"Nak Bagas kapan balik dari Papua?" tanya bu Ratih kepada Bagas, Saat ia melintas di depan rumah Bagas dan bertemu pria lajang berusia 30 tahun itu nampak sedang mengecek mobilnya di halaman.
"Bude Ratih. Apa kabar Bude?" tanya balik Bagas. Kemudian ia menyalami Ratih yang ia panggil dengan sebutan Bude. Karena saking akrabnya antara Bagas dan juga ibunya Kinanti itu.
"Bagas baru datang tadi pagi Bude. Bagas sedang cuti. Makanya sempatkan waktu untuk mampir ke Solo untuk menyambangi rumah almarhum Bapak dan Ibu."
"Alhamdulillah, Nak Bagas masih selalu ingat dengan rumah ini. Meskipun rumah ini sudah tidak berpenghuni dan orang tuanya Nak Bagas juga sudah tiada. Bude salut dengan Nak Bagas, yang masih menghidupkan rumah ini untuk tidak selalu kosong. Dan meluangkan waktu setiap kali ada kesempatan untuk cuti." ujar Ratih.
"Seperti apa kataku Bude, rumah ini tetaplah akan menjadi tempat spesial bagi Bagas. Makanya Bagas akan selalu berusaha untuk merawat rumah ini dengan baik. Alhamdulillah juga Bik Ina mau untuk merawat rumah ini."
"Alhamdulillah. Bagaimanapun rumah itu adalah saksi bisu kenangan bersama kedua orang tuamu. Kamu di besarkan di rumah ini. Oh ya, ada Kinan di rumah Bude. Sekarang dia balik lagi ke solo dan tinggal sama Bude lagi." jelas Ratih pada Bagas memberi tau tentang Kinan yang juga kembali ke Solo.
Dan perkataan Ratih pun membuat Bagas bertanya-tanya. Karena tadi Ratih membicarakan tentang Kinan yang kembali tinggal bersama dengan dirinya.
Bagas pun berasumsi, apa mungkin terjadi sesuatu dengan rumah tangga Kinanti. Sehingga Kinan balik ke rumah orang tuanya.
Tetapi Bagas tidak berani untuk bertanya langsung saat itu. Ia lebih memilih untuk memendam pertanyaannya.
"Iya bude, insya Allah nanti saya akan main ke rumah. Sudah lama juga saya tidak bertemu Kinan." ujar Bagas, yang orangnya sangat murah senyum tersebut.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Berada di dalam kamarnya. Kinan menjadi sedikit gelisah. Saat ia mengecek keuangan yang ada di tabungannya.
Untuk kebutuhan Safira putrinya, anak hasil hubungannya dengan Prasetya. Kinan tidak perlu khawatir. Karena ayah biologisnya, Prasetya masih rutin mengirimkan uang untuk kebutuhan Shafira.
Tetapi, Kinan khawatirkan tentang tabungannya yang semakin menipis.
Karena selama ini, untuk membeli kebutuhannya sehari-hari, Kinan mengambil dari uang di tabungannya.
"Semoga penyakit ku bisa segera cepat sembuh. Agar aku bisa mencari pekerjaan. Tidak mungkin aku terus selalu mengandalkan Ibu dan Bapak. Kasihan Bapak dan Ibu. Tabunganku sekarang tinggal segini. Aku harus cepat mencari pekerjaan. Agar tabunganku kembali terisi." Guman Kinan.
Merasa dilema karena tabungannya kian terkuras. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhannya, tapi juga untuk berobat penyakit yang ia derita.
Ketika Kinan tengah terfokus dalam pikirannya. Suara pintunya terketuk pintu kamarnya membuat Kinan teralihkan.
Kinanti pun terperanjat, kemudian ia ergerak berjalan menuju ke arah pintu untuk membukakan pintu kamarnya.
"Ada apa Bu?" ucap Kinan saat tahu yang mengetuk pintu adalah ibunya.
"Ada tamu untukmu. Sana temui, dia ada teras depan." ucap Ratih pada Kinan. Memberitahu jika ada seseorang yang ingin bertemu dengan sang putri.
Kinanti menjadi penasaran kira-kira siapa yang ingin bertemu dengan dirinya.
"Siapa tamunya Bu, jangan misterius seperti itu." ucap Kinan yang merasa penasaran dengan tamu yang dibilang oleh sang Ibu.
"Kalau pengen tahu tamunya, maka temui saja di teras rumah. Dia sedang menunggu di sana." ujar Ratih, yang sengaja tidak memberitahu siapa tamu yang ia maksud.
"Tidak mau lah Bu, Kinan tidak mau menemui tamunya. Karena yang sudah-sudah, tamunya hanya membuat aku sakit hati. Seperti kedatangan mas Bimasena beberapa waktu lalu. Aku tidak mau menemuinya." ucap Kinan, membahas Bima.
Karena beberapa bulan yang lalu ia datang menemui Kinan di solo untuk membujuknya.
"Ini bukan Bimasena. Sudah sebaiknya kamu temui saja dia. Jangan buat dia lama menunggu. Dia tidak punya banyak waktu di Solo."ucap Ratih, kemudian ia berlalu dari kamar Kinanti.
"Siapa sih tamu yang Ibu maksud?" Guman Kinan, merasa penasaran dengan sosok tamu yang dirahasiakan oleh sang ibu, yang yang harus ia temui di teras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜
Bagas kah? Atau siapa yaa...
2023-05-09
0
🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜
Kira-kira siapa tamunya yaaa...
2023-05-09
0