Jangan lupa like dan komentar nya ya.
Terimakasih..
***
Wiliam melihat Rendi ragu-ragu, lalu Wiliam memberitahu Rendi dengan serius.
"Apakah kamu tidak ingin mempunyai harga diri dan di injak-injak terus seumur hidup mu?". Tanya Wiliam dengan nada serius.
Rendi yang mendengar perkataan Wiliam, Rendi mengingat apa saja yang pernah dilakukan Reza padanya.
Pada saat Rendi di kantin, makanan nya di tumpahkan semua sama Reza, setiap kali di manapun, Rendi selalu di palak oleh Reza, sampai uang yang tersisa juga Reza minta darinya, apalagi yang terakhir yang membuat Rendi menjadi geram, di depan umum, celana Rendi di di lepas di depan umum, itu hal yang paling tidak akan pernah Rendi lupakan.
Setelah Rendi mengingat semua hal, yang pernah Reza lakukan padanya, Rendi menjadi geram dan marah.
"Aku ingin mempunyai harga diri, aku tidak ingin di olok-olok lagi oleh siapapun, oleh karena itu, aku kan memukul mu hari ini". Teriak Rendi, sambil mengarahkan kepalan tangannya ke wajah Reza.
Bugh..Bugh..Bugh...
"Aku tidak ingin di tindak lagi oleh kalian". Teriak Rendi, tidak berhenti memukuli Reza.
Anak buah Reza terkejut, karena Rendi yang selalu mereka olok-olok, kini berani memukul bos mereka.
Setelah memukul Reza dengan puas, ada perasaan senang di wajah Rendi, sedangkan untuk Wiliam dia sampai melongo, karena pukulan Rendi kepada Reza sangat mengerikan, sampai wajah Reza tidak dapat di kenali lagi.
Wiliam yang melihat anak buah Reza, melihat ke arah mereka berdua, dengan nada bicara, Wiliam menyalahkan Rendi.
"Kalian tidak boleh menyalahkan ku, orang yang memukul bos mu adalah dia, kalian melihat sendiri kan". Ucap polos Wiliam, sambil menunjuk ke arah Rendi.
"Kakak Wiliam". Ucap spontan Rendi, karena dirinya di salahkan.
"Baru kali ini, aku melihat orang yang tidak punya rasa malu". Batin semua anak buah Reza, yang melongo melihat kelakuan Wiliam.
Setelah selesai, Wiliam kembali berjongkok ke arah Reza yang babak belur.
"Bukan kah aku menyuruh mu untuk memberikan semua uang keamanan kepada ku, jika kau tidak memberikan nya, aku akan mengeluarkan mu lewat jendela kelas ini". Ucap Wiliam sinis.
"Cepat ambil semua uang nya". Balas Reza dengan ketakutan.
Para anak buah Reza, langsung kocar kafir mengambil uang keamanan.
"Cepat ambil uang keamanan nya"
"Cepat ambil, kita harus segera menyelamatkan bos"
"Bocah ini benar-benar gila, cepat ambil"
Setelah para anak buah mengambil semua uang keamanan, yang pernah mereka ambil dari murid di sekolahan, mereka langsung kasih uang itu kepada Rendi.
"Kakak Wiliam, uangnya sudah di tangan ku". Ucap Rendi.
"Kamu kembali kan semua uang itu, kepada semua orang yang pernah di mintai oleh Reza, aku percayakan semuanya padamu". Balas Wiliam.
"Apa aku sudah boleh pergi, uangnya sudah ada pada mu". Ucap Reza ketakutan.
"Hah, melepaskan mu, aku berpikir kalian akan membalas dendam di masa depan, karena itu..". Ucap Wiliam sambil menyeret Reza ke arah jendela.
Reza yang di seret oleh Wiliam, langsung ketakutan.
"Kamu, apa yang akan kamu lakukan padaku?". Teriak Reza dengan ketakutan.
Wiliam tidak banyak omong, langsung menarik kerah Reza, lalu mengangkat Reza ke luar jendela, setelah itu, Wiliam lempar Reza lewat jendela.
Gedung kelas Wiliam, lumayan berada di lantai yang tinggi.
AAAAAAAAAAAAA
Teriakan Reza, yang terjun ke bawah.
"Lebih baik kamu mati saja, dari pada manjadi masalah lagi". Ucap Wiliam santai.
Para murid di sana termasuk anak buah Reza, semuanya langsung berteriak dan berlari ke sana kemari, karena Wiliam membunuh Reza, mereka juga kaget dan takut dengan sifat Wiliam yang ternyata lebih sadis dari Reza.
"Bos Reza terbunuh"
"Wiliam membunuh bos Reza"
"Wiliam membunuh seseorang"
"Tolong selamatkan kami"
Para murid semua ya pada lari, mereka takut kena imbasnya, hanya Rendi yang setia di sana bersama Wiliam.
"Kakak Wiliam, aku juga ikut dalam permasalahan ini, aku akan ikut bertanggung jawab dengan mu". Ucap Rendi serius.
"Kamu itu, tipe orang yang setia, aku menyukai nya, tapi kamu tenang saja, kamu tidak perlu tanggung jawab, karena Reza tidak akan mati begitu saja". Balas Wiliam santai.
Rendi yang mendengar perkataan Wiliam, langsung bergegas ke arah jendela, untuk melihat keadaan Reza.
Pada saat melihat keadaan Reza, Rendi terkejut, ternyata Reza tidak mati, setelah Wiliam menjatuhkannya dari ketinggian, di bawah juga, ada tong sampah besar, yang menjadi landasan Reza.
"Eh". Kaget Rendi.
Di bawah.
Keadaan Reza sangat memprihatikan, walau dirinya tidak mati, mungkin beberapa tulang nya ada yang bermasalah.
"Ah, kenapa bau sekali". Pat Reza.
Keadaan Reza, terbaring dengan mata menatap ke atas.
Di dalam kelas.
"Apa yang aku lakukan, sepertinya sudah membuat mereka bungkam, kan?". Tanya Wiliam dengan aura membunuh yang keluar.
"Raja setan". Ucap spontan Rendi, karena melihat wajah serius dari Wiliam.
Di gerbang sekolah.
Kini Wiliam sudah berada di luar sekolah, pada saat beberapa langkah dari gerbang sekolah, Wiliam di cegat oleh orang yang berpakaian serba hitam, atau bisa di sebut bodyguard.
"Apakah kamu Wiliam?". Tanya salah satu bodyguard.
"Kamu sudah ditunggu oleh bos kami". Timpal teman nya.
"Silahkan masuk". Tambahnya.
Wiliam langsung mendekati mobil di depannya, ternyata ada seorang pria paruh baya di dalamnya.
"Masuk". Ucap pria paruh baya itu.
Dalam perjalanan.
"Anak muda, apakah kamu tau siapa aku?". Tanya pria paruh baya itu.
"Tau sekali pak, kamu adalah ayah dari Mika, seorang pengusaha terkenal". Jawab Wiliam senang, sambil menggesek-gesekkan kedua tangan, seperti orang yang akan di beri uang.
"Apakah anda akan memberiku imbalan, karena telah menolong anak anda, tenang saja, aku tidak terlalu serakah, Anada hanya perlu memberikan beberapa ratus juta kepada ku, hehehehe". Tambah Wiliam.
"Karena kamu membahas masalah itu, kamu bisa menjelaskan nya terlebih dahulu". Ucap Ayah Mika.
"Kamu punya tujuan apa, kamu mendekati anakku?". Tanya ayah Mika dengan serius, dengan tatapan dingin.
"Paman, apakah itu berarti anda sedang meragukan ku". Jawab Wiliam santau.
"Pada saat itu, identitas ku adalah seorang supir taksi online, sekarang kamu sebagai murid di SMA VISION, juga masuk ke kelas yang sama dengan anak ku". Ucap ayah Mika.
"Jika paman menjabarkan nya seperti itu, aku pun tidak tau, bisa menjadi kebetulan semuanya". Balas Wiliam dengan tenang.
"Seperti nya aku berjodoh dengan anak anda, bagaimana kalau anda mempertimbangkan aku menjadi menantu mu, anda jangan terlalu khawatir, cukup anda beri aku beberapa miliar, itu bisa aja". Tambah Wiliam dengan nada bercanda.
"Kamu kira aku sedang bercanda hah". Ucap ayah Mika, yang kesal dengan sikap Wiliam.
"Kalau tidak, untuk apa aku mengakui hal yang bodoh". Balas Wiliam.
"Aku akan melaporkan.."
Ucapan ayah Mika berhenti, ketiak Wiliam tiba-tiba menendang ayah mika ke luar mobil.
Wiliam sudah merasakan bahaya sebelum nya, ada sebuah truk besar yang akan menabrak Meraka dari sisi jalan lain.
"Minggir". Ucap Wiliam, sambil menendang tubuh ayah Mika ke pintu mobil.
*****
Jangan lupa like dan komentar nya ya.
Terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments