Mencintai mu dalam diam

Dengan diantar oleh Bagas Kinan. Kini Kinan kembali ke rumah sakit untuk melakukan check up.

Dan hasil sikap yang ia lakukan pada hari itu hasilnya semakin membuat Kinanti merasa lega. Karena penyakit kista yang ia derita berangsur-angsur semakin mengecil dan juga membaik tanpa dilakukan operasi.

Setelah Kinan selesai melakukan check up. Kinanti dengan ditemani Bagas kemudian pergi ke pusat kota.

Karena pada saat itu Kinanti ingin menaruh lamaran kerja pada tiga perusahaan sekaligus yang sudah ia siapkan dari rumah.

Kinanti sengaja membuat 3 lamaran pekerjaan agar supaya ia lebih cepat bisa mendapatkan pekerjaan. d

Kinanti berharap dari ketiga lamaran kerjaan yang ia taruh saat itu. Salah satunya ada kabar baik agar ia bisa diterima kerja.

Bagas pun yang saat itu masih punya waktu beberapa hari di Solo sangat terkesan dengan sikap Kinanti yang begitu bersemangat dan juga luar biasa sebagai seorang wanita. Yang memperjuangkan kemandirian tanpa ingin menyusahkan kedua orang tuanya.

Sosok seperti Kinanti lah yang membuat Bagas dari dulu terkagum pada sahabatnya tersebut.

Dengan setia Bagas pun mengantarkan Kinanti dari satu tempat ke tempat yang lain. Dan dari dalam mobil Bagas menunggui kinanti dengan sabar.

"Makasih ya Gas, kamu sudah kayak sopir pribadi aku saja. Yang nganterin aku dari tempat satu ke tempat yang lain. Aku janji, kalau aku sudah punya uang aku akan ganti ongkos bensinnya deh. Sekalian aku akan traktir kamu." ucapkan Kinan kepada Bagas yang merasa tidak enak hati karena semua kegiatannya pada hari itu diantarkan oleh Bagas.

"Kamu ini jadi orang selalu tidak enak hati sama aku. Aku udah bilang berapa kali. Jangan menaruh perasaan tidak enak hati sama aku. Kamu adalah satu-satunya orang yang membuat aku repot. Tidak ada orang lain. Kalau kamu nggak membuat aku repot. Aku juga tidak ada kegiatan di rumah." ucap Bagas sambil tersenyum kepada Kinan.

"Namanya orang kan harus punya rasa terima kasih Gas. Dan aku tidak mau aku dianggap sebagai teman atau sahabat yang memanfaatkan kebahagiaan kebaikan teman sendiri." balas Kinan.

"Mana ada sih kata memanfaatkan namanya sahabat. Sahabat itu berbuat dengan ikhlas. Tidak ada namanya memanfaatkan. Jika kamu memanfaatkan aku pun aku tidak apa-apa. Aku malah senang." tandas Bagas bercanda.

"Tapi aku salut dengan semangatmu untuk mencari pekerjaan Kinan. Padahal aku dipikir-pikir Pakde dan bude itu juga punya usaha kan. Orang tuamu punya usaha ternak dan juga punya sawah. Seharusnya kamu tidak perlu mengkhawatirkan tentang perekonomian kalian."

"Peternakan dan sawah itu kan punya orang tua. Itu adalah usaha mereka. Yang mereka rintis dari muda. Orang tuaku sudah berjuang untuk membesarkan aku. Menyekolahkan aku sampai aku kuliah. Malu rasanya jika aku sudah dewasa dan punya anak tapi aku bukannya membuat mereka bangga. Tapi aku justru membuat mereka kecewa dengan segala hal buruk yang menimpa ku. Dan semua itu karena aku sendiri."

"Sudah jangan bicarakan masa lalu. Masa lalu adalah pelajaran yang berharga. Ambillah hikmahnya dan buang yang baik. Kamu berhak untuk menentukan masa depan yang lebih terang dan yang lebih baik. Ambillah pelajaran di masa lalu agar kamu melangkah ke masa depan tidak melakukan kesalahan yang sama."

"Seperti itulah yang saat ini aku sedang ingin jalani Bagas."

"Ya sudah kalau begitu. Tugasku sudah selesai menaruh lamaran kerjaan. Doain aku ya Gas. Agar lamaan kerjaan ku diterima salah satu dari tiga itu nanti."

"Aku selalu berdoa yang terbaik untuk mu Kinan."

"Kita mau ke mana lagi? Aku bisa mengantarmu."

"Aku sudah selesai. Kita pulang saja." ucap Kinan. Kemudian bahas menyalakan mobilnya untuk menuju kembali pulang ke rumah.

Di sepanjang perjalanan baik Bagas maupun Kinan pun bercerita tentang hal-hal ringan

Mereka menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan diri mereka masing-masing. Tidak menceritakan tentang hal pribadi.

"Oh ya Gas, kapan kamu balik ke Jakarta?"

"Aku balik lusa. Makanya sekarang kalau kamu masih ada perlu. Katakan saja. Aku akan antar." ucap Bagas menawarkan.

"Kita pulang saja Gas," Jawab Kinan sambil tersenyum manis pada Bagas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!