Kawan lama kembali

Dua Bulan Kemudian

"Bik, sejak kapan Kinan sekarang tinggal lagi sama orang tuanya?" tanya Bagas kepada Bik Inah yang selama ini menjaga rumah kedua orang tuanya yang sudah lama ditinggal meninggal.

"Mbak Kinan sudah kembali ke rumah dan tinggal bersama kedua orangnya sudah lama kok nak Bagas. Mungkin sudah kurang lebih 3 bulan yang lalu. Dan sepertinya memang mbak Kinanti kini tinggal lagi bersama kedua orang tuanya." Jelas Bik Inah, kepada Bagas pada pagi itu yang baru saja datang ke solo setelah beberapa bulan bertugas di Papua.

"Oh, bukankah Kinanti sudah menikah dan tinggal di Jakarta." Tanya lagi Bagas tentang Kinanti, sahabat masa kecilnya.

"Kalau soal itu aku juga tidak tau nak Bagas. Karena saya juga tidak tau banyak dan tidak tanya. Saya hanya melihat sekelebatan saja. Sudah 3 bulan ini mbak Kinanti sudah tinggal lagi bersama kedua orang tuanya. Dan kalau nggak salah, saya juga lihat beberapa bulan yang lalu ada seorang pria yang mendatangi rumah Mbak Kinan. Dan setelah itu pria itu sudah tidak lagi datang mengunjungi Mbak Kinan." tutur Bu Inah.

Mendengar penjelasan dari Bik Inah membuat Bagas menjadi berpikir. Dan ia ingin tahu informasi tentang kehidupan sahabatnya tersebut.

Karena sampai kini. Jujur saja, Bagas masih memendam rasa terhadap Kinan.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Kinan saat itu terlihat menerawang sesuatu dari balik pintu dapur belakangnya.

Matanya terarah pada rumah yang tidak asing baginya. Yaitu rumah Bagas.

Yang berjarak hanya beberapa meter dari rumahnya.

Kebetulan posisi dapur nya ada di dekat halaman rumah Bagas hanya berjarak kurang lebih 50 meter.

Saat itu Kinan melihat ada sebuah mobil Jeep lawas yang terparkir tepat di halaman rumah Bagas.

Sebelumnya Kinan tahu, rumah itu tidaklah di huni siapapun selain bik Inah yang ditugaskan untuk merawat rumah kedua orang tua Bagas yang sudah lama kosong tersebut.

"Kamu kenapa Kinan, kok pandangan mata kamu melihat ke arah sana." tanya ibu Kinanti, ketika ia mendapati sang anak terlihat melihat sesuatu di sebuah ke arah rumah tetangga.

"Tidak Bu, Kinan hanya melihat itu." ucap Kinan, tetapi mengarah pandang matanya ke arah rumah Bagas.

"Itu kok ada mobil di depan rumah Bagas. Bukanka Bagas sedang tugas dinas. Rumah itu kan biasanya kosong. Sekarang apa ada yang mendapati, atau ada yang menyewa rumah Bagas." tanya kinanti pada sang ibu.

Kemudian bu Ratih pun ikut melayangkan pandangan ke arah rumah Bagas.

"Oalah, itu mobil dinas Nak Bagas. Mungkin dia lagi cuti dan lagi nengokin rumah tinggal mendiang keluarganya. Sudah berapa bulan ini Bagas tidak berkunjung ke Solo. Meskipun rumah itu kosong. Dan kedua orang tuanya sudah meninggal. Rumahnya sampe sekarang masih terjaga dan di rawat oleh Bik Inah. Biasanya kalau ada waktu. Bagas akan berkunjung. Bagaimanapun rumah itu kan rumah yang penuh dengan kenangan bersama kedua orang tuanya. Rumah di mana ia tinggal dari kecil sampai dia dewasa bersama kedua orang tuanya dulu. Jadi rumah itu telah menjadi tempat tinggal yang spesial bagi Bagas. Dia juga tak akan menjualnya."

"Oh," ucap Kinan menanggapi.

"Memangnya Bagas sampai sekarang belum menikah Bu?" tanya lagi Kinanti ingin tahu.

"Setahu aku Nak Bagas itu hanya mencintai kamu." ujar Bu Ratih, seraya melenggang pergi meninggalkan Kinanti dengan senyum terukir di wajahnya.

Karena Bu Ratih sangat tahu Bagas seperti apa. Karena Bagas juga memiliki kedekatan dengannya.

Mendengar jawaban sang Ibu, membuat Kinanti menjadi menundukkan wajahnya.

Karena ia jadi mengingat-ingat bagaimana kisah persahabatannya dengan Bagas.

Karena sejak kecil Bagaslah teman main satu-satunya Kinanti.

Dari mereka masih sekolah SD, SMP sampai mereka terakhir mereka bersekolah di SMA yang sama.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***