Bertemu Adik Saga

"Mas, itu pengharum ruangan kamu yang ada di kamar mandi udah perlu diganti loh. Kan kemarin aku udah i...ngetin..."

Ucapan Ayana terhenti spontan, tubuhnya menegang saat mendapati ruang tengah Saga sedang kedatangan tamu. Wajahnya berubah panik.

Saga langsung mengangguk paham. "Mungkin Darti lupa, nanti aku ingetin lagi."

Ayana hanya meringis malu saat merespon jawaban pria itu. Sementara tamu Saga kini tengah menatapnya dengan raut wajah penuh rasa penasaran. Hal ini tentu saja membuat Ayana makin diserang kepanikan.

Waduh, pada mikir macem-macem nggak ini tamu Mas Saga? Batin Ayana panik.

"Wah, Mas, kebangetan lo ya. Punya cewek bukannya dikenalin ke rumah malah diumpetin. Gue aduin Ibu ya lo!" ancam si tamu pria.

Kan, baru juga dibatin. Udah pada over thinking.

Ayana mendadak salah tingkah. "Berhubung Mas Saga lagi ada tamu, aku kayaknya mending pulang aja deh."

"Kok buru-buru sih? Kan belum kenalan," protes si tamu wanita, pria di sebelahnya juga langsung menyahut, "iya, kan kita belum kenalan. Masa mau langsung pulang."

Pria itu kemudian menatap Saga galak. "Mas, ngomong sesuatu kek! Bilang ke cewek lo biar nggak pulang dulu."

What?! Cewek?! Makin ngadi-ngadi aja mereka. Batin Ayana panik.

Saga menatap Jaka dengan ekspresi datarnya. Mengkode sang adik agar tidak bertingkah. Pandangannya kemudian beralih pada Ayana yang terlihat tidak nyaman. Sambil menghela napas panjang, pria itu menepuk sofa di sebelahnya yang kosong. Mengisyaratkan agar Ayana duduk di sana. "Duduk bentar bisa, Yan?"

"What?! Yang? Sayang maksudnya, Mas?"

Jaka langsung heboh sendiri. Hal ini tentu saja membuatnya mendapat pelototan tajam dari sang kakak.

"Namanya Yana, Ka," ucap Saga menjelaskan.

"Oh, gue kirain lo dapet yang gemes-gemes imut gini jadi berubah bucin gitu kayak yang di tv-tv." Jaka meringis agak malu sambil menyodorkan telapak tangannya mengajak Ayana berjabat tangan, "gue Jaka, adik bungsu Mas Saga." Ia kemudian merangkul pundak wanita yang duduk di sampingnya, "dan yang ini tunangan gue, calon istri gue, yang bentar lagi bakal gue nikahi, namanya Bianca."

"Ayana. Panggil saja Yana," balas Ayana.

Perempuan yang diperkenalkan bernama Bianca itu memprotes sang tunangan. "Panjang banget sih perkenalannya."

"Biar pacar Mas Saga tahu, sayang."

Bianca mendengus lalu mengulurkan tangannya. "Bianca, panggil aja Bia."

Ayana tersenyum sambil mengangguk paham. "Gue Ayana, panggil aja Yana."

"Oh ya, sayang, mumpung ada cewek Mas Saga gimana kalau kita minta tolong Yana aja?"

"Tapi gue bukan ceweknya Mas Saga. Gue sama Mas Saga cuma temenan aja kok, kebetulan kita tetanggaan juga makanya gue main ke sini, gitu."

Jaka dan Bianca langsung bertukar pandang selama beberapa saat, lalu tertawa kompak. Ayana dan Saga yang melihatnya hanya mampu menyipitkan kedua matanya heran. Ada apa dengan pasangan calon pengantin ini? Batin Ayana heran.

"Halah, santai, Na, nggak usah malu. Gue panggil Yana aja ya, soalnya lo terlalu imut-imut nggemesin untuk dipanggil Mbak. Nggak cocok. Cocoknya dipanggil say--Akkhhh!" Jaka langsung mengaduh kesakitan saat Bianca tiba-tiba mencubit pinggangnya. Sambil tertawa renyah, pria itu langsung mengecup bibir Bianca dengan secepat kilat, "aduh, iya, iya, maaf, sayang. Kamu ini cemburuan banget sih sama calon Kakak ipar sendiri. Aku tuh cuma bercanda biar cewek Mas Saga nggak tegang aja gitu loh, kamu nggak lihat itu ekspresi Yana. Udah macem ke-gap habis nganu."

"Tapi gue bukan cewek Mas Saga."

"Belum," koreksi Saga.

Di samping Saga, Ayana langsung mengangguk membenarkan. "Iya, belum." Namun, detik berikutnya ia baru tersadar.

Kalau belum itu artinya ada kesempatan bakal iya dong?

"Ya udah, oke, apapun itu lah terserah kalian. Tapi intinya gue butuh bantuan Yana. Lo mau bantu nggak, Na?"

"Bantuan apa, Mas?"

"Kok manggil Mas sih?" protes Jaka terlihat tidak suka, "emang muka gue kayak Mas-mas? Panggil Jaka aja kali, Na. Kayak sama siapa aja."

"Dia 3 tahun lebih muda dari lo, Ka."

"Eh, cuma beda 3 tahun?" Jaka terlihat kaget, "gue pikir tuaan Bia loh."

"Berarti gue panggil Mbak Yana dong?"

"Iya, dong, sayang, kan calon Kakak ipar kita." Jaka mengangguk setuju sambil merangkul pundak Bianca.

Di hadapan mereka, Saga berdecak. "Jadi lo mau apa?"

"Jadi gini, kebetulan kita butuh satu orang buat jadi bridesmaid kita. Soalnya temen Bia yang awalnya udah sepakat jadi bridesmaid malah tiba-tiba ngasih kabar kalau positif hamil. Lakinya ngelarang dan nggak ngebolehin. Alhasil, Bia kekurangan orang buat jadi bridesmaid-nya."

Saga menatap Jaka dan Bianca secara bergantian. Seolah sedang mencari kebohongan dari keduanya.

"Bener kok, Mas, gue baru dapet kabarnya semalem. Terus ini gue disuruh cari penggantinya, dan berhubung ada Mbak Yana, boleh nggak kalau Mbak Yana aja yang jadi

bridesmaid di nikahan kita." Bianca menatap Ayana penuh harap, "boleh nggak, Mbak? Plis, bantuin gue dong. Gue tuh udah cukup pusing mempersiapkan segala keperluan jelang nikah, rasanya nambah pusing karena belum dapet penggantinya. Mau ya?"

Ayana resah dan gelisah. Ingin menolak tapi tidak enak, tapi kalau ia iyakan pasti urusannya ribet. Keluaga Saga nanti pasti bakal nanya-nanya dan kepo soal hubungan mereka. Atau bahkan yang lebih parah lagi mereka pasti mengira kalau dirinya dan Saga memiliki hubungan spesial, padahal kenyataannya tidak demikian. Ia merasa nyaman dan aman kalau berada di dekat pria itu, Ayana sudah menganggap Saga seperti Abang keduanya, dan ia merasa tidak yakin kalau hubungan mereka bisa lebih.

Memperhatikan gelagat Ayana yang terlihat tidak nyaman, Saga akhirnya memilih untuk membuka suara. "Kalau nggak bisa, bilang enggak. Enggak ada yang maksa."

Meski dengan raut wajah kecewanya, Bianca mengangguk ragu. "Ya, meski gue bakal kecewa banget kalau Mbak Yana nolak, tapi gue nggak maksa kok kalau emang beneran nggak bisa."

"Bianca," tegur Saga sambil menggeleng tegas.

Bianca meringis tidak enak. "Maaf, Mas Saga, gue nggak bermaksud maksa kok," sesalnya kemudian.

Di sampingnya, Jaka langsung merangkul pundak Bianca, "kok kamu minta maaf sih? Kamu nggak salah, sayang, semua calon pengantin berhak mendapatkan yang terbaik loh."

"Tapi kalimat Bia terkesan maksa, Ka."

"Enggak kok, Mas Saga, aku beneran nggak maksa, serius. Demi Tuhan!" elak Bianca tidak terima.

Ayana yang melihatnya jadi makin tidak enak. Akhirnya dengan sedikit terpaksa ia kemudian mengangguk setuju. "Oke, gue mau kok."

"Serius mau, Mbak?" tanya Bianca dengan wajah tidak percayanya, "tapi ini beneran gue nggak maksa loh, ya? Dan gue berharap Mbak Yana nggak terpaksa ngelakuin ini. Soalnya kalau emang beneran nggak bisa, aku nggak papa. Serius deh."

"Iya. Gue nggak kepaksa kok."

Ayana mengangguk yakin sambil memamerkan senyuman terbaiknya. Di sebelahnya, Saga langsung menatap gadis itu serius. "Yakin?" tanyanya mencoba memastikan.

Ayana mengangguk cepat.

Saga pun melakukan hal serupa, pria itu ikut mengangguk dan berkata, "Aku nggak ikutan, ya," ucapnya sambil mengangkat kedua tangannya. Ia tidak mau nanti disalahkan karena hal ini.

"Iya."

Bianca langsung berseru heboh dan berhambur ke pelukan Ayana. "Aduh, thanks banget loh, Mbak, gue nggak tahu lagi kalau lo nggak ada gimana nasib wedding dream gue. Bakal kacau deh."

Ayana meringis canggung. "Iya, nggak papa kok. Santai."

"Makasih sekali lagi." Bianca memeluk Ayana sekali lagi sebelum melepas pelukan mereka, "oh ya, untuk seragamnya besok Mbak Yana dateng aja ke butik langganan aku, biar diukur."

"Jam berapa kira-kira?"

"Jam makan siang aja deh, soalnya kan besok week days. Enggak enak gue kalau nanti Mbak Yana sampai izin."

"Em, kalau sekitar jam setengah 3 atau jam 3 aja gimana? Soalnya besok aku shift pagi, selesainya jam 2."

"Lo dokter juga, Na?"

Ayana langsung mengangguk dan mengiyakan. "Dokter umum tapi, Mas."

"Pas dong. Seprofesi. Kalau kata orang-orang dosisnya sesuai." Jaka kemudian melirik Saga, "congrats bro, akhirnya dapet yang seprofesi lagi. Langsung gas, jangan kasih kendor, biar nggak diambil yang lain lagi."

Saga tidak terlalu memusingkan kalimat Jaka. Pria itu memilih berdiri sambil menggenggam tangan Ayana dan mengajak gadis itu untuk ikut berdiri. "Saya anter pulang."

Ayana yang masih kaget hanya mengangguk dan mengiyakan. Ia kemudian berpamitan dengan Bianca dan Jaka.

Terpopuler

Comments

dementor

dementor

😘😘😘😘😘😘😘😘

2023-06-12

0

cha

cha

sebelum jadi pengantin jadi Bridesmaids dulu yana

2023-06-06

1

lihat semua
Episodes
1 Diputusin atau Mutusin?
2 Tetangga Baru
3 Kesan Pertama
4 Bertemu Pasien Penguji Iman
5 Bertemu Cogan
6 Dikerjain ART
7 Berangkat bareng
8 Berangkat Bareng Saya Pulang Sama Saya
9 Mencoba?
10 Bujukan Tama
11 Negoisasi
12 Date Yang Gagal
13 Resiko Profesi
14 Permintaan Maaf
15 Adu Nasib
16 Donat Rasa Buah
17 Nemenin Belanja
18 Bertemu Cogan Lagi
19 Coba Enggak Cukuran?
20 Bertemu Adik Saga
21 Makan Bareng
22 Kekesalan Malvin
23 Pulang Bareng
24 Nikahan Jaka
25 Salah Paham
26 Pengakuan Ayana
27 Patah Hatinya Saga
28 Galaunya Ayana
29 Mengakhiri Kesalahpahaman
30 Kekecewaan Tama
31 Menikmati Pilihan
32 Nasehat Tama
33 Nasehat Malvin
34 Curhatan Aska
35 Marahnya Saga
36 Ponakan Baru
37 Berantem sama Aska
38 Baikan
39 Antologi Rasa?
40 Ayana Sakit
41 Balikan Sama Mantan?
42 Saran Tama
43 Usaha Ayana
44 Usaha Terus
45 Berkunjung Ke Rumah Tama
46 Jatuh Dari Pohon
47 Panik
48 Lamaran Dadakan
49 Kena Amuk Mama
50 Bau-bau Bucin
51 Terhalang Restu?
52 Menghindar
53 Mengobrol
54 Usaha Membujuk Jaka
55 Bertemu Mantan
56 author note's
57 Persiapan Acara Lamaran
58 Acara Lamaran
59 A/N
60 Terserah
61 Curhat ke Malvin
62 Malvin Galau
63 Percobaan Yang Gagal
64 Sah!!
65 Malvin, Tetangga, dan Problem Mereka
66 Kegalauan Ayana
67 PPDS atau Anak?
68 Curhat ke Tama
69 Nggak ngambek?
70 Belanja Bulanan
71 Bertemu Mantan
72 Main ke Rumah Mertua
73 Promil, yuk!
74 Poor Malvin
75 Langsung Jadi Dong
76 Anti Mual
77 Bertemu Tante Nyebelin
78 Ada Apa Dengan Malvin?
79 Umur Hanyalah Angka
80 A/N
81 Ditelfon Mantan
82 Ngidam
83 Kambing Gulai
84 A/N
85 Patah Hatinya Malvin
86 Kepedulian Ayana
87 Giliran Saga
88 Ayana mode on
89 Gara-gara Axel
90 Welcome to Baby
91 Pengakuan Yasmin
92 Akur Mode On
93 Jadian?
94 Jelang Tujuh Bulanan
95 Ada Apa Dengan Papa?
96 Semua Akan Baik-baik Saja
97 Yana Masih Marah?
98 Khawatir
99 Kesabaran Malvin Diuji
100 Jenguk Papa
101 Bertemu Camer
102 Welcome Baby
103 Nirmala Afsheen Gavaputri
104 A/N
105 hehe, ada cerita baru lagi
106 Spesial Part Malvin
107 Malvin Story Part 1
108 Malvin Story Part 2
109 Malvin Story 3
110 Malvin Story 4
111 mau nanya
112 Malvin Story 5
113 Malvin Story 6
114 Malvin Story 7
115 Malvin Story 8
116 Malvin Story 9
117 Malvin Story 10
118 Malvin Story 11
119 Malvin Story 12
120 Malvin Story 13
121 Malvin Story 14
122 Malvin Story 15
123 Malvin Story 16
124 Malvin Story 17
125 Malvin Story 18
126 Malvin Story 19
127 Malvin Story 20
128 Malvin Story 21
129 Malvin Story 22
130 Malvin Story 23
131 Malvin Story 24
132 Malvin Story 25
133 Malvin Story 26
134 Malvin Story 27
135 Malvin Story 28
136 Malvin Story 29
137 Malvin Story 30
138 Malvin Story 31
139 Malvin Story 32
140 Malvin Story 33
141 Malvin Story 34
142 Malvin Story 35
143 Malvin Story 36
144 Malvin Story 37
145 a/n
146 Malvin Story 38
147 Malvin Story 39
148 Malvin Story 40
149 Malvin Story 41
150 Malvin Story 42
151 Malvin Story 43
152 Malvin Story 44
153 Malvin Story 45
154 Malvin Story 46
155 Malvin Story 47
156 Malvin Story 48
157 Malvin Story 49
158 Malvin Story 50
159 Malvin Story 51
160 Malvin Story 52
161 Malvin Story 53
162 Malvin Story 54
163 Malvin Story 55
164 Malvin Story 56
165 Malvin Story 57
166 Malvin Story 58
167 Malvin Story 59
168 Malvin Story 60
169 Malvin Story 61
170 numpang promo juga
171 promo
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Diputusin atau Mutusin?
2
Tetangga Baru
3
Kesan Pertama
4
Bertemu Pasien Penguji Iman
5
Bertemu Cogan
6
Dikerjain ART
7
Berangkat bareng
8
Berangkat Bareng Saya Pulang Sama Saya
9
Mencoba?
10
Bujukan Tama
11
Negoisasi
12
Date Yang Gagal
13
Resiko Profesi
14
Permintaan Maaf
15
Adu Nasib
16
Donat Rasa Buah
17
Nemenin Belanja
18
Bertemu Cogan Lagi
19
Coba Enggak Cukuran?
20
Bertemu Adik Saga
21
Makan Bareng
22
Kekesalan Malvin
23
Pulang Bareng
24
Nikahan Jaka
25
Salah Paham
26
Pengakuan Ayana
27
Patah Hatinya Saga
28
Galaunya Ayana
29
Mengakhiri Kesalahpahaman
30
Kekecewaan Tama
31
Menikmati Pilihan
32
Nasehat Tama
33
Nasehat Malvin
34
Curhatan Aska
35
Marahnya Saga
36
Ponakan Baru
37
Berantem sama Aska
38
Baikan
39
Antologi Rasa?
40
Ayana Sakit
41
Balikan Sama Mantan?
42
Saran Tama
43
Usaha Ayana
44
Usaha Terus
45
Berkunjung Ke Rumah Tama
46
Jatuh Dari Pohon
47
Panik
48
Lamaran Dadakan
49
Kena Amuk Mama
50
Bau-bau Bucin
51
Terhalang Restu?
52
Menghindar
53
Mengobrol
54
Usaha Membujuk Jaka
55
Bertemu Mantan
56
author note's
57
Persiapan Acara Lamaran
58
Acara Lamaran
59
A/N
60
Terserah
61
Curhat ke Malvin
62
Malvin Galau
63
Percobaan Yang Gagal
64
Sah!!
65
Malvin, Tetangga, dan Problem Mereka
66
Kegalauan Ayana
67
PPDS atau Anak?
68
Curhat ke Tama
69
Nggak ngambek?
70
Belanja Bulanan
71
Bertemu Mantan
72
Main ke Rumah Mertua
73
Promil, yuk!
74
Poor Malvin
75
Langsung Jadi Dong
76
Anti Mual
77
Bertemu Tante Nyebelin
78
Ada Apa Dengan Malvin?
79
Umur Hanyalah Angka
80
A/N
81
Ditelfon Mantan
82
Ngidam
83
Kambing Gulai
84
A/N
85
Patah Hatinya Malvin
86
Kepedulian Ayana
87
Giliran Saga
88
Ayana mode on
89
Gara-gara Axel
90
Welcome to Baby
91
Pengakuan Yasmin
92
Akur Mode On
93
Jadian?
94
Jelang Tujuh Bulanan
95
Ada Apa Dengan Papa?
96
Semua Akan Baik-baik Saja
97
Yana Masih Marah?
98
Khawatir
99
Kesabaran Malvin Diuji
100
Jenguk Papa
101
Bertemu Camer
102
Welcome Baby
103
Nirmala Afsheen Gavaputri
104
A/N
105
hehe, ada cerita baru lagi
106
Spesial Part Malvin
107
Malvin Story Part 1
108
Malvin Story Part 2
109
Malvin Story 3
110
Malvin Story 4
111
mau nanya
112
Malvin Story 5
113
Malvin Story 6
114
Malvin Story 7
115
Malvin Story 8
116
Malvin Story 9
117
Malvin Story 10
118
Malvin Story 11
119
Malvin Story 12
120
Malvin Story 13
121
Malvin Story 14
122
Malvin Story 15
123
Malvin Story 16
124
Malvin Story 17
125
Malvin Story 18
126
Malvin Story 19
127
Malvin Story 20
128
Malvin Story 21
129
Malvin Story 22
130
Malvin Story 23
131
Malvin Story 24
132
Malvin Story 25
133
Malvin Story 26
134
Malvin Story 27
135
Malvin Story 28
136
Malvin Story 29
137
Malvin Story 30
138
Malvin Story 31
139
Malvin Story 32
140
Malvin Story 33
141
Malvin Story 34
142
Malvin Story 35
143
Malvin Story 36
144
Malvin Story 37
145
a/n
146
Malvin Story 38
147
Malvin Story 39
148
Malvin Story 40
149
Malvin Story 41
150
Malvin Story 42
151
Malvin Story 43
152
Malvin Story 44
153
Malvin Story 45
154
Malvin Story 46
155
Malvin Story 47
156
Malvin Story 48
157
Malvin Story 49
158
Malvin Story 50
159
Malvin Story 51
160
Malvin Story 52
161
Malvin Story 53
162
Malvin Story 54
163
Malvin Story 55
164
Malvin Story 56
165
Malvin Story 57
166
Malvin Story 58
167
Malvin Story 59
168
Malvin Story 60
169
Malvin Story 61
170
numpang promo juga
171
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!