Kini usia Shafira sudah hampir berusia 2 tahun. Shafira sedang tumbuh dengan sangat lucu-lucunya. Karena ia saat ini sedang belajar banyak hal.
Kinanti begitu menyayangi Shafira. Karena Shafira adalah seseorang yang benar-benar sangat menguatkan dirinya dikala ia mendapatkan terpaan berbagai masalah dan ujian dalam hidup.
Hamil tanpa suami dan kemudian ia menikah dengan Bimasena. Lalu ia hijrah dari Solo ke Jakarta. Dan tidak lama kemudian ia kembali lagi ke Solo dengan status sudah menjadi seorang janda bukanlah suatu hal yang mudah bagi Kinanti.
Pada saat ia serius untuk menjalin sebuah hubungan suami istri. Untuk tidak lagi mengulangi kesalahannya di masa lalu. Tapi siapa sangka. Kinan ternyata hanya di permainkan oleh Bima.
Dirinya hanya menjadi istri siri pria berkarisma itu. Dan itu menjadi pukulan tersendiri bagi Kinan. Karena lagi lagi ia jatuh di lubang yang sama.
Tapi dengan adanya Shafira. Anak dari hubungannya dengan Prasetya. Membuat Kinan tetap tegar dan juga kuat menjalani badai kehidupan.
Bagaimanapun, ia harus tetap hidup dan bersemangat untuk menjalani hari demi hari. Karena ada Shafira yang memerlukan dirinya untuk terus ia dampingi sampai kelak ia tumbuh dewasa.
Maka Shafira lah yang menjadi sumber kebahagiaan bagi Kinan. Dan juga sumber semangatnya.
"Anak mama sudah wangi. Sekarang anak mama ikut nenek dulu ya. Karena sebentar lagi mama ada urusan." ucap Kinan berbicara kepada Shafira.
"Ma mama mau ke mana?" tanya Shafira dengan bahasa cadelnya. Karena saat itu Shafira belum fasih dan bisa banyak bicara.
"Mama ada urusan sebentar. Mama janji mama tidak lama. Makanya Shafira sama nenek dan kakek ya." ucap Kinan, berpesan kepada sang putri.
"Iya mama. Mama hati-hati ya di jalan." jawab Shafira dengan nada suaranya yang menggemaskan.
"Iya sayangku, cintaku," ucap Kinan, kemudian ia menyatukan hidung mancungnya ke hidung Shafira. Kinanti benar-benar menyayangi anaknya itu.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Setelah berpamitan kepada Shafira. Dan menitipkan anaknya kepada kedua orang tuanya.
Kinan pada hari itu harus pergi ke tengah kota di Solo. Untuk kembali memeriksakan keadaan dirinya.
Karena saat itu proses penyembuhan tentang penyakit yang ia alami belum selesai.
Ketika Kinan baru saja keluar dari rumah dan hendak berjalan menuju sebuah jalan raya untuk menaiki sebuah kendaraan umum. Tiba-tiba saja dari arah belakang seseorang membunyikan klakson mobilnya.
"Kinan mau ke mana?" tanya Bagas. Yang saat itu berada di dalam mobil. Membuka kaca mobilnya separuh dan menanyakan kepada Kinan.
"Aku ada urusan sebentar di kota?" Jawab Kinan ramah.
"Ayo masuk. Aku antar. Kebetulan aku juga ada urusan di kota." ucap Bagas, yang memang pada saat itu ia hendak melakukan suatu hal.
"Terimakasih Bagas. Aku naik kendaraan umum saja. Sudah terbiasa." Jawab Kinan, menolak tawaran Bagas secara halus.
Mendengar penolakan Kinanti. Bagas kemudian langsung turun dari mobilnya. Dan ia kemudian bergegas berjalan ke arah sisi mobil dan langsung membukakan pintu penumpang untuk Kinan.
"Ayo masuk. Tidak ada penolakan. Kayak dengan siapa aja sih kamu." ucap Bagas. Yang kini sudah membuka pintu mobil bagian penumpang di depan untuk mempersilahkan Kinan masuk.
"Tapi Gas. Aku tidak mau ngerepotin kamu. Kamu katanya ada urusan di kota."
"Sudah jangan menolak. Aku antar kamu duluan. Aku masih santai kok. Ayo masuk. Jangan anggap aku orang lain. Masih saja kaku sama aku." ujar Bagas.
Akhirnya, Kinan pun mau untuk masuk ke dalam mobil Bagas.
Saat Kinan sudah masuk kedalam mobilnya. Hati Bagas menjadi sangat gembira.
Dengan semangat, Bagas kembali ke dalam mobil untuk melanjutkan perjalanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments