SI KURUS ADALAH BOSNYA.

Jangan lupa like dan komentar nya ya.

Terimakasih...

Lanjut lagi ya..

****

Dalam keadaan semua murid takut disuruh ke depan untuk menjawab persoalan dari ibu Lilis, William malah tertidur sampai Wiliam ngorok keras.

Para murid yang mendengar Wiliam ngorok, mereka kembali merenungkan nasib apa yang akan di terima Wiliam dari ibu Lilis.

"Anak baru ini, bahkan di jam pelajaran Bu Lilis saja Berni tidur"

"Dulu ada murid tidur di kelas, setelah selesai pulang nya murid itu sambil menangis"

"Benar-benar anak baru cari mati"

Ibu Lilis yang kesal dengan sikap Wiliam, yang berani tidur di jam pelajaran nya, ibu Lilis berjalan ke meja Wiliam.

"Aku tidak perlu mengurus bocah ini lagi, sudah ada Bu Lilis yang mengurus nya". Batin Rudi.

Ibu Lilis yang sudah ada di depan meja Wiliam, karena kesal langsung menghantam kan buku yang di bawah nya ke arah Wiliam.

"Siapa yang menyuruh mu tidur, hah". Ucap ibu Lilis kesal, sambil mengarah kan buku yang di bawanya untuk memukul Wiliam.

Ibu Lilis kaget, karena pukulannya tidak kena, sedangkan Wiliam masih asik dengan tidurnya.

"Grok...grok...grok..."

Ibu Lilis yang kesal, langsung melayang tangan kanannya untuk memukul kepala Wiliam, tapi tidak pernah berpikir, pukulan yang di arahkan nya untuk Wiliam tidak ada yang kena.

Alina dan Mika sangat terkejut, ternyata Wiliam bisa menghindari semua pukulan ibu Lilis dengan keadaan tertidur.

"Dia hebat sekali". Ucap Alina.

Ibu Lilis yang sudah kesal, karena setiap pukulannya tidak mengenai Wiliam, lalu ibu Lilis mencoba untuk menendang kaki Wiliam.

"Akan ku tendang kaki bocah ini" ucap kesal ibu Lilis.

Bugh..

Bukannya kena kaki Wiliam, malah kaki ibu Lilis yang kena ke kursi Wiliam.

"Aduh". Rintihan ibu Lilis.

Wiliam yang mendengar suaranya orang kesakitan, langsung membuka matanya, ternyata ibu Lilis sudah ada di samping nya.

"Eh, Bu guru". Ucap Wiliam.

"Ada apa?". Tanya Wiliam.

Ibu Lilis, hanya bisa menatap Wiliam dengan kesal.

"Berani sekali, bocah ini berlagak tidak tau apa-apa". Batin Bu Lilis.

Ibu Lilis yang sudah kesal, lalu melipatkan kedua tangannya di tubuhnya, lalu ibu Lilis bertanya dengan bahasa Inggris.

"Kenapa kau malah tidur, saat jam pelajaran ku?". Tanya ibu Lilis, (kalian anggap saja, pertanyaan ibu Lilis itu pakai bahasa Inggris ya).

"Akhirnya, jurus Bu Lilis keluar juga"

"Jika Wiliam tidak bisa menjawab nya, Wiliam akan mati kena marah Bu Lilis"

Wiliam yang melihat itu, berpura-pura tidak peduli, lalu Wiliam menjawab pertanyaan Bu Lilis.

"Maafkan aku Bu, semalam kayanya terlalu banyak membaca, jadi aku sekarang ngantuk banget". Jawab Wiliam( anggap saja, Wiliam menjawab dengan bahasa Inggris).

(Obrolan Wiliam dan Bu Lilis menggunakan bahasa Inggris, kalian anggap saja begitu ya).

"Kamu tidak perlu alasan, kalau kamu mengulanginya lagi, kamu belajar di luar". Ucap ibu Lilis.

"Apa?, Ibu menyuruh ku pergi ke rumah janda, dan menyuruh nya untuk memberi ku pelajaran". Goda Wiliam.

"Muka ibu Lilis seketika memerah karena perlakuan dari Wiliam, ibu Lilis sudah tidak kuat dengan perlakuan Wiliam.

"Bocah ini, benar-benar mempermainkan ku ya". Batin Bu Lilis.

Beberapa menit kemudian.

Ibu Lilis, sudah tidak tahan dengan ocehan Wiliam, sampai membuat ibu Lilis terkejut.

"Bu Lilis kalah dengan Wiliam"

"Ini berita yang sangat bagus"

Sedang kan Bu Lilis, cara berbicara Wiliam lebih bagus darinya.

"Bocah ini, sangat tidak bisa di remehkan, bahkan dalam setiap pelafalan dan katanya sangat pasif dari ku". Batin ibu Lilis terkejut.

Ibu Lilis yang tidak bisa menahan malu karena kalah dari Wiliam, langsung memutuskan pergi dari sana.

"Kamu anggap saja kali ini emang, lain kali kamu atur waktu mu dengan baik". Ucap Bu Lilis.

Para murid di sana, langsung memuji Wiliam.

"Ternyata Bu Lilis benar-benar kalah dengan Wiliam"

"Wah, aku sangat ingin menikah dengan nya"

"Wiliam ini, benar-benar hebat"

Wiliam yang mendengar berbagai pujian dari teman sekelas, hanya bisa tersenyum.

"Untungnya aku beberapa tahun hidup di luar negeri, jadi masalah bahasa Inggris, sangat hal mudah bagiku". Batin Wiliam.

Bu Lilis yang sudah berjalan kembali ke arah kejadian di depannya, Bu Lilis benar-benar kesal karena kalas dari Wiliam.

"Jangan berbuat onar lainnya". Ucap Bu Lilis kesal.

"Bu, Wiliam tidur di kelas, kenapa sikap ibu tidak peduli, ini sangat tidak adil". Ucap Rudi yang tidak terima.

"Rudi, kau berani berbicara kepada ku seperti itu, berdiri di luar kelas Sekarang". Teriak marah Bu Lilis.

"Hah". Kaget Rudi.

Kring..kring..kring...

Bel kelas telah berakhir.

Banyak segerombolan orang, menuju ke arah kelas Wiliam.

Teman sebangku Wiliam bernama Rendi, langsung berkata pada Wiliam.

"Wiliam, rombongan Reza datang, kita harus cepat kabur dari sini". Ucap Rendi takut.

Sedangkan Wiliam sendri, dia tidak menghiraukan ucapan Rendi, hanya terus fokus membaca buku di tangannya.

Anak buah Reza langsung masuk, dan meraih kerah baju Rendi.

"Kamu mau kabur?". Tanya anak buah Reza.

"Uwa"ucap Rendi spontan karena kaget.

Salah satu anak buah Reza, langsung berjalan dan berdiri di depan Wiliam dengan angkuhnya.

"Jadi kamu yang bernama Wiliam, yang berani mencari masalah dengan anak buah Rudi?". Tanya Reza.

Wiliam yang mendengar ada yang bertanya kepadanya, Wiliam langsung menatap, Wiliam kaget dan langsung tertawa.

"Ku kira bos nya Rudi, berbadan besar dan berotot, ternyata hanya orang yang tidak punya gizi". Ucap Wiliam mengejek.

"Hahahaha". Wiliam tertawa dengan keras.

Reza yang kesal dengan ucapan Wiliam, langsung berkata dengan nada mengancam.

"Aku pasti akan membunuhmu bocah". Ucap kesal Reza.

Setelah tertawa, langsung William memasang wajah serius ke arah Reza.

"Baik, mari kita selesai kan Masalah ini, tapi kau tidak bisa membawa-bawa Rendi juga, lepaskan di lebih dulu". Ucap Wiliam santai.

Rudi yang tidak suka dengan apa yang di ucap Wiliam, langsung menatap marah ke arah Wiliam.

"Rendi tadi membatu William, saat berurusan dengan ku". Ucap Rudi.

Reza yang sudah kesal, langsung berkata dan siap menyerang ke arah Wiliam.

"Kalian berdua, tidak akan ada yang lepas dari ku, semuanya habisi dia". Ucap Reza.

Setelah Reza berkata, Reza langsung berhenti ucapan nya, ketika tangan Wiliam tiba-tiba ada di lehernya.

"Bos Rudi"

"Di cepat sekali"

"Kapan dia melakukan nya"

Banyak pertanyaan dari anak buah Rudi, karena kecepatan yang di lakukan Wiliam.

Ugh... uhukk..

Reza yang di cekik tiba-tiba oleh Wiliam, hanya bisa meronta dan berusaha bernafas.

"Maaf aku tidak mendengar jelas ucapan mu, boleh minta ulangi nya lagi". Ucap Wiliam dingin.

Wiliam yang sudah merubah posisi Reza, dengan memegang kedua tangan Reza kebelakang, dan berkata kepada Rendi.

"Rendi, kau bilang dia selalu menindas mu". Ucap Wiliam.

"Ayo ke sini, pukul dia". Lanjut Wiliam.

"Aku? Aku?". Ucap Rendi terkejut.

"Rendi, jangan sampai kau melakukan itu". Ancam Reza.

*****

Jangan lupa like dan komentar nya ya.

Terimakasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!