Permintaan Maaf

Tok Tok Tok

"Mbak, ini saya Sari."

Ayana mengurungkan niatnya untuk duduk di depan meja rias. Kakinya melangkah menuju ke arah pintu dan langsung membukanya. Ia baru selesai mandi, masih lengkap dengan handuk kimono dan handuk kecil yang membungkus rambutnya yang basah.

"Kenapa, Mbak?" tanya Ayana setelah pintu kamarnya terbuka.

"Itu, Mbak, di bawah ada tamu."

Kening Ayana mengkerut heran. "Siapa?" tanyanya kemudian. Seingatnya ia tidak sedang menunggu tamu.

"Tetangga di depan, siapa namanya sih, Mbak? Duh, saya lupa, Mbak. Mas Saka ya?"

"Saga, Mbak," koreksi Ayana. Ia mengangguk paham dan menyuruh Sari segera turun. "Ya udah, suruh tunggu sebentar, aku ganti baju dulu."

"Baik, Mbak, kalau gitu saya turun dulu."

Ayana mengangguk lalu masuk ke dalam kamar kembali untuk berganti pakaian. Batinnya bertanya-tanya, mau apa pria itu datang kemari di saat rumah sepi? Mau moduskah?

Tak ingin terlalu ambil pusing, Ayana segera memakai baju dan langsung turun ke bawah. Rambutnya ia keringkan seadanya, ia merasa sungkan kalau harus membiarkan Saga menunggunya terlalu lama.

"Habis belanja, Mas?" sapa Ayana setengah bercanda, saat menemukan dua kantong kresek ukuran sedang berlogo mini market berada di samping Saga.

Ayana merapikan rok selututnya lalu duduk di hadapan Saga. Seulas senyum tipis ia pamerkan untuk menutupi perasaan canggungnya. Kedua orang tuanya sedang ada acara di luar, jelas ia tidak mungkin hanya mengenakan celana jeans pendek favoritnya. Maka dari itu ia memakai rok, yang entah kapan terakhir ia pakai.

"Buat kamu." Saga langsung meletakkan dua kantong kresek tadi di atas meja.

Secara spontan Ayana langsung mengintip ke dalam kantong. Ia tidak dapat menahan ekspresi terkejutnya saat menemukan isi kantong tersebut. Kedua kantong tersebut berisi makanan ringan, mulai dari snack kesukaan, hingga coklat dan wafer beda merk.

"Dalam rangka apa, Mas?" tanya Ayana masih dengan ekspresi shocknya.

"Sogokan."

Kening Ayana berkerut heran. Sogokan? Beonya dalam hati. Ia masih belum paham ke arah mana pembicaraan pria ini.

"Soal yang kemarin."

Ayana masih loading.

"Yang gagal."

Sekarang baru lah Ayana paham. Gadis itu merasa geli dengan tindakan Saga yang menurutnya sedikit berlebihan hanya karena rasa bersalahnya, yang menurut Ayana pribadi sebenarnya itu tidak perlu sama sekali. Ia paham dan mengerti tanggung jawab pria itu. Kalau ditanya apa ia kecewa kemarin, jawabannya memang, iya. Tapi it's okay. Ia tidak masalah setelahnya. Ia merasa baik-baik saja dan tidak terlalu mempedulikannya. Karena ia paham.

"Jadi semua ini buat aku?"

Saga mengangguk cepat. "Dimaafin kan?"

Reflek Ayana tertawa pelan. Detik berikutnya ia meminta maaf dengan sikapnya. Saga terlihat tidak masalah. Karena yang ia butuh dimaafkan gadis yang sedang duduk di hadapannya ini.

Ayana mengangguk. "Iya, meski sebenarnya kamu nggak salah sih, Mas. Jadi kamu nggak perlu minta maaf, apalagi sampai borong cemilan segini banyak. Kan emang udah resiko pekerjaan, gini-gini kan aku juga nakes jadi paham lah."

Saga ikut mengangguk setuju. "Masalahnya bukan salah atau benar. Tapi saya yang mengecewakan. Maafkan saya, ya, untuk ke depannya saya usahakan hal begini tidak akan terulang lagi. "

Wow. Ayana cukup takjub dengan kalimat panjang pria itu. Ia kemudian berdehem guna mengontrol perasaan gugupnya. Ia tidak menyangka kalau Saga akan bersikap demikian. Ia pikir Saga tipe yang cuek dan tidak terlalu peduli dengan hal remeh. Tapi ternyata ia salah. Pria ini tahu caranya memperlakukan perempuan dengan baik. Satu poin plus untuk Saga.

"Iya, iya, Mas, nggak papa kok. Santai aja. Aku udah maafin, masalah date gampang lah itu, tinggal diatur ulang."

Saga mengangguk setuju. "Nanti saya update schedule operasi terbarunya. Secepatnya."

Ayana mengangguk paham. "Iya, nggak usah terlalu dipikirin lah, gampang itu, ntar urusan belakang. Mending diminum dulu, Mas, tehnya, nanti keburu dingin."

Saga mengangguk lalu meraih cangkir teh yang disediakan untuknya. Selesai membasahi kerongkongannya dengan teh buatan Sari, Saga kembali meletakkan cangkir di atas meja. Pandangannya lurus ke depan menatap Ayana yang sedang sibuk memainkan roknya. Menurutnya, hari ini Ayana nampak cantik dan anggun menggunakan rok bunga-bunganya. Dan Saga menyukai itu.

"Boleh saya tanya?"

Ayana mengangguk cepat. "Silahkan!"

"Kamu kenapa mau dikenalin begini?" tanya Saga terlihat kepo.

Ayana diam sesaat sambil berpikir sejenak. "Mau jawaban jujur atau enggak?" Bukannya menjawab, Ayana malah balik bertanya.

"Jujur."

"Disuruh Mama sama Bang Tama," ungkap Ayana jujur.

"Terpaksa?" tebak Saga ragu-ragu.

Ayana hanya meringis saat meresponnya. Ia tidak berani menjawab lebih jauh, takut menyinggung perasaan Saga. Di luar dugaan, pria itu justru mengangguk maklum.

"Saya gimana?" tanyanya kemudian, "membosankan?"

"Dikit." Spontan Ayana menutup bibirnya karena keceplosan. "Sorry, Mas."

Saga mengangguk tidak masalah. Ia senang dengan kejujuran gadis itu. "Mau berhenti?" tawarnya kemudian.

Saga paling tidak suka memaksa ataupun dipaksa. Maka dari itu ia ingin apa yang mereka jalani pure benar-benar yang mereka inginkan.

"Nggak bisa, aku udah terlanjur janji bakal ngedate 4 kali sama kamu, Mas. Jadi, ya belum bisa berhenti kalau sekarang."

Saga menaikkan alisnya ragu. "Sama?"

"Hah?" Ayana merespon dengan raut wajah bingung.

"Janjinya."

"Oh. Sama Bang Tama."

Saga mengangguk paham. "Sabtu ini shift apa?"

"Siang sih jam 2 siang. Kenapa?"

"Jogging pagi?"

Ayana memicingkan kedua matanya ragu-ragu. "Ngajak atau nanya sih?"

"Ngajak."

"Oh." Ayana ber'oh'ria sambil manggut-manggut paham.

"Mau atau enggak?" tanya Saga penasaran.

"Lihat nanti deh, kalau nggak males boleh deh. Tapi kalau males ya, nggak jadi. Soalnya saya orangnya mood swing banget."

Saga mengangguk tidak masalah lalu segera berdiri dan pamit, karena sudah malam dan rumah sepi.

"Kalau gitu saya pamit. Nanti kabarin aja bisa atau nggaknya."

"Beres, Mas."

"Saya duluan."

"Iya."

"Selamat malam."

Ayana mencoba memaksakan senyumnya. "Selamat malam juga, Mas."

"Tidur yang nyenyak dan nggak usah mimpi ya. Sya pulang."

Hah? Maksudnya??

Ayana hanya terbengong sambil menatap punggung Saga yang kian menjauh sampai akhirnya sesosok tetangga itu hilang dari pandangannya.

"Huft, emang agak lain pembantu gue yang satu ini. Ada aja kelakuannya. Tumbenan ngomongnya panjang tapi agak nyeleneh."

Ayana berdecak sambil geleng-geleng kepala lalu membawa cangkir kotor bekas Saga menuju ruang makan dan langsung mencucinya. Meski di rumah mereka ada ART tapi kedua orang tuanya memang membiasakan dirinya untuk lebih mandiri. Jadi beberapa pekerjaan kalau semisal masih bisa ia hendle sendiri, maka akan dikerjakan sendiri. Daripada harus repot-repot memanggil ART-nya.

Terpopuler

Comments

T.N

T.N

setuju meski ada yg bantu tetep harus bisa dikerjakan sendiri

2024-02-15

0

dementor

dementor

sogok terus sampe yananya Kenyang.. semangat ya dokter saga..

2023-06-12

0

cha

cha

saga nyogok pakai cemilan ..Tama nyogok pakai sepatu...🤣🤣✌️✌️

2023-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Diputusin atau Mutusin?
2 Tetangga Baru
3 Kesan Pertama
4 Bertemu Pasien Penguji Iman
5 Bertemu Cogan
6 Dikerjain ART
7 Berangkat bareng
8 Berangkat Bareng Saya Pulang Sama Saya
9 Mencoba?
10 Bujukan Tama
11 Negoisasi
12 Date Yang Gagal
13 Resiko Profesi
14 Permintaan Maaf
15 Adu Nasib
16 Donat Rasa Buah
17 Nemenin Belanja
18 Bertemu Cogan Lagi
19 Coba Enggak Cukuran?
20 Bertemu Adik Saga
21 Makan Bareng
22 Kekesalan Malvin
23 Pulang Bareng
24 Nikahan Jaka
25 Salah Paham
26 Pengakuan Ayana
27 Patah Hatinya Saga
28 Galaunya Ayana
29 Mengakhiri Kesalahpahaman
30 Kekecewaan Tama
31 Menikmati Pilihan
32 Nasehat Tama
33 Nasehat Malvin
34 Curhatan Aska
35 Marahnya Saga
36 Ponakan Baru
37 Berantem sama Aska
38 Baikan
39 Antologi Rasa?
40 Ayana Sakit
41 Balikan Sama Mantan?
42 Saran Tama
43 Usaha Ayana
44 Usaha Terus
45 Berkunjung Ke Rumah Tama
46 Jatuh Dari Pohon
47 Panik
48 Lamaran Dadakan
49 Kena Amuk Mama
50 Bau-bau Bucin
51 Terhalang Restu?
52 Menghindar
53 Mengobrol
54 Usaha Membujuk Jaka
55 Bertemu Mantan
56 author note's
57 Persiapan Acara Lamaran
58 Acara Lamaran
59 A/N
60 Terserah
61 Curhat ke Malvin
62 Malvin Galau
63 Percobaan Yang Gagal
64 Sah!!
65 Malvin, Tetangga, dan Problem Mereka
66 Kegalauan Ayana
67 PPDS atau Anak?
68 Curhat ke Tama
69 Nggak ngambek?
70 Belanja Bulanan
71 Bertemu Mantan
72 Main ke Rumah Mertua
73 Promil, yuk!
74 Poor Malvin
75 Langsung Jadi Dong
76 Anti Mual
77 Bertemu Tante Nyebelin
78 Ada Apa Dengan Malvin?
79 Umur Hanyalah Angka
80 A/N
81 Ditelfon Mantan
82 Ngidam
83 Kambing Gulai
84 A/N
85 Patah Hatinya Malvin
86 Kepedulian Ayana
87 Giliran Saga
88 Ayana mode on
89 Gara-gara Axel
90 Welcome to Baby
91 Pengakuan Yasmin
92 Akur Mode On
93 Jadian?
94 Jelang Tujuh Bulanan
95 Ada Apa Dengan Papa?
96 Semua Akan Baik-baik Saja
97 Yana Masih Marah?
98 Khawatir
99 Kesabaran Malvin Diuji
100 Jenguk Papa
101 Bertemu Camer
102 Welcome Baby
103 Nirmala Afsheen Gavaputri
104 A/N
105 hehe, ada cerita baru lagi
106 Spesial Part Malvin
107 Malvin Story Part 1
108 Malvin Story Part 2
109 Malvin Story 3
110 Malvin Story 4
111 mau nanya
112 Malvin Story 5
113 Malvin Story 6
114 Malvin Story 7
115 Malvin Story 8
116 Malvin Story 9
117 Malvin Story 10
118 Malvin Story 11
119 Malvin Story 12
120 Malvin Story 13
121 Malvin Story 14
122 Malvin Story 15
123 Malvin Story 16
124 Malvin Story 17
125 Malvin Story 18
126 Malvin Story 19
127 Malvin Story 20
128 Malvin Story 21
129 Malvin Story 22
130 Malvin Story 23
131 Malvin Story 24
132 Malvin Story 25
133 Malvin Story 26
134 Malvin Story 27
135 Malvin Story 28
136 Malvin Story 29
137 Malvin Story 30
138 Malvin Story 31
139 Malvin Story 32
140 Malvin Story 33
141 Malvin Story 34
142 Malvin Story 35
143 Malvin Story 36
144 Malvin Story 37
145 a/n
146 Malvin Story 38
147 Malvin Story 39
148 Malvin Story 40
149 Malvin Story 41
150 Malvin Story 42
151 Malvin Story 43
152 Malvin Story 44
153 Malvin Story 45
154 Malvin Story 46
155 Malvin Story 47
156 Malvin Story 48
157 Malvin Story 49
158 Malvin Story 50
159 Malvin Story 51
160 Malvin Story 52
161 Malvin Story 53
162 Malvin Story 54
163 Malvin Story 55
164 Malvin Story 56
165 Malvin Story 57
166 Malvin Story 58
167 Malvin Story 59
168 Malvin Story 60
169 Malvin Story 61
170 numpang promo juga
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Diputusin atau Mutusin?
2
Tetangga Baru
3
Kesan Pertama
4
Bertemu Pasien Penguji Iman
5
Bertemu Cogan
6
Dikerjain ART
7
Berangkat bareng
8
Berangkat Bareng Saya Pulang Sama Saya
9
Mencoba?
10
Bujukan Tama
11
Negoisasi
12
Date Yang Gagal
13
Resiko Profesi
14
Permintaan Maaf
15
Adu Nasib
16
Donat Rasa Buah
17
Nemenin Belanja
18
Bertemu Cogan Lagi
19
Coba Enggak Cukuran?
20
Bertemu Adik Saga
21
Makan Bareng
22
Kekesalan Malvin
23
Pulang Bareng
24
Nikahan Jaka
25
Salah Paham
26
Pengakuan Ayana
27
Patah Hatinya Saga
28
Galaunya Ayana
29
Mengakhiri Kesalahpahaman
30
Kekecewaan Tama
31
Menikmati Pilihan
32
Nasehat Tama
33
Nasehat Malvin
34
Curhatan Aska
35
Marahnya Saga
36
Ponakan Baru
37
Berantem sama Aska
38
Baikan
39
Antologi Rasa?
40
Ayana Sakit
41
Balikan Sama Mantan?
42
Saran Tama
43
Usaha Ayana
44
Usaha Terus
45
Berkunjung Ke Rumah Tama
46
Jatuh Dari Pohon
47
Panik
48
Lamaran Dadakan
49
Kena Amuk Mama
50
Bau-bau Bucin
51
Terhalang Restu?
52
Menghindar
53
Mengobrol
54
Usaha Membujuk Jaka
55
Bertemu Mantan
56
author note's
57
Persiapan Acara Lamaran
58
Acara Lamaran
59
A/N
60
Terserah
61
Curhat ke Malvin
62
Malvin Galau
63
Percobaan Yang Gagal
64
Sah!!
65
Malvin, Tetangga, dan Problem Mereka
66
Kegalauan Ayana
67
PPDS atau Anak?
68
Curhat ke Tama
69
Nggak ngambek?
70
Belanja Bulanan
71
Bertemu Mantan
72
Main ke Rumah Mertua
73
Promil, yuk!
74
Poor Malvin
75
Langsung Jadi Dong
76
Anti Mual
77
Bertemu Tante Nyebelin
78
Ada Apa Dengan Malvin?
79
Umur Hanyalah Angka
80
A/N
81
Ditelfon Mantan
82
Ngidam
83
Kambing Gulai
84
A/N
85
Patah Hatinya Malvin
86
Kepedulian Ayana
87
Giliran Saga
88
Ayana mode on
89
Gara-gara Axel
90
Welcome to Baby
91
Pengakuan Yasmin
92
Akur Mode On
93
Jadian?
94
Jelang Tujuh Bulanan
95
Ada Apa Dengan Papa?
96
Semua Akan Baik-baik Saja
97
Yana Masih Marah?
98
Khawatir
99
Kesabaran Malvin Diuji
100
Jenguk Papa
101
Bertemu Camer
102
Welcome Baby
103
Nirmala Afsheen Gavaputri
104
A/N
105
hehe, ada cerita baru lagi
106
Spesial Part Malvin
107
Malvin Story Part 1
108
Malvin Story Part 2
109
Malvin Story 3
110
Malvin Story 4
111
mau nanya
112
Malvin Story 5
113
Malvin Story 6
114
Malvin Story 7
115
Malvin Story 8
116
Malvin Story 9
117
Malvin Story 10
118
Malvin Story 11
119
Malvin Story 12
120
Malvin Story 13
121
Malvin Story 14
122
Malvin Story 15
123
Malvin Story 16
124
Malvin Story 17
125
Malvin Story 18
126
Malvin Story 19
127
Malvin Story 20
128
Malvin Story 21
129
Malvin Story 22
130
Malvin Story 23
131
Malvin Story 24
132
Malvin Story 25
133
Malvin Story 26
134
Malvin Story 27
135
Malvin Story 28
136
Malvin Story 29
137
Malvin Story 30
138
Malvin Story 31
139
Malvin Story 32
140
Malvin Story 33
141
Malvin Story 34
142
Malvin Story 35
143
Malvin Story 36
144
Malvin Story 37
145
a/n
146
Malvin Story 38
147
Malvin Story 39
148
Malvin Story 40
149
Malvin Story 41
150
Malvin Story 42
151
Malvin Story 43
152
Malvin Story 44
153
Malvin Story 45
154
Malvin Story 46
155
Malvin Story 47
156
Malvin Story 48
157
Malvin Story 49
158
Malvin Story 50
159
Malvin Story 51
160
Malvin Story 52
161
Malvin Story 53
162
Malvin Story 54
163
Malvin Story 55
164
Malvin Story 56
165
Malvin Story 57
166
Malvin Story 58
167
Malvin Story 59
168
Malvin Story 60
169
Malvin Story 61
170
numpang promo juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!