Jangan lupa like dan komentar nya ya.
TERIMAKASIH...
Lanjut ya.
*****
Bu Lilis yang mendengar Wiliam tertawa, seketika kesal dan marah pada Wiliam.
"Apa yang kamu tertawa kan, hah". Teriak marah Bu Lilis.
"Tidak ada apa-apa". Balas Wiliam.
"Ngomong-ngomong Lilis, paling tidak kita harus memberi tahu identitas orang yang akan kita temui nanti". Lanjut Wiliam.
"Untuk jaga-jaga saja, takut aku mencari masalah dengan orang lain nanti, bisa jadi kamu mau menjual ku pada orang lain". Tambah canda Wiliam.
Bu Lilis yang mendengar candaan dari Wiliam, seketika kesal dan tidak membalas perkataan Wiliam.
Setelah cukup kesal pada Wiliam, mobil yang mereka naikin, akhirnya Wiliam jalankan.
Setelah beberapa menit dalam perjalanan, Bu Lilis merasa ingin ada yang di katakan pada Wiliam.
"Tunangan yang akan di kenalkan oleh orang tua ku, hanya seorang anak nakal yang selalu menghamburkan uang". Ucap Bu Lilis.
Wiliam yang mendengar perkataan Bu Lilis, seketika paham, bahwa orang yang akan di kenalkan oleh orang tuanya sebagai tunangan nya, hanya seorang yang suka bermain-main.
"Punya banyak uang?". Ucap Wiliam.
"Jika dia memberikan ku dua puluh miliar, lalu orang itu menyuruh ku untuk meninggalkan ku, apakah aku harus berkata iya atau tidak?". Tanya Wiliam bercanda.
Bu Lilis yang mendengar candaan dari Wiliam, seketika langsung saja kesal dengan sikap Wiliam yang memikirkan uang saja.
"Berani nya kau". Hardik Bu Lilis.
"Hahahaha". Tawa Wiliam.
Melihat raut wajah Bu Lilis kesal, tidak tahan membuat Wiliam seketika tertawa keras dalam mobil.
Perjalanan pun lanjut tanpa perbincangan lagi, mobil itu melaju ke sebuah tempat di pantai, ternyata tujuan mereka di sebuah pelabuhan, tunangan Bu Lilis sudah memesan sebuah kapal untuk acara ini.
Setelah beberapa menit perjalanan ke pelabuhan, akhirnya keduanya sampai di tujuan mereka, lalu mereka turun dari mobil.
"Uwah, sejuk sekali di sini". Ucap Wiliam.
Tidak lama mereka turun dari mobil, dari tengah laut, terlihat sebuah kapal pesiar yang sangat mewah menghampiri mereka.
"Ternyata dia mempunyai banyak uang". Ucap Wiliam.
"Itu hanya kapal sewaan". Balas Bu Lilis.
Setelah melihat kapal pesiar itu mendekat ke arah mereka, Bu Lilis langsung saja mengalungkan tangan kiri nya pada lengan kanan Wiliam.
"Ayo". Ucap Bu Lilis.
Para pelayan kapal pesiar itu, langsung turun, pada saat mereka turun, mereka kaget melihat Bu Lilis berpegang tangan dengan seorang pria lain.
"Nona Lilis, kamu sudah ada di sini rupanya, tunangan mu sudah berada di lantai tiga, tunangan mu sudah menunggu sangat lama". Ucap pelayan itu.
"Lalu siapa orang ini?". Tanya gugup pelayan itu.
Bu Lilis yang mendengar perkataan pelayan, langsung saja melewati mereka, setelah melewati mereka, Bu Lilis langsung menjawab pertanyaan pelayan.
"Pacarku". Ucap Bu Lilis.
Para pelayan yang mendengar perkataan dari Bu Lilis, langsung saja di penuhi dengan kebingungan.
Bagaimana tidak bingung, di dalam kapal pesiar ada seorang tunangan nya, tapi Bu Lilis ke sini bersama dengan pacar nya, siapa yang tidak akan bingung dengan situasi ini.
Setelah Wiliam dan Bu Lilis masuk ke dalam kapal pesiar, kapal pesiar itu kembali melaju ke arah tengah laut.
Sedangkan di dalam kapal pesiar, Wiliam dan Bu Lilis kini mereka berjalan menuju ke lantai tiga di kapal pesiar.
"Ternyata dia salah satu orang dari anak seseorang terkaya juga ya, dengar-dengar dia merupakan orang besar di keluarga nya, jika kita mencari masalah dengan mereka, sama saja kamu membahayakan ku". Ucap Wiliam.
"Kamu kenal sama keluarga ini". Tanya penasaran Bu Lilis.
"Aku dengan dari penjual di bawa sana". Jawab asal Wiliam.
"Penjual yang mana?". Tanya Bu Lilis.
Dalam perjalanan mereka ke lantai tiga dengan perbincangan biasa, mereka bertemu dengan seorang pria yang membawa seikat bunga.
"Lilis, Lilis". Teriak senang orang itu.
Orang yang memanggil Bu Lilis ternyata seseorang yang akan menjadi tunangan Bu Lilis, wajah nya biasa saja, dari wajahnya saja pria itu terlihat mesum.
"Kamu sudah tiba, aku sudah menunggu mu lama di sini". Ucap pria itu senang pada Bu Lilis.
Lalu pria itu berjalan mendekati Bu Lilis, pria itu langsung menyodorkan seikat bunga pada Bu Lilis.
"Aku berikan Bungan ini padamu". Ucap tulus pria itu.
"Terimakasih, aku tidak suka bunga". Balas Bu Lilis dingin.
"Tidak mau juga tidak masalah". Ucap pria itu sambil membuang bunga ke belakang.
"Nanti aku akan memberikan yang lebih besar lagi padamu, kenapa kamu meninggalkan ibu kota, kenapa kamu harus tinggal di tempat terpencil seperti ini, aku sangat sulit untuk mencari mu tau". Lanjut pria itu.
"Lilis, aku sangat cantik sekali". Puji pria itu.
"Pujian dari tuan Leo sangat berlebihan, aku sangat suka tinggal di sini". Balas Bu Lilis.
"Kalau begitu ayo ikuti aku, aku sudah menyiapkan makan malam untuk mu, aku sudah memesan daging sapi dari luar negeri, kamu pasti akan sangat menyukai nya". Ucap Leo.
Bu Lilis yang menerima tawaran dari Leo, langsung saja menolak dari tawaran yang di berikan Leo.
"Terimakasih, maaf aku tidak...". Ucapan Bu Lilis terhenti karena di sanggah oleh Wiliam.
"Lilis, karena tuan Leo mengundang kita untuk makan malam, kenapa kita tidak datang". Ucap Wiliam.
Bu Lilis yang mendengar perkataan dari Wiliam, langsung saja malu dan setuju.
"Baiklah... Aku mengerti". Balas Bu Lilis malu.
Leo langsung bingung dengan Bu Lilis yang awalnya akan menolak, tapi setelah mendengar perkataan dari pria di sebelah Bu Lilis, Leo langsung saja kaget.
"Tunggu dulu, siapa kamu? Kenapa kamu bersama Lilis ku, dan kamu memegang tangan nya, cepat lepaskan tangan Lilis ku". Teriak marah Leo.
"Ada penyusup di sini, cepat ke sini pengawal, ada penyusup di sini". Teriak marah Leo.
Bu Lilis yang mendengar perkataan dari Leo, seketika langsung saja marah pada Leo, sedang kan Wiliam sendri langsung memasang wajah dingin nya.
"Leo, dia adalah pacar ku, apakah kamu bisa sopan sedikit". Teriak marah Bu Lilis.
Leo yang mendengar ucapan dari Bu Lilis seketika kaget, apalagi Bu Lilis marah padanya.
"Apa?". Teriak kaget Leo.
Leo langsung menatap marah pada Wiliam, sambil menunjuk ke arah Wiliam.
"Memang kamu siapa! Berani nya kamu merebut wanita ku, apa kamu tidak tau siapa aku, aku akan membunuh ibumu". Teriak marah Leo.
Wiliam yang mendengar perkataan dari Leo, langsung saja mencengkram telunjuk jari leo dengan keras.
"Argh". Lengguh Leo.
Wiliam langsung menarik ke depannya, lalu menatap leo dengan wajah yang seram.
"Lebih baik kamu tarik kembali ucapan mu itu, kalau tidak aku akan menyisakan mayat mu, untuk aku perlihatkan kepada kakakmu, Leo". Ancam Wiliam.
"Aaaaa sakit". Suara ketakutan Leo.
Leo sangat kaget bahwa pria di depannya tau, bahwa dirinya punya seorang kakak.
"Bagaimana kamu tau aku mempunyai seorang kakak?". Tanya gugup leo.
*******
Jangan lupa like dan komentar nya ya.
Terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments