Jangan lupa like dan komentar nya ya.
Terimakasih...
*****
Wiliam yang sudah selesai berkunjung ke rumah Rendi, kini hari juga sudah mulai malam, Wiliam yang menuju pulang pun, harus berhenti di halte bis, menunggu bis angkutan umum datang.
Dalam keadaan menunggu, Wiliam di yang berada di halte bis, tiba-tiba di hampiri mobil hitam.
Orang yang berada di dalam mobil, yang berhenti pas di depan Wiliam menunggu bis angkutan umum datang, adalah ayahnya Mika.
"Paman, aku benar-benar tidak tau kenapa, aku jadi curiga dengan paman, kayanya paman berada terus, di saat aku sedang kesulitan". Ucap Wiliam.
"Ayo cepat naik ke mobil". Ucap papah Mika, tanpa membalas ucapan Wiliam.
Di dalam mobil.
"Paman, paman adalah seorang pengusaha sukses dengan kekayaan yang melimpah, beberapa kali kita bertemu, aku merasa di curiga dengan paman, apakah paman membutuhkan sesuatu dari ku?". Tanya Wiliam.
"Paman juga terkenal, bagaimana jika suatu hari kita bertemu dengan secara tidak sengaja, pada saat itu juga banyak reporter yang bertanya pada paman, jika aku di anggap anak rahasia sama paman". Tanah Wiliam.
"Kenapa anak ini tidak punya rasa malu sekali, tapi biarlah, aku juga harus berterima kasih kepada nya, karena telah membantu ku". Batin ayah Mika.
"Aku mencari mu karena ingin mengucapkan terimakasih kepadamu, karena waktu itu, kamu telah menyelamatkan hidup ku dari maut, tapi ada hal lain yang ingin aku minta dari mu". Ucap Papah Mika.
"Apa itu paman?". Tanya Wiliam.
"Kali ini aku minta bantuan padamu, untuk menjadi pengawal pribadi untuk putri ku". Jawab Papah Mika.
William yang mendengar permintaan dari ayah Mika, seketika kaget. Bukannya dirinya sangat kaya, bisa menyewa pengawal yang sangat banyak untuk putrinya, tapi kenapa malah menyuruh ku untuk menjadi pengawal pribadi Putri nya.
"Kenapa harus aku paman, yang menjadi pengawal pribadi Putri mu, kau adalah orang terkaya, seharusnya paman bisa menyewa yang lebih kuat dari ku kan" ucap Wiliam kaget.
"Asal paman tau aja, aku juga adalah seorang anak SMA sama seperti Putri mu, aku tidak bisa menemani Putri mu seharian penuh bukan, aku juga banyak kegiatan ku sendiri". Tanah Wiliam.
Papah Mika berpikir, kenapa Wiliam terlalu banyak bicara, padahal dirinya hanya minta waktu beberapa hari saja, setelah itu selesai, tidak harus sampai selamanya juga.
"Kamu terlalu banyak berpikir, kamu juga belum ku jelaskan semuanya, aku hanya meminta mu untuk menemani Putri ku saat hari ulang tahun nya saja, setelah itu selesai, aku sudah menyelidiki siapa orang yang ingin mencelakai ku waktu itu, kami berniat ingin bersiap untuk melawan mereka, masalah ini tidak sangat lah mudah". Jelas papah Mika.
"Putri akan marah, jika aku memberi nya pengawal yang aku kirim untuknya, aku hanya bisa berharap padamu, aku juga percaya pada kemampuan mu, hal ini hanya kamu yang bisa menangani nya". Lanjut papah Mika.
Papah Mika juga tau akan sifat Wiliam, jika tanpa uang Wiliam tidak akan mau untuk membantu nya, jadi papah Mika susah menyiapkan dalam sebuah amplop coklat, yang berisikan uang untuk Wiliam.
"Aku juga tau akan sifat mu, aku akan membayar mu dengan pantas, waktu mu itu, akan aku bayar, jadi kamu tidak melakukan nya secara gratis". Ucap papah Mika, sambil mengeluarkan amplop coklat.
Wiliam yang melihat papah Mika mengeluarkan amplop coklat, Wiliam sudah tau, bahwa di dalam akan sangat banyak.
Raut wajah William pun seketika berubah, karena melihat uang, apapun yang berhubungan dengan uang, Wiliam akan melakukan dengan segenap hati dan raganya.
Papah Mika langsung memberikan amplop coklat kepada Wiliam, Wiliam langsung menerima nya dengan senang hati, mengira-ngira isi dari amplop coklat itu.
"Hehehehe, paman, kamu tidak khawatir lagi masalah putri mu, aku akan menjaga nya dengan baik, kamu sudah mengeluarkan begitu banyak uang kepada ku, untuk menemani beberapa hari menjadi pengawal pribadi Putri mu, akan aku penuhi, hehehehe". Ucap Wiliam yang begitu senang.
"Walaupun aku begitu mata duitan, jika paman yang meminta, akan aku lakukan dengan segenap jiwa ku". Tambah Wiliam.
Papah Mika hanya bisa menggelengkan kepalanya, atas perubahan sikap Wiliam yang begitu saja, dimana masalah itu di ikut sertakan dengan uang, pasti Wiliam tidak akan menolaknya sama sekali, begitu sejarah sekali Wiliam ini.
Mereka berdua lanjut mengobrol di dalam mobil, serta membicarakan masalah yang pernah terjadi pada papah Mika, bagaimana pun, jika Wiliam tidak membantu nya, papah Mika akan dalam keadaan tewas.
Sebenarnya papah Mika kurang percaya pada kekuatan William, tapi papah Mika susah Merakan tendangan dari Wiliam, yang membuat tulang rusuk nya beberapa patah oleh tendangan itu.
Merasa sudah cukup mengobrol dengan Wiliam, papah Mika langsung menyuruh supir bus berhenti di jalanan.
"Karena bisnis kita sudah selesai, kamu pulang sendiri saja, aku ada urusan lain". Ucap papah Mika.
Wiliam yang di tinggal oleh papa Mika, hanya bisa menggerutu dalam hatinya.
"Benar-benar tidak ada rasa kasihan pada anak seperti ku, setelah urusan selesai, langsung di buang begitu saja". Gumam Wiliam sedih.
"Tapi tidak apa-apa, aku juga sudah dapat keuntungan dari nya, mempunyai uang yang banyak, bisa buat makan dan bayar uang sewa, lumayan juga, hehehehe". Gumamnya lagi.
"Bau uang benar-benar sangat harum sekali". Ucap Wiliam sambil mencium yang di amplop coklat.
Setalah itu, Wiliam memutuskan untuk pulang ke rumah sewanya, tidak ada yang banyak terjadi, pada saat dirinya pulang ke rumah sewa.
Setelah sampai di rumah sewanya, Wiliam melihat Bu Lilis menggunakan pakaian zaman dulu, sambil menikmati teh.
"Selamat malam Bu Lilis, apa Bu Lilis lagi main cosplay di malam hari". Ucap Wiliam sambil tersenyum.
Bu Lilis yang melihat kedatangan Wiliam, langsung saja kesal dengan apa yang di ucapkan oleh Wiliam.
"Ini adalah pakaian tradisi, kenapa kau benar-benar bodoh". Balas kesal Bu Lilis.
Wiliam yang melihat teh di depan Bu Lilis, langsung bergegas duduk di depan Bu Lilis, segera setelah itu Wiliam langsung mengambil gelas teh yang baru saja di isi oleh Bu Lilis.
"Bu Lilis, ternyata ibu orang nya sangat menyukai semacam tradisi, aku coba dulu ya tehnya". Ucap Wiliam sambil tersenyum.
Bu Lilis melihat hat Wiliam mengambilnya gelas teh darinya, langsung saja raut wajah nya jadi kesal.
"Aku tidak menawarkan mu teh ini, kenapa kau ambil begitu saja, apa kau tidak punya rasa malu". Balas Bu Lilis kesal.
William yang tau Bu Lilis sedang dalam keadaan kesal, langsung saja terbesit pemikiran untuk menggoda Bu Lilis.
"Bu Lilis, di depan mu terdapat dua gelas cangkir teh, jika Bu Lilis menuangkan semuanya, sudah pasti yang satu buat ku kan". Ucap Wiliam senyum tanpa dosa.
Bu Lilis hanya bisa diam untuk menanggapi ucapan Wiliam, tidak tau bagaimana untuk menghadapi bocah tanpa rasa malu
*******
Jangan lupa like dan komentar nya ya.
Terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments