Natasha bangun lebih awal, dia tidak ingin menyusahkan keluarga Mia. Wanita itu langsung bergegas mandi dan keluar mencari tukang sayur yang tidak jauh dari tempatnya menginap, semalam Natasha sempat menanyakan beberapa warung yang dekat dengan tempat mereka sekarang, hingga tanpa sadar Mia juga memberitahu jika di sekitar rumahnya terdapat tukang sayur yang buka paling awal.
Natasha yang sudah rapih dengan perlahan berjalan keluar rumah, "Mau kemana pagi-pagi buta?" tanya Bryan yang membuat Natasha terlonjak kaget.
"Astaga kamu buat kaget saja," ucap Natasha sambil mengelus dadanya karena terkejut.
"Kok aku? Memang kamu mau kemana?" tanya Bryan lagi, pria itu berjalan menghampiri Natasha, itu membuat jantung Natasha berdetak lebih cepat.
"Aku hanya ingin pergi keluar mencari tukang sayur," ucap Natasha yang berjalan sedikit menjauhi Bryan.
Natasha membuka pintunya dan berjalan keluar rumah, tanpa disadari Bryan mengikutinya dari belakang.
"Kenapa mengikutiku?" tanya Natasha saat tersadar jika Bryan berada di belakang dirinya, tanpa malu Bryan menggandeng tangan Natasha yang kini sudah berada tepat di sebelahnya.
Mereka berjalan sambil merasakan udara pagi yang begitu segar, "Aku tidak pernah merasakan udara yang segar seperti ini," ucap Bryan.
Natasha memaklumi jika pria itu jarang menghirup udara segar kerena aktivitasnya yang begitu padat, mereka kini telah tiba disalah satu warung sayur yang tidak jauh dari rumah Mia.
Bryan sedikit mengerutkan dahi saat melihat sayur mayur yang berada di depannya, "Jangan bilang kamu tidak pernah makan sayur mayur seperti ini?" tanya Natasha sambil menunjukkan sayuran hijau segar di hadapannya.
Bryan menggelengkan kepalanya, itu membuat Natasha menutup mulutnya agar tidak menertawakan pria di depannya. Dengan cekatan Natasha memilih beberapa sayur mayur segar dan beberapa ikan yang di jual, setelah selesai Natasha mengajak Bryan untuk pulang dan mulai memasak bersama. Selama di perjalanan menuju rumah Mia, Bryan bercerita jika dari kecil dia tidak pernah tahu sayuran apa saja yang di makannya.
Tidak butuh waktu lama, mereka berdua telah sampai kembali di rumah Mia. Terlihat Mia dan keluarganya masih terlelap tidur karena saat mereka masuk kedalam rumah masih saat seperti mereka keluar tadi.
Natasha menaruh kantung belanjaan yang dibawanya ke atas meja, dia mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat sarapan pagi terlebih dahulu.
"Kita mau membuat apa?" tanya Bryan.
"Kita buat nasi goreng untuk sarapan dan kamu bantu aku kupas ini," Natasha memberikan beberapa cabai dan bawang kepada Bryan untuk pria itu kupas.
"Bagaimana caranya? Aku benar-benar belum pernah memasak sebelumya," Natasha menghela napasnya dan mengambil alih pekerjaan Bryan.
Tanpa perlu waktu yang lama cabai dan juga bawangnya sudah siap untuk digunakan, Bryan memperhatikan Natasha yang begitu sangat cekatan ketika memasak.
Natasha sedikit merasa terganggu saat Bryan terus menerus menatapnya, "Kenapa kamu lihat seperti itu? Ada yang salah?" tanya Natasha yang sedang memasukkan nasi kedalam penggorengan yang sudah berisi bumbu, telur dan beberapa sayuran.
Tanpa menjawab pertanyaan yang di berikan Natasha, Bryan bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Natasha. "Aku suka saat melihat kamu memasak seperti ini, terlihat lebih manis dan sexy," bisik Bryan tepat di telinga Natasha.
Saat Natasha memalingkan wajahnya tanpa sadar bibir mereka saling bertemu, sebuah kecupan yang tidak sengaja menjadi sedikit lebih lama saat Bryan membalikkan tubuh Natasha dan memegang tengkuk wanita di hadapannya.
"Manis," ucap Bryan setelah melepas ciumannya.
Natasha sedikit tersipu malu karena ini pertama kalinya dia di cium oleh pria, apalagi status Bryan yang sudah resmi menjadi pacarnya. Saat tersadar Natasha kembali melanjutkan memasak sarapannya, Bryan dengan hasilnya memeluk tubuh wanita itu dari belakang dan memberi beberapa kecupan di pundaknya.
"Bryan, bisakah kamu duduk diam saja? Kalau ada yang lihat bagaimana?" tanya Natasha sambil terus mencoba melepaskan pelukan Bryan yang semakin kuat di pinggang rampingnya.
"Memang kenapa jika ada yang melihat? Ini masih pagi sayang, semua orang di rumah ini masih terlelap tidur," ucap Bryan dengan percaya dirinya.
Natasha menghela napasnya, dia tidak mungkin terus berdebat dengan pria di belakangnya. Natasha membiarkan Bryan terus memeluknya sampai masakan yang di buatnya selesai semua, Bryan dengan bangga melihat kemampuan wanita yang sebentar lagi menjadi istrinya itu.
"Aku mau mandi dulu, kamu juga sana pergi mandi dahulu," Natasha menyuruh Bryan membersihkan dirinya.
Mia yang baru bangun dari tidurnya di buat terkejut saat dirinya akan membuatkan sarapan untuk tamunya, di sana sudah tertata dengan rapih menu untuk sarapan mereka.
Wanita itu sudah bisa menebak siapa yang membuat makanan sepagi ini, siapa lagi kalau bukan Natasha. Mia menuju kamar Natasha untuk menanyakan kebenaranya dan mengucapkan banyak terima kasih karena telah merepotkan dirinya, Mia mengetuk pintu kamar Natasha.
"Masuk," ucap Natasha yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Mia sudah lima belas menit berdiri di depan pintu kamar Natasha, hingga saat dirinya akan kembali ke dalam kamarnya Natasha menyauti panggilannya.
"Darimana kamu Sya? Aku sudah lima belas menit berdiri di depan pintu tapi kamu baru muncul?" Mia mengomeli Natasha yang baru saja membuka pintu kamarnya.
Natasha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Maaf aku habis mandi tadi," kekeh Natasha saat melihat sahabatnya sedang berkacak pinggang di hadapannya.
"Kamu yang memasak semua sarapan di meja makan ya Sya?" Mia langsung menuduh bahwa Natasha yang telah menyiapkan semuanya.
"Syukuri saja makanan yang aku masak hari ini, maaf cuma bisa memasak seadanya," ucap Natasha yang kembali masuk ke dalam kamar.
Mia mengikuti Natasha dari belakang, "Kamu kan tamu Sya, kenapa jadi kamu yang memasak sarapan untuk kita semua?" Mia merasa tidak enak kepada sahabatnya itu.
"Jangan pernah sungkan padaku Mia, kamu adalah keluargaku. Jadi keluargamu juga keluargaku," jelas Natasha menatap dalam kedua mata Mia.
"Terima kasih Sya, kamu terlalu baik kepadaku ... Sampai aku tidak tahu bagaimana membalasnya nanti," lirih Mia yang masih terdengar oleh kedua telinga Natasha.
"Kamu hanya perlu doakan yang terbaik untukku dan mau menjadi sahabatku itu sudah cukup Mia," ujar Natasha sambil memegang kedua tangan sahabatnya.
Dia berhambur memeluk Natasha, "Terima kasih Sya, terima kasih banyak," ucap Mia berulang.
Tanpa mereka sadari Bryan yang saat sedang melewati kamar Natasha menghentikan langkahnya, pria itu mendengarkan semua percakapan antara Natasha dan juga Mia. Dia merasa beruntung telah bertemu dengan Natasha, walaupun wanita itu dari keluarga berada tidak pernah membedakan kasta di antara mereka.
"Beruntungnya aku bisa kenal denganmu," ucap Bryan yang kembali melangkahkan kakinya menuju meja makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Fthh jly
di tunggu visualnya biar kita bisa bayangkan thor
2021-06-02
1
Dian Amelia
👍👍👍👍next
2021-01-11
1