Mama sama Bagas dengan begitu ramah sambil menyapa Safira
Safira Yadi siapa begitu kemudian tersenyum malu
Memangnya kamu mau pergi jalan-jalan ke mana tanya lagi Bagas kepada Kinan merasa penasaran karena saat itu gina sepertinya hendak pergi dengan anaknya
Aku mau pergi ngajak dia ke playground di dekat sini ikan ada taman bermain anak-anak Sudah lama aku tidak mengajaknya main nanti jika aku sudah bekerja waktu yang aku waktu bersama dia akan menjadi berkurang maka sebelum aku kerja Aku ingin main-main dia Aku ingin bermain-main dengannya jawab
Ya sudah kalau gitu aku antarkan ya untuk pergi ke tempat bermain
tidak usah gas aku bisa naik kendaraan umum aku nggak mau ngerepotin kamu
tuh kan laki-laki kamu ngomongnya kayak gitu ngerepotin ngerepotin terus kamu kan sudah tahu tidak ada yang merepotkan Aku lagi pula jika aku pulang ke Solo ada kamu aku jadi terhibur jadi jika kamu ingin ke sana kemari aku sama sekali tidak merasa direpotkan Ya sudah kalau kamu sudah siap ayo kita berangkat
tapi gas
tidak ada tapi tapi ini aku yang mau ikut om kita naik mobil Om ya kejar Bagas yang ia kemudian sudah meraih tangan Safira Dan menggandengnya
jika sudah seperti itu keyakinanku tidak bisa menolak lagi ajakan Bagas untuk mau diantarkan.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Dengan menggandeng tangan Shafira di sisi kiri dan kanan. Bagas dan Kinanti jika orang liat pasti akan di kira mereka adalah sepasang suami istri.
dalam hati sebenarnya Kinanti sangat tidak nyaman kalah ia menggandeng tangan Safira sebelah kanan lalu Bagas menyusul dengan menggandeng tangan Safira sebelah kiri hingga pada saat itu mereka berjalan-jalan mengitari area permainan seperti layaknya sebuah keluarga yang sempurna dan bahagia.
rasanya rasa tidak nyaman itu Kinanti rasakan Karena ia merasa malu dengan Bagas.
Bagas begitu santai dan lepas karena kinetis juga tahu seperti apa Bagas seorang pria yang tulus yang tidak pernah memandang dirinya buruk dan yang selalu membantunya dalam banyak hal.
tetap bikinan tetap tapi cara pendakian dan berbeda Kinan merasa dirinya selalu merepotkan Bagas Bagas sejauh ini pria itu selalu bersikap baik padanya itulah sebuah perasaan-perasaan yang tidak membuat Kinan Tidak enak hati kepada Bagas.
ma aku mau es krim itu ujar Safira dengan kata-kata khas anak kecil
Safira mau itu sini Om belikan kejar Bagas yang kemudian ia langsung menarik tangan Safira Dan mengajak Safira untuk menuju ke penjual es krim.
karena saat itu Safira terlalu pendek untuk melihat daftar rasa es krim yang ada di gerobak sang penjual es krim maka bekas kemudian langsung menggendong Safira Dan menyuruhnya untuk memilih.
dari kejauhan pemandangan itu pun menjadi pemandangan yang mengharukan bagi Kinanti Bagas seolah-olah seperti ayah kandung Safira sedangkan Safira sendiri tidak pernah merasakan kasih sayang Ayah kandungnya sendiri meskipun Kinanti juga memahami keadaan dan situasinya yang tidak memungkinkan bagi Safira untuk merasakan kasih sayang Ayah biologisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments