Natasha hari ini ikut bersama Bryan ke perusahaan xxx untuk ikut rapat di sana, Natasha yang sudah rapih segera berangkat menuju kantornya bersama Mia.
Bryan yang baru tiba di kantornya langsung memasuki ruangan, Natasha yang sudah sampai terlebih dahulu mengikuti bosnya masuk ke dalam. Gadis itu membacakan seluruh agenda Bryan hari ini, setelah menyelesaikan pekerjaannya Natasha meminta izin untuk merapikan berkas-berkas yang akan di bawa untuk rapat nanti. Disela-sela kesibukannya Natasha mengirimkan pesan kepada Raka agar dia segera bersiap, Natasha tidak ingin rahasianya sampai terbongkar.
"Natasha, kita berangkat sekarang," ajak Bryan yang berlalu meninggalkan Natasha setelah mengucapkannya.
Natasha mengikuti bosnya itu dari belakang, semua pandangan para karyawan menatap kearahnya. Ada tatapan kagum ada juga tatapan tidak suka dari mata mereka, Natasha tidak memperdulikan itu semua.
Mereka telah tiba di perusahaan xxx tepat waktu, Bryan di sambut oleh Raka dan juga Paman Sam. Paman Sam adalah dalang dibalik kecelakaan orang tua Natasha, saat bertemu dengan pria itu Natasha hampir meluapkan emosinya. Tetapi dia harus mengingat tentang perusahaan sang Ayah yang harus di jaga dari tangan Paman ayahnya, Natasha dan Bryan segera bergegas menuju keruang rapat di perusahaan tersebut.
"Mari kita mulai rapatnya," ajak Paman Sam yang mulai memimpin jalannya rapat kali ini. Natasha menatap Paman Sam dengan perasaan penuh amarah, karena dia lah kedua orang tuanya harus pergi meninggalkan seorang diri.
"Kita lihat sejauh mana anda bisa menguasai perusahaan Ayah, bagaimana pun aku adalah penerus aslinya," gumam Natasha sambil melihat ke arah Raka memberi kode agar dia melakukan perintahnya.
"Saya setuju dengan penjelasan yang anda berikan, kalau begitu bisakah kita menandatangani kontrak perjanjian kerja sama kita sekarang?" tanya Bryan, wajah Paman Sam seketika berubah. Dia bingung harus menjawab apa, karena dia bukan pemilik perusahaan xxx yang sebenarnya.
"Maaf Pak Bryan, bisakah surat kontraknya saya kirim besok?" tanya Paman Sam ragu, dia sebenarnya tidak ingin mengakui bahwa bukan dia pemiliknya.
"Ada apa Pak Sam, kan Anda bisa tanda tangani sekarang. Apa yang membuat Anda mengulur waktu?" tanya Natasha yang memang sengaja memancing Sam agar mengakui bahwa bukan dia bos sebenarnya.
"Jadi begini Pak, sebenarnya keponakan saya adalah penerus dari perusahaan xxx. Dan dia sedang dalam keadaan tidak sehat jadi tidak bisa minta tanda tangan sekarang. Saya janji besok sudah selesai semuanya," ucap Paman Sam yang mencoba menutupi bahwa dia tidak pernah mengetahui penerus perusahaan itu.
"Siapa penerus perusahaan ini, jadi bukan anda Pak Sam penerus perusahaan xxx?" tanya Bryan, tidak pernah ada yang melihat anak pemilik perusahaan itu. Karena setahu mereka pemilik perusahaan xxx tidak memiliki anak, Natasha yang mendengar ucapan Bryan hanya tersenyum.
"Baik kalau begitu saya tunggu sore ini harus sudah ada surat kontrak itu di meja kerja saya," putus Bryan sambil berlalu meninggalkan ruangan itu.
Raka yang mendengar keputusan Bryan mau tidak mau mengirimkan pesan agar Natasha segera menandatangani kontrak perjanjian tersebut dengan segera, mereka bertemu di ruangan tersembunyi yang sengaja Raihan siapkan. Dari awal Raihan membangun perusahaan xxx dia dengan sengaja membuat satu ruangan tersembunyi di perusahaan itu, dia membuatnya untuk menyembunyikan dokumen penting tentang perusahaan dan juga identitas keluarganya. Hanya Raka yang mengetahui keberadaan ruangan tersebut, Natasha meminta izin kepada Bryan untuk pergi ke toilet.
"Maaf Pak saya izin ke toilet sebentar boleh?" tanya Natasha hati-hati, Bryan menaikan sebelah alisnya.
"Jangan lama-lama, kita masih ada beberapa pertemuan lagi hari ini," ujar Bryan yang mengingat kan bahwa masih ada beberapa agenda rapat hari ini.
Natasha segera bergegas menuju ke toilet karena dibalik pintu toilet itulah pintu ruangan tersembunyi berada, Natasha segera memasuki ruangan tersebut. Raka yang sudah menunggunya segera menyerahkan beberapa dokumen yang harus Natasha tanda tangani, termasuk dokumen untuk kerjasamanya dengan perusahaan Bryan.
"Ini semua harus Ibu tanda tangani segera, dan ini dokumen kerja sama dengan perusahaan Pak Bryan Ibu bawa saja, biar langsung di tanda tangani," jelas Raka menjelaskan beberapa dokumen yang harus Natasha baca.
Natasha yang sudah selesai dengan urusannya langsung bergegas keluar, saat Natasha keluar dari toilet dia tidak sengaja bertemu dengan Paman Sam. Paman Sam melihat lambang perusahaan xxx di salah satu dokumen yang dipegang oleh Natasha, itu membuat dia mencurigai dokumen yang dipegang Natasha.
"Tunggu sebentar," suruh Paman Sam.
" Boleh saya lihat dokumen yang kamu bawa?" tanya Sam.
"Oh dokumen ini, ini copyan dokumen yang harus dipelajari oleh Pak Bryan tentang perusahaan xxx," papar Natasha.
Sam yang merasa curiga dengan dokumen tersebut tidak memperdulikan alasan Natasha, dia ingin memeriksa sendiri dokumen yang dibawa oleh Natasha benar atau tidak. Natasha yang ragu mencoba memberikan dokumen tersebut sambil berdoa dalam hati semoga ada yang bisa menyelamatkannya kali ini, Paman Sam yang hampir mengecek dokumen tersebut di buat terkejut dengan kemunculan Bryan yang tiba-tiba.
Bryan awalnya menunggu Natasha di lobby, tetapi sudah menunggu lama Natasha tak kunjung kembali. Dia segera menyusul Natasha ke toilet terlebih dahulu, di sana Bryan melihat Natasha sedang berbicara dengan Paman Sam. Bryan segera menegur Natasha yang sudah membuatnya menunggu lama.
"Natasha ayo cepat kita kembali ke perusahaan," ajak Bryan yang mengacuhkan Sam disebelahnya. Natasha menghela nafasnya, dia merasa terselamatkan hari ini.
"Maaf Pak saya pamit undur diri, permisi," ucap Natasha yang berlalu meninggalkan Sam dan mengikuti bosnya itu.
"Hampir saja, besok harus lebih hati-hati lagi," gumam Natasha dalam hati.
Sam memandang Natasha dari kejauhan, dia sedang berpikir siapa sebenarnya Natasha. Wajahnya tidak asing di ingatan, menurut Sam wajah Natasha mengingatkan dia pada seseorang. Pria paruh baya itu segera menepis pikirannya dia tidak mau memperdulikannya, yang ada di pikiran saat ini adalah bagaimana dia bisa mengambil alih perusahaan xxx, dia akan melakukan berbagai cara untuk memuluskan aksinya itu.
Natasha yang telah sampai di perusahaan Bryan, segera menceritakan semuanya kepada Mia. Mia yang mendengar cerita Natasha ikut bernafas lega, karena kalau sampai terbongkar sia-sia usahanya selama ini.
"Untung dia tidak sadar ya Sya, kalau sampai terbongkar bisa bahaya," ucap Mia saat mereka sedang menikmati makan siangnya.
"Iya aku juga hampir jantungan saat Paman Sam melihat aku membawa dokumen dengan lambang perusahaan xxx, untung Pak Bryan datang kalau tidak," ujar Natasha sambil menggelengkan kepalanya.
"Tapi Mia bagaimana pun juga suatu saat semua akan terbongkar, cuma aku berharap tidak dalam waktu dekat ini," terang Natasha yang masih ingin mengumpulkan beberapa bukti agar pamannya tidak dapat mengusik hidupnya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments